Redaksi
Salam-Online – Senin, 14 Zulhijjah 1436 H / 28 September 2015 06:30
Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) menyatakan dukungan
sepenuhnya terhadap pelaksanaan Ibadah Haji selama ini. Karena itu, ANNAS
meminta pemerintah Arab Saudi ke depannya harus lebih selektif lagi untuk hanya
mengizinkan warga Iran yang Muslim saja yang bisa berhaji dan berumroh.
Permintaan ANNAS kepada Raja Salman bin Abdul Aziz ini akan disampaikan melalui
Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.
“Upaya
yang dilakukan (pemerintah Saudi) selama ini sudah baik, sangat bertentangan
dengan fitnah yang sedang disebarkan oleh Pusat Syiah di Iran. Ke depan
Pemerintah Saudi harus lebih selektif agar hanya mengizinkan warga Iran yang
Muslim saja yang bisa untuk berhaji dan berumroh, tidak mengizinkan sama sekali
kaum Syiah memasuki tanah suci,” kata Ketua ANNAS KH Athian Ali M. Da’i, MA,
dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (28/9).
Menurut
Kiai Athian, mereka datang hanya membuat keonaran. Pada tahun 1979, ungkapnya,
bahkan mereka dengan bersenjata api, berusaha menguasai Masjidil Haram, merobek
kiswah Baitullah, membunuh para jamaah haji sehingga darah membanjir dan jasad
para jamaah haji yang sedang beribadah bergelimpangan di sekitar Ka’bah.
“Lagi
pula apa maksud mereka datang ke Tanah Suci Makkah dan Madinah, sementara Tanah
Suci dalam keyakinan mereka adalah Karbala yang karenanya setiap shalat mereka
berusaha sujud di atas sekeping semacam genting yang tanahnya konon diambil
dari Karbala, bukan dari Makkah atau Madinah,” ujar Ketua Forum Ulama Umat
Indonesia (FUUI) ini menegaskan.