Berikut
beberapa komentar ulama mengenai kitab Nahjul Balaghoh yang dikarang oleh
seorang Syi’ah Rafidhah bernama al-Murtadla Abi Thalib Ali bin Husein bin Musa
Al Musawi (w th. 436 Hijriyah): Imam adz-Dzahabi berkata –ketika membahas
biografi orang ini– sebagai berikut: “Dia adalah penghimpun kitab Nahjul
Balaghoh yang menyandarkan kalimat-kalimat yang ada dalam kitab ini kepada Imam
Ali radhiallahu ‘anhu tanpa disebutkan sanad-sanadnya. Sebagian besar
kalimat-kalimat itu batil, meskipun juga di dalamnya ada hal yang benar. Namun
ucapan-ucapan palsu yang terdapat dalam kitab ini mustahil diucapkan oleh Imam
Ali”. (Siyar A’lamin Nubala,17/589-590). Beliau juga berkata:”…Barang siapa
yang melihat buku Nahjul Balaghoh ini, maka ia akan yakin bahwa ucapan-ucapan
itu adalah dusta atas nama Amirul Mukminin Ali radhiallahu ‘anhu , karena di
dalamnya terdapat caci-makian yang sangat jelas terhadap dua tokoh besar
shahabat yaitu Abu Bakar dan Umar radhiallahu ‘anhuma . Juga tedapat
ungkapan-ungkapan yang kaku (menurut kaidah sastra arab, pent) yang bagi orang
yang telah mengenal jiwa bangsa Quraisy (dan tingginya bahasa mereka, pen. )
dari kalangan para shahabat dan orang-orang setelahnya akan mengerti dengan
yakin bahwa kebanyakan isi kitab tersebut adalah batil. (Mizanul i’tidal 3/124
Lisanul Mizan 4/223). Ibnu Sirin menilai bahwa seluruh apa yang mereka (kaum
Syi’ah) riwayatkan dari Ali radhiallahu ‘anhu semuanya kedustaan. (Al-‘ilmus
Syamikh, hal 237) Demikian pula Al-Khathib al-Baghdadi dalam kitabnya Al-Jami’
Li Akhlaqir rawi wa adibis sami’ telah memberikan isyarat tentang Kedustaan
kandungan kitab ini”. Beliau berkata : “Adapun yang mirip dengan apa yang kita
sebutkan tadi adalah hadits-hadits tentang malahim (peperangan). Tidaklah
didalamnya itu terdapat hadits-hadts nabi, namun sesungguhnya kebanyakan yang
ada adalah palsu, dan mayoritas hanya dibuat-buat, seperti kitab yang
dinisbatkan kepada daniyal (daniel), dan khutbah yang (dinisbatkan)
periwayatannya kepada ali bin abi thalib.” (juz 2 hal. 161) Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah berkata: “… sebagian besar khutbah-khutbah yang dinukil penyusun kitab
Nahjul Balaghoh adalah dusta atas nama Ali radhiallahu ‘anhu . Beliau terlalu mulia
dan terlalu tinggi kapasitasnya untuk berbicara dengan ucapan seperti itu.
Tetapi mereka mereka-reka kebohongan dengan anggapan bahwa hal itu sebagai
sanjungan. Sungguh Itu bukanlah kebenaran, bukan pula merupakan sanjungan….
(Minhajus Sunnah an-Nabawiyah, 8/55-56) Al qodhiy muhammad bin 'abdillah abu
bakr bin al 'arobiy al ma'aririfiy al asybiliy al maliki (W 543 H) berkata :
“Kitab Nahjul Balaghoh adalah satu diantara kitab-kitab yang dijadikan
referensi oleh Syi’ah. Mereka menyandarkan (perkataan2 didalanmnya) kepada ‘ali
radhiyallahu ‘anhu. Namun hakikatnya adalah sebagian saja. Malahan kebanyakan
adalah (perkataan2nya) ridho dan murtadho dua orang yang bermadzhab Syi’ah.
Didalam kitab tersebut terdapat tipu muslihat, fitnah (kebohongan) yang sangat
banyak.” (Al'awashim Minal Qowashim Fie Tahqiq Muwafaqoshohabah Ba'da
Wafatinnabiy Shalallahu 'Alaihi Wasalam, Darul Jil, Berut, Lebanon, Cet 2,
Tahun 1987 M/1407 H, Juz 1hal 274).
sumber : syiahindonesia.com
http://faktasyiah.blogspot.com/2014/10/kampanye-syiah-oktober-2014-di-jakarta.html
Sejauh Manakah Nahjul Balaghah
Itu Benar-benar Dari Ali r.a?
Oleh zain-ys
Kitab Nahjul Balaghah itu amat popular di
kalangan penganut Islam dan penganut Syiah. Isinya mengandungi ucapan, khutbah
dan surat yang disandarkan kepada saidina Ali r.a.
Timbul persoalan di sini, apakah benar isi
Nahjul Balaghah itu benar-benar asli dari Ali r.a.?
Nantikan artikel dari al-ahkam.net menjawab
persoalan ini..
Bagi mereka yang biasa dengan pengajian
hadis, sudah pasti menjawabnya dengan kata-kata Ibnu al-Mubarak:
الإسناد من
الدين، ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء
Maknanya: Sanad itu sebahagian dari agama. Dan, kalaulah tiada
sanad, nescaya seseorang itu akan berkata apa sahaja semahunya.
Kata imam al-Zahabi di dalam Siyar A'lam al-Nubala' ketika
menulis biografi al-Murtadha Ali bin Husain bin Musa al-Musawi:
Menurutku dia adalah penulis kitab Nahjul
Balaghah, yang disnibahkan lafaznya kepada Imam Ali r.a. Tanpa sanad.
Sebahagiannya mengandungi kebatilan dan terselit juga di dalamnya kebenaran.
Namun di sana terdapat topik-topik yang tak mungkin diucapkan oleh imam Ali
r.a.
Ada yang mengatakan: Malah ia (Nahjul
Balaghah) disusun oleh saudaranya yang bernama al-Syarif al-Radhi...
Kata al-Zahabi lagi: Di dalamnya terdapat cercaan terhadap para sahabat
Rasulullah s.a.w. maka kami mohon perlindungan dari Allah dari ilmu yang tidak
memberi manfaat.
Web islamqa.info kelolaan Syeikh
al-Munajjid ada menyebutkan;
Sebahagian ulama yang menyatakan kedustaan yang terdapat di dalamnya
ialah al-Khatib al-Baghdadi di dalam al-Jami' Li Akhlaqi al-Rawi Wa Adabus
Sami'. Begitu
juga dengan Ibnu Khalikan, al-Shofadi dan selain mereka. Kesimpulan yang dapat diambil dari semua itu
ialah:
·
Jarak
masa antara penyusun kitab dan antara Ali r.a. adalah tujuh genarasi perawi.
Penyusunnya telah membuang semua perawi berkenaan. Sebab itulah perkataannya
tidak boleh diterima tanpa sanad.
·
Seandainya
pengarangnya ada menyebutkan sanad, tidak boleh tidak ia mestilah dikaji dan
disiasat tahap kepercayaan mereka itu.
·
Al-Murtadha,
tuan punya kitab ini bukanlah ahli riwayah melainkan dia adalah seorang
mutakallim agama dan tahap kepercayaannya.
·
Cercaan
terhadap para sahabat yang terdapat di dalamnya memadai untuk menolaknya.
·
Cercaan
dan makian yang ada di dalamnya bukanlah dari akhlak mukmin, lebih-lebih lagi
di kalangan para imam mereka seperti Ali r.a.
·
Terdapat
di dalamnya percanggahan dan ibarat yang tidak kemas yang pasti ia bukanlah
dari imam-imam dalam bidang Balaghah dan Bahasa.
Kitab Nahjul Balaghah ini diterima oleh golongan Syiah Rafidhah
secara pasti kesahihannya sebagaimana al-Quran sedangkan ia dalam keadaan penuh
dengan percanggahan. Ini menjadi bukti bahawa mereka tidak mengambil tentang
berat hal ehwal agama mereka dalam urusan yang melibatkan penapisan dan
pengesahan sumber samada ia sahih dan kukuh atau sebaliknya.
Atas asas ini, jelas kitab ini tidak sah dinisbahkan kepada Ali
r.a. Ia juga dengan segala isikandungannya samasekali tidak menjadi hujah di
dalam masalah syarak. Adapun untuk membacanya kerana mahu menelaah
isikandungannya dari sudut balaghah, maka hukumnya sama seperti membaca mana-mana
kita lughah/bahasa tanpa menisbahkannya kepada Amiril Mukminin Ali r.a.
Teks penuh rujuk sini: http://www.islamqa.info/ar/30905
Kesimpulan
Kitab Nahjul Balaghah BUKAN ASLI DARI ALI R.A. KENAPA?
·
Ditulis
selepas 4 genarasi periwayatan
·
Tiada
sanad
·
Penyusunnya
bukan ahli riwayah
·
Ada
cercaan ke atas para Sahabat
·
Ada caci maki yang pasti bukan dari Ali
r.a.
·
Ucapannya ada yang pasti bukan dari pakar
Balaghah dan bahasa