Nubuwa Rasulullah
tentang Negeri-Negeri Akhir Zaman [1]
Berdasarkan Hadits
shahih Muslim, Isa turun di menara putih sebelah timur Damaskus. Isa mengenakan
dua pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran.
SURIAH mengalami konflik
kepanjangan. Umat Islam ditindas rezim Syiah. Ratusan ribu nyawa umat Islam
melayang. Akankah penindasan it uterus berlangsung? Berikut nubuwat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wassallah terkait Syam dan Negeri Akhir Zaman dikutip dari buku Negeri-negeri Akhir Zaman karya Abu Fatiah al Madani
Imam Muslim dalam hadits yang panjang menerangkan perang ini
dengan detail. Lengkapnya sebagai berikut:
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga bangsa Romawi sampai di
A’maq atau Dabiq. Kedatangan mereka akan dihadapi oleh sebuah pasukan yang
keluar dari kota Madinah yang merupakaan penduduk bumi yang terbaik pada masa
itu. Apabila mereka telah berbaris (dan berhadap-hadapan untuk berperang),
bangsa Romawi akan menggertak, ‘Biarkan kami membuat perhitungan dengan
orang-orang kami yang kalian tawan! (maksud mereka orang Romawi yang telah
masuk Islam). Mendengar gertakan itu, kaum Muslimin menjawab, “Demi Allah, kami
tidak akan membiarkan kalian mengusik saudara-saudara kami!”
Maka terjadilah pertempuran antara dua pasukan. Sepertiga
pasukan Islam akan melarikan diri dari medan pertempuran, maka Allah tidak akan
mengampuni mereka (memberi taufiq untuk bertaubat) selama-lamanya. Sepertiga
pasukan Islam yang lain terbunuh dan mereka adalah sebaik-baik mati syahid di
sisi Allah. Sepertiga pasukan Islam lainnya akan memenangkan peperangan, tanpa
mendapatkan fitnah (bencana atau kesesatan) sedikitpun selamanya.
Kemudian mereka menaklukan Konstatinopel. Ketika mereka tengah
membagi-bagi harta rampasan perang dan telah menggantungkan pedang-pedang
mereka pada pohon zaitun, mendadak terdengar suara teriakan setan,
“Sesungguhnya Dajjal telah menguasai keluarga kalian!”
Mereka pun segera bergegas pulang, namun ternyata berita itu
bohong. Tatkala mereka telah sampai di Syam, barulah Dajjal muncul. Ketika
mereka lagi mempersiapkan diri untuk berperang dan merapikan barisan, tiba-tiba
datang waktu shalat. Pada saat itulah Nabi Isa turun. Ia memimpin mereka
(memerangi Dajjal). Begitu melihat Isa, si Dajjal meleleh hancur bagaikan garam
yang mencair. Sekiranya ia membiarkannya, sudah tentu musuh Allah itu akan
hancur leleh. Namun Allah membunuhnya melalui perantara tangan Isa, sehingga
Isa menunjukkan kepada kaum Muslimin darah Dajjal yang masih segar menempel di
ujung tombaknya.”
Rasulullah menyebut Romawi dalam Hadits yang menceritakan
Malhamah Kubra ini, mengisyaratkan bahwa Amerika bukan unsur utama. Amerika
saat itu sudah hancur. Sedangkan Romawi yang dimaksud di sini adalah Eropa. Ini
persis mengulang masa lalu saat Perang Salib. Pada akhirnya pada Perang Salib
itu umat Islam keluar sebagai pemenangkan. Kemenangan itu juga bakal di raih
umat Islam pada akhir zaman kelak. Itulah janji Allah yang tak pernah ingkar.
Ghautah Menjadi Pusat Pertahanan
Rasulullah bersabda, “Perkemahan kaum Muslimin pada saat
terjadinya malhamah (perang besar) adalah Gauthah, disamping Damaskus. (Riwayat Ibnu Majah, Al Hakim dan Ibnu
Asakir).
Realitas sekarang ini menjadi bukti awal kebenaran nubuwat Rasulullah ini. Ghautah dibagi
menjadi dua distrik (kabupaten): distrik Ghautah Timur dan distrik Ghautah
Barat. Selama revolusi rakyat Suriah (2011-2013), Ghautah Timur menjadi
salah satu kekuatan mujahidin. Rakyat Muslim di distrik ini sangat mendudung
mujahidin, meski puluhan ribu di antara mereka sudah dibantai rezim Suriah.
Nabi Isa Turun di Damaskus
Salah satu tanda-tanda kiamat, turunnya Nabi Isa menjelang akhir
zaman. Berdasarkan Hadits shahih Muslim, Isa turun di menara putih sebelah
timur Damaskus. Isa mengenakan dua pakaian yang dicelup dengan waras dan
za’faran. Kedua telapak tangannya diletakkan di sayap dua malaikat. Bila ia
menundukkan kepala maka menurunlah rambutnya. Dan jika diangkatnya kelihatan
landai seperti mutiara. Tidak ada orang kafir yang mencium nafasnya kecuali
pasti mati. Padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Isa kemudian
mencari Dajjal hingga menjumpainya di pintu Lud, lantas dibunuhnya. Isa lalu
datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi Allah dari Dajjal. Isa mengusap
wajah mereka dan memberi tahu derajat mereka di surga.
Ibnu Katsir menjelaskan Hadits ini, “Berdasarkan beberapa kitab
yang saya baca, beliau turun di menara putih sebelah timur Masjid Jami’
Damaskus.”
Di Damaskus, lanjut Ibnu Katsir, tidak ada menara di bagian
timur selain di sebelah Masjid Jami’ Damaskus.
Rasulullah bersabda, “Sebelum terjadi kiamat akan keluar
api dari Hadhramaut atau dari laut Hadhramaut yang mengumpulkan manusia. Kami
bertanya, “Apa yang engkau perintahkan kepada kami, wahai Rasulullah? Beliau
menjawab, hendaklah kalian berada di Syam.” * (bersambung)