SATURDAY, SEPTEMBER 26, 2015
Banyak media yang memojokkan
Arab Saudi dalam tragedi desak desakan jamaah haji di Mina , antara lain.
1.Penyebab desak desakan
adalah Iringan Putra raja Salman.
2.Penyebab desak desakan
adalah Raja Salman yang berhaji.
3.Pihak kerajaan menuduh
petugas yang lalai.
4.Pihak kerajaan memang
tidak memperhatikan keselamatan.
1. Pihak kerajaan tidak
pernah mengadakan acara iringan rombongan kerajaan. Jika memang ada anggota
kerajaan Haji maka melalui jalur Udara atau Helikopter yang tepat terletak di
Atas Jamarat.
2. Raja Salman tahun ini
tidak berhaji demi memantau jamaah haji. Adapun anggota kerajaan yang berhaji
adalah Gubernur Makkah.
3. Kerajaan tidak pernah
menuduh petugas haji yang lalai. Bahkan raja Salman dalam berita resmi
menenangkan hati mereka bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik bagi jamaah
haji.
4. Pemerintah sangat
memperhatikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan.
Bisa anda lihat di internet
bagaimana sistem Thawaf, pelemparan jamarat, Wukuf Arafah, kereta api, tenda
AC, WC dan lain lain yang dibuat secara massal oleh kerajaan.
Yang lebih parah lagi, media
nasional merujuk kepada media Iran yang memang sangat anti kepada negeri tauhid
sehingga berbagai fitnah tanpa bukti menjadi konsumsi jutaan rakyat indonesia.
Bahkan Iran menuntut agar
makkah dan madinah diserahkan kepada mereka.
Yang saya ketahui ketika
berhaji dulu, jamaah haji Iran memang selalu membuat onar. Bahkan mereka gemar
berjalan melawan Arah ketika pulang habis melempar jumrah supaya jalur
pulangnya dekat.
Bahkan mereka berteriak
:"Labbaika ya Husain" alias memanggil manggil Husain dan dan tidak
berdoa kepada Allah.
Bahkan dari masa ke masa
...Syiah sering melakukan pembunuhan jamaah haji mulai dari Syiah Qaramitah,
kejadian demo di makkah yang membuat 200 orang tewas terinjak injak, Bom yang
dibawa jamaah haji iran di dalam Ban koper mereka dan lain lain.
Sumber :Suara Madinah
Tambahan info :
Terkait musibah Mina, mantan
diplomat Iran ungkap rencana Syiah hancurkan Saudi http://www.arrahmah.com/news/2015/09/26/terkait-musibah-mina-mantan-diplomat-iran-ungkap-rencana-syiah-hancurkan-saudi.html
Tak lama setelah
laporan tersebut keluar, insiden kerusuhan di musim haji tahun ini benar-benar
terjadi. Semoga investigasi yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi bisa
mengungkap siapa dibalik makar tersebut
Alasan Terjadinya Musibah Di Mina Yang Menelan
717 Korban Jiwa
Jamaah haji dari Iran tak mau
diatur, penyebab tragedi Mina 2015?
Menyoal tragedi Mina yang
sedang hangat diperbincangkan khalayak ramai, berita yang tersebar melalui
media-media yang ada menjadi simpang siur mengenai sebab kronologi meninggalnya
ratusan jama'ah Haji.
Sudah jadi hal maklum bahwa penganut Agama Syiah selalu licik dalam
menyampaikan informasi. Dalam hal ini, Syiah di Indonesia tak pelak dari
usahanya untuk membangun opini guna 'menjatuhkan' negara tempat pelaksanaan
Haji, Arab Saudi, tentunya bertujuan untuk kepentingan mereka.
Berikut beberapa berita yang dibangun oleh media-media yang sejatinya memihak
kepada kepentingan Syiah:
1. Pihak Kerajaan Saudi dituduh sebagai sebab utama adanya tragedi Mina.
Berita yang ditampilkan di media-media mainstrem, disebutkan bahwa putra raja
saudi adalah faktor utama terjadinya tragedi tersebut.
Seperti dikutip dari Press TV, Jumat (25/9), bahwa kehadiran pangeran alias
putra mahkota Raja Saudi yang juga Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran
Mohammad bin Salman bin Abdul Aziz Al Saud, di Mina, membuat kisruh barisan
rombongan calon haji yang akan melempar jumrah, hingga pada akhirnya terjadilah
musibah itu.
2. Raja Salman dinilai tidak arif dan menuai banyak kritikan
Dikutip dari situs arrahmahnews.com (situs ini disinalir sebagai situs milik
kelompok Syiah) bahwa Raja Saudi, Salman bin Abdul Aziz bukannya berkabung dan
mengkritik kinerja petugas haji atas insiden Mina yang menewaskan ratusan
jamaah haji, justru malah memuji atas kinerja bagus yang telah dicapainya.
Linknya bisa dilihat disini.
3. Saudi disarankan untuk belajar kepada Karbala
Memanfaatkan moment yang ada, kelompok Syiah ini malah mengambil keuntungan
untuk mengenalkan ajaran-ajaran mereka. Berikut kutipan dari situs
Kompasiana.com (24/9/15).
"Pemerintah Saudi juga perlu belajar ke Karbala. Ya ke Karbala. Peringatan
Asyura dan arbain Imam Husein disebut-sebut sebagai gathering terbesar di
dunia. Menurut Wikipedia tahun 2014 saja ada 20 juta peziarah mendatanginya.
Jumlah itu 10 kali lipat orang yang melaksanakan ibadah haji."
4. Penafian kesalahan Jama'ah Haji Iran yang dikabarkan sebab utama adanya
tragedi Mina.
Dalam kasus ini, dari pihak Saudi, Menteri Kesehatan Arab Saudi Khaled al Falih
menilai bahwa penyebab insiden tersebut lantaran para jemaah tidak mengikuti
aturan.
Dalam siaran televisi, Khaled mengatakan, "Banyak para jemaah yang
bergerak tanpa mengikuti waktu yang telah ditentukan oleh penyelenggara."
lansir internasional.kompas.com (25/9/15).
Opini semacam ini sangatlah tidak berimbang, pernyataan langsung dari pihak
kerajaan Saudi malah dibantah dengan isu-isu miring yang justru membuat buruk
citra negara tempat Nabi dilahirkan. Disisi lain, ada kabar yang menyatakan
bahwa sejatinya jama'ah Syiah Iran lah yang sebenarnya membuat kesalahan hingga
pada akhirnya terjadi tragedi Mina tersebut. (nisyi/syiahindonesia.com)