Friday, May 15, 2015

Nahjul Balaghoh Bukan Asli dari Ali Radhiallahu Anhu , Kenapa ?

                                       
Berikut beberapa komentar ulama mengenai kitab Nahjul Balaghoh yang dikarang oleh seorang Syi’ah Rafidhah bernama al-Murtadla Abi Thalib Ali bin Husein bin Musa Al Musawi (w th. 436 Hijriyah): Imam adz-Dzahabi berkata –ketika membahas biografi orang ini– sebagai berikut: “Dia adalah penghimpun kitab Nahjul Balaghoh yang menyandarkan kalimat-kalimat yang ada dalam kitab ini kepada Imam Ali radhiallahu ‘anhu tanpa disebutkan sanad-sanadnya. Sebagian besar kalimat-kalimat itu batil, meskipun juga di dalamnya ada hal yang benar. Namun ucapan-ucapan palsu yang terdapat dalam kitab ini mustahil diucapkan oleh Imam Ali”. (Siyar A’lamin Nubala,17/589-590). Beliau juga berkata:”…Barang siapa yang melihat buku Nahjul Balaghoh ini, maka ia akan yakin bahwa ucapan-ucapan itu adalah dusta atas nama Amirul Mukminin Ali radhiallahu ‘anhu , karena di dalamnya terdapat caci-makian yang sangat jelas terhadap dua tokoh besar shahabat yaitu Abu Bakar dan Umar radhiallahu ‘anhuma . Juga tedapat ungkapan-ungkapan yang kaku (menurut kaidah sastra arab, pent) yang bagi orang yang telah mengenal jiwa bangsa Quraisy (dan tingginya bahasa mereka, pen. ) dari kalangan para shahabat dan orang-orang setelahnya akan mengerti dengan yakin bahwa kebanyakan isi kitab tersebut adalah batil. (Mizanul i’tidal 3/124 Lisanul Mizan 4/223). Ibnu Sirin menilai bahwa seluruh apa yang mereka (kaum Syi’ah) riwayatkan dari Ali radhiallahu ‘anhu semuanya kedustaan. (Al-‘ilmus Syamikh, hal 237) Demikian pula Al-Khathib al-Baghdadi dalam kitabnya Al-Jami’ Li Akhlaqir rawi wa adibis sami’ telah memberikan isyarat tentang Kedustaan kandungan kitab ini”. Beliau berkata : “Adapun yang mirip dengan apa yang kita sebutkan tadi adalah hadits-hadits tentang malahim (peperangan). Tidaklah didalamnya itu terdapat hadits-hadts nabi, namun sesungguhnya kebanyakan yang ada adalah palsu, dan mayoritas hanya dibuat-buat, seperti kitab yang dinisbatkan kepada daniyal (daniel), dan khutbah yang (dinisbatkan) periwayatannya kepada ali bin abi thalib.” (juz 2 hal. 161) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “… sebagian besar khutbah-khutbah yang dinukil penyusun kitab Nahjul Balaghoh adalah dusta atas nama Ali radhiallahu ‘anhu . Beliau terlalu mulia dan terlalu tinggi kapasitasnya untuk berbicara dengan ucapan seperti itu. Tetapi mereka mereka-reka kebohongan dengan anggapan bahwa hal itu sebagai sanjungan. Sungguh Itu bukanlah kebenaran, bukan pula merupakan sanjungan…. (Minhajus Sunnah an-Nabawiyah, 8/55-56) Al qodhiy muhammad bin 'abdillah abu bakr bin al 'arobiy al ma'aririfiy al asybiliy al maliki (W 543 H) berkata : “Kitab Nahjul Balaghoh adalah satu diantara kitab-kitab yang dijadikan referensi oleh Syi’ah. Mereka menyandarkan (perkataan2 didalanmnya) kepada ‘ali radhiyallahu ‘anhu. Namun hakikatnya adalah sebagian saja. Malahan kebanyakan adalah (perkataan2nya) ridho dan murtadho dua orang yang bermadzhab Syi’ah. Didalam kitab tersebut terdapat tipu muslihat, fitnah (kebohongan) yang sangat banyak.” (Al'awashim Minal Qowashim Fie Tahqiq Muwafaqoshohabah Ba'da Wafatinnabiy Shalallahu 'Alaihi Wasalam, Darul Jil, Berut, Lebanon, Cet 2, Tahun 1987 M/1407 H, Juz 1hal 274). 
sumber : syiahindonesia.com
http://faktasyiah.blogspot.com/2014/10/kampanye-syiah-oktober-2014-di-jakarta.html

Sejauh Manakah Nahjul Balaghah Itu Benar-benar Dari Ali r.a?
Oleh zain-ys
Kitab Nahjul Balaghah itu amat popular di kalangan penganut Islam dan penganut Syiah. Isinya mengandungi ucapan, khutbah dan surat yang disandarkan kepada saidina Ali r.a.
Timbul persoalan di sini, apakah benar isi Nahjul Balaghah itu benar-benar asli dari Ali r.a.?
Nantikan artikel dari al-ahkam.net menjawab persoalan ini..
Bagi mereka yang biasa dengan pengajian hadis, sudah pasti menjawabnya dengan kata-kata Ibnu al-Mubarak:
الإسناد من الدين، ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء
Maknanya: Sanad itu sebahagian dari agama. Dan, kalaulah tiada sanad, nescaya seseorang itu akan berkata apa sahaja semahunya.
Kata imam al-Zahabi di dalam Siyar A'lam al-Nubala' ketika menulis biografi al-Murtadha Ali bin Husain bin Musa al-Musawi:
Menurutku dia adalah penulis kitab Nahjul Balaghah, yang disnibahkan lafaznya kepada Imam Ali r.a. Tanpa sanad. Sebahagiannya mengandungi kebatilan dan terselit juga di dalamnya kebenaran. Namun di sana terdapat topik-topik yang tak mungkin diucapkan oleh imam Ali r.a. 
Ada yang mengatakan: Malah ia (Nahjul Balaghah) disusun oleh saudaranya yang bernama al-Syarif al-Radhi...
Kata al-Zahabi lagi: Di dalamnya terdapat cercaan terhadap para sahabat Rasulullah s.a.w. maka kami mohon perlindungan dari Allah dari ilmu yang tidak memberi manfaat.
Web islamqa.info kelolaan Syeikh al-Munajjid ada menyebutkan;
Sebahagian ulama yang menyatakan kedustaan yang terdapat di dalamnya ialah al-Khatib al-Baghdadi di dalam al-Jami' Li Akhlaqi al-Rawi Wa Adabus Sami'. Begitu juga dengan Ibnu Khalikan, al-Shofadi dan selain mereka. Kesimpulan yang dapat diambil dari semua itu ialah:
·        Jarak masa antara penyusun kitab dan antara Ali r.a. adalah tujuh genarasi perawi. Penyusunnya telah membuang semua perawi berkenaan. Sebab itulah perkataannya tidak boleh diterima tanpa sanad.
·        Seandainya pengarangnya ada menyebutkan sanad, tidak boleh tidak ia mestilah dikaji dan disiasat tahap kepercayaan mereka itu.
·        Al-Murtadha, tuan punya kitab ini bukanlah ahli riwayah melainkan dia adalah seorang mutakallim agama dan tahap kepercayaannya.
·        Cercaan terhadap para sahabat yang terdapat di dalamnya memadai untuk menolaknya.
·        Cercaan dan makian yang ada di dalamnya bukanlah dari akhlak mukmin, lebih-lebih lagi di kalangan para imam mereka seperti Ali r.a.
·        Terdapat di dalamnya percanggahan dan ibarat yang tidak kemas yang pasti ia bukanlah dari imam-imam dalam bidang Balaghah dan Bahasa.
Kitab Nahjul Balaghah ini diterima oleh golongan Syiah Rafidhah secara pasti kesahihannya sebagaimana al-Quran sedangkan ia dalam keadaan penuh dengan percanggahan. Ini menjadi bukti bahawa mereka tidak mengambil tentang berat hal ehwal agama mereka dalam urusan yang melibatkan penapisan dan pengesahan sumber samada ia sahih dan kukuh atau sebaliknya.
Atas asas ini, jelas kitab ini tidak sah dinisbahkan kepada Ali r.a. Ia juga dengan segala isikandungannya samasekali tidak menjadi hujah di dalam masalah syarak. Adapun untuk membacanya kerana mahu menelaah isikandungannya dari sudut balaghah, maka hukumnya sama seperti membaca mana-mana kita lughah/bahasa tanpa menisbahkannya kepada Amiril Mukminin Ali r.a.
Teks penuh rujuk sini: http://www.islamqa.info/ar/30905
Kesimpulan
Kitab Nahjul Balaghah BUKAN ASLI DARI ALI R.A. KENAPA?
·        Ditulis selepas 4 genarasi periwayatan
·        Tiada sanad
·        Penyusunnya bukan ahli riwayah
·        Ada cercaan ke atas para Sahabat
·        Ada caci maki yang pasti bukan dari Ali r.a.
·        Ucapannya ada yang pasti bukan dari pakar Balaghah dan bahasa