Diposkan oleh Abu Al-Jauzaa' : di 07.42
Label: Syi'ah
Membaca
riwayat-riwayat Raafidlah adalah satu ‘keasyikan’ tersendiri bagi saya. Banyak hal
luar biasa yang terjadi pada diri imam-imam Syi’ah. Satu di antara banyak hal
yang membuat saya ‘kagum’ dengan sangatnya adalah, satu kali imam Syi’ah pernah
berperan layaknya Marty McFly dalam film khayalkuffar berjudul Back to
The Future yang
naskahnya ditulis oleh Robert Zemeckis dan Bob Gale. Apa dan bagaimanakah itu ?
Mirzaa An-Nuuriy menggantikan mereka berdua, menuliskan naskah sebagai berikut
:
ورأيت في بعض
المواضع المعتبرة ما صورته: (روى شيخ الطائفة في كتاب كشف الحق بسنده مرفوعا عن
أبي بصير قال: حججت مع أبي عبد الله عليه السلام حتى إذا زار قبر جده صلى الله
عليه وآله وسلم بالمدينة وزرنا معه، فقال له رجل من بني يقظان: يا بن رسول الله!
إنهم يزعمون أنهم يزورون أبا بكر وعمر في هذه القبة!؟ فقال عليه السلام: مه يا أخا
يقظان، إنهم كذبوا فوالله لو نبش قبرهما لوجد في مكانهما سلمان وأبو ذر، فوالله
إنهما أحق بهذا الموضع من غيرهما........
“Dan aku
melihat dalam beberapa kitab mu’tabar yang menyebutkan teks berikut : Telah
diriwayatkan oleh Syaikh Ath-Thaaifah (yaitu Ath-Thuusiy – Abul-Jauzaa’) dalam kitab Kasyful-Haqq dengan sanadnya secara marfuu’ dari Abu Bashiir, ia berkata : Aku pernah
melaksanakan haji bersama Abu ‘Abdillah ‘alaihis-salaam, hingga ketika ia berziarah ke kubur
kakeknya shallallaahu
‘alaihi wa aalihi wa sallam di Madiinah, kami pun berziarah bersamanya
pula. Seorang laki-laki dari Bani Yaqdhaan berkata : “Wahai cucu Rasulullah,
sesungguhnya mereka (yaitu Ahlus-Sunnah – Abul-Jauzaa’) mengatakan bahwasannya mereka menziarahi Abu Bakr dan ‘Umar pada kubbah ini[1]”. Abu ‘Abdillah berkata : “Wahai saudara Yaqdhaan ! Sesungguhnya
mereka telah berdusta. Demi Allah, seandainya kubur mereka berdua digali,
sungguh akan didapatkan pada tempat mereka berdua Salmaan dan Abu Dzarr. Dan
demi Allah, Salmaan dan Abu Dzarr lebih berhak pada tempat ini dari selainnya[2]........” [Nafsur-Rahmaan fii Fadlaaili
Salmaan hal.
636 oleh Mirzaa Husain An-Nuuriy Ath-Thabarisiy[3]].
Cukup
sampai kalimat di atas saja, karena intinya ada pada kalimat yang bercetak
tebal.
Tahukah
Anda bahwa kubah pada makam Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam itu baru dibangun pada tahun 678 H oleh
Sulthaan Qalaawuun Ash-Shaalihiy ?.[4] Jadi, sebelum itu, tidak ada bangunan
kubbah di atas kubur Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Riwayat di
atas menunjukkan pada kita bahwa imam Syi’ah Abu ‘Abdillah (Ja’far Ash-Shaadiq) ‘alaihis-salaam melakukan haji dan berziarah ke makam Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersama Abu Bashiir setelah era tahun 678
H, sedangkan ia sendiri wafat tahun 148 H.[5]
Back to
The Future !!!.
Bagi saya,
ini jelas satu kedustaan yang diatasnamakan pada Ahlul-Bait Nabishallallaahu
‘alaihi wa sallam. Tapi saya tidak tahu siapakah yang melakukan kedustaan
?. Abu Bashiir ?. Ath-Thuusiy ? An-Nuuriy ? Ataukah perawi dalam sanad yang
tidak disebutkan oleh An-Nuuriy ?. Kalau Anda tahu, tolong kasih tahu ke saya,
dan saya akan mengucapkan : Jazaakallaahu khairan.
Wallaahul-musta’aan.
[abul-jauzaa’
– sardonoharjo, ngaglik, sleman, diy; sesaat sebelum berangkat ke kampus].
[1]
Maksudnya, Ahlus-Sunnah ketika menziarahi makam Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, mereka juga menziarahi makam Abu Bakr dan ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa.
Hal itu dikarenakan mereka bertiga (Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, dan ‘Umar)
dimakamkan secara berdampingan.
[2]
Anda dapat lihat dari riwayat ini betapa Syi’ah sangat membenci Abu Bakr dan
‘Umarradliyallaahu ‘anhumaa.
فإن هذه القبةَ ليس بناؤها منهُ صلى اللهُ عليه
وسلم ، ولا من أصحابهِ ، ولا من تابعيهم ، ولا من تابعِ التابعين ، ولا علماء
الأمةِ وأئمة ملتهِ ، بل هذه القبةُ المعمولةُ على قبرهِ صلى اللهُ عليه وسلم من
أبنيةِ بعضِ ملوكِ مصر المتأخرين ، وهو قلاوون الصالحي المعروف بالملكِ المنصورِ
في سنةِ ثمانٍ وسبعين وست مئة
“Karena sesungguhnya kubbah
ini tidaklah dibangun oleh Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam, para shahabat, taabi’iin, taabi’ut-taabi’iin,
atau para ulama dan imam umat Islam. Akan tetapi, kubbah yang dibangun di atas
kubur Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam ini termasuk bangunan yang dibuat oleh sebagian raja-raja
Mesir muta’akhkhiriin, yaitu
Qalaawuun Ash-Shaalihiy yang dikenal dengan nama raja Al-Manshuur, pada tahun
678 H......” [Tahthhiirul-I’tiqaad, hal. 43].
[5]
Ja’far bin Muhammad bin ‘Aliy bin Al-Husain bin ‘Aliy bin Abi Thaalib
Al-Haasyimiy, terkenal dengan nama (Ja’far) Ash-Shaadiq; seorang yang shaduuq, faqiih,
lagi imam. Termasukthabaqah ke-6, lahir
tahun 80 H, dan wafat tahun 148 H. Dipakai oleh Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad, Muslim, Abu Daawud, At-Tirmidziy, An-Nasaa’iy dan Ibnu
Maajah [Taqriibut-Tahdziib, hal. 200 no. 958].
[http://abul-jauzaa.blogspot.com/2012/05/back-to-future.html]