Arab Saudi Di Mata Syiah,
Kelompok Liberal dan Metro TV
Jamaah haji setiap tahun yang
jumlahnya diperkirakan mencapai 4 juta orang, membutuhkan manajemen dan
pengelolaan yang ekstra tinggi dan kerja keras tiada henti. Beberapa hal kecil
yang bisa dilihat misalnya;
1. Jika 1 orang jamaah membutuhkan 20 liter air bersih untuk standar minimal
MCK di luar zam-zam, maka sehari Mekah memerlukan sekitar 20 liter x 4 juta
orang = 80 juta liter air. Bagaimana menyediakan 80 juta liter air setiap hari
untuk keperluan MCK jamaah haji, padahal lembah hijaz itu, tidak ada sumber air
selain zam zam.
Sumber Air bersih untuk kebutuhan MCK adalah laut merah, yang disuling, itupun harus
dialirkan sejauh 60 km. Anda yang pernah haji atau umrah, pernahkah kesulitan
mendapatkan air bersih? Atau pernahkah terdengar keluhan dari jamaah yang
kekurangan air, atau tandon yang kosong, atau kran yang macet seperti di negara
kita? Tidak ada ada bukan?
2. Lalu bagaimana menyediakan 12 juta liter air zam-zam setiap hari untuk
kebutuhan wudhu dan minum jamaah, belum lagi air zam-zam yang disediakan
pemerintah Saudi untuk dibawa pulang secara gratis? Pernahkah terdengar ada
jamaah yang mengeluh karena kehausan atau tidak kebagian air zam-zam?
3. Kita beralih ke soal sampah. Jika seorang jamaah menghasilkan sampah 20 gram
saja sehari, berarti 20 gr x 4 juta = 80 juta gr = 8 ton sampah kering perhari
yang harus dibersihkan dan disediakan tempat penampungan. Kita tidak bisa
bayangkan, andai kota Mekah ada di bumi jakarta. Betapa pusingnya pemerintah
DKI dalam menanganinya. Mungkin presiden harus sediakan menteri khusus urusan
sampah
4. Selanjutnya masalah Sanitasi.
Untuk bisa BAB, tentu butuh sarana dan prasarana. Sekarang, berapa kotoran
padat dan cair manusia di Mekah yang harus dibersihkan? Jika seorang jamaah
buang kotoran padat 5 gram dan ½ liter kotoran cair, tentu jumlahnya mencapai
sekitar 20 ton kotoran padat dan 40 ton kotoran cair. Adakah jamaah mengeluh
terkena penyakit akibat sanitasi yang mampet? Atau masalah MCK yang gak beres?
Hampir tidak kita jumpai bukan?
Mungkin Anda perlu tahu, pengelola masjidil haram setiap hari harus menumpahkan
cairan desinfektan untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tenaga kerja pembersih
masjidil haram terbagi dalam 3 shift dan beberapa jenis pekerjaan. Singkatnya
ratusan tenaga pembersih harus dikerahkan setiap shift agar masjidil haram
tetap bersih dan nyaman.
5. Mari kita hitung, jika seorang tenaga kerja dibayar 500 riyal saja per-bulan
(ini angka kasar minimal), berapa juta riyal yang harus dikeluarkan untuk biaya
tenaga kerja itu? Adakah jamaah diminta untuk infak? Atau Anda pernah melihat
ada kotak infak bersliweran di masjidil haram? Jutaan riyal dikeluarkan
pengurus masjidil haram, sementara kita sepeserpun tak diminta iuran, dan kita
nyinyir? Satu lagi yang tidak bisa dihitung dengan uang secara instan, yaitu
keamanan dan stabilitas di Mekah. Tanpa ini, anda tidak mungkin bisa berhaji
atau berangkat Umrah dengan aman dan nyaman.
Negara maju aja tidak ada yang nyinyir mengomentari tragedi tersebut, tidak
Jerman, tidak Amerika, tidak pula Jepang. Hanya Metro TV dengan media syiah dan
kelompok liberal saja yang pandai berkomentar.
Mungkin Metro Group punya proposal yang lebih bagus bagaimana mengelola 4 juta
jamaah haji. Atau mungkin para komentator itu lebih hebat dari Jerman, Amerika
dan Jepang!
Kita semakin yakin,
sebenarnya tujuan besar mereka bukan dalam rangka kritik kebijakan pemerintah
Saudi, toh mereka juga tidak punya kepentingan dengan itu. Tapi kritik Saudi,
hakekatnya untuk menyudutkan Wahhabi. Mengapa syiah dan liberal selalu
bersinergi?
★★★
sumber :