Urun Rembug Ulama Bekasi digelar di Aula
Masjid Agung Al Barkah, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/6). Dalam acara yang
digagas Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB), IDC dan Madani TV ini terdapat hasil
kesepakatan yang akan dilanjutkan kepada pemerintah Kota Bekasi agar Bekasi
menjadi ihsan dan bertauhid, sesuai dengan gagasan mulia acara ini.
Nampak hadir ulama dari berbagai elemen di Kota Bekasi, Wakil Walikota Bekasi yang hadir atas nama pribadi H. Ahmad Syaikhu yang merupakan tokoh dari PKS ini nampak hadir bersama Ustadz Salimin Dani dari Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) Bekasi, Ketua Panitia Pelaksana Urun Rembug, Ustadz Bernard Abdul Jabbar serta Presidium KUIB Ustadz Maulana Al-Hamdani.
Tak hanya itu, acara ini
juga dihadiri Ustadz Abdul Kadir Aka dari FPI Bekasi, Ustadz Muhammad Al
Khattath Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Ketua MUI Kota Bekasi KH Mursyid Kamil,
Kabag Kesos Ahmad Yani, Presidium KUIB Ustadz Harada Nurdin, Ustadz Farid Ahmad
Okbah, Ketua FKUB Kabupaten Bekasi Ustadz Sulaiman Zachawerus, Ketua FAPB
Ustadz Abu Al-Izz serta wakil dari elemen dan ormas Islam Muhammadiyah, Persis
serta Nahdlatul Ulama Bekasi.
Ustadz Bernard Abdul
Jabbar menyatakan sebab acara Urun Rembug Ulama Bekasi ini digelar atas dasar
keresahan beliau pada aliran sesat sertabentuk kemaksiatan di Bekasi, "
Kami risau apa yang terjadi di Bekasi ini. Kerisauan itu bagian dari keimanan,
ketika (melihat) berbagai kemaksiatan, berbagai kemunkaran ada di depan mata
mereka,” ujarnya.
“Maraknya aliran-aliran
sesat baik itu Syiah, Ahmadiyah juga aliran-aliran sesat yang lainnya yang
tumbuh marak bagai jamur di Bekasi ini juga membuat kerisauan bagi kita.
Banyaknya bentuk-bentuk kemaksiatan, kemunkaran yang sudah merajalela, sehingga
kalau kita menonton televisi setiap pagi, setiap petang, setiap malam itu
justru banyaknya kemaksiatan apa pun itu ada di Bekasi,” ujarnya.
Urun
Rembug Ulama ini menghasilkan 11 Kesepakatan
Berikut intisarinya Urun
Rembug Ulama Se-Bekasi Raya, Jumat Kemarin:
1. Terciptanya Bekasi
yang ihsan dan bertauhid
2. Meningkatkan Ukhuwah
Islamiyyah antara ulama dari berbagai elemen masyarakat di Bekasi,
3.Mengutamakan ushul
dan menomorduakan furu’,
4. Membersihkan
pemikiran umat Islam dari bahaya sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme
(Sepilis) yang sudah diharamkan oleh MUI, ( Syiah ?? atau masuk nomor 2 ?)
5. Konsolidasi atau
penguatan umat Islam demi meningkatnya kemajuan dalam bidang ekonomi, sosial,
dan politik,
6. Menutup tempat
maksiat selama bulan suci Ramadhan dan seterusnya,
7. Meminta pemerintah
Bekasi menjalankan syariat Islam,
8. Membangun kerjasama
dalam bidang pendidikan mulai dari masjid, sekolah, pesantren, hingga perguruan
tinggi,
9. Menangani aliran
sesat dan syirik bersama-sama,
10. Mengadakan gerakan
anti maksiat dalam bentuk tarhib ramadhan,
11. Mengadakan 'Urun
Rembug Ulama' kembali pada bulan Syawal,
12. Membentuk tim riset
dan silaturahim demi menguatkan umat islam.
Demikian laporan tim
redaksi Voa-Islam.com.
Tokoh Ini Anggap Dai Indonesia Lupakan
Syiah & Aliran Sesat karena Asik Ceramah
Tokoh umat Islam Farid
Okbah yang dikenal kencang dengan anti Syiahnya merasa bahwa apa yang dilakukan
oleh sebagian ustad-ustadz atau mubaligh Indonesia untuk tidak menyampaikan
kesesatan pemikiran Syiah karena terlalu asik dengan “dunianya” sendiri.
Para
da’i kita terlalu asyik dengan ceramah-ceramahnya,” tegasnya pada saat
menghadiri acara ‘Urung Rembug Ulama Bekasi’, kemarin (05/06/2015) di Bekasi,
Jawa Barat.
Padahal, lanjutnya,
segenap umat Islam atau da’i mempunyai tiga keharusan yang semestinya perlu
diperhatikan. Antara lain menurutnya ialah menegakkan amar ma’ruf nahi munkar
dengan memperhatikan; aliran-aliran sesat (termasuk Syiah), ahli musryrik, dan
juga dosa-dosa besar.
“Kita, sebagai umat
Islam diberikan tiga mandat. Yaitu amar ma’ruf; cegah aliran sesat seperti
Syiah, ahli-ahli musyrik, dan dosa-dosa besar,” sampainya.
Khusus untuk mencegah
alirah sesat, Farid mengungkapkan agar umat Islam memperhatikan keluarga dan
lingkungannya di dalam hal pendidikan, juga memperhatikannya di dalam masjid.
Farid Okbah yang hadir
sebagai salah tamu undangan berharap agar persoalan-persoalan yang
disampaikannya didengar hingga ke telinga pemerintah, kota maupun hingga ke
tingkat kabupaten. Agar di kemudian hari, sebagai pemerintah dan juga umat
Islam dapat fokus untuk membersihkan pemikiran-pemikiran sesar Syiah. Sebagai
contoh ia pernah melalukan perjalanan untuk memberitahu bahwa ajaran Syiah itu
sesat ialah di daerah Sumatra Barat.
“Ya, kita harus fokus
bersihkan pemikiran-pemikiran Syiah. Saya juga pernah lakukan dan turun ke
jalan ke daerah Sumatra Barat untuk memberitahu apa itu Syiah,” ucapnya.
Acara ini dihadiri oleh
puluhan ulama dari berbagai ormas Islam. Juga dihadiri oleh tokoh masyarakat
serta perwakilan Pemkot Bekasi. Tema yang diusung ialah ‘Menuju Kota Bekasi
Ikhsan dan Bertauhid’.