“Kami pikir perang di Suriah akan berumur
pendek, kami pikir musuh lemah dan kami bisa mengakhirinya dengan cepat,”
katanya
Pernyataan
Resmi: Iran tidak memiliki strategi keluar dari Suriah
April 2, 2017
Seorang pejabat Iran mengakui bahwa
negaranya tidak memiliki strategi keluar dari perang di Suriah, dan menuduh
pemimpin rezim Suriah, Bashar Al-Assad, telah berpaling dari negaranya.
“Iran tidak memiliki strategi keluar dari
perang Suriah,” kata Mostafa Zahrani, kepala Perencanaan Kebijakan dan Isu
Strategis Kementerian Luar Negeri Iran.
“Kami pikir perang di Suriah akan berumur
pendek, kami pikir musuh lemah dan kami bisa mengakhirinya dengan cepat,”
katanya dalam sebuah artikel yang diterbitkan di sebuah situs diplomatik Iran.
Ini adalah kesempatan langka ketika
seorang pejabat Iran mengkritik kebijakan luar negeri negaranya.
Zahrani, yang juga wakil duta besar Iran
untuk PBB antara tahun 2000 dan 2004, melanjutkan: “Kami adalah salah satu
negara yang tidak mempertimbangkan strategi untuk keluar dari perang. Ini
adalah masalah mendasar bagi kami.”
Tampaknya Rusia memiliki strategi keluar
dari perang ini, peran mereka terbatas pada cakupan dukungan serangan udara,
dan kami menghadapi krisis dalam menemukan strategi keluar.
Zahrani juga menuduh Al-Assad telah
berpaling dari negaranya dan mengatakan: “Karena dukungan udara Rusia dan
pengaruh diplomatik di kancah internasional, Bashar Al-Assad berpikir bahwa
Rusia dapat membantu dia dalam menghadapi Amerika dan Israel lebih baik dari
Iran, sehingga ia tampaknya berpaling dari Iran dan pergi ke Rusia.”
“Rusia telah mencapai tujuannya di Suriah, dan setelah
itu akan mulai bernegosiasi dengan Amerika dan bahkan Israel. Isu yang paling
penting adalah untuk mencegah Iran dan Hizbullat mendirikan pangkalan militer
dalam jangkauan perbatasan Israel dan tampaknya bahwa Rusia tidak menentang
kebijakan ini dan pada akhirnya akan setuju dengan Amerika dan
Israel,”jelasnya.
Middle East Monitor