Muqaddimah
Berawal dari makin ramainya gong-gongan
pendustaan dan penyesatan kaum syi'ah rafidhah kepada Kaum Muslimin yang awam,
yang dimana mereka (syi'ah) berkoar-koar menyerukan persatuan / taqrib antara
Sunnah - syi'ah dengan slogan-slogan palsu atas nama "Ukhuwah
Islamiyyah" hingga kepengecutan dan kemunafikan mereka berkata
"syi'ah cinta Ahlus Sunnah" . Dengan kedok tersebut, mereka suka
menjilat-jilat dan menipu Kaum Muslimin agar Kaum Muslimin bersimpati kepada
mereka. Tidak lain tujuan mereka dari semua itu sebenarnya adalah untuk menikam
Kaum Muslimin dari belakang sebagaimana pendahulu-pendahulu mereka pun ikut
andil dalam menumpahkan Darah Kaum Muslimin. Pengkhianatan mereka terhadap
Ahlul Bayt Beliau Radhiyallaahu 'Anhum, lalu usaha mereka untuk membunuh Panglima
Perang Kaum Muslimin Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi Rahimahullah, pun hancurnya
Dinansti 'Abbasiyyah tidak terlepas dari kelicikan dan penipuan yang mereka
lakukan. Dan pada setiap tragedi yang menimpa Kaum Muslimin hingga sekarang,
mereka selalu memiliki andil bersama musuh-musuh Islam dalam menghancurkan Kaum
Muslimin.
Semua pengkhianatan yang telah mereka lakukan
tidak terlepas dari aqidah mereka sendiri terhadap Kaum Muslimin. Sebab bagi
mereka setiap orang di luar kelompok mereka adalah NAWASHIB !! Dan Nawashib di
mata mereka adalah HALAL DARAH DAN HARTANYA. Seringkali mereka menutupi aqidah
iblis mereka ini dengan mengatakan bahwa ini semua tidak benar. Dan mereka juga
mengatakan bahwa definisi nawashib di mata mereka hanyalah sebatas kepada orang-orang
yang membenci / memerangi Ahlul Bayt. Tetapi ketahuilah Wahai Kaum Muslimin
bahwa semua yang mereka ucapkan itu adalah PALSU !!! Karena aqidah mereka
adalah juga berdiri di atas TAQIYYAH / "BERDUSTA" dan karena
kitab-kitab mereka sendiri telah menjadi saksi kepada kita mengenai permusuhan
mereka kepada kita. Cukuplah semua pengkhianatan yang telah mereka lakukan
adalah sebagai Bukti yang NYATA. Cukuplah sikap ke-tidak-ridhoan mereka
terhadap aqidah kita yang mencintai Para Shahabat Radhiyallahu 'Anhum dan sikap
mereka yang tidak pernah lelah dalam memerangi aqidah kita tersebut sebagai
bukti yang NYATA. Mereka sebagaimana yahudi dan nashrani tidak akan pernah
ridho kepada kita hingga kita mengikuti millah mereka. Cukuplah setiap
pembantaian yang mereka lakukan terhadap Kaum Muslimin sebagai Bukti yang
Nyata. Dan cukuplah Nasihat-nasihat dari Para Imam Salaf kepada kita agar kita
berhati-hati dari kedustaan kaum rafidhah sebagai bukti yang NYATA. Tidaklah
mereka menasihati kita demikian kecuali karena mereka tahu bahwa memang syi'ah
rafidhah amat berbahaya bagi kita.
Definisi mereka mengenai nawashib di atas yaitu yang membatasi kepada
orang-orang yang memusuhi Ahlul Bayt sangatlah bersifat Global. Yang menjadi
persoalan adalah "seperti apakah sifat-sifat dari orang yang memusuhi
Ahlul Bayt ?" , "Seperti apakah bentuk memerangi Ahlul Bayt di mata
mereka ?" Dan inilah yang akan kita bahas. Dengan demikian kita pun dapat
mengetahui hakikatnya karena hal tersebut telah masuk ke dalam definisi yang
bersifat khusus, terperinci, dan jelas setelah sebelumnya bersifat Global. Dan
aqidah inilah yang mereka sembunyikan di tengah-tengah kita dengan bertaqiyyah.
Namun cukuplah apa yang telah terjadi menjadi bukti bagi kita bahwa mereka
(syi'ah) adalah orang-orang yang suka membantai Kaum Muslimin ketika mereka
dalam keadaan mayoritas. Dan mereka adalah orang-orang yang suka menjilat Kaum
Muslimin ketika mereka dalam keadaan minoritas. Ketika Kaum Muslimin lengah
dari mereka (syi'ah), maka Kaum Muslimin bisa menjadi seperti apa yang sudah
menimpa pendahulunya. Maka Waspadalah dari Kaum Pendusta Syi'ah Rafidhah!!!
Sekali lagi WASPADALAH, MEREKA ADALAH KAUM YANG LIHAI DALAM BERDUSTA !!!
Maaf kalau saya berkali-kali mengingatkan
bahaya kedustaan mereka, ini menunjukkan bahwa kedustaan mereka amat sangat
berbahaya dan beracun serta mematikan bak fitnah dajjal sebelum dajjal!!! Maka
WASPADALAH !!!
Siapakah Nashibi Di Mata Syi'ah ?
An-Nawaashib mufradnya naashib. Untuk
mengetahui hakikat nashibi di mata rafidhah, tentu kita tidak bisa hanya dengan
melihat kulitnya, melainkan juga turut melihat ke dalam isinya. Melihat
banyaknya riwayat-riwayat mereka yang berisi pencelaan dan caci maki terhadap
nawashib, maka kita bawakan beberapa bukti dari kesaksian ulama dan kitab mereka
yang diantara sifat-sifat nashibi di mata mereka adalah :
Mereka yang mendahulukan Sahabat Abu Bakr dan
Umar daripada 'Ali Radhiyallahu 'Anhum
Nikmatullah al jazairy dalam kitabnya al-anwar an-nu'maniyah juz 2 hlmn 307
berkata :
وقد روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أن علامة النواصب تقديم غير علي عليه
"Dan telah diriwayatkan dari Nabi
Shallallahu 'alaihi Wasallam bahwa di antara ciri khas orang-orang
Nawashib adalah: mendahulukan selain Ali atasnya"
Note : Tentunya ini hanyalah riwayat dusta si nikmatullah al jazairy
yang disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam.
Siapakah orang yang mendahulukan Abu Bakr dan
Umar di atas 'Ali ? Ya, setiap Ahlus Sunnah ber-i'tiqod demikian. Maka atas
dasar perkataan ulama mereka di atas, Ahlus Sunnah adalah Nawashib di mata
mereka.
Lalu dalam biharul anwar juz 69 hlmn 135
disebutkan seperti berikut ini
كتبت إلى أبي الحسن عليه السلام أسأله عن الناصب هل أحتاج في امتحانه إلى أكثر من تقديمه الجبت والطاغوت واعتقاد إمامتهما ؟ فرجع الجواب : من كان على هذا فهو ناصب
Pada riwayat di atas dijelaskan bahwa mereka
yang mendahulukan jibt dan thogut serta ber'itiqod kepada kepemimpinan mereka
berdua adalah NASHIBI. Orang-orang syi'ah menamai Abu Bakr Radhiyallahu 'Anhu
dengan sebutan jibt dan Umar Radhiyallahu 'Anhu dengan sebutan thogut. Lihatlah
tulisan org syi'ah yang terang-terangan menghina Abu Bakr dan Umar dengan
sebutan di atas, mendoakan keburukan kepada mereka pada statement yang dia buat
berdasarkan riwayat-riwayat dari kitab syi'ah sendiri pada link berikut ini : http://www.yahosein.com/vb/showthread.php?t=159883
Disebutkan pada link tersebut, diantaranya :
كلّ من اعتقد بإمامة الجبت والطاغوت (لعنهما الله) فهو ناصبي
"Siapa pun yang ber-i'tiqod terhadap
kepemimpinan jibt dan thaqut (semoga Allah melaknat mereka berdua),maka ia
adalah NASHIBI"
من تولّى أبا بكر وعمر لا يقبل الله منه عمله
"Barangsiapa yang ber-wala kepada Abu Bakr
dan 'Umar, maka Allah tidak akan menerima amal dari orang tersebut"
من أحب أبا بكر وعمر لا يدخل الجنة
"Barangsiapa yang mencintai Abu Bakr dan
'Umar, maka ia tidak akan masuk Surga"
Dan masih banyak lagi penghinaan dan pelaknatan
terhadap Abu Bakr dan 'Umar Radhiyallaahu 'Anhumaa di link tersebut,
silahkan antum lihat sendiri.
Kemudian Nikmatullah Al-Jazairy melanjutkan : "Makna ini didukung dengan
bahwasanya para imam dan pemuka-pemuka syi'ah telah memberikan lafal Nashibi
kepada Abu Hanifah dan yang semisalnya, padahal Abu Hanifah tidaklah menegakan
permusuhan kepada ahlul bait, bahkan ia mengkhususkan waktu untuk ke ahlul
bait, ia menampakan kecintaan kepada ahlul bait. Memang benar, ia menyelisihi
pendapat ahlul bait, ia berkata, "Ali berpendapat demikian, dan aku
berpendapat demikian.... Perkara yang kedua : yaitu tentang bolehnya membunuh
mereka (ahlus sunnah) dan halalnya harta mereka. Dan engkau telah mengetahui
bahwasanya mayoritas ashab (para ulama syi'ah) telah menyebutkan pengertian
nashibi dengan definisi khusus ini dalam bab thoharoh dan najis. Dan hukum
nashibi di sisi mereka (para ulama syi'ah) adalah seperti seorang kafir harbi
dalam mayoritas hukum-hukum fikih. Adapun berdasarkan definisi yang telah kita
sebutkan maka hukumnya mencakup (umum) sebagaimana engkau tahu, As-Shoduuq
meriwayatkan kepada Dawud bin Farqod, ia berkata, "Aku berkata kepada abu
Abdillah 'alaihis salaam, apa pendapatmu tentang membunuh nashibi?". Ia
berkata, "Nashibi darahnya halal, akan tetapi lindungilah dirimu, jika kau
mampu untuk menindihkan dinding kepadanya, atau menenggelamkannya di air agar
tidak ada yang menjadi saksi atas perbuatannya, maka lakukanlah !!". Aku
berkata, "Bagaimana pendapatmu tentang hartanya?", ia berkata,
"Ambilah semampumu !" [Al-Anwar An-Nukmaniyyah 2/307]
Dari pernyataan di atas
didapati bahwasanya Imam Abu Hanifah rahimahullah termasuk nashibi, meskipun ia
menampakan cintanya kepada ahlul bait. Karena dijelaskan lagi bahwasanya
Nashibi bukanlah orang yang membenci Ahlul Bait, melainkan orang yang menentang
Syi'ah.
Siapakah yang menentang
Syi'ah? Ya, Ahlus Sunnah sangat menentang Syi'ah, selama-lamanya Ahlus Sunnah
akan terus berlepas diri dari Syi'ah. Tidak akan pernah bersanding antara Agama
Allah dengan agama setan.
Mengingkari keimamahan 'Ali
bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu
Husain bin Syihabuddin Al Amali dalam kitabnya hidaayatul
abrar ilaa thariiq al-aimmah al-athhaar hlmn 106mengatakan bahwasanya nawashib adalah yang mengingkari wasiat khilafah / imamah.
كالشبهة التي أوجبت للكفار إنكار نبوة النبي صلّى الله عليه وسلم والنواصب إنكار خلافة الوصي
Siapakah yang mengingkari wasiat Imamah ? Ya, setiap
Ahlus Sunnah mengingkari wasiat tersebut karena wasiat tersebut memang tidak
pernah ada. Maka Ahlus Sunnah adalah Nawashib di mata syi'ah rafidhah.
Mengingkari dan menentang (ajaran) syi'ah
Di dalam biharul anwar juz 27 hlmn 233 disebutkan bahwa Imam Ja'far ash Shadiq
as berkata :
عبدالله
بن حماد عن عبدالله ابن سنان عن أبي عبدالله عليه السلام قال : ليس الناصب من نصب لنا
أهل البيت ، لانك لاتجد رجلا يقول : أنا ابغض محمدا وآل محمد ، ولكن الناصب من نصب لكم وهو يعلم أنكم تتولونا وأنكم
من شيعتنا
"Nasibi
bukanlah orang yang menentang kami Ahlul Bayt, karena engkau tidak akan dapati
seorang yang berkata : Aku membenci Muhammad dan Keluarga Muhammad (Aali
Muhammad), tetapi
nashibi adalah orang yang menentang kalian karena kalian berwilayah kepada kami
(tatawalluna) dan sesungguhnya kalian adalah syiah kami" [http://www.al-shia.org/html/ara/books/lib-hadis/behar27/a24.html#t21]
Hal
senada juga diungkapkan oleh web syiahali (web lokal andalan copasan
syi'ah-syi'ah recehan) seperti berikut ini
Daripada Abi Abdillah as
(Imam Ja’far al-Sadiq) berkata: Nasibi bukanlah orang yang menentang kami
Ahlul-Bait, kerana anda tidak dapati seorang lelaki yang berkata: Aku membenci
Muhammad dan keluarga Muhammad (ali Muhammad), tetapi nasibi adalah ORANG YANG
MENENTANG KALIAN di dalam keadaan dia mengetahui sesungguhnya KALIAN MEWAKILKAN
KAMI (tatawallu-na) dan sesungguhnya KALIAN ADALAH DARIPADA SYI'AH KAMI” (Bihar
al-Anwar 27, hlm.232-233, hadis no.42)
Siapakah yang menentang
syi'ah?
Ya.. AHLUS-SUNNAH SANGAT MENENTANG SYI'AH !! BAHKAN AHLUS SUNNAH DENGAN
SANGAT TEGAS MEMBUNGKAM AJARAN SYI'AH DIKARENAKAN SYI'AH MEMANG SESAT DAN
MENYESATKAN. Dan atas dasar hal di atas, maka
Ahlus Sunnah adalah Nawashib di mata syi'ah rafidhah.
Sekarang mari kita simpulkan
point-point tersebut berdasarkan perkataan gedengkot mereka sendiri yang
bernama muhammad hasan an-najafi al-jawhari pada kitabnya "jawahir
al-kalam" (juz 6, hlmn 66). dia berkata bahwa (ciri-ciri)
"nashibi" ada lima. Dan ciri-ciri yang paling mengena (untuk kita)
ada pada nmr 4 dan 5. Agar tidak bertele-tele, langsung saja kita menuju point
yang dimaksud yaitu :
“أن الناصب يطلق على خمسة أوجه: الخارجي القادح في علي (ع)، الثاني ما ينسب إلى أحدهم (عليهم السلام) ما يسقط العدالة، الثالث من ينكر فضيلتهم لو سمعها، الرابع من اعتقد فضيلة غير علي (ع)، الخامس من أنكر النص على علي (ع) بعد سماعه أو وصوله إليه بوجه يصدقه
Unzhur --------> الرابع من اعتقد فضيلة غير علي
Ke-empat yaitu : Barangsiapa yang ber-i'tiqod terhadap Fadhilah (Keutamaan)
seseorang selain 'Ali.
Unzhur -------> الخامس من أنكر النص على علي
Ke-lima yaitu : Barangsiapa yang mengingkari terhadap Nash (Ke-Imamahan) 'Ali.
- جواهر الكلام - الشيخ الجواهري - ج ٦ - الصفحة ٦٦
Kemudian dedengkot Syi'ah DR. Najah Ath-Thai juga memaparkan point-point di
atas pada kitabnya الوهابيون خوارج أم سنة halaman 280-281 seperti berikut :
عن أبي عبدالله عليه السلام : إن الله لم يخلق خلقا شرا من الكلب وإن الناصب أهون على الله من الكلب
Sesungguhnya Allah tidak menciptakan makhluq yang lebih buruk daripada anjing.
Dan sesungguhnya Nashibi adalah lebih hina di Sisi Allah daripada anjing.
وعن الصادق عليه السلام : إن الله تبارك وتعالى لم يخلق خلقاً أنجس من الكلب، وإن الناصب لنا أهل البيت لأنجس منه
Dan dari Ash-Shadiq 'Alaihis Salam : Sesungguhnya Allah Tabaraka Wa Ta'ala
tidak menciptakan makhluq yang lebih najis daripada anjing. Dan sesungguhnya
Nashibi di sisi kami Ahlul Bait adalah lebih najis dari anjing.
Kemudian disebutkan juga seperti pada kitab Jawahir Kalam di atas mengenai
ciri-ciri Nashibi ada lima dan yang diantaranya -menurut Syi'ah- adalah : Yang
ke-empat, barangsiapa yang ber-I'tiqad terhadap keutamaan seseorang selain 'Ali
('Alaihis Salam). Yang kelima, barangsiapa yang mengingkari Nash (ke-imamahan)
'Ali ('Alaihis Salam).
Lalu pada bagian akhir hal. 281 berlanjut ke hal. 282, dia
(Najah Ath-Thai) juga memaparkan penjelasan sebagaimana penjelasan dedengkot
Syi'ah Al-'Allamah Al-Kabir Al-Faqih Al-Hamdani yang masyhur dengan Al-Hajj
Agha Ridha Al-Hamdani, bahwa :
إن المراد بالناصب في الروايات على الظاهر - مطلق المخالفين لا خصوص من أظهر العداوة لأهل البيت وتدين بنصبهم
Maksudnya adalah bahwa sesungguhnya arti dari Nashibi pada riwayat-riwayat
(Syi'ah) yang jelas dimutlakkan terhadap
orang-orang yang menyelisihi / menentang Syi'ah (Al-Mukhalifin), tidak
sekedar pengkhususan terhadap nampaknya permusuhan dan kebencian kepada Ahlul
Bait.
Bagaimana bisa begitu? Dijelaskan lagi pada kelanjutannya dengan riwayat
seperti riwayat pada pemaparan sebelumnya yang menyatakan bahwa : Nasibi
bukanlah orang yang menentang kami Ahlul-Bait, kerana anda tidak dapati seorang
lelaki yang berkata: Aku membenci Muhammad dan keluarga Muhammad (ali
Muhammad), tetapi nasibi adalah ORANG YANG MENENTANG KALIAN di dalam keadaan
dia mengetahui sesungguhnya KALIAN MEWAKILKAN KAMI (tatawallu-na) dan
sesungguhnya KALIAN ADALAH DARIPADA SYI'AH KAMI.
Ya, tentu anda tidak akan
mendapatkan bahwa Ahlus Sunnah membenci Ahlul Bait, karena sesungguhnya Ahlus
Sunnah sangat mencintai Ahlul Bait dan Para Shahabat Radhiyallaahu 'Anhum. Justru
yang anda dapatkan adalah bahwa Ahlus Sunnah sangat membenci Syi'ah dan menentang
habis kesesatan Syi'ah selama-lamanya.
Pada hal. 282 juga
ditambah lagi dengan riwayat yang menjelaskan bahwa barangsiapa yang
mendahulukan Jibt dan Thagut adalah Nashibi. Kemudian pada hal. 283 dijelaskan
bahwa sesungguhnya hukum mengenai kafirnya Al-Mukhalifin (orang-orang yang
menyelisihi Syi'ah), ke-nashibi-an mereka, dan kenajisan mereka adalah MASYHUR
dalam pernyataan para ulama-ulama besar Syi'ah.
وفي (الجواهر) عن (الحدائق): (إن الحكم بكفر المخالفين ونصبهم و نجاستهم هو المشهور في كلام أصحابنا المتقدمين مستشهدا بما حكاه عن الشيخ ابن نوبخت، وهو من متقدمي أصحابنا في كتابه (فص الياقوت): دافعوا النص كفرة عند جمهور أصحابنا - إلى آخره
Here The Scan Pages From That Book
Kini tentunya antum semakin merasa bahwa
Nawashib yang dimaksud oleh mereka (syi'ah) adalah kita semua yang beraqidah
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Dan antum perlu tahu bahwa MEMANG DEMIKIAN adanya
karena kitab-kitab dan ulama-ulama mereka sendiri yang menyatakan secara JELAS
bahwa AHLUS SUNNAH ADALAH NAWASHIB !!
Telah berkata seorang syaikh syi'ah, muhaqqiq syi'ah, mudaqqiq syi'ah yg
bernama Husain bin Ali 'Ushfur Ad-Dararial-Bahrani dalam kitabnya, al-mahasin
al-nafsaniyyah fii Ajwibah al-masaa-il al-khurasaniyyah, hlmn 147:
Dia berkata
بل أخبارهم عليهم السلام تنادي بأن الناصب هو ما يقال له عندهم سنيا
"Bahkan khabar-khabar dari mereka (para
imam) 'alaihim as-salam menyerukan bahwa yang dimaksud al-nashib adalah yang
dikenal dikalangan mereka dengan SUNNI."
Dia juga berkata
ولا كلام في أنَّ المراد بالناصبة هم أهل التسنّن
"Tidak perlu lagi dipermasalahkan bahwa yang dimaksud dengan an-nashibah
adalah AHLUS SUNNAH"
Dan dalam
pandangan mereka, nashibi juga dimaksudkan dengan nama al-'ammah sebagaimana
yang telah dijelaskan oleh ulama mereka yang bernama Muhammad Husaini Asy-Syiraziy
berikut ini
الثالث مصادمة الخبرين المذكورين بالضرورة بعد أنْ فُسرالناصب بمطلق العامة
الفقه 33/38 ط2 دار العلوم اللبنانية
Pengertian dari
al-'ammah ini diperjelas lagi oleh perkataan ulama mereka sekaligus rujukan
mereka ternama yaitu Muhsin Al Amin dalam Kitanya A'yanusy-Syi'ah halaman 21
bahwa yang dimaksud dengan al-'ammah adalah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah.
الخاصة وهذا يطلقه أصحابنا على أنفسهم مقابل العامة الذين يُسمّون أنفسهم بأهل السُّنّة
"khassah
(kaum khusus) dan inilah yang dimaksudkan oleh ashab-ashab kita (ulama-ulama
syiah) kepada diri mereka sendiri (syi'ah) sebagai lawan kepada 'aamah (yaitu) yang mereka (Sunni) namakan diri mereka dengan
nama Ahlus Sunnah"
Pun Asy-Syiraziy
dalam kitabnya قاعدة لاضرر ولاضرار ص21 نشر دار الاضواء بيروت mengatakan :
أما الحديث من طريق العامة فقد روى كثير من محدثيهم كالبخاري ومسلم
"Adapun
Hadits-Hadits dari jalan al-'ammah adalah banyak diriwayatkan dari
muhadits mereka seperti Bukhari dan Muslim"
Maka dari sinipun
jelas siapa lagi al-'ammah / nawashib yg dimaksud kalau bukan Ahlus Sunnah?
Sebab Imam Bukhari dan Imam Muslim adalah Imam Hadits dari orang-orang yang
mereka (syi'ah) sebut dengan nama "al-'ammah" yaitu Ahlus Sunnah.
Lalu seorang
doktor gelo syi'ah bernama At-Tijani berkata dalam kiyabnya asy-syi'ah hum
ahlus sunnah, terbitan mu'assasah al-fajr di london dan bairut lebih
terang-terangan lagi menyatakan bahwa al-nawasib adalah Ahlus Sunnah Wal
Jama'ah.. dia berkata :
وغني عن التعريف بأن مذهب النواصب هو مذهب
« أهل السنة والجماعة
"Dan cukuplah ta'rif bahwa MADZHAB
AN-NAWASHIB ADALAH MADZHAB AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH.
الشيعة هم أهل
السنة halaman
161
Menurut keyakinan al-tijani,
mayoritas Ahlus Sunnah wal Jama'ah-lah yang menyimpang dari keluarga Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Ia menjuluki al-Mutawakkil sebagai tokoh utama
al-nawashib (yang memusuhi) Ali dan Ahlul Bait. Bahkan kedengkiannya sudah
sampai membongkar makam Husain, melarang menziarahinya, dan membunuh
orang-orang yang menggunakan nama Ali. Al-Khawirizmi dalam Rasail-Nya
menyebutkan bahwa al-Mutawakkil tidak akan memberikan harta atau bantuan
kecuali kepada orang yang mencela keluarga Ali bin Abi Thalib dan membela
Madzhabun Nawashib. Namun ini merupakan tuduhan semata dari al-Tijani yang
menunjukkan kedengakian dan kebenciannya terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah
wal Jama'ah.
Kemudian, tuduhan-tuduhan
keji At-Tijani berlanjut kepada Ahlus Sunnah dengan menuduh bahwasanya Ahlus
Sunnah lah yang memerangi Ahlul Bayt.
pada halaman 163 disebutkan:
وبعد هذا العرض يتبين لنا بوضوح بأن النواصب الذين عادوا علياً (عليه السلام ) وحاربوا أهل البيت ( عليهم السلام ) ،هم الذين سموا أنفسهم بـ « أهل السنة والجماعة »
"Setelah
dipaparkan semua keterangan, tampaklah jelas bahwa pengertian An-Nawashib
dimaksudkan untuk orang-orang yang memusuhi 'Ali a.s dan memerangi Ahli Bayt, dan mereka adalah orang-orang yang menyebut dirinya dengan
sebutan Ahli Sunnah wal Jama'ah."
Pada halaman 295 dikatakan:
و إذا شئنا التوسع في البحث لقنا بأن "أهل السنة و الجماعة" هم الذين حاربوا أهل البيت النبوي بقيادة الحكام الأمويين و العباسيين
"Jika
kita ingin memperluas pembahasan, niscaya kita akan mengatakan bahwa kaum Ahli Sunnah wal Jama'ah-lah yang telah memerangi
Ahli Bayt Nabi dengan pimpinan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah."
At-Tijani telah mencantumkan
dalam buku yang sama, sebuah pasal yang berjudul Permusuhan Ahli Sunnah
terhadap Ahli Bayt, Penyingkapan terhadap Identitas Mereka. Ia menyebutkan pada
hlmn 159, di antaranya:
إن الباحث يقف مبهوتاً عندما تصدمه حقيقة « أهل السنة والجماعة » ويعرف بأنهم كانوا أعداء العترة الطاهرة ، يقتدون بمن حاربهم ولعنهم وعمل على قتلهم ومحو آثارهم
"Penulis
berdiri tercengang ketika mendapati kenyataan yang sangat berseberangan
mengenai Ahli Sunnah wal Jama'ah, dan penulis
mendapati bahwa mereka adalah musuh Ahli Bayt, merekalah yang memerangai Ahli
Bayt, mencaci-maki, dan melakukan tindakan yang mengakibatkan terbunuhnya para
Ahli Bayt, puncaknya mereka menghapus semua peniggalan para Ahlu Bayt."
Pada halaman 164, ia
melanjutkan:
تمعن ـ رعاك الله ـ في هذا الفصل فإنك ستعرف خفايا « أهل السنة والجماعة » إلى أي مدى وصل بهم الحقد على عترة النبي صلى الله عليه وآله وسلم فلم يتركوا شيئاً من فضائل أهل البيت عليهم السلام إلا وحرفوه
"Jika
kita melihat dari dekat apa yang tersembungi pada pasal ini, maka Anda akan
mengetahui sisi yang tersembunyi dari Ahli Sunnah, bahwa mereka akan selalu benci terhadap Ahli Bayt Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, sampai tidak ada satu pun peninggalan Ahli Bait
kecuali telah diubah oleh Ahli Sunnah."
Pada halaman 299, ia melanjutkan:
و بعد نظرة و جيزة إلى عقائد "أهل السنة و الجماعة" و إلى كتبهم و إلى سلوكهم التاريخي تجاه أهل البيت، ندرك بدون غموض بأنهم اختاروا الجانب المعاكس و المعادي لأهل البيت (عليهم السلام) و بأنهم أشهروا سيوفهم لقتالهم و سخروا أقلامهم لانتقاصهم و النيل منهم و لرفع شأن أعدائهم و من حاربهم
"Setelah
melihat dan meneliti aqidah Ahli Sunnah wal Jama'ah, sekaligus pula kepada
referensi mereka, dan pola laku tindakan mereka dalam catatan sejarah terhadap
Ahli Bayt, mereka mengasah pedang mereka untuk
membunuh Ahlu Bayt, dan menggunakan pena-pena mereka untuk mendeskreditkan Ahlu
Bayt sesuai dengan keinginan mereka dan untuk mengibarkan bendera permusuhan
mereka."
Dan yang ini, adalah diantara pengakuan dari syi'ah di facebook yang
terang-terangan menyatakan bahwa Ahlus Sunnah adalah Nawashib setelah
sebelumnya dia menjilat-jilat Kaum Muslimin, namun ketika belang dan
kebusukannya tersingkap, ia pun malu hingga tak ada cara lagi baginya kecuali
menampakkan aqidah syi'ah yang sesungguhnya terhadap Ahlus Sunnah dengan
sebutan Nawashib.
Perkataan dia di atas sangat
jelas menyatakan bahwa Ahlus Sunnah adalah Nashibi di mata Syi'ah. Dan adapun
pernyataannya bahwa "wilayah kepada Imam 'Ali" merupakan Sunnah dan
Perintah dari Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam, maka sesungguhnya hal
tersebut merupakan penyandaran dusta syi'ah kepada Rasulullah Shallallaahu
'Alaihi Wasallam. Tidak ada perintah untuk berwilayah kepada 'Ali Radhiyallaahu
'Anhu. Dan hal ini sudah sering dibahas dengan 'ilmiyah oleh Web-Web para
'Ulama dan Asatidz Kaum Muslimin, jadi silahkan lihat Web-Web tersebut untuk
mengetahui pembahasan seputar "wilayah", sebab pembahasan note ini
adalah fokus untuk mengetahui hakikat Nashibi di mata Syi'ah.
Kemudian ulama syi'ah bernama muhsin al-mu’allim telah meyebutkan dalam
kitabnya An-Nasbu wan Nawasib, cet. Dar Al-hadi, Bairut, pada Bab V
Pasal 3 hlmn 259 dengan judul An-Nawasib Fi Al-Ibaad Aktsar min Mi’atai nasib (Orang
yang paling memusuhi kaum Syi’ah berjumlah lebih dari 200 orang) -menurut
pandangan mereka- di antaranya adalah:
"'Umar bin Al-Khathtab,
Abu Bakr Ash-Shiddiq, 'Utsman bin 'Affan, Ummul Mu'minin ’Aisyah, Anas bin
Malik, Hasan bin Sabit, Az-Zubair bin Al-Awwam, Said bin Al-Musayyab, Sa’ad bin
Abi Waqqas, Thalhah bin Ubaidillah, Al-Imam Al-Auza’i, Al-Imam Malik, Abu Musa
Al-Asy’ari, Urwah bin Az-Zubair, Al-Imam Adz-Dzahabi, Al-Imam Al-Bukhari,
Az-Zuhri, Al-Mughirah bin Su’bah, Abu Bakar Al-Baqilani, Asy-Syaikh Hamid
(Ketua Anshar As-Sunnah Al-Muhammadiyah di Mesir), Muhammad Rasyid Ridha,
Mahbuddin Al-Khatib, Mahmud Syukri Al-Alusi, dan lain-lain."
Saya belum tahu, siapakah
yang tersisa dari Ahli Sunnah yang belum dimasukkan oleh kaum Syi’ah dalam
kelompok kaum An-Nawashib?!
Berkata Asy-Syaikh
Asy-Syi'iy Ali Alu Muhsin dalam kitabnya Kasyful Al-Haqa’iq, Daar As-Safwah,
Bairut, hlmn 249,
وأما النواصب من علماء أهل السنة فكثيرون أيضا، منهم ابن
تيمية وابن كثير الدمشقي وابن الجوزي وشمس الدين الذهبي وابن حزم الأندلسي وغيرهم
"Adapun An-Nawashib dari 'Ulama
Ahli Sunnah berjumlah sangat benyak, di antara mereka adalah; Ibnu Taimiyah,
Ibnu Katsir ad-Dimasyq, Ibnul jauzi, Syamsuddin Adz-Dzahabi, Ibnu Hazm
Al-Andalusi, dan lain-lain"
- كشف الحقائق - الشيخ علي
آل محسن - الصفحة ٢٠٤
Scan berikut dari Kasyful Haqaiq terdapat pada hal. 171
Para Shahabat dan 'Ulama
Ahlus Sunnah yang tersebut di atas sebagaimana kita ketahui bahwa 'Aqidah
mereka adalah sebagaimana 'Aqidah kita. Setiap Ahlus Sunnah mendahulukan
Abu Bakr dan Umar Radhiyallaahu 'Anhumaa, Ahlus Sunnah juga tidak
mengakui adanya washiat keimamahan 'Ali Radhiyallaahu 'Anhu karena
memang washiat imamah tersebut tidak pernah ada, dan Ahlus Sunnah pun
senantiasa akan menentang Syi'ah dan membungkam kesesatannya.Maka telah
jelas di mata kita dari seluruh paparan di atas bahwa Ahlus Sunnah adalah
Nawashib di mata Syi'ah. Selain paparan mengenai sifat-sifat nawashib di
mata syi'ah, ditambah lagi paparan yang sangat jelas menyebut "Ahlus
Sunnah" sebagai Nawashib.
Lagi, dedengkot Najah Ath-Tha'iy menyebutkan diantara yang diblack-list dengan
sebutan Nashibi olehnya (Syi'ah) dalam kitabnya الوهابيون خوارج أم سنة halaman 285 seperti berikut :
و من النواصب محمد بن عبد الوهاب وابن تيمية
الحراني وابن القيم وابن كثير و الذهبي ومعاوية وابن العاص والمغيرة ومروان وزياد
بن أبيه والحجاج والمتوكل وصلاح الدين الأيوبي وصدام
Dan termasuk dari Nawashib diantaranya adalah Muhammad bin 'Abdul Wahhab,
Ibn Taimiyyah Al-Harani, Ibn Al-Qayyim, Ibn Katsir, Adz-Dzahabiy, Mu'awiyyah,
Ibn Al-'Ash, Al-Mughirah, Marwan, Ziyad bin Abih, Al-Hajjaj, Al-Mutawakkil,
Shalahuddin Al-Ayyubi, & Shaddam.
Itulah diantara 'Aqidah
Syi'ah yang disembunyikan dan selalu ditutup-tutupi oleh mereka. Kitab-kitab
besar dan perkataan ulama ternama mereka telah menjadi saksi atas semua itu.
Mereka menyembunyikannya dengan taqiyyah untuk menjilat-jilat simpati dari Kaum
Muslimin untuk kemudian menghancurkan Kaum Muslimin seperti yang sudah-sudah.
Dan memang taktik menjijikan seperti itulah yang dipraktekan mereka (syi'ah)
dari dulu sebagaimana pendahulu-pendahulu mereka. Namun sepandai-sepandai orang
menyembunyikan bangkai, tercium juga. Allah tetap menjaga Islam. Allah tidak
akan membiarkan Aqidah Islam yang murni tercampur dengan aqidah busuk kaum
syi'ah.
Banyak dari agama-agama kafir dan aliran-aliran sesat yang dengan lantang dan
beraninya menyuarakan aqidah bathil mereka. Kita lihat yahudi, nashrani, dan
sekutu-sekutu mereka, mereka terang-terangan menyatakan bahwa antara mereka dan
Islam adalah berbeda dan menunjukkan permusuhannya kepada Kaum Muslimin. Namun
sungguh menjijikan, syi'ah yang sudah sangat jelas berbeda dengan Islam, mereka
malah enggan bersikap sebagaimana yahudi dan nashrani yang memiliki aqidah
tersendiri. Mereka tidak bangga dengan keyakinan mereka sendiri. Bukankah
itu pengecut ? Bukankah itu secara tidak langsung menodai kehormatan jiwa
mereka sendiri? Atau mereka memang tidak punya harga diri? Atau memang taqiyyah
adalah senjata mereka yang paling tajam? Tidakkah ada senjata yang lebih mulia
semisal keberanian daripada senjata banci seperti itu? Maka sudah seharusnya
orang yang memiliki akal berfikir, karena tentu tidak lain tujuan mereka
(syi'ah) dari semua ini adalah seperti yang sudah dijelaskan, yaitu MENIPU
UNTUK KEMUDIAN MEMBANTAI KAUM MUSLIMIN.
Dari dulu kaum syi'ah dikenal sebagai kaum yang suka menjilat di saat mereka
sedang minotas, namun di saat mereka mayoritas, mereka mulai membantai Kaum
Muslimin. Sejarah telah menjadi bukti yang nyata akan hal tersebut. Dan contoh
dekat untuk masa kini adalah tragedi berdarah di Suriah.
Dan ketahuilah wahai syi'ah.. wahai
para hamba mut'ah.. Kami adalah Nawashib ataupun tidak di mata kalian..KAMI
AHLUS-SUNNAH AKAN SENANTIASA MENGINGKARI KALIAN DAN BERLEPAS DIRI DARI KALIAN.
KAMI AKAN SENANTIASA MEMBUNGKAM KESESATAN KALIAN ILAA YAUMIL QIYAAMAH !! DAN
KAMI SENANTIASA HARAM UNTUK BERSATU DENGAN KALIAN SELAMA-LAMANYA !! KAMI TIDAK
AKAN PERNAH MEMBIARKAN ISLAM DAN KAUM MUSLIMIN TERSENTUH OLEH AQIDAH BUSUK
KALIAN !! INILAH AQIDAH KAMI AHLUS-SUNNAH WA AL-JAMA'AH !!
Pembahasan selanjutnya, kita
akan melihat bagaimana aqidah mereka dan hukum yang mereka terapkan terhadap
nawashib yaitu kita Ahlus Sunnah.