Di Suriah Perang Melawan
Penguasa Tiran Berganti Menjadi Perang Melawan Penjajah
Senin, 18
Rajab 1437 H / 25 April 2016 22:18 WIB
Jurnalis Suriah Ahmad Zidan Muwaffaq, telah mengungkap
tentang kondisi revolusi Suriah yang kini telah berubah menjadi perang dalam
rangka pembebasan rakyat, dan para pejuang revolusi saat ini di tuntut untuk
menyiapkan kondisi lapangan, dan menyiapkan hukum perundangan yang dapat
membantu perjuangan baru tersebut..
Zidan menyatakan dalam sebuah artikel di salah satu
surat kabar Arab bahwa revolusi Suriah telah berakhir sejak tahun kedua dari
kelahirannya, di tandai dengan pengumuman Teheran, Hizbullah, Milisi sektarian,
Lebanon, Irak, Afganistan serta Pakistan untuk ikut masuk terlibat dalam
konflik serta berdiri bersama pemerintahan Tiran di Suriah melawan para pejuang
Suriah yang seharusnya menjadi rakyatnya, bukan musuh.
Dia menambahkan bahwa sejak masuknya pasukan asing
pada jalur revolusi suriah sebenarnya itu mnjadi tahap baru dari konflik ini,
dimana musuh bukan lagi Tiran Suriah melainkan revolusi itu sendiri, artinya
pasukan asing itu telah menjadikan rakyat Suriah sebagai musuh mereka yang
harus di perangi. Begitu pula hal nya rakyat Suriah,gerakan revolusi tidak lagi
terfokus bergerak menghancurkan kuasa Tiran melainkan berubah menjadi perang
melawan Rusia, Iran dan sekutunya. Hal inilah menurut Zidan menjadikan revolusi
Suriah sudah bukan lagi menjadi gerakan revolusioner untuk meruntuhkan Tiran
melainkan berubah menjadi perjuangan merdeka dari penjajah baru di tanah
Suriah, yaitu Rusia, Iran serta sekutunya.
Dan terakhir, Ahmad Zidan menyimpulkan, “yang dituntut
dari oposisi Suriah saat ini adalah mengambil perjuangan tahap baru ini, yaitu
fase perang dalam rangka membebaskan rakyat, kemudian menyiapkan situasi
lapangan serta hukum perundangan yang mendukung perjuangan itu, serta
menyiapkan segala hal untuk itu yang akan di sodorkan kepada Negara-negara
tetangga, Negara saudara, dan dunia seluruhnya, hingga mereka tersadar bahwa
Rakyat Suriah sedang berjuang demi kebebasan mereka di Negara sendiri (hr/Im)
Dr.
Qara Dagi Menyerukan Agar Arab dan Islam Segera Bertindak Menyelamatkan Aleppo
April 25, 2016
Sekretaris Umum Persatuan Ulama Muslim International, Dr. Ali
Mohiuddin Qara Daghi berseru pada negara-negara Arab dan Islam untuk segera
bertindak demi keselamatan kota Aleppo, Suriah.
Melalui
akun twitternya Qara Daghi berkata:
“Anak-anak dan wanita di Aleppo menyerukan pada negara Islam untuk menghentikan
serangan yang membunuh mereka siang dan malam, dan menjadikan hidup mereka
menjadi mimpi buruk yang kelam. Negara Islam dan Arab harus segera bertindak.!”
Aleppo
sangat menderita akibat serangan sengit yang menargetkan warga sipil hingga
menyebabkan puluhan orang tewas dan luka-luka setelah pihak oposisi High
Negotiation Comitte (HNC) menarik diri dari negosiasi pembicaraan Jenewa
dikarenakan serangan masif dan brutal yang terus-menerus dilakukan teroris
rezim Assad dan sekutunya ditengah berlangsungnya pembicaraan damai di Jenewa
dan ditengah masa kesepakatan gencatan senjata. Rezim Assad dan Rusia telah
banyak melanggar kesepakatan gencatan senjata sejak minggu-minggu awal gencatan
senjata dimulai.
ElDorar
AlShamia, Muqawamah