Iran
Hancurkan Satu-Satunya Masjid Ahlus Sunnah di Teheran
Pemerintah Iran yang berideologi Syiah, Rabu
(29/07), menghancurkan satu-satunya masjid Ahlus Sunnah di ibukota Teheran.
Penghancuran dilakukan oleh pasukan keamanan sejak pagi hari.
Dilaporkan Al-Arabiya, melansir dari situs
Sunni Online, sumber-sumber setempat menuturkan pasukan keamanan menyerbu
masjid Ahlus Sunnah yang terletak di daerah Bunk, Teheran. Mereka kemudian
menggeledah satu-satunya masjid milik Sunni itu.
Tidak hanya itu, pasukan keamanan juga
menggeledah rumah imam masjid, Maula Ubaidillah Musa Zadah. Kemudian, mereka
membongkar masjid Ahlus Sunnah itu.
Terkait penghancuran ini, ketua perkumpulan
Ahlus Sunnah di kota Zahadan, ibukota Bulichtan, Iran, Maula Abdul Hamid
Ismail, melayangkan surat protes kepada pemimpin tertinggi Syiah internasional,
Ayatullah Ali Khamenei. Surat itu mengkritik pelarangan Ahlus Sunnah memiliki
masjid sendiri di ibukota Teheran. Syeikh Abdul Hamid mengkritik keras tindakan
penghancuran ruang ibadah ini, beliau meminta rezim Iran bertanggung jawab
secepatnya atas tindakan brutal yang sudah kerap kali terjadi terhadap
minoritas ahlussunnah di Iran.
Ismail mengatakan, penghancuran masjid itu akan
membuka jalan untuk musuh-musuh Islam dan menyeru tindakan anarkis serta
kekerasan. Di mana, saat ini kita perlu menenangkan umat di tengah aksi
ektremisme dan “takfiri” serta perpecahan Islam di banyak wilayah.
Suasana shalat jumat di masjid Ahlus Sunnah di
Teheran sebelum dihancurkan. Masjid itu berukuran kecil dan sempit
Perlu diketahui, satu-satunya masjid Sunni di
Teheran itu beberapa bulan sebelumnya ditutup oleh pasukan keamanan. Beberapa
waktu berselang, masjid itu dibolehkan dibuka kembali namun tidak boleh
digunakan untuk shalat jumat dan shalat ied.
Pemerintah Iran sejak beberapa tahun terakhir
melarang pendirian masjid yang digunakan untuk Ahlus Sunnah di Teheran.
Sehingga, hal itu mendorong warga Sunni menggunakan satu-satunya masjid
tersebut. Kini, masjid itu telah dihancurkan sehingga mereka tidak lagi memiliki
tempat untuk shalat berjamaah secara terang-terangan.
Sumber: Al-Arabiya
Penulis: Hunef Ibrahim
http://www.kiblat.net/2015/07/30/iran-hancurkan-satu-satunya-masjid-ahlus-sunnah-di-teheran/
http://www.kiblat.net/2015/07/30/iran-hancurkan-satu-satunya-masjid-ahlus-sunnah-di-teheran/
Iran Tawarkan Kerja Sama Bahas Islam ?
Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah
Mohammadi menawarkan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia terkait pembentukan
tim yang membahas mengenai persoalan Islam di kedua negara.
Deputi
Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Sekretariat Wakil Presiden, Dewi Fortuna
Anwar mengatakan kedatangan Mohammadi menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla antara
lain menyampaikan maksud pembentukan tim bersama tersebut.
"Beliau
(Dubes) menyampaikan tentang keinginan dibentuknya suatu tim bersama antara
Indonesia dengan Iran dalam membicarakan masalah yang banyak didera oleh umat
Muslim, antara lain terorisme dan khususnya masalah ISIS," kata Dewi di
Kantor Wapres Jakarta, Kamis (30/7).
Mohammadi
ingin membentuk komisi berisi ulama-ulama dari negaranya dan Indonesia, yang
membahas masalah terkait keberadaan Muslim di dua negara tersebut.
Namun,
Wapres Kalla menegaskan Pemerintah Indonesia ingin membangun kerja sama dengan
seluruh negara Islam yang ada di dunia, tidak hanya dengan Iran.
"Wapres mengatakan Indonesia ingin bekerja sama dengan Iran dan negara
Muslim lainnya untuk membicarakan masalah Islam bersama dan kita (Pemerintah
Indonesia) ingin memajukan Islam yang moderat, yang tidak membenarkan adanya
kekerasan, terorisme dan hal lain yang menimbulkan konflik dalam masyarakat
Muslim," jelas Dewi Fortuna.
Mohammadi
menemui Wapres Kalla di Kantor Wapres Jakarta, guna membicarakan mengenai
sejumlah hubungan kerja sama antara Iran dan Indonesia.
"Mengingat
potensi yang terdapat antarkedua negara, kami membahas mengenai sektor-sektor
yang bisa dijajaki seperti kebudayaan, sosial, ekonomi, perdagangan dan
investasi. Saya menyampaikan kepada Wapres Kalla bahwa Republik Islam Iran akan
menjalankan seluruh kesepakatan yang telah dimiliki dengan Indonesia,"
kata Mohammadi, usai bertemu Wapres Kalla.
Dia
mengatakan hubungan bilateral antara Iran dan Indonesia merupakan relasi yang
berakar dari sejarah, sehingga terdapat tekad yang besar dari pemimpin kedua
negara untuk mengembangkan kerja sama lebih lanjut.
"Kami
membahas mengenai apa yang telah disepakati dalam komisi bersama di bidang
ekonomi, yang pertemuannya dilakukan beberapa waktu lalu di Iran. Terdapat
tekad besar dari pemimpin dan pejabat tinggi kedua negara untuk melakukan
ekspansi lebih lanjut," ujarnya. [yy/republika]
http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=103434&catid=70&Itemid=358
http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=103434&catid=70&Itemid=358