Bismillahirrahmaanirrahiim.
* Di antara kebodohan orang zaman sekarang; meskipun gelarnya ustadz, kyai, habib, syaikh; adalah menyamakan hal-hal yang sejatinya tidak sama.
* Contoh, sapu dan spatula itu berbeda. Meski skilas bentuknya mirip. Maka sapu tidak boleh digabungkan dengan spatula, centong, sendok, garpu.
* Sebagian orang menyerang WAHABI dengan menyamakan ia dengan SYIAH IMAMIYAH (Rafidhah). “Awas bahaya Syiah, JIL, dan Wahabi,” kata dia. Sementara dia TIDAK MEWANTI-WANTI kebodohannya sendiri.
“Sampai Kapan Terus Membenci ???”
* Kalau orang mengerti Islam, berwawasan, tahu sejarah, dan sportif; pasti bisa bedakan antara Wahabi dan Syiah. Kalau tak mampu bedakan, berarti dia TAK MENGERTI realitas Umat Islam. Orang begitu, dalam poin ini, layak disebut JAHIL.
* Secara umum, Wahabi mengikuti MADZHAB FIKIH HANBALI. Secara dakwah, ia tak berbeda dengan gerakan-gerakan dakwah Islam di Mesir, Jazirah, India, Pakistan, bahkan di Nusantara. Hanya saja tidak membentuk ormas atau partai politik.
* Selanjutnya, mari kita jelaskan beda antara Wahabi dan Syiah. Ini sekaligus membantah omongan orang-orang sembrono itu.
[1]. Syiah punya Rukun Islam dan Rukun Iman sendiri (baca buku MUI tentang kesesatan Syiah). Sedang Wahabi konsep Rukun Islam dan Rukun Imannya sama dengan Muslim sedunia.
[2]. Syiah punya kota suci Najaf, Karbala, Qum. Sedang kota suci Wahabi adalah Makkah dan Madinah. Sama spt Muslim sedunia.
[3]. Syiah berkiblat ke makam-makam para imam Ahlul Bait. Sedang Wahabi berkiblat ke Ka’bah. Fakta, Ka’bah itu sndiri ada di negeri Wahabi.
[4]. Syiah meyakini Al Qur’an telah dipalsukan para Shahabat Nabi RA. Sedang Wahabi Al Qur’an-nya sama dengan Muslim sedunia. Fakta, bacaan Al Qur’an imam-imam Saudi sama dengan bacaan kita.
[5]. Syiah mengkafirkan Ahlus Sunnah. Sedang Wahabi tidak mengkafirkan Muslim. Mereka hati-hati dalam vonis takfir. Fakta, Umat Islam sedunia boleh Haji/Umrah secara bebas, tanpa dilarang.
[6]. Syiah mencaci maki Sahabat Nabi RA. Sedang Wahabi melarang caci maki Shahabat, hatta pada Muawiyah RA dan Amru bin Al Ash RA. Fakta, nama-nama masjid bantuan Saudi sering diberi nama Shahabat Nabi RA.
[7]. Syiah menyerang negeri-negeri Sunni. Sedang Wahabi berjihad membela negeri-negeri Sunni. Fakta, para Mujahidin Wahabi tersebar di kancah-kancah perang di mana-mana dalam rangka membela Ummat.
[8]. Syiah menghina, mendistorsi, memalsu hadits Nabi. Sedang ulama-ulama dan pendukung Wahabi giat menjaga dan membela hadits Nabi.
[9]. Syiah bukan bagian dari EMPAT MADZHAB SUNNI. Tapi ikut madzhab Syiah (JA’FARI). Sedang Wahabi kebanyakan mengikuti madzhab Imam Ahmad bin Hanbal (madzhab Hanbali).
[10]. Syiah divonis sesat dalam banyak masalah USHUL (pokok ajaran Islam). Sedang Wahabi dikritik rata-rata hanya pada tataran AKHLAK dan CARA BERDAKWAH saja. Itu bisa diperbaiki dengan nasehat, pembinaan, atau teguran. Beda skali dg kesesatan Syiah.
[11]. Syiah menganggap gerakan-gerakan dakwah seperti Ikhwan, Tabligh, Salafi, Muhammadiyah, Persis, Al Irsyad, dll sebagai MUSUH karena mereka SUNNI. Sedang Wahabi posisikan semua itu sebagai SAUDARA seiman; hanya berbeda-beda cara dakwahnya. Fakta, dewan ulama Saudi menerima smua itu sebagai bagian Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
[12]. Syiah mengajak smua orang tunduk pada komando imam syiah di Iran. Sering disebut WILAYATUL FAQIH. Sedang Wahabi mengajak smua orang HANYA TUNDUK kepada Allah dan Rasul-Nya.
[13]. Tatkala ada revolusi, Syiah menghancurkan rumah-rumah kaum Muslimin, toko-toko, pasar, rumah sakit, sekolah, dll. Kalau ada revolusi, paling Wahabi hanya akan meratakan kubur-kubur keramat.
[14]. Syiah mengajak manusia mengibadahi imam-imam. Sedang Wahabi mengajak kepada TAUHIDULLAH.
[15]. Dosa-dosa Syiah ada dalam tataran KEKAFIRAN. Sedang kesalahan-kesalahan Wahabi (jika ada demikian) rata-rata dalam perbedaan persepsi atau pendapat fikih saja. Mereka tidak masuk dosa-dosa kekafiran.
* PERHATIAN: Dosa-dosa kalangan Syiah, JIL, Ahmadiyah adalah dosa-dosa KEKAFIRAN. Sedang Wahabi tidak melakukan hal-hal seperti itu. Menyamakan Wahabi dengan Syiah, JIL, Ahmadiyah; sama dengan MENGKAFIRKAN Wahabi. Para pelakunya layak disebut TAKFIRI (tukang mengkafirkan). Mereka itu TAKFIRI tapi tidak sadar dirinya TAKFIRI.
* Demikian beberapa hal yang bisa disampaikan. Kalau seorang penuduh Wahabi tidak mengerti masalah-masalah ini; berarti dia JAHIL. Tak layak bicara di depan Umat.
* INTINYA, hanya orang “parah BGT” yang tidak mampu bedakan Wahabi dan Syiah. Di mata dia, sapu sama dengan spatula. Atau batu bulat sama dengan apel.
Semoga bermanfaat. Amin amin Allahumma amin.