Putin : Embargo anti-Turki telah melukai ekonomi Rusia
Presiden
Rusia, menjawab pertanyaan di TV, mengaku negaranya telah menderita karena
mengenakan sanksi atas Turki
Presiden Rusia Vladimir Putin telah
mengakui bahwa embargo Rusia melawan Turki atas krisis penembakan
pesawat antara kedua negara telah mempengaruhi dan memperburuk ekonomi
Rusia.
Putin,
menjawab pertanyaan pada program ke 14 “Direct Line with Putin,” mengakui bahwa
Rusia telah terbebani dengan biaya hidup yang lebih tinggi sebagai akibat
dari gerakan Moskow melawan Ankara.
Pengakuan
Putin juga diikuti keluhan warga, mengatakan mereka harus membayar dua
kali lipat untuk membeli produk yang sama.
“Karena
sanksi, kita harus mengkonsumsi produk dalam negeri yang menyebabkan kenaikan
harga. Saya mengakui bahwa ini masalah besar,” kata Putin.
Rusia
memberlakukan seperangkat sanksi terhadap Turki sebagai pembalasan setelah
militer Turki menembak jatuh sebuah pesawat perang Rusia di perbatasan Suriah.
Sanksi ini termasuk larangan impor buah dan sayuran, serta
pembatasan perjalanan dan visa.
Namun Putin menarik harus mundur kebijakannya di berbagai bidang karena
kesulitan yang dihadapi negaranya.
Yeni Şafak
http://www.middleeastupdate.net/putin-embargo-anti-turki-telah-melukai-ekonomi-rusia/
Yeni Şafak
http://www.middleeastupdate.net/putin-embargo-anti-turki-telah-melukai-ekonomi-rusia/
Pejabat Senior Syiah Iran
Ungkap Motif Sebenarnya
Intervensi Rusia di Suriah
Intervensi Rusia di Suriah
Bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh otoritas
Kremlin mengenai kehadiran mereka di Suriah, seorang pejabat tinggi Syiah Iran
mengungkapkan bahwa kehadiran militer Rusia di Suriah untuk menyelamatkan rezim
Syiah Bashar Al-Assad adalah permintaan Teheran.
“Rusia
segera mengirimkan pasukan militer ke Suriah 2 hari setelah kunjungan delegasi
Iran ke ibukota Moskow di tahun 2015,” ujar Hossein Shariatmadari yang
merupakan salah seorang tim penasehat Ayatullah Ali Khamenei kepada surat kabar
Kayhan pada hari Selasa (12/04).
Hossein
Shariatmadari melanjutkan, “Saat itu delegasi Iran berfokus meminta Rusia untuk
mengirimkan kekuatan udara dan rudalnya dalam perang melawan kelompok mujahidin
Suriah, setelah kelompok ini berhasil memperoleh kemenangan besar dengan
merebut sejumlah daerah penting seperti Idlib, Sheikh Miskin dan Sokhna.”
Kepala
Institute of Thought milik Garda Revolusi Syiah Iran membocorkan bahwa
permintaan ini dilakukan setelah Aliansi Syiah Iran, Assad dan Hizbullah tidak
mampu lagi membendung pergerakan kelompok mujahidin Suriah yang semakin
mendekati ibukota Damaskus.
Intervensi
militer Rusia di Suriah dimulai pada 30 September 2015, setelah mandat Presiden
Vladimir Putin untuk menggunakan angkatan bersenjata Rusia di luar negeri
disetujui Dewan Federasi Rusia.
Tercatat
sedikitnya 1.015 warga sipil tewas sejak Rusia pertama kali menggelar
intervensi militer di Suriah hingga 14 Maret kemarin. (Alarabiya/Ram)
Delegasi
Koalisi Suriah Menghadiri Konferensi OKI di Istanbul sebagai Wakil Rakyat
Suriah
April 15, 2016
Koalisi
Suriah , sebagai wakil rakyat Suriah, menghadiri konferensi ke-13 Organisasi
Kerjasama Islam (OKI) yang dimulai 14 April, di Istanbul. Koalisi Suriah
menghadiri KTT atas undangan Turki, negara tuan rumah untuk pertemuan puncak
dengan tema: “Persatuan dan Solidaritas untuk Keadilan dan Perdamaian.”
Delegasi Koalisi Suriah yang hadir
termasuk Presiden Koalisi Anas al-Abdah, Sekretaris komite politik Riad
al-Hassan dan ketua komite hukum Haitham al-Maleh. Riad Hijab, Koordinator Umum
oposisi Komite Tinggi Negosiasi, juga menghadiri KTT.
Di
sela-sela KTT, delegasi Koalisi akan bertemu dengan menteri luar negeri
negara-negara yang mengambil bagian dalam pertemuan itu.
National Coalition Of Syrian Revolution
and Opposition Forces