Senin, 23 Maret 2015 (10:09) / Bumi Islam
Mufti Arab Saudi Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah
Alu Syaikh menyerukan perlawanan ulama, pemikir, dan tokoh Sunni di Yaman
melawan pemberontak Syiah Hutsyi yang telah memporak-porandakan dan menguasai
ibukota Yaman Shana’a.
Dalam penutup khutbah
Jum’atnya 20 Maret 2015 ia menyeru sebagai berikut:
Saudara-saudaraku, apa yang sedang terjadi di
Yaman yang diberkati akan membuat sedih setiap muslim, yaitu kejadian-kejadian
yang berupa berbagai kekacauan, kerusuhan dan kegoncangan yang tidak ada
ujung-pangkalnya.
Berbagai musibah yang menimpa Yaman yang
diberkahi ini, tiada lain didalangi oleh musuh-musuh Islam. Maka hendaknya kaum
muslimin mewaspadai (jangan sampai) musuh-musuh mereka menjadikan mereka
sebagai pembantu/pelayan.
Wahai bangsa Yaman yang penuh berkah! Siapa
yang mengatur negeri ini? Dimana akal-akal yang sehat? Dimana para ulamanya?
Dimana para pemimpinnya? Dimana para pemikirnya? Membiarkan negara sedemikian
rupa, (membiarkan terjadinya) kerusakan dan pelanggaran keamanan, pertumpahan
darah, penjarahan harta benda oleh tangan-tangan orang Majusi dan sekutu mereka
yang mereka membenci Islam dan para pemeluknya. Tujuan kelompok sesat ini tiada
lain adalah membasmi Islam.
Hendaknya kaum muslimin tidak mencukupkan diri
(pasrah) dengan apa yang mereka terima. Dan hendaknya mereka tidak mengulurkan
tangan mereka kepada musuh-musuh mereka. Sesungguhnya musuh-musuh mereka yang
Majusi ini tidaklah menginginkan pada kalian kebaikan, mereka hanyalah
menginginkan kebinasaan dan kerusakan kalian, merampas sumber daya kalian,
menyesatkan pemikiran kalian, dan pandangan-pandangan mereka yang sesat
lainnya.
Maka wahai bangsa Yaman, wahai para pembesar
Yaman! Bertaqwalah kalian kepada Allah dalam diri-diri kalian, kembalilah pada
orientasi kalian, dan putuskan dengan akal dan pemikiran yang lurus agar kalian
tahu bahwa serangan-serangan keji orang Majusi ini dilakukan untuk menyesatkan
kalian, melemahkan kekuatan kalian, dan menghancurkan agama, kemuliaan dan
akhlaq kalian. [ syiah = Majusi ]
Mereka tidak datang karena cinta pada kalian,
tidak pula karena sayang pada kalian. Namun mereka datang untuk menyebarkan
kerusakan sebagaimana yang mereka inginkan. Padahal Allah tidak menginginkan
kecuali untuk menyempurnakan cahayaNya meskipun orang kafir membencinya.
Maka wahai saudara-saudaraku di Yaman. Allah…
Allah… Jagalah diri kalian, kehormatan kalian, dan negara kalian. (Jangan)
kalian membiarkannya berada dalam fitnah yang sesat dan menyesatkan ini.
Semoga Allah memberi taufiq kepada kita semua
untuk mengamalkan apa yang Dia cintai dan ridhoi. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu.
“Ngambek” ke Israel, Menlu Syiah Iran Ungkit
Jasa Majusi Persia terhadap Yahudi
Dalam suatu wawancara dengan media Amerika
Serikat (AS), NBC, menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menegaskan
bahwa negaranya tidak memiliki niat untuk menghancurkan Israel.
Menurut Javad Zarif, Netanyahu harus membaca
ulang sejarah, dimana Raja Persia-Iran pernah menyelamatkan Yahudi dari ancaman
Babilonia, begitu juga pada masa Perang Dunia II. [ Raja Majusi, ini yang dibanggakan ]
Ia kemudian mengingatkan bahwa ada lebih dari
20.000 orang Yahudi hidup nyaman di Iran. Bahkan para Yahudi Iran memiliki
wakilnya di parlemen.
“Kami memiliki sejarah toleransi dan kerjasama,
serta hidup berdampingan dengan orang Yahudi di negara kami, serta Yahudi di
mana pun di dunia”, kata Zarif, kutip Risalah dari Vivanews.
Nasib Yahudi di Iran sangat berbeda jauh dengan
kondisi kaum Muslimin (Ahlusunnah) di sana yang merupakan minoritas terbesar
diantara mayoritas Syi’ah.
Laporan menyebut bahwa di Teheran sulit
menemukan masjid untuk sholat jum’at kecuali di areal kedutaan asing.
Masjid-masjid digusur dan pemerintah Syi’ah
tidak akan memberikan izin untuk mendirikan masjid baru, sedangkan tempat
ibadah Yahudi (Sinagog) banyak bertebaran di Teheran.
Zarif kemudian mengkritik Israel yang mengancam
menyerang Iran dan mengecam kepemilikan Israel atas bom nuklir sebanyak 200
hulu ledak. Ia juga menegaskan bahwa Iran tidak memiliki senjata pemusnah
massal dan tidak berniat untuk memilikinya.
Suatu hal yang sangat berbeda dengan propaganda
politik agama Syi’ah pada masa Ahmadinejad. Jadi mulai sekarang sudah
sepatutnya para Syi’ah melupakan retorika taqiyah untuk meyerang Israel dan
mewujudkan mimpi Khomeini membebaskan Al-Quds.
Iran dan Israel merupakan 2 negara yang
bertanggung jawab atas kejahatan terhadap umat Islam. Israel dengan entengnya
membunuhi ribuan orang Palestina dalam sekali operasi militer, sementara Iran
adalah penyokong rezim teroris Basyar Al-Assad, tentara Iran dan milisi Syi’ah
banyak dikirim ke Suriah.
Sebelumnya Netanyahu berpidato di kongres
Amerika untuk menyudutkan kebijakan Obama yang dianggap lembek terhadap program
nuklir Iran. Pidato ini dikabarkan mendapat walkout dari partai Demokrat
(partainya Obama), dan disaksikan oleh partai Republik.
Entah dagelan, entah apa, meskipun terlihat
bersikap keras terhadap Iran dan program nuklirnya, namun apa yang ditampakkan
oleh Netanyahu ini bertentangan dengan bocoran laporan Mossad yang menyebut
program nuklir Iran belum mencapai apa-apa.