Friday, April 10, 2015

MUI, Ormas Islam, Imam Masjid Istiqlal Ali Musthafa Ya'qub Dukung Serangan Arab Saudi ke Yaman ( Insya Allah )

MUI Dukung Serangan Arab Saudi ke Yaman
Sabtu, 11 April 2015 - 15:14 wib
Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Wakil Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitiannya, KH Cholil Nafis, menyatakan dukungannya untuk serangan Koalisi Teluk yang dipimpin oleh Arab Saudi ke Yaman, selama serangan itu bertujuan untuk melindungi warga Yaman.
“Prinsipnya kami mendukung, dan mengerti bahwa tujuan Arab Saudi dalam melakukan serangan dalam melindungi dan menjaga,” kata KH Cholil Nafis.
Menurut beliau, serangan yang dilakukan Arab Saudi dan sekutu-sekutunya terhadap kelompok Houthi di Yaman, dilakukan untuk kebaikan umat bukan karena sentimen sektarian.
“Serangan yang dilakukan Saudi bukan masalah Sunni atau Syiah, tapi lebih kepada kebaikan umat yang ada di Yaman, karena kalau didiamkan akan mengakibatkan korban yang lebih besar,” demikian ujar KH Cholis saat bertemu dengan media di Jakarta, Sabtu (11/4/2015).
“Langkah Arab Saudi ini, semata-mata dilakukan untuk melindungi masyarakat Yaman. Ini yang harus ditekankan, bukan untuk perpecahan umat Islam,” tegasnya lagi.
Meski begitu, ia juga meminta agar Serangan tersebut tidak sampai menimbulkan korban dari warga sipil Yaman, terutama perempuan dan anak-anak kecil, serta orang-orang yang tidak terlibat dalam konflik itu.

Ormas Islam Dukung Serang Saudi ke Yaman
April 11 16:252015
Konfrensi pers yang diadakan oleh Kedutaan Besar Arab Saudi pada Sabtu (11/4/2015) dihadiri setidaknya 12 ormas islam dari seluruh Indonesia. Konfrensi ini membahas operasi militer yang dilakukan Koalisi Negara Teluk ini dilakukan atas permintaan resmi presiden Yaman Manshoor Hadi atas pemberontakan dan kudeta yang dilakukan kelompok radikal hutsi.
“ Negara Negara Teluk merespon permintaan yang mulia presiden Yaman Abdur Rabuh Manshoor Hadi , pada 7/3/2015 untuk menyelenggarakan konfrensi di Riyadh di bawah naungan Dewan Majelis Negara Negara Teluk (GCC) dengan dihadiri seluruh pihak dan faksi politik di Yaman yang ingin mempertahankan stabilitas politik” jelas kedutaan Arab Saudi di Indonesia
Selain itu beberapa ormas diminta memberikan tanggapan atas intervensi Saudi dalam mengembalikan kestabilan di yaman. Salah satunya adalah dari tokoh muhammadiyyah, menurutnya keputusan operasi militer ini tidak bias dihidari.
“Pada dasarnya kita tidak menginginkan perang, tapi ada saatnya perang tidak bisa dihindari” jelasnya, beliau juga menambahkan bahwa yang dikorbankan atas pemberontakan oleh Hutsi ini adalah rakyat yaman, karenanya operasi militer inivpun demi keamanan rakyat Yaman.
“ kami menghimbau agar pemerintahan Indonesia bisa ambil inisiatif sebagai juru damai atas operasi militer di Yaman” tutupnya.
Selain idari tokoh muhammadiyyah ada juga Ahmad kholid yang menanggapi hal yang sama. Dalam pernyataannya ahmad kholid yang diminta memberikan pernyataan dan menjelaskan bahwa ideology hutsiyin adalah syiah, dan pemberontakan ini terkait ideologi mereka.
“ ini adalah perang ideology, apa yang dilakukan Saudi sudah benar, ummat islam wajib mendukungnya karena ideology orang yang dibantai oleh hutsi adalah ideology yang sama dengan kita” jelasnya.
Begitupun Maman Abdurahman sebagai perwakilan PERSIS. Menurutnya bukan hanya aspek jiwa yang dikorbankan namun kestabilan ekonomi, politik dan lainnya.

Imam Masjid Istiqlal Ali Musthafa Ya'qub Dukung Serangan Arab Saudi Ke Yaman
Ulama Indonesia dukung Arab Saudi terkait krisis Yaman
Sabtu, 11 April 2015 14:35 WIB 
Ulama dari berbagai organisasi Islam di Indonesia pada Sabtu menyatakan dukungan mereka terhadap kebijakan Arab Saudi, yang memimpin pasukan koalisi untuk melancarkan operasi militer terhadap kelompok radikal Houthi di Yaman.

Para ulama yang di antaranya mewakili Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis), Al Irsyad Al Islamiyah (Al Irsyad), Dewan Dakwah Islamiyah (DDI), Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) serta Ikatan Dai Seluruh Asia Tenggara diterima Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Mustafa Ibrahim Al Mubarak di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta.

Ali Musthafa Ya'qub, Imam Besar Masjid Istiqlal yang hadir dalam pertemuan tersebut, menegaskan bahwa apa yang terjadi di Yaman, negara berpenduduk 22 juta yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi, bukanlah pertikaian antara kelompok Sunni dan Syiah, tapi kekerasan oleh kelompok radikal Houthi.

"Apa yang terjadi di Yaman bukan masalah konflik antar kelompok agama, tapi perilaku radikal yang diperlihatkan oleh kelompok Houthi. Kelompok ini harus segera diantisipasi karena gerakan mereka sudah seperti teroris," kata Ali Musthafa.

Ali Musthafa juga menegaskan bahwa pemikiran radikal kelompok Houthi tersebut harus segera dibasmi agar tidak menyebar ke negara lain, termasuk Indonesia.

"Gerakan kelompok ini lebih berbahaya dan harus segera diatasi karena bukan tidak mungkin pengaruh mereka akan sampai di Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia," kata Ali Musthafa menambahkan.

Mustafa Ibrahim menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan para ulama Indonesia terhadap kebijakan Arab Saudi dalam mengatasi konflik di negara tetangganya itu.

"Sebagai sebuah negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, saya memahami bahwa situasi di Yaman telah mendapat perhatian luas dari masyarakat Indonesia. Oleh karena itu saya ingin memberikan penjelasan secara lebih luas perihak keterlibatan Arab Saudi yang memimpin pasukan koalisi dalam melakukan operasi militer di Yaman," kata Mustafa Ibrahim.

Mustafa mengatakan Arab Saudi adalah tetangga terdekat dengan Yaman sehingga berkewajiban ikut membantu kondisi negara itu tetap stabil dan memastikan konflik di negara itu tidak mengganggu negara lain di kawasan.

Mustafa Ibrahim memberikan gambaran bahwa posisi Arab Saudi ibarat sebuah tetangga yang dimintai pertolongan ketika tetangga tersebut sedang menghadapi kesulitan.

"Dalam kasus ini, Saudi Arabia memberikan pertolongan kepada negara tetangga Yaman ketika presiden mereka yang sah yaitu Abdu Rabuh Mansour Hadi menghadapi ancaman kudeta kelompok pemberontak Houthi," katanya.

Berdasarkan atas keprihatinan karena kelompok Houthi bisa mengancam stabilitas Yaman dan negara-negara tetangganya, ia menjelaskan, Arab Saudi yang berbatasan langsung dengan Yaman mengambil inisitif untuk membentuk pasukan koalisi guna memerangi Houthi yang telah menguasai sebagian wilayah Yaman.

Meski mendukung penuh operasi militer pasukan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, para ulama mengimbau pasukan koalisi hanya menyasar fasilitas militer Houthi sehingga tidak menyebabkan warga sipil menjadi korban.
http://www.antaranews.com/berita/490245/ulama-indonesia-dukung-arab-saudi-terkait-krisis-yaman