Breaking News, Sempurna ! Indonesia Pro-Bashar
Asaad Dan Syiah ! Wakil RI Di PBB ABSTAIN Saat Voting Pelanggaran HAM Suriah
Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
Kondisional, Malu-Malu Beraliansi Dengan Majusyiah Iran ( Rusia ) Dan Anti Arab
( Saudi )! Terlihat Dikendalikan Unsur Rafidhi. Barbar Syiah Bashar Assad
Tumbang, Akan Terjadi Perubahan Fundamental. OKI 2016 Harus Buka Kekejaman
Majusyiah Iran Terhadap Ahlus Sunnah. Putera Mahkota Saudi: Dunia Islam Tengah
Menghadapi Ancaman Bahaya Teroris Syiah. Tuduhan Keji Duta Besar Indonesia Di
Suriah Terhadap Muslim Madaya Sangat Jelas Keberpihakannya Pada Rezim Syiah
Bashar Assad Laknatullah 'Alaihi
●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Presiden SBY Minta Presiden Assad Mundur
13 July 2013
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono meminta agar Presiden Suriah Bashar Al Assad mengundurkan diri. SBY
berharap Suriah dipimpin oleh orang yang dicintai rakyatnya.
Hal itu disampaikan Presiden
SBY ketika menerima sejumlah ulama ahli tafsir di Istana Bogor, Senin (7/1),
yang dipimpin Syekh Muhammad Ali Ash-Shobuni. Ash-Shobuni adalah ulama asal
Suriah yang kini mengajar tafsir Alquran di Universitas King Abdul Azis, Arab
Saudi. Ia pernah dinobatkan sebagai Tokoh Muslim Dunia pada 2007 oleh DIQA.
Ash-Shobuni datang bersama
Ahmad Mujahid bin Muhammad Ali Ash-Shobuni dari Arab Saudi, H. Kechik
(Malaysia), serta Salin Hasan Barakwan, Nopel Abdullah Al-Kaff, Abbas, dan
Ustadz Kamal Hasan dari Indonesia.
Juru Bicara Kepresidenan
Julian Aldrin Pasha menerangkan, dalam pertemuan itu SBY menyampaikan tiga hal
pandangannya terhadap konflik di Suriah. Salah satunya adalah meminta Presiden
Assad mundur dari posisinya.
“Hendaknya Presiden Assad
mengundurkan diri karena Suriah membutuhkan pemimpin lain yang lebih mencintai
rakyatnya. Dengan begitu akan membuat, memberikan kedamaian yang bisa diterima,
dan keadaan akan menjadi lebih baik,” kata Julian di Istana Bogor.
Julian menerangkan, Presiden
SBY juga meminta agar konflik dan kekerasan di Suriah segera dihentikan.
Presiden SBY, dikatakan Julian menekankan agar bantuan kemanusiaan diteruskan
di Suriah.
“Bantuan kemanusiaan harus
terus ditingkatkan, dilanjutkan, dijamin bahwa saudara-saudara kita yang berada
di sana tetap mendapatkan bantuan kemanusiaan,” ujar Julian.
Tiga pandangan Presiden SBY
itu ditegaskan Julian mendesak untuk dilakukan di Suriah. Ia mengingatkan
jangan sampai Suriah yang menjadi salah satu peradaban Islam justru hancur oleh
negaranya sendiri.
“Tiga hal tadi yang dipandang
presiden sangat mendesak dilakukan di Suriah. Hentikan konflik kekerasan di
sana dan menggembalikan Suriah, karena kita juga berkepentingan untuk menjaga
peradaban Islam yang sangat maju dan tua di sana,” sebut Julian.
Senada dengan Julian, Staf
Khusus Presiden Bidang Internasional Teuku Faizasyah menekankan bahwa Presiden
SBY juga sudah membicarakan penanganan konflik di Suriah dengan beberapa negara
lain termasuk PBB. Ia menegaskan, posisi Indonesia sudah jelas agar Suriah kembali
damai.
“Bapak Presiden
menggarisbawahi posisi Indonesia, menjelaskan bahwa sudah berbicara dengan
tokoh-tokoh dari negara muslim, seperti Turki, Mesir dan Pakistan, untuk
bagaimana PBB dan masyarakat internasional mencari solusi bagi masalah di Suriah,”
kata Faizasyah dikesempatan yang sama. (Fid/X-13)
sumber : metrotvnews.com
Setelah bertemu Ulama Suriah, SBY minta Bashar
Assad mengundurkan diri
Selasa, 25 Safar 1434 H / 8
Januari 2013 12:00
Bashar Assad sebaiknya segera
mengundurkan diri sebagai Presiden Suriah. Langkah pengunduran diri tersebut
diyakini merupakan langkah awal untuk mengakhiri perang saudara menentang
pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang sudah berlangsung hampir dua tahun
dan diperkirakan menewaskan puluhan ribu orang warga Suriah.
Demikian kata Presiden SBY sebagaimana disampaikan Jubir Kepresidenan, Julian
Aldrin Pasha. Hal ini disampaikannya usai pertemuan antara Presiden SBY dengan
rombongan ulama dari sejumlah negara-negara Islam di Istana Bogor, Bogor, Senin
(7/1/2013) seperti dilansir detikcom.
“Hendaknya Presiden Assad mengundurkan diri karena Suriah membutuhkan pemimpin
lain yang lebih mencintai rakyatnya. Demikian yang disampaikan Bapak Presiden,”
kata Julian.
Bersamaan dengan penghentian konflik, bantuan kemanusian harus kepada warga
Suriah harus tetap disalurkan. Komunitas internasional wajib menjamin bahwa
tidak ada hambatan dalam pengiriman bantuan kemanusian tersebut.
“Tiga hal tadi yang dipandang presiden sangat mendesak dilakukan di Suriah.
Hentikan konflik kekerasan di sana dan menggembalikan Suriah, karena kita juga
berkepentingan untuk menjaga peradaban Islam yang sangat maju dan tua di sana,”
lanjut Julian.
Ditempat yang sama Staf Khusus Presiden Bidang Internasional Teuku Faizasyah
mengatakan Presiden SBY sudah membicarakan penanganan konflik di Suriah dengan
PBB.
“Bapak Presiden menggarisbawahi posisi Indonesia, menjelaskan bahwa sudah
berbicara dengan tokoh-tokoh dari negara muslim, seperti Turki, Mesir dan
Pakistan, untuk bagaimana PBB dan masyarakat internasional mencari solusi bagi
masalah di Suriah,” kata Faizasyah.
Pertemuan antara Presiden SBY dengan rombongan ulama berlangsung pukul 09.00 WIB.
Para ulama tersebut di antaranya adalah Syekh Muhammad Ali Ash-Shobuni ulama
besar Suriah yang menetap di Saudi Arabia, Ahmad Mujahid Bin Muhammad Ali
Ash-Shobuni (Saudi Arabia), H. Kechik (Malaysia), H. Salin Hasan Barakwan
(Indonesia), Nopel Abdullah Al-Kaff (Indonesia), Abbas (Indonesia), dan Ustadz
Kamal Hasan (Indonesia). (bilal)
arrahmah.com
arrahmah.com