Wednesday, August 6, 2014

kafir syiah lebih berbahaya dari yahudi dan nasrani

Syaikhul Islam ibnu Taimiyyah –rahimahullahu- :

“Sesungguhnya pokok setiap fitnah yang menimpa adalah Syi’ah, dan siapa saja yang berhimpun kepada mereka, dan sungguh kebanyakan dari pedang-pedang yang terhunus kepada islam itu berasal dari pihak mereka, dan dengan merekalah orang-orang zindiq berkedok” (Minhajul muslim 3/234).

Maka penilaian terhadap keadaan kaum muslimin pada zaman ini, membenarkan keabsahan kalimat tersebut, bahwa sungguh jika bukan karena Negara Syi’ah Majusiah Iran, maka Afghanistan dan Iraq tidak akan terjajah secara mudah, sebagaimana statement Abthahi, wakil ketua Negara Iran untuk urusan perundang-undangan dan parlement: “ Kalaulah bukan karena kerjasama Iran, maka Kabul dan Baghdad tidak mungkin jatuh dengan begitu mudahnya” .

Dan perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah masihlah menjadi petunjuk yang tak terbantahkan untuk menghukumi tindakan Syi’ah dan kerjasama mereka dengan orang-orang kuffar dalam merongrong kaum muslimin, yaitu ketika Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah –rahimahullahu- berkata:

“Dan begitulah apabila terbentuk sebuah negara yang mengekor terhadap Yahudi dari Negara Iraq itu sendiri dan selainnya, maka kaum rofidhoh menjadi golongan terbesar dari para antek-antek penolong yahudi, dan mereka selalu melindungi orang – orang kuffar dari para musyrikin Yahudi dan Nasrani serta membantu mereka atas pembunuhan kaum muslimin, berikut permusuhan terhadap mereka.”. (Minhajus-sunnah 3/378).

Maka ini adalah apa yang telah kita saksikan dan dan sedang kita lihat hari ini, bagaimana Syi’ah mempunyai peran utama dalam perang salib terhadap kaum muslimin di Afghanistan dan Iraq. Dan mereka adalah sebaik-baik pembantu bagi mereka, mata-mata yang selalu siap menyerahkan informasi-informasi tentang kaum muslimin, dan pasukan-pasukan yang memerangi para muwahhidin, maka sebagaimana pernyataan Syaikhul Islam “Rofidhoh menjadi golongan terbesar dari para antek-antek yahudi” dan itu telah tercapai!.

Bukan Muslim, Lebih Kafir Dari Yahudi dan Nasrani
Ahad, 9 Rajab 1434 H / 19 Mei 2013

Lebih Kafir dari Yahudi dan Nasrani. Begitu kesimpulan Ibnu Taimiyyah kepada sekte Syiah yang kini berkuasa di Suriah. Penjelasan ini disampaikan oleh pengajar Ma’had Hidayaturrahman Sragen, Ustadz Tengku Azhar Lc, di acara penggalangan dana Suriah, di Pondok Pesantren Imam Syuhodo, Polokarto, Kabupaten Sukoharjo (18/05/2013).
“Ketika bertanya kepada orang-orang Yahudi, siapa orang terbaik di kalangan kalian, maka orang yahudi akan mengatakan: “Sahabat-sahabat Musa alaihissalam”, sedangkan kepada orang Nashara, maka mereka akan menjawab: “Sahabat Isa alaihissalam”. Tapi jika kita tanyakan kepada orang-orang Syiah, siapa manusia yang terburuk ? Maka Syiah menjawab: “ Mereka adalah sahabat nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam”, jadi Syiah menganggap sahabat nabi ini adalah orang yang terjahat, dan yang paling jahat di antara para sahabat adalah Abu Bakar dan Umar.” ujar Ustadz Tengku Azhar.
Membuka Topeng
Konflik Sunni-Syiah di Suriah ini merupakan peringatan bagi mereka yang masih nekat menganut pemikiran Syiah atau mereka yang tegas menyatukan antar Sunni-Syiah. Ustadz Tengku Azhar menyatakan bahwa mengingkari kenyataan konflik Sunni Syiah di Suriah merupakan ciri-ciri penganut madzhab sesat Syiah.
Dalam pernyataannya, Ustadz Tengku Azhar membantah isu bodoh lagi bohong bahwa mendukung pejuang Suriah untuk mendongkel Bashar Asad merupakan pesanan Amerika. “Mereka menuduh Hilal Ahmar sebagai kontra bashar, sedangkan dalam benak mereka satu-satunya yang kontra bashar adalah Amerika. Orang syiah menuduh kita yang membantu ahlussunnah di suriah berarti antek-antek dari amerika, padahal di dunia ini kekuatan di dunia bukan hanya kekuatan iran dan amerika saja.” begitu penjelasan beliau.
“Konflik dan peristiwa Suriah ini akan membuka siapa Syiah yang bertopeng, atau dia adalah orang-orang yang membela Syiah”, sebut ayah dari Tengku Hilya Aulia ini. [sksd]

 Bahkan dalam menyikapi hal tersebut, Imam Bukhori dalam Kholgul Afail halaman 125, pernah berkata, “Bagi saya sama saja, apakah aku solat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku solat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan yang disembelih oleh mereka.”