MUI Dukung Serangan Arab
Saudi ke Yaman
Sabtu, 11 April 2015 - 15:14 wib
Majelis Ulama Indonesia
(MUI) melalui Wakil Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitiannya, KH Cholil Nafis,
menyatakan dukungannya untuk serangan Koalisi Teluk yang dipimpin oleh Arab
Saudi ke Yaman, selama serangan itu bertujuan untuk melindungi warga Yaman.
“Prinsipnya
kami mendukung, dan mengerti bahwa tujuan Arab Saudi dalam melakukan serangan
dalam melindungi dan menjaga,” kata KH Cholil Nafis.
Menurut
beliau, serangan yang dilakukan Arab Saudi dan sekutu-sekutunya terhadap
kelompok Houthi di Yaman, dilakukan untuk kebaikan umat bukan karena sentimen
sektarian.
“Serangan
yang dilakukan Saudi bukan masalah Sunni atau Syiah, tapi lebih kepada kebaikan
umat yang ada di Yaman, karena kalau didiamkan akan mengakibatkan korban yang
lebih besar,” demikian ujar KH Cholis saat bertemu dengan media di Jakarta,
Sabtu (11/4/2015).
“Langkah
Arab Saudi ini, semata-mata dilakukan untuk melindungi masyarakat Yaman. Ini
yang harus ditekankan, bukan untuk perpecahan umat Islam,” tegasnya lagi.
Meski
begitu, ia juga meminta agar Serangan tersebut tidak sampai menimbulkan korban
dari warga sipil Yaman, terutama perempuan dan anak-anak kecil, serta
orang-orang yang tidak terlibat dalam konflik itu.
Ormas Islam Dukung Serang Saudi ke Yaman
April 11 16:252015
Konfrensi pers yang diadakan oleh Kedutaan Besar Arab Saudi
pada Sabtu (11/4/2015) dihadiri setidaknya 12 ormas islam dari seluruh
Indonesia. Konfrensi ini membahas operasi militer yang dilakukan Koalisi Negara
Teluk ini dilakukan atas permintaan resmi presiden Yaman Manshoor Hadi atas
pemberontakan dan kudeta yang dilakukan kelompok radikal hutsi.
“
Negara Negara Teluk merespon permintaan yang mulia presiden Yaman Abdur Rabuh
Manshoor Hadi , pada 7/3/2015 untuk menyelenggarakan konfrensi di Riyadh di
bawah naungan Dewan Majelis Negara Negara Teluk (GCC) dengan dihadiri seluruh
pihak dan faksi politik di Yaman yang ingin mempertahankan stabilitas politik”
jelas kedutaan Arab Saudi di Indonesia
Selain
itu beberapa ormas diminta memberikan tanggapan atas intervensi Saudi dalam
mengembalikan kestabilan di yaman. Salah satunya adalah dari tokoh
muhammadiyyah, menurutnya keputusan operasi militer ini tidak bias dihidari.
“Pada
dasarnya kita tidak menginginkan perang, tapi ada saatnya perang tidak bisa
dihindari” jelasnya, beliau juga menambahkan bahwa yang dikorbankan atas
pemberontakan oleh Hutsi ini adalah rakyat yaman, karenanya operasi militer
inivpun demi keamanan rakyat Yaman.
“
kami menghimbau agar pemerintahan Indonesia bisa ambil inisiatif sebagai juru
damai atas operasi militer di Yaman” tutupnya.
Selain
idari tokoh muhammadiyyah ada juga Ahmad kholid yang menanggapi hal yang sama.
Dalam pernyataannya ahmad kholid yang diminta memberikan pernyataan dan
menjelaskan bahwa ideology hutsiyin adalah syiah, dan pemberontakan ini terkait
ideologi mereka.
“
ini adalah perang ideology, apa yang dilakukan Saudi sudah benar, ummat islam
wajib mendukungnya karena ideology orang yang dibantai oleh hutsi adalah
ideology yang sama dengan kita” jelasnya.
Begitupun
Maman Abdurahman sebagai perwakilan PERSIS. Menurutnya bukan hanya aspek jiwa
yang dikorbankan namun kestabilan ekonomi, politik dan lainnya.
Imam Masjid Istiqlal Ali Musthafa
Ya'qub Dukung
Serangan Arab Saudi Ke Yaman
Ulama Indonesia dukung Arab
Saudi terkait krisis Yaman
Sabtu, 11 April 2015 14:35 WIB
Ulama dari berbagai organisasi Islam di Indonesia pada Sabtu menyatakan
dukungan mereka terhadap kebijakan Arab Saudi, yang memimpin pasukan koalisi
untuk melancarkan operasi militer terhadap kelompok radikal Houthi di Yaman.
Para ulama yang di antaranya mewakili Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU),
Persatuan Islam (Persis), Al Irsyad Al Islamiyah (Al Irsyad), Dewan Dakwah
Islamiyah (DDI), Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) serta
Ikatan Dai Seluruh Asia Tenggara diterima Duta Besar Kerajaan Arab Saudi
Mustafa Ibrahim Al Mubarak di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta.
Ali Musthafa Ya'qub, Imam Besar Masjid Istiqlal yang hadir dalam pertemuan
tersebut, menegaskan bahwa apa yang terjadi di Yaman, negara berpenduduk 22
juta yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi, bukanlah pertikaian antara
kelompok Sunni dan Syiah, tapi kekerasan oleh kelompok radikal Houthi.
"Apa yang terjadi di Yaman bukan masalah konflik antar kelompok agama,
tapi perilaku radikal yang diperlihatkan oleh kelompok Houthi. Kelompok ini
harus segera diantisipasi karena gerakan mereka sudah seperti teroris,"
kata Ali Musthafa.
Ali Musthafa juga menegaskan bahwa pemikiran radikal kelompok Houthi tersebut
harus segera dibasmi agar tidak menyebar ke negara lain, termasuk Indonesia.
"Gerakan kelompok ini lebih berbahaya dan harus segera diatasi karena
bukan tidak mungkin pengaruh mereka akan sampai di Indonesia sebagai negara
dengan penduduk Islam terbesar di dunia," kata Ali Musthafa menambahkan.
Mustafa Ibrahim menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan para ulama
Indonesia terhadap kebijakan Arab Saudi dalam mengatasi konflik di negara
tetangganya itu.
"Sebagai sebuah negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, saya
memahami bahwa situasi di Yaman telah mendapat perhatian luas dari masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu saya ingin memberikan penjelasan secara lebih luas
perihak keterlibatan Arab Saudi yang memimpin pasukan koalisi dalam melakukan
operasi militer di Yaman," kata Mustafa Ibrahim.
Mustafa mengatakan Arab Saudi adalah tetangga terdekat dengan Yaman sehingga
berkewajiban ikut membantu kondisi negara itu tetap stabil dan memastikan
konflik di negara itu tidak mengganggu negara lain di kawasan.
Mustafa Ibrahim memberikan gambaran bahwa posisi Arab Saudi ibarat sebuah
tetangga yang dimintai pertolongan ketika tetangga tersebut sedang menghadapi
kesulitan.
"Dalam kasus ini, Saudi Arabia memberikan pertolongan kepada negara
tetangga Yaman ketika presiden mereka yang sah yaitu Abdu Rabuh Mansour Hadi
menghadapi ancaman kudeta kelompok pemberontak Houthi," katanya.
Berdasarkan atas keprihatinan karena kelompok Houthi bisa mengancam stabilitas
Yaman dan negara-negara tetangganya, ia menjelaskan, Arab Saudi yang berbatasan
langsung dengan Yaman mengambil inisitif untuk membentuk pasukan koalisi guna
memerangi Houthi yang telah menguasai sebagian wilayah Yaman.
Meski mendukung penuh operasi militer pasukan koalisi yang dipimpin oleh Arab
Saudi, para ulama mengimbau pasukan koalisi hanya menyasar fasilitas militer
Houthi sehingga tidak menyebabkan warga sipil menjadi korban.
http://www.antaranews.com/berita/490245/ulama-indonesia-dukung-arab-saudi-terkait-krisis-yaman