Friday, April 1, 2016

Wasiat Terakhir Tentara Asad Adalah Kutukan Kepada Sahabat. Lima Tahun Perang Suriah, Dan Tujuan Iran Menghapus Sunni Dari Dunia Arab

wasiat-shabiha

Wasiat Terakhir Tentara Asad Adalah Kutukan Kepada Sahabat

Keterlibatan unsur-unsur syiah dalam konflik Suriah sangat jelas. Salah satunya milisi Hizbullah Lebanon. Meski mendapat hujan kecaman dari timur tengah maupun dunia internasional, milisi syiah tersebut keukeuh mendukung rezim Basyar Asad. Termasuk dalam pertempuran yang sedang memanas di Qushair.
Selain Hizbullah, Iran ikut bahu membahu dengan rezim militer Suriah. Koran Anba’ Suudiyah memberitakan saat ini Iran membuka kantor pendaftaran bagi relawan yang akan dikirim ke Syiria. Diperkirakan dalam 2 bulan dapat menjaring kurang lebih 17 ribu orang.
Trio syiah ekstrem tersebut menjadi lawan yang sekarang ini dihadapi oleh mujahidin Suriah. Ketiganya disatukan ikatan keyakinan yang berbasis ajaran Syiah.
Syiah selama ini menanamkan kebencian luar biasa kepada pengikut sunni dan ajaran ahlu sunnah wal jamaah. Baru-baru ini mujahidin suriah menemukan satu bukti tentang hal itu.
Ketika memeriksa salah satu jenazah tentara militer pemerintah bernama Yamin Kulaib. Selain itu menemukan kartu anggota militer Suriah, Mujahidin dari kelompok Liwa’ Tauhid turut menemukan selembar kertas berisi kutukan kepada tiga orang sahabat Nabi.
“Ya Allah kutuklah Abu Bakar dalam tiap bulan. Kutuklah Umar setiap saat. Kutuklah Utsman sepanjang masa. Ya rabbi, kutuklah pengikut mereka hingga hari kiamat dan hari pembalasan.”  Bunyi sebagian tulisan tersebut.
Umumnya tentara yang terjun ke medan perang. Surat yang dibawa adalah pesan terakhir untuk keluarga. Namun, justru ditemukan surat berisi kecaman kepada ketiga khalifah sebut. Dalam ajaran Syiah khalifah selain Ali bin Abi thalib dianggap sebagai musuh.
Yamin Kulaib adalah salah satu korban dari puluhan jenazah yang ditemukan oleh mujahidin. Hingga saat ini mujahidin masih mempertahankan kota Qushair dari serangan pasukan koalisi syiah.

Lima Tahun Perang Suriah, dan Tujuan Iran Menghapus Sunni Dari Dunia Arab

Damaskus (voa-islam.com) – Iran yang menjadi 'induknya” Syi'ah di seluruh dunia, ikut memiliki peran yang sangat besar atas luluh-lantaknya Suriah. Iran yang memiliki ambisi ingin menguasai Dunia Arab dan Timur Tengah dengan mengeksploitasi krisis dan perang di Suriah, Irak, Yaman, dan Lebanon yang menjadi pusat pusaran koflik dan perang, dan bertujuan melakukan pemusnahan golongan Sunni
Peran Iran dalam perang di Suriah benar-benar menjadi sejarah yang sangat kelam, absurd dan menjijikkan. Campur tangan dan dukungan dana, senjata, dan seluruh kekuatan personil militer telah digunakan secara total mendukung rezim Syi'ah Alawiyyin Bashar al-Assad, memusnahkan golongan Sunni.
Iran yang pernah mendapat julukan oleh Presiden Amerika George Bush Jr sebagai “evil” (setan), berhasil memanipulasi pusat-pusat kekuasaan di Barat dengan membuat opini palsu yaitu “teroris”. Dengan bekal “teroris” itulah Iran menggerus, menghancurkan golongan Sunni, dan dengan segala dukungan oleh negara-negara utama Barat. Termasuk Barat dalam hal ini, Amerika, Rusia, Cina, Inggris, Perancis, dan Jerman telah mendukung program nuklir Iran.
Iran berhasil memanipulasi dunia, bahwa golongan Sunni sebagai “biang kerok” aksi-aksi terorisme secara global. Sekarang seluruh kekuatan global berada dibelakang Iran, dan mereposisi Iran sebagai kekuatan koalisi baru di Timur Tengah bersama dengan negara-negara utama Barat, bahu membahu dalam kerjasama memerangi teroris. Syi'ah Iran telah berhasil menggeser masalah utama di Timur Tengah menjadi isu terorisme.
Masalah utama di Timur Tengah dan di Dunia Arab, yaitu adanya “cancer” yang sangat ganas, dan berada di dalam jantung Dunia Arab, yaitu Zionis-Israel. Inilah hakikat masalah utama yang sangat mendasar. Sejak Zionis menjadi entitas politik dan berhasil menciptakan negara di tanah Palestina, maka “cancer” itu, semakin menggerogoti tubuh bangsa Arab secara kejam.
Sejak perang dan konflik yang sudah berlangsung selama lima tahun, Suriah sudah hancur berkeping-keping, luluh-lantak, dan terjadinya tragedi kemanusiaan yang sangat luar biasa. Rezim minoritas Syi'ah Alawiyyin, yang dipimpin oleh Bashar al-Assad telah melakukan “genosida” dan “pembersihan” kaum Sunni di Suriah, yang di dukung Iran dan Barat dengan dalih memerangi teroris.
Iran hakikatnya dengan menghancurkan para pejuang Islam di Suriah, hanyalah ingin menyelamatkan Zionis-Israel. Itulah hakikatnya sebenarnya, dan Iran berhasil  dengan menggunakan "topeng" memerangi teroris, terus membangkitkan perang di seluruh kawasan di Timur Tengah  dan Dunia Arab, melawan para pejuang Sunni. Dengan cara ini Iran memberikan rasa keamanan dan damai bagi Zionis-Israel yang sudah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap bangsa Palestina, sejak tahun l948.
Sejak tahun 2009 sampai hari ini, rezim Syiah Iran membantu rezim Syiah Suriah dengan dukungan teknis, sistem sosial, media, pengawasan, intelijen dan dukungan penasihat militer bertujuan memadamkan protes terhadap Bashar al-Assad. Sekarang berubah total dukungan Iran menjadi dukungan yang tanpa batas terhadap Bashar al-Assad. Iran terus memasok senjata rudal, termasuk rudal balistik, pasukan, milisi dan ahli-ahli strategi perang guna melanggengkan Bashar al-Assad dan menghancurkan para pejuang Sunni.
Teheran tidak ingin melihat negara-negara Arab jatuh ke tangan fundamentalis Sunni yang dipandang menjadi ancamann bagi Iran. Dengan menggunakan pion-pion yang menjadi perpanjangan tangan Teheran, seperti Bashar al-Assad, Al Abadi, Hasan Nasrullah, dan sejumlah tokoh Syiah lainnya, Iran terus memainkan perannya menggerus dan menghancurkan golongan Sunni. Sampai tak bersisa lagi. Seperti di Suriah dan Irak. Wallahu'alam.