Abu
hamzah
Gensyiah:
Banyak saksi mata dari lokasi kejadian saling dorong dan injak, menyatakan
adanya rombongan jamaah haji Syiah Iran yang berjalan melawan arus kemudian
dorong mendorong yang mengakibatkan 768 wafat dan 934 luka-luka(berita resmi
dari mentri kesehatan Saudi sabtu 26 sept). Setelah peristiwa ini terungkaplah
informasi bahwa insiden tersebut bertepatan dengan terburu-burunya jamaah haji
Iran dalam jumlah besar melalui pasar Arab. Mereka menolak untuk kembali. Ini
terjadi sebelum tragedy tersebut, menurut saksi yang berbicara kepada “Sabq”.
Dari
sumber yang sama seorang pejabat ekspedisi haji Iran mengatakan bahwa “jamaah
haji Iran tidak mendengarkan instruksi dan mengabaikannya dan bentrok dengan
kami dan meneriakkan slogan-slogan sebelum insiden saling dorong.”
Tindakan yang diprediksi
Dalam perilaku yang diprediksi
dan ditunggu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdullahyan,
menimpakan tanggungjawab tragedy Mina kepada pemerintah Saudi Arabia, dan
Abdullahiyan mengumumkan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran akan memanggil
resmi duta besar Saudi di Teheran, untuk menyampaikan kepadanya protes Iran dan
untuk meminta penjelasan yang diperlukan tentang penyebab kecelakaan, setelah
Presiden Organisasi Haji dan Ziyarah Iran, Said Awhadi mengumumkan kematian 41
jamaah haji Iran (sekarang menjadi 95) dan korban luka 60 orang.
Tanda
Tanya besar
Sering dan biasanya, musim haji menyaksikan hal-hal yang melampaui batas dari
Iran melalui kampanye mempromosikan apa yang mereka sebut sebagai Revolusi
Islam Iran diantara para jamaah haji, dan melalui upacara baroah (berlepas diri) dari orang yang mereka sebut “para
musyrikin.. belum lagi masalah upaya Iran untuk secara permanen mengubah musim ibadah hajimenjadi arena
politik di mana dia menantang lawannya memanfaatkan jamaah hajinya untuk
bentrok dengan jamaah haji lainnya
dan pasukan keamanan Saudi Arabia.
maka
semua itu menjadi tanda tanya besar atas kejadian musim haji tahun ini, karena
Iran selalu menggunakan haji untuk mencoba menarik simpati umat Islam yang
datang untuk haji dari negara-negara Arab dan Afrika dan lain-lain di bawah
proyek beasiswa dan bekerja di Iran dan yang lainnya, sebagaimana delegasi Iran
juga melakukan pelanggaran misalnya distribusi Mushhaf Alquran dari Iran yang
dijual dengan harga murah dan bentuk-bentuk dekoratif indah yang bertujuan
menjelekkan reputasi Arab Saudi seperti dilansir Hamlah al-Sakinah.
Oprasi
Badai Hazm dan dendam Syiah
Musim haji tahun ini berada di tengah keadaan
antisipasi dan kecemasan terhadap dendam Iran akibat keberhasilan pasukan
Negara-negara Teluk pimpinan Saudi dalam melumpuhkan pemberontak Syiah Khoutsi
antek Iran di Yaman. Maka kondisi ini juga cenderung memiliki
dimensi politik bagi tragedy Mina musim ini.
Ancaman al-Muqaleh
Tahun ini, ada pihak tambahan
dari kelompok Syiah Houthi yang telah mengancaman musim Haji melalui Mohammed
al-Muqaleh, di mana al-Muqaleh menulis dalam bulan ketujuh Agustus 2015,
melalui akun “Facebook” bahwa “di musim haji ini akan ada hal-hal yang belum
pernah terjadi semisalnya sebelumnya dalam sejarah ….ketuklah wahai wali-wali
Allah sebelum musim haji agar menjadi mahkota kemenangan kalian pada saat wukuf
di atas gunung Arafat. ”
Jejak Hitam Syiah di tanah suci
tanpa berlebihan kita katakana
bahwa rekam jejak Iran di musim haji adalah hitam. Ritual “baro`ah minal
Musyrikin” menurut pemimpi revolusi Iran, al-Khomeini merupakan kewajiban
ibadah dan politik, salah satu pilar dari kewajiban Haji yang monoteistik, dan
salah satu tugas politiknya, tanpa itu, “Hajinya tidak benar”.
Salah
satu dari demonstrasi Syiah di musim haji tahun 1987, mengakibatkan bentrokan
berdarah, dan kemudian Iran memboikot musim haji pada periode antara 1990 dan
1998, kemudian setelah itu kembali melaksanakan haji. Perlu dicatat, selama
tidak ada jamaah haji Iran, musim haji selalu aman.
haji
Iran Iran tahun 1987 itu melakukan kerusuhan dan demonstrasi politik.
Demonstran Iran mengangkat gambar pemimpin Iran pada saat itu, Ruhullah
Khomeini, serta slogan-slogan revolusi Iran, dan yang lainnya mengutuk Amerika
dan Israel. Mereka juga memotong jalan, memblokir lalu lintas, dan para
demonstran berusaha menyerbu Masjidil Haram yang menyebabkan bentrokan antara
demonstran dan pasukan keamanan. Hasilnya 402 meninggal, 275 diantaranya adalah
jamaah Iran.
Juga
tragedy terowongan al-Mu’aishim tahun 1989, dimana Iran melancarkan agenda
politiknya yang serius dan berbahaya selama musim haji. Di mana para jamaah
haji Syiah Kuwait yang berafiliasi kepada “Hizbullah Hijaz”, dan berkoordinasi
dengan pihak Iran, menggunakan gas beracun untuk membunuh ribuan jamaah haji
(tepatnya 1426 jiwa )di terowongan Al-mu’aishim 1989.
Ini
semua data hitam syiah di Musim haji. Tidak berhenti sampai disini, tahun2
berikutnya jamaah syiah Iran juga selalu melakukan demontrasi dan melakukan
pelanggaran-pelanggran. Oleh karena itu tragedy Mina 1436 H tidak lepas dari
Syiah Iran.
ANNAS:
Iran Punya Sejarah Panjang Ganggu Ibadah Haji
Senin 14 Zulhijjah 1436
/ 28 September 2015 10:26
ALIANSI Nasional Anti Syi’ah (ANNAS)
menyatakan dukungan sepenuhnya pengelolaan Ibadah Haji yang dilakukan oleh Arab
Saudi. Menurut ANNAS, pelaksanaan Haji selama ini sudah baik dan bertolak belakang
dengan propaganda yang dihembuskan Iran.
“Ke depan Pemerintah, Saudi harus lebih
selektif untuk hanya mengizinkan warga Iran yang muslim saja untuk bisa berhaji
dan berumroh,” ujar Ketua ANNAS KH Athian Ali M. Da’i, MA, dalam rilisnya
kepada Islampos, Senin
(28/9).
Pasalnya, ujar KH. Athian, jamaah Syiah
dari Iran datang ke Tanah Suci sering kali melakukan keonaran. Iran memiliki
sejarah panjang dalam mengacaukan pelaksanaan ibadah haji.
Kiai Athian memaparkan, pada tahun 1979
dengan senjata api jamaah Iran berusaha menguasai masjidil haram, merobek
kiswah Baitullah, membunuh para jamaah haji sehingga darah membanjir dan jasad
para jamaah haji yang sedang beribadah bergelimpangan di sekitar Ka’bah.
“Lagi pula apa maksud mereka datang ke
Tanah Suci Makkah dan Madinah, sementara Tanah Suci dalam keyakinan mereka
adalah Karbala yang karenanya setiap shalat mereka berusaha sujud di atas
sekeping semacam genting yang tanahnya konon diambil dari Karbala, bukan dari
Makkah atau Madinah,” ujar Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) ini.
[rn/Islampos)
Bukan “Labbaikallahumma Labbaik”, Orang-Orang Ini
Bertalbiyah dengan “Labbaika Ya Mahdi”
Penulis Aziz
Rachman -
Senin,
28 Sep 2015 - 20:00
MEKKAH (gemaislam) – Bukan berita baru bahwa jamaah haji
asal Iran memiliki doa talbiyah yang berbeda dengan yang biasa diucapkan oleh
jamaah ahlussunnah. Ketika kaum muslimin bertalbiyah dengan ucapan
“Labbaikallahumma Labbaik” (kami memenuhi undangan-Mu ya Allah), jamaah haji
Iran justru mengucapkan talbiyah yang ditujukan untuk Ali, Fatimah dan
Husain.
Pengalaman
menyaksikan jamaah haji asal Iran bertalbiyah dengan doa talbiiyah selain
kepada Allah dirasakan sendiri oleh Muhammad Istiqamah, kontributor
gemaislam.com yang mendapatkan kesempatan berhaji pada tahun ini. Dalam akun
jejaring sosial facebook, Istiqamah menceritakan pengalamannya.
“Biasanya hanya
melihat di video orang syiah dgn teriakan talbiyah, “Labbaika Ya Husein…
Labbaika Ya Husein” (emangnya Imam Husein ra. yg panggil mereka pergi haji?!)
Yg paling
populer adalah video mereka teriakkan talbiyah di terowongan.
Kali ini,
dengan mata kepala dan telinga sendiri saya menyaksikan sekira 30 gerombolan
syiah meneriakkan,
Labbaika Ya
Mahdi
Labbaika Ya Mahdi
Labbaiki Ya
Zahra’
Labbaiki Ya Zahra’
(Astagfirullah,
kasian ama mereka sampai tersesat seperti itu. Emangnya Imam Mahdi dan Sayyidah
Fathimah Azzhra yang panggil mereka beribadah haji?!)
Demikianlah
keadaan orang-orang syiah. Bukannya memenuhi panggilan Allah, justru mereka
meneriakkan talbiyah kepada selain Allah. (arc)
Lebih dari 70 Tahun Lalu, Jamaah Haji Asal Iran
Dipancung Karena Lempari Wilayah Ka’bah dengan Kotoran Manusia
Penulis Aziz
Rachman -
Senin,
28 Sep 2015 - 11:44
MEKKAH (gemaislam) – Sejarah kelam kelompok syiah dalam
merongrong kaum muslimin tidak akan pernah dilupakan. Banyak upaya mereka yang
terekam sejarah dan menjadi pelajaran bagi kaum muslimin akan bahaya yang bisa
ditimbulkan dari kelompok ini.
Diantaranya
adalah yang terjadi pada musim haji 1362 H atau kurang lebih 72 tahun lalu.
Seorang jamaah haji asal Iran didakwa telah melakukan penistaan terhadap
Ka’bah, Baitullah yang mulia, dan harus dihukum mati akibat ulah kejinya
tersebut.
Berikut
kutipan berita yang gemaislam.com ambil dari surat kabar Ummul Quro, per
tanggal 20 Dzulhijjah 1362 H yang dimuat di halaman 3 dengan tajuk berita :
Laporan Resmi no 82, Tindak Pidana Mengerikan.
“Pada tanggal
12 Dzulhijjah pihak kepolisian telah menangkap seorang tersangka bernama Abduh
Thalib bin Husain asal Iran yang memiliki kaitan dengan kelompok Syiah di Iran.
Hal itu disebabkan karena ia melakukan tindak pidana paling kotor dan paling
mengerikan, yaitu membawa kotoran manusia dan melemparkannya ke tempat Thawaf
di sekitar Ka’bah yang mulia. Tujuannya adalah untuk mengganggu para jamaah
haji yang sedang melaksanakan thawaf serta menghinakan tempat yang mulia ini.
Setelah
dilakukan penyelidikan dan kebenaran tentang perbuatan pidana ini telah
terbukti, maka pengadilan memutuskan untuk memberikan hukuman mati kepada yang
bersangkutan. Adapun hukuman mati telah dilaksanakan pada hari Sabtu pada
tanggal 14 Dzulhijjah 1362 H”.
Catatan
: Ini hanya salah satu dari kejahatan yang pernah dilakukan kelompok syiah
terhadap kaum muslimin, khususnya terhadap Ka’bah yang mulia. (arc)