Sejumlah besar orang arab Ahwaz pria dan wanita
saat ini sedang ditahan di penjara “ulama” rezim kafir syiah Iran dan rumah
tahanan pusat.
Pria dan wanita ini semuanya adalah korban dari
kekejaman pemerintah rezim sekte syiah iran, dimana mereka terpaksa hidup dalam
kemiskinan dan keadaan yang serba kekurangan. Meskipun demikian, selama 90
tahun orang arab Ahwaz telah membuktikan bahwa mereka tidak akan pernah mundur,
dan perlawanan mereka terhadap rezim yang dzolim akan terus mereka lakukan
sampai kebebasan dan keadilan yang dicapai, terlepas dari berapa lama mereka
harus berjuang.
Sejarah telah membuktikan bahwa sebesar apapun
penderitaan yang harus dialami akibat kejahatan perang dan banyaknya
kehancuran-kehancuran yang terjadi tidak akan pernah mematahkan semangat
perjuangan dari orang-orang yang tertindas yang berjuang untuk kebebasan dan
harga diri.
Orang-orang arab Ahwaz ini adalah contoh nyata
dari sebuah perjuangan. Walaupun penangkapan terhadap kaum mereka terus
terjadi, tindakan brutal yang tidak pernah berhenti, pembunuhan massal yang
dilindungi hukum, penghancuran terhadap budaya dan lingkungan mereka, sensor
dan boikot terhadap media-media mereka , orang arab Ahwaz tetap bertahan dalam
perjuangan mereka. Dengan merebut kembali dan memanfaatkan semua sarana yang
mereka miliki, mereka tetap berjuang demi kemerdekaan dan perdamaian.
Usaha pendekatan dan perdamaian dengan rezim
Iran yang dilakukan oleh beberapa pemerintah Arab terbukti sia-sia dan tidak
mencapai hasil yang efektif. Saat ini , Iran memberikan ancaman terbesar dan
paling cepat kepada bangsa-bangsa Arab. Oleh karena itu, jika pemerintah Arab
ingin membatasi laju pengaruh buruk Iran, yang menggunakan kedok isu
sektarianisme, yang sejauh ini telah memperlihatkan kejatuhan tiga pemimpin
besar Arab ketangan Iran, atau para proksinya di Irak, Siria dan Yaman, maka
mereka harus berdiri di sisi orang-orang arab Ahwaz dan mendukung perjuangan
kaum Ahwaz.
Cepat atau lambat, rezim Iran akan menuai apa
yang mereka tabur, bahwa penindasan internal dan tindakan kekerasan yang
dilakukan rezim kepada bangsa non-Persia dan suku-suku yang ditindas seperti
arab Ahwaz, Turki, Kurdi, dan Baluchs akan mewakili bom waktu demografis untuk
rezim beringas ini.
Oleh karena itu, agar pemerintah Arab dapat
melindungi negara mereka dari bahayanya pengaruh Iran dan untuk melindungi
rakyat mereka, sangatlah penting bagi mereka untuk memobilisasi dukungan dan
bantuan yang bermakna bagi rakyat yang tertindas di Iran,khususnya orang-orang
arab Ahwaz.
Selama bertahun-tahun, arab Ahwaz dan pejuang
etnis lainnya di Iran telah memperingatkan negara-negara Arab tentang rejim dzolim
Iran yang licik ini yang ingin membuat seluruh wilayah Timur Tengah menjadi
wilayah yang tidak pernah aman dari konflik kekerasan yang tak berpenghujung.
Juga memperingatkan bahwa Iran selalu ingin
tahu dan ikut campur dalam urusan negara-negara Arab dengan menggunakan alasan
perang melawan terorisme. Di bawah slogan isu sektarian yang beracun,rezim Iran
telah berhasil memikat orang-orang Syiah sebagai “senjata” untuk perang melawan
Arab yang menghasilkan kerusakan besar di negara-negara arab.
Pada kenyataannya, kita tidak bisa hanya
menyalahkan rezim Iran karena kebijakannya yang pro neo-imperialisme tetapi
juga menyalahkan rezim negara-negara Arab karena tidak melawan kedzoliman rezim
Iran.
Mereka bertanggung jawab karena tidak melawan
Iran untuk kampanye ekstensif mereka di media yang berhasil mengotori otak
orang dari suku syiah minoritas di wilayah tersebut untuk digunakan sebagai
alat peperangan terhadap negara-negara Arab.
Pengaruh dari banyaknya propaganda Iran di
media mainstream, bersama dengan slogan-slogan palsu dari para Mullah, telah
mengotori otak masyarakat Syiah sepenuhnya,sementara negara-negara Arab telah
“koma” untuk apa yang telah terjadi di sekitar mereka.
Pemerintah Iran berturut-turut telah membawa
kerusakan sosial, politik dan ekonomi skala besar yang menghancurkan bagi
orang-orang arab Ahwaz .
Penderitaan-penderitaan yang tidak pernah
berakhir — pencabutan terhadap hak-hak asasi manusia, kemiskinan, penangkapan
tanpa proses hukum dan pembantaian massal terhadap orang-orang arab Ahwaz
adalah fakta bahwa rezim brutal ini masih yakin badan internasional tidak akan
mengambil tindakan yang efektif melawan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran
hak asasi manusia yang sedang berlangsung di Al-Ahwaz dan daerah lainnya di
negeri Iran. Hal ini menimbulkan rasa sakit yang jauh lebih dalam bagi
orang-orang Ahwaz yang sedang berjuang demi hak-hak asasi dan hak nasional
mereka.
Perjanjian nuklir , pada kenyataannya, hanyalah
“hukuman mati yang terlempar” melawan kehendak hati nurani rakyat yang
tertindas di Iran, terutama mereka yang berasal dari kelompok etnis yang telah
mengalami penindasan dan ketidakadilan selama beberapa dekade lamanya.
Selama berpuluh-puluh tahun lamanya rakyat dari
suku Ahwaz, Kurdi, Turki dan bahkan orang Persia sekalipun (yang tidak berada
dipihak rezim, red) telah mengorbankan segala yang mereka punya ,termasuk
mengorbankan orang-orang terdekat yang mereka sayangi dalam rangka
memperjuangkan kebebasan dan martabat.
Keheningan masyarakat internasional dan
ketiadaan sanksi hukum kepada rezim Iran atas tindakan brutal mereka telah
membuat rezim Iran semakin berani menindas rakyat mereka sendiri seperti yang
terlihat dalam meningkatnya jumlah orang yang dieksekusi dari etnis arab Ahwaz
dan tahanan etnis lainnya seperti dari etnis Kurdi dan Baluchs. Suara-suara
mereka menangis dan berteriak untuk memperoleh keadilan.
Dalam hal ini, kasus pelanggaran hak asasi
manusia yang dilakukan oleh rezim selama bertahun-tahun lamanya diabaikan oleh
penguasa-penguasa Barat yang mengaku memiliki komitmen yang besar dalam
melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia. Mereka membantu rezim untuk
memperkuat pengepungan dan mengerahkan hukuman terhadap para aktivis arab Ahwaz,
dan juga untuk semua aktivis oposisi rezim Iran.
Di bawah kekuasaan rezim yang berkedok isu
sektetarian ini, orang arab Ahwaz telah mengalami penderitaan yang banyak
karena kebijakan yang sangat brutal dan rasis yang tidak pernah terjadi
sebelumnya. Kekurangan,kemiskinan dan penghinaan rasial tetap dilakukan untuk
menghapuskan dan memusnahkan identitas nasional orang-orang hebat dari kalangan
arab Ahwaz.
Penolakan yang dilakukan terus menerus dalam
mengakui keberadaan hak asasi manusia yang paling mendasar,seperti melarang
belajar bahasa Arab dan pada gilirannya memaksakan bahasa Persia dalam
fasilitas dan kurikulum pendidikan, di departemen-departemen resmi dan dalam
semua lapisan masyarakat.
Melarang dan mendenda mereka yang memberikan
nama arab kepada anak-anak mereka, mencegah orang arab mengenakan pakaian
tradisional mereka. Mengganti nama-nama-nama bersejarah Arab untuk kota-kota ,
desa,dan lingkungan mereka dengan nama-nama Persia. Rezim ini juga melakukan
proyek yang bertujuan untuk membawa pendatang dari daerah-daerah Persia ke
daerah Al-Ahwaz, memberikan mereka perumahan,pekerjaan, kesejahteraan dan
berbagai macam pelayanan istimewa dengan mengorbankan orang-orang arab Ahwaz.
Pada kondisi yang berlawanan, autoritas yang
menjajah (rezim,red) telah terus-menerus memindahkan orang-orang Arab Ahwaz
dari tanah air mereka, melakukan genosida yang dilindungi hukum , termasuk
penjarahan terhadap kekayaan sumber daya alam di tanah Ahwaz demi menjaga
kelangsungan hidup orang-orang yang pro pemerintah di semua level kehidupan
mereka.
Penyitaan tanah pertanian yang subur dilakukan
dengan dalih pelaksanaan proyek pemerintah dan proyek-proyek rasis lainnya yang
dilakukan oleh rezim syiah Iran telah membuktikan bahwa mereka lebih banyak
menyebarkan kebencian dan jauh lebih dzolim daripada rezim Shah Iran yang
terdahulu dan lebih banyak menimbulkan kerusakan serta bahaya terhadap
orang-orang Arab di mana rezim yang rasis ini menyebarkan banyak informasi
palsu dan bersikap munafik dengan mengaku seolah mereka menjadi Pembela islam
di dunia saat ini.
Sumber : Middle East Update / Al Ahzwana
Red : Maulana Mustofa
Artikel terkait :
Shalat Ied Berubah
Menjadi Demo Anti Penjajah Iran
Inilah Kondisi Kaum
Sunni di Iran
Penderitaan Sunni Di
Iran
Derita Muslim Ahwaz
dari penjajahan Syi'ah Iran [ Ya Allah Ya Rabb, Binasakanlah Syiah Majusi
(Iran) Laknatullah Seperti “Kaum-kaum Terdahulu” Yang Telah Engkau Binasakan ]
Ulama Syiah:Jika Kehilangan Suriah, Kami Tak
Bisa Pertahankan Teheran