Misi syiahisasi
Indonesia benar-benar sangat getol dilakoni oleh misionaris Syiah di Tanah Air.
Setelah April lalu diberitakan bahwa Syiah Iran akan menjalin kerjasama dengan
Indonesia terkait pemberantasan radikalisme, kini negara yang terkenal dengan
ideologi syiahnya itu berminat terlibat dalam pembangunan infrastruktur,
seperti satu juta rumah murah, irigasi, dan jalan, di Indonesia.
Dalam
rangka mewujudkannya, kedua negara ini bakal membentuk tim teknis. Hal tersebut
diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono usai
bertemu Duta Besar Iran untuk Indonesia Valioallah Mohammadi Nasrabadi,
Jakarta, Jumat (5/6).
"Iran
berpengalaman dalam membangun perumahan low cost selama pemerintahan Mahmoud
Ahmadinejad. Ini seperti rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di
Indonesia" lansir merdeka (5/6).
Selain
itu, lanjut Basuki, Iran berniat mengikuti tender proyek jalan non-tol di
Sumatera. "Sekarang ini ada satu ruas di Sumatera cuma saya belum tahu ada
di mana."
Kerjasama
yang dilakukan Iran ini termasuk salah satu bagian keberhasilan Syiah Iran
mempengaruhi pemerintah Indonesia. Tak heran, sejarah mencatat bahwa Syiah
berhasil memporak-porandakan sebuah Negara usai mendominasi Negara tersebut
melalui ranah politik, yaitu dengan "dakwah taqorrub" atau dakwah
pendekatan kepada pemerintah maupun masyarakatnya. Akankah Indonesia jadi
target ekspansi Syiah setelah Suriah, Yaman, dan negara-negara timur tengah
lainnya?
Berseberangan dengan Arab
Saudi, Iran Perluas Pengaruhnya di Timur Tengah ( Juga di Indonesia )
Iran terus memperlihatkan agresifnya dalam memperluas pengaruh di
Timur Tengah dengan menyatakan dukungan terhadap kelompok-kelompok minoritas.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan
negaranya akan melindungi kaum tertindas di Timur Tengah.
"Yaman, Bahrain, dan Palestina adalah kaum tertindas, dan
kami akan melindungi mereka dengan cara apa pun yang kami mampu lakukan,"
kata Ayatollah Ali Khamenei sebagaimana yang dilansir dari Antara, Minggu
(17/5/2015).
Khamenei menyampaikan hal itu saat berpidato di depan tokoh-tokoh
Iran dan diplomat negara-negara Islam.
Perseteruan antara Iran dengan negara-negara Teluk, khususnya Arab Saudi, saat
ini telah menembah nuansa sektarian dalam sejumlah konflik di kawasan ini,
terutama Yaman.
Di negara itu, koalisi negara-negara Sunni Arab pimpinan Saudi membombardir
Syiah Houthi dukungan Iran dengan serangan pesawat udara.
"Keamanan di Teluk Persia adalah kepentingan semua pihak. Jika kawasan itu
tidak aman, maka semua pihak akan merasakan ketidakamanan itu," kata
Khamenei.
Indonesia Mesra Dengan Syiah
Bangun Kilang di Jawa Barat
Indonesia sangat
mesra dengan Iran yang sudah dikenal dunia sebagai pentolan syiah
internasional. Salah satunya direalisasikan dalam pembangunan kilang di
Jawa Barat.
Kepala Persatuan Eksportir Minyak Iran Hassan Khosrojerdi pada
Rabu (10/6) menyebut bahwa kilang tersebut diperkirakan bisa memproduksi 150
ribu barel minyam mentah per harinya. Dalam rencana patungan tiga negara
itu, Iran sendiri akan memasok bahan baku serta membiayai sebagian keperluan
proyek. Sedangkan Tiongkok akan berperan dengan memberikan sekitar 85 persen
dana yang dibutuhkan proyek.
“Negosiasi
sedang berlangsung dengan Menteri Petroleum Iram Bijan Zangeneh untuk pasokan
bahan baku mentah berat di bawah kontrak jangka panjang,” kata Khosrojerdi
seperti dimuat Press TV.
Protokol kerjasama untuk menyediakan mentah berat oleh Iran itu
ditandatangani pada bulan lalu.
Khosrojerdi menyebut, ada rencana lebih lanjut untuk membangun
lima kilang minyak untuk mengolah kondensat gas di Indonesia oleh sektor swasta
tiga negara.
Indonesia sendiri diketahui tengah membangun empat kilang,
masing-masing dengan kapasitas berkisar antara 300 ribu barel per hari dan 350
barel per hari, untuk memotong ketergantungan pada impor produk minyak.
Total kapasitas penyulingan akan meningkat menjadi 1,68 juta
barel per hari dengan target pada tahun 2022 mendatang dari sekitar 800ribu
barel per hari saat ini saat keempat kilang yang dibangun itu mulai beroperasi.
Proyek-proyek yang digarap bersama Cina dan Iran sangat banyak. Sebab itu umat
Islam harus waspada karena penguasa di negeri ini sekarang pelan tapi pasti
akan hancurkan negeri ini.