Kata abdul husein, Abu
Hurairah termasuk orang bayaran bani Umayah untuk menjelek-jelekkan Ali dan
keturunannya.
Abu
Hurairah meriwayatkan hadits tentang Abu Thalib yang menolak bersyahadat saat
wafatnya. Tapi abdul husein tidak bisa menerimanya. Katanya:
Hadis ini adalah satu dari banyak hadis yang dibuat oleh para tentara
bayaran untuk menyanjung musuh-musuh Ali dan keturunannya. Bani Umayyah mencoba
apa pun yang mungkin untuk menyebarkannya.
Artinya, hadits ini adalah palsu, buatan orang-orang bayaran Bani Umayyah.
Dalam Tafsir Al Qummi: surat Al Qashash ayat 56. Al Qummi berkata:
ayat ini turun mengenai Abu Thalib, Rasulullah berkata
padanya: wahai paman, katakan Laa ilaaha illallah, aku akan bisa berguna bagimu
di hari kiamat, Abu Thalib menjawab: wahai keponakanku, aku lebih mengenal
diriku, ketika meninggal dunia, Abbas bersaksi bahwa dia mengucapkannya saat
meninggal. Kata Rasulullah: aku tidak mendengarnya, dan aku berharap dapat
berguna baginya di hari kiamat nanti.
Fadhlullah Ar Rawandi, seorang ulama syiah, dalam kitabnya berjudul Nawadir Ar
Rawandi hal 10 berkata: Rasulullah bersabda: orang yang paling ringan siksanya
adalah pamanku, aku mengeluarkannya dari dasar neraka sampai ke lembahnya, dia
mengenakan dua sandal dari api, membuat otaknya mendidih.
Al Majlisi menukil dari Ibnu Abil Hadid dalam syarah Nahjul Balaghah:
manusia berselisih tentang keislaman Abu Thalib. Imamiyah
dan Zaidiyah berpendapat: mereka berdua mati dalam keadaan muslim. sebagian
guru kami dari kalangan Mu’tazilah juga meyakini pendapat itu, di antaranya:
Abu Qasim Al Balkhi, Abu Ja’far Al Iskafi dan lainnya. Sementara kebanyakan
manusia, yaitu dari kalangan ahli hadits dan kebanyakan guru kami dari basrah
dan lainnya: dia mati di atas agama kaumnya, dan mereka meriwayatkan hadits
yang terkenal: bahwa Rasulullah bersabda menjelang matinya Abu Thalib: wahai
pamanku, katakan Laa Ilaaha Illallah, kalimat yang akan kujadikan saksi di
hadapan Allah kelak di hari kiamat. Jawab Abu Thalib: Jika bukan karena aku
takut orang arab mengatakan bahwa Abu Thalib takut saat mati, aku akan
mengatakannya. Dan diriwayatkan bahwa Abu Thalib berkata: aku berada pada agama
orang-orang tua, dikatakan juga bahwa dia berkata: aku berada pada agama Abdul
Muthalib, dan ada lagi yang mengatakan bahwa Abu Thalib mengatakan lainnya.
Banyak ahli hadits meriwayatkan bhawa firman Allah : at
taubah 113-114, turun berkenaan dengan Abu Thalib, karena Rasulullah memohonkan
ampunan untuknya setelah dia mati.
Mereka juga meriwayatkan bahwa ayat : sesungguhnya engkau
tidak bisa memberi petunjuk pada orang yang kau suka. adalah turun berkenaan
Abu Thalib.
Mereka juga meriwayatkan bahwa Ali datang menemui
Rasulullah setelah wafatnya Abu Thalib, dan berkata: pamanmu yang sesat telah
mati, apa perintahmu kepadaku? Dan mereka berhujjah bahwa tidak
pernah Abu Thalib terlihat melakukan shalat, dan shalat adalah pembeda antara
muslim dan kafir, juga Ali dan Ja’far tidak mengambil harta warisannya
sedikitpun.
Mereka meriwayatkan bahwa Nabi bersabda: sesungguhnya
Allah telah menjanjikanku untuk meringankan azabnya karena jasanya padaku, dia
berada di lembah neraka. Mereka juga meriwayatkan bahwa ada yang berkata pada
Rasulullah shallallahualaihiwasallam : alangkah baiknya jika engkau
memohonkan ampunan untuk ayah dan ibumu, Rasulullah shallallahualaihiwasallam
menjawab: jika aku memohonkan ampunan bagi mereka berdua, aku akan memohonkan
ampunan bagi Abu Thalib, karena dia telah berbuat apa yagn tidak dilakukan oleh
ayah dan ibuku. Dan Abdullah, Aminah serta Abu Thalib berada di
salah satu kamar neraka.
Biharul
Anwar jilid 35 hal 155.
Nukilan di atas adalah dari para ulama syiah.
Apakah para ulama syiah di atas juga orang bayaran Bani Umayah?