October 4, 2016
Berikut ini adalah teks
wawancara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan wartawan Saudi Jamal
Khashoggi. Wawancara, dilakukan pada hari Jumat di Istana Kepresidenan di
Ankara, disiarkan dalam bahasa Arab di saluran TV Rotana Khalejia pada Minggu
malam. Teks di bawah diambil dari terjemahan ke dalam bahasa Inggris oleh Arab
News:
Jamal Khashoggi: Bismillahirrahmanirrahim… Tuan Presiden,
pertanyaan pertama saya adalah tentang pertemuan Anda dengan para pemimpin
Arab. Anda menerima kunjungan Putra Mahkota Saudi Muhammed bin Nayef; satu
bulan yang lalu, Anda bertemu Wakil Putra Mahkota Muhammad bin Salman dan
kemudian sebulan dari sekarang, Anda mungkin bertemu Pangeran Muhammad bin
Salman lagi. Apa yang terjadi?
Recep Tayyip Erdogan : Saya
menyapa semua saudara-saudara kita yang sedang menonton kita sekarang di
Rotana Khalejia TV. Saya memberi salam untuk mereka dari negara saya: Assalamualaikum.
Selama KTT G20, saya bertemu
dengan Pangeran Muhammad bin Salman. Kami mengadakan pertemuan dan membahas
rinci tentang hubungan bilateral serta penilaian kami dari situasi dan
perkembangan di wilayah tersebut. Saya bertemu Pangeran Muhammad bin Nayef di
sela-sela Sidang Majelis Umum PBB. Pertemuan kami sangat singkat, tapi kami
mengatakan bahwa kami akan bertemu di Turki. Saya bertemu Yang Mulia hari ini
dan kami mendapatkan kesempatan untuk membahas hubungan bilateral rinci di
samping perkembangan terbaru di wilayah tersebut.
Kami juga menikmati
kesempatan hari ini dengan penghargaan Orde Mulia Republik Turki. Ini adalah
sebuah simbol penting dari sejauh mana hubungan persaudaraan antara masyarakat
Turki dan Arab, serta hubungan antara kedua negara kami. Selama pertemuan kami,
kami berbicara tentang hubungan antara kedua negara dan apa yang akan membantu
mendukung hubungan kami di bidang militer, budaya dan bidang lainnya. Dan,
tentu saja, kami berbicara tentang upaya kudeta di Turki pada 15 Juli.
Kami sangat senang dengan
posisi tegas Arab Saudi pada waktu itu. Kami telah menyatakan kegembiraan
dan terima kasih kepada Kerajaan Saudi. Kemudian kami berbicara tentang
keputusan yang disesalkan telah diambil oleh Kongres AS berkaitan dengan
UU 9/11 (JASTA) dan kami menyatakan kesedihan dan penyesalan kami. Saya juga
menyebutkan hal ini dan pendapat kami ketika saya bertemu Wakil Presiden
AS Joe Biden di AS. Anda tidak dapat mengkriminalkan seluruh negeri karena ini
melanggar kekebalan berdaulat. Tentu saja, di masa depan, kita tidak tahu
prosedur apa yang akan diambil, tapi kami telah mengambil langkah yang
diperlukan dalam hal ini seperti saat kami memimpin KTT Organisasi
Kerjasama Islam (OKI). Menteri urusan luar negeri dan menteri keadilan Turki,
di bawah instruksi langsung, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan
melakukan upaya untuk berdiri bersama Kerajaan Arab Saudi dalam rangka
untuk memperbaiki kesalahan besar ini.
Khashoggi: Putra Mahkota Muhammed bin Nayef mengatakan dalam sebuah
pernyataan kepada surat kabar Saudi bahwa “Kami dan Turki telah menjadi target
dan kami saling membutuhkan.” Saya akan bertanya khusus kepada putra
mahkota ketika saya bertemu dengannya apa yang dimaksud dengan itu. Tapi apa
yang saya ingin saya tanyakan adalah apakah Anda merasa di Turki ada
ancaman dan serangan terhadap bangsa dengan resiko yang telah dihadapi
Kerajaan Saudi? Saya meminta Anda untuk mengomentari pernyataan putra mahkota
tentang “Arab Saudi dan Turki telah menjadi target dan kami saling
membutuhkan.”
Erdogan: Pertama, saya
ingin mengatakan bahwa ada tindakan yang sangat berani yang terjadi terhadap
dunia Islam. Arab Saudi dan Turki telah ditargetkan. Juga, jika Anda melihat
perkembangan di Suriah, Irak, Libya dan Tunisia, perkembangan ini tidak dapat
dikesampingkan juga perkembangan di Pakistan dan Afghanistan yang semuanya
berhubungan satu sama lain.
Bahkan, kita menemukan intrik
dan plot yang mendorong ancaman terhadap dunia Islam, dan negara-negara Islam
di dunia harus berdiri dalam solidaritas. Tetapi jika solidaritas tidak
tercapai, kita akan kehilangan banyak. Mungkin ada banyak pertumpahan darah. Di
Suriah 600.000 orang sejauh ini telah tewas. Di Aleppo, kita melihat bahwa
banyak orang telah meninggal dalam waktu singkat dengan pesawat tempur membom
warga sipil tak berdosa, anak-anak dan orang tua.
Saya berbicara dengan Putin
dan Obama dan juga dengan Merkel. Kami berbicara tapi tidak ada kemajuan yang
dicapai. Kami harus melanjutkan diskusi kami. Seorang anak 14 tahun digunakan
sebagai pembom bunuh diri dan meledakkan dirinya di sebuah pesta pernikahan di
kota Gaziantep. Yang menewaskan 56 warga dan melukai sekitar 100 orang. Kami
selalu bersabar. Tapi pada akhirnya, kesabaran kami habis dan kemudian apa
yang kami lakukan?Kami mengadakan sebuah operasi di Jarablus dimana kami
bekerja sama dengan oposisi moderat dan oleh karena itu mampu menyingkirkan
Daesh dari Jarablus.
Wilayah Jarablus adalah
untuk orang-orang Arab dan pemiliknya adalah orang Arab. Warga mulai
kembali ke Jarablus. Saya rasa ada 30.000 sampai 40.000 penduduk Jarablus yang
telah kembali. Kami juga selalu menawarkan dukungan yang diperlukan untuk
saudara-saudara Arab kami. Kami membebaskan kota Al-Rai di Suriah dari militan
Daesh. Warga Al-Rai telah mulai kembali ke rumah mereka. Ada juga kota Manbij
di mana orang Arab mewakili sekitar 85 persen dari populasi, tapi ada rencana
untuk menyerahkannya kepada kelompok teroris seperti Partai Pekerja Kurdistan
(PKK), Partai Uni Demokrat (PYD) dan Unit Perlindungan Rakyat. Kami mengatakan
kami tidak bisa membiarkan para teroris untuk masuk (ke negara) dan bahwa
orang-orang dari daerah tersebut harus diizinkan kembali.
Dan sekarang AS membuat
janji-janji dan kita bertanya-tanya sekarang apakah mereka akan memenuhi
janji-janji atau tidak. Kami bertujuan untuk membersihkan wilayah seluas 5.000
km persegi. Daerah untuk mendeklarasikan zona bebas teror. Kami akan membantu
daerah ini menjadi layak untuk dihuni lagi oleh warganya. Ini akan menjadi zona
aman dan zona larangan terbang untuk membantu orang-orang kembali dan kemudian
membentuk pasukan keamanan di antara mereka. Kami akan mulai membangun blok
bangunan apartemen dan rumah-rumah serta semua fasilitas sosial dan, dengan
demikian kita bisa menghentikan gelombang pengungsi.
Kami dapat membantu beberapa
orang pengungsi kembali dan menjalani kehidupan yang layak sekali lagi dan
bukannya hidup di kamp-kamp. Saya membicarakan hal ini dengan Putin, Merkel,
Presiden Obama dan dengan para pemimpin dari negara-negara lain juga. Saya
berbicara dengan negara-negara sahabat, seperti Arab Saudi dan Qatar. Kami
telah menyiapkan langkah awal. Ada kerjasama dan komunikasi sekarang antara
kami dan Arab Saudi. Kami ingin melaksanakan proyek ini. Kami juga bisa
memberikan kewarganegaraan Turki.
Khashoggi: Kunjungan
Putra Mahkota Muhammad bin Nayef ke Turki bertepatan dengan intensitas
pertempuran di Aleppo dan dengan pernyataan sumber-sumber AS bahwa
negara-negara Teluk berencana mengirim rudal anti pesawat ke oposisi moderat di
Suriah. Apakah Anda membicarakan masalah ini? Diketahui bahwa Arab Saudi, Qatar
dan Turki mendukung oposisi moderat. Jadi, akan Anda memungkinkan pengiriman dari
senjata tersebut untuk oposisi moderat? Setelah Amerika mengangkat hak veto
mereka pada senjata-senjata ini?
Erdogan: Pada
kenyataannya, kami tidak membicarakan masalah ini, tetapi dalam hal mensupport
dan mendukung oposisi moderat, kami menemukan pernyataan bernada keras.
Dari awal, kami selalu mendukung oposisi moderat dan kami sangat tertarik
dengan dukungan yang kami harapkan dari Qatar dan Arab Saudi. Saya akan membuat
panggilan telepon dengan Putin dan Obama dalam hal ini. Mungkin saya akan
membahas dengan mereka apa rencana selanjutnya dan apakah gencatan senjata bisa
dicapai lagi.
Khashoggi: Saya akan
beralih ke Yaman. Arab Saudi menghargai Operasi Eufrates Shield dan Anda
mengumumkan dukungan Anda untuk Decisive Storm yang dipimpin Saudi di Yaman.
Mengapa kita tidak melihat pasukan Saudi ikut bertempur bersama Anda di
utara Suriah dan, sebagai imbalannya, pasukan Turki berjuang bersama dengan
Arab Saudi untuk membantu pemerintah yang sah di Yaman? Apakah skenario seperti
itu mungkin?
Erdogan: Tentu saja,
kami terus komunikasi intens dengan Arab Saudi dan kami melakukan evaluasi
bersama. Setiap negara memiliki agenda dan rencana dukungan. Kami tahu bahwa
Arab Saudi memiliki rencana dalam hal ini. Kami juga melihat dan mencari
dukungan penting dari Qatar. Saya berpikir bahwa dukungan ini akan terus
berlanjut karena ada keserasian yang sempurna dari sudut pandang antara
kami. Tahap berikutnya mungkin akan berbeda dalam hal dimensi dan ukuran karena
saya pikir kami akan mengambil langkah tegas.
Khashoggi: Hubungan
Turki-Arab berjalan baik tetapi beberapa cendekiawan Arab menulis artikel
mengekspresikan ketakutan mereka bahwa Turki memiliki aspirasi ekspansionis di
wilayah tersebut. Saya yakin bahwa Anda punya jawaban untuk masalah ini.
Erdogan: Saya tersenyum
seperti yang Anda lihat ketika saya mendengar ini karena pernyataan ini atau
posisi ini hanya membuat saya tertawa atau tersenyum. Itu tidak mungkin; Turki
tidak memiliki tujuan tersebut. Turki tidak ingin gelombang imperialisme
menyebar di wilayah tersebut. Daerah-daerah tersebut adalah contoh hidup dari
solidaritas dan persaudaraan.
Lihatlah mereka yang tinggal
di area mayoritas Muslim yang berlokasi di antara Irak dan di Suriah. Apakah
seorang Muslim dapat meminta selain persaudaraan. Apakah kita menerima
imbalan dari seorang Muslim yang tinggal di salah satu lahan dan imbalan
lain dari Muslim lainnya di tanah yang sama? Sebaliknya, Turki adalah tuan
rumah bagi tiga juta saudara-saudara kita dan memperhatikan semua kebutuhan
mereka, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Sejauh ini kami
telah menghabiskan $ 12,5 miliar untuk saudara kami yang menjadi pengungsi dan
jumlah yang sama telah dikeluarkan untuk organisasi masyarakat sipil.
Jumlah bantuan internasional
untuk para pengungsi, seperti yang Anda tahu, adalah $ 25 juta. Selain itu,
kami melakukan ini karena kami adalah manusia, kewajiban dalam Islam dan etika
kami dan kami akan bergerak maju untuk mencapai ini. Barat telah
melalaikan tanggung jawabnya. Mereka berbicara tentang 100, 500, atau
1.000 orang dan ketika mereka menemukan jumlah ini, mereka mulai mendirikan
pagar kawat berduri dan menutup pintu mereka.
Kita tidak bisa menutup pintu
kami untuk orang-orang yang menghindari pertempuran dan melarikan diri
dari kematian karena pemboman oleh pesawat. Ini adalah tugas kami sebagai
manusia dan itu adalah tugas moral kami, dan kami memberikan dukungan kepada
mereka dan akan terus melakukannya.
Kami menilai penting
solidaritas Arab Saudi dan Qatar pada subjek ini. Kita lihat sekarang Barat
masih memberikan dukungan kepada organisasi-organisasi teroris di wilayah ini,
dan ketika saya mengatakan ini, mereka menjadi marah. Melalui solidaritas ini
dan operasi yang kita miliki dengan oposisi moderat sekarang di medan perang, kita
mulai melihat senjata Barat ada di tangan para teroris. Kami menemukan hal yang
sama; Amerika memasok organisasi teroris, seperti Partai Uni Demokrat, Partai
Pekerja Kurdistan dan Unit Perlindungan Rakyat dengan senjata yang juga
ditransfer oleh pesawat AS. Ketika kita mempertanyakan ini, mereka mulai
pembenaran dengan mengatakan mereka berjuang melawan Daesh, tapi kami
mengatakan kami juga berjuang melawan Daesh.
Tidak ada yang memiliki hak
untuk menipu orang lain dengan tujuan utama adalah untuk menduduki tanah
tersebut dan kemudian menyerahkannya kepada organisasi teroris dan membuat
sebuah bagian di utara Suriah. Bagian ini adalah untuk teroris dan kami tidak
akan membiarkannya; kami akan berjuang sampai akhir. Juga melalui perjuangan
ini kami akan menjaga keamanan Turki. Sebuah zona aman di area seluas 5.000 km
persegi harus dibentuk untuk mengakomodasi (kepentingan) saudara Arab kami dan
menghilangkan wilayah teroris.
Khashoggi: Dikatakan
bahwa setelah kudeta yang gagal, Turki berubah sekutunya. Anda menunjukkan
hubungan damai dengan Rusia dan Iran. Apakah ada perubahan sikap Turki
terhadap Iran dan gangguan di wilayah itu? Berdasarkan dengan apa
yang Iran lakukan di Suriah?
Erdogan: Seperti yang
Anda ketahui kami telah menjadi tetangga Iran selama bertahun-tahun dan
hubungan bertetangga masih ada di beberapa bidang, seperti energi dan
perdagangan. Kami memiliki hubungan dengan Iran dan juga ketika kami
menyebutkan masalah Suriah, kami selalu memberitahu pejabat Iran apa yang
terjadi.
Dan juga saya bertemu Rouhani
di Sidang Umum PBB. Saya berkata kita harus memecahkan masalah ini. Ada juga
aspirasi ke arah kerjasama antara Turki dan Iran untuk menyelesaikan krisis
Suriah. Para menteri luar negeri dari kedua negara membahas masalah ini. Kami
harus melihat apa yang Turki dan Iran dapat lakukan di Suriah dan Irak.
Kami memiliki kepentingan dalam hal ini. Suriah dan Irak seharurnya tidak
menjadi korban konflik sektarian dan agama. Kita harus waspada dan
hati-hati dan melakukan tugas kemanusiaan dan persaudaraan kami untuk menjamin
keamanan dan stabilitas. Upaya kami dalam arah ini akan terus berlanjut.
Khashoggi: Iran sekarang
bertempur di Suriah dan ini mungkin berarti bahwa pasukan Turki dan
oposisi moderat akan berkonflik langsung dengan Iran. Arab Saudi melihat Iran
sebagai ancaman strategis karena intervensi di wilayah itu. Apakah Anda
terganggu oleh intervensi Iran di wilayah tersebut? Apakah Anda merasa khawatir
bahwa pasukan Iran ikut bertempur di selatan perbatasan Anda?
Erdogan: Ada banyak
milisi asing Barat yang berjuang bersama Partai Pekerja Kurdistan atau
(PKK), Partai Uni Demokrat (PYD) dan Unit Perlindungan Rakyat. Mungkin ada
bangsa lain, tapi kita tidak tahu. Tujuan utama adalah untuk mencapai keamanan,
stabilitas dan kesejahteraan Suriah; kami akan melakukan yang terbaik untuk
mencapai tujuan ini.
Komunikasi kami dengan Iran
adalah pada tingkat Kementerian Luar Negeri. Kami katakan kepada mereka kami
tidak ingin melihat Anda melakukan hal ini. Apakah Iran memiliki perbatasan
dengan Suriah? Tidak. Tapi kami memiliki perbatasan dengan Suriah
sepanjang lebih dari 900 km. Apakah AS memiliki perbatasan dengan Suriah?
Tidak. Apakah ada berbatasan antara Rusia dan Suriah? Tidak. Intervensi
militer di negara-negara ini harus dihentikan. Jika ada solusi dengan cara
politik dimana Assad, si pembunuh, harus disingkirkan dari kekuasaan. Dia
adalah orang yang membunuh 600.000 warga Suriah dan seharusnya tidak dibiarkan
berkuasa, tidak peduli apa dan siapa yang berdiri di belakangnya. Mereka
juga akan disalahkan atas ketidakadilan besar ini.
Kami menemukan bahwa ada
beberapa yang ingin Assad tetap bertahan, dan selama dia ada, Suriah akan
terus membayar harga tinggi. Oleh karena itu kami mengerahkan upaya kami dalam
arah ini dan ini adalah apa yang saya katakan kepada semua pemimpin dan kepala
negara manapun yang saya temui. Saya mengatakan itu dan saya juga memberitahu
mereka mengapa kita di sini. Kami di sini untuk menyatakan kebenaran. Jika kita
tidak mengatakan yang sebenarnya, masih tetap menjadi tugas kami dan kami tidak
akan meninggalkannya.
Khashoggi: Mengenai
Mesir, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hubungan Turki-Mesir? Apakah
Anda membicarakan hal ini dengan para pejabat Saudi atau telah ada yang dari
Arab Saudi atau negara lain meminta Anda untuk memperbaiki hubungan dengan
Mesir?
Erdogan: Saya telah
berbicara dengan saudara-saudara kami di Arab dan Qatar tentang masalah ini dan
mengatakan kepada mereka sebuah rezim telah hadir melalui kudeta dan
memerintah Mesir sekarang. Ini berarti tidak ada pemerintah yang dipilih secara
demokratis. Saya terpilih sebagai presiden Republik Turki dengan 52 persen
pemilih. Tapi, di Mesir rezim yang berkuasa menggulingkan (pemerintah) yang sah,
yang bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Oleh karena itu, saya tidak
bisa menerimanya. Jika saya mengakuinya, saya akan bertentangan dengan diri
sendiri.
Kehendak rakyat sangat
penting dan sangat sensitif untuk kami, dan jika kehendak rakyat dihormati,
kemajuan dapat dicapai. Pertama-tama, pintu harus dibuka untuk demokrasi di
Mesir. Presiden Mursi, seperti yang Anda tahu, dipilih oleh mayoritas 52 persen
dari pemilih – tapi dia di penjara sekarang, serta teman-teman dan anggota
pemerintahannya nya, dengan banyak dari mereka yang dihukum mati atau dihukum.
Jadi masalah ini harus dipecahkan, orang-orang yang telah dipenjara secara
tidak adil harus dibebaskan. Dengan syarat ini hubungan dapat
dinormalisasi dengan Mesir. Kami tidak memiliki masalah dengan orang-orang
Mesir yang kami anggap saudara kami. Jika rezim Mesir mengambil langkah positif
dalam arah ini, kami akan melakukan apa yang harus dilakukan.
Khashoggi: Tapi ini
tidak mengecualikan kemungkinan mengembangkan hubungan setidaknya perdagangan
antara kedua negara dimana menteri luar negeri Mesir dan Turki bertemu dua
kali bulan lalu.
Erdogan: Tentu saja,
saya selalu mengatakan bahwa menteri Turki dapat menjalin hubungan dengan
rekan-rekan mereka di Mesir. Demikian juga, bisnis dapat terus berinvestasi
dalam proyek-proyek di sana tanpa masalah. Bahkan, saya percaya bahwa
mempertahankan hubungan sangat berguna. Tapi secara pribadi saya tidak bisa
menerima untuk memiliki kontak (dengan rezim Mesir). Ini adalah hal yang tidak
bermoral.
Khashoggi: Mengenai
Suriah dan zona penyangga yang Anda bangun sebagai bagian dari Operasi
Eufrates Shield, mengapa tidak Anda masukkan Manbij ? Akankah Anda melanjutkan
ke Raqqa untuk memusnahkan Daesh?
Erdogan: ini tidak ada
hubungannya dengan Turki dan ini bukan tanggung jawab kami. Kita tahu bahwa ada
aksi bersama dengan Amerika Serikat, serta pihak-pihak lain. Anda tahu, kami
menganggap bahwa Manbij milik orang-orang Arab, dan dengan demikian seharusnya
tidak ada kehadiran Partai Uni Demokrat dan Unit Perlindungan Rakyat di kota
Suriah. Kami mengatakan bahwa pasukan tersebut harus menarik diri dan
orang-orang dari Manbij kembali untuk tinggal di sana. Adapun Raqqa, jika kita
bertindak kooperatif dengan pasukan koalisi, kita dapat melanjutkan operasi.
Saat ini, ada komunikasi antara pasukan keamanan dan saya pikir keputusan akhir
akan diambil setelah konsultasi.
Khashoggi: Apakah
Angkatan Darat Turki, sebelum upaya kudeta 15 Juli, menghalangi rencana Anda di
Suriah?
Erdogan: Tentu saja,
Turki telah konsultasi dengan AS, Rusia, Arab Saudi dan Qatar. Kita harus
meletakkan peta jalan (di tempat) sebagai hasil dari diskusi dan komunikasi.
Kami selalu percaya bahwa tidak tepat untuk melakukannya, tapi kami mengambil
beberapa langkah dan kami telah menunggu pihak lain untuk mengambil langkah
yang sama juga, yang ternyata tidak terjadi. Kami sudah mengalami serangan dari
wilayah Suriah dan penembakan dari sana ke Calais dan daerah perbatasan kami,
tetapi serangan bunuh diri yang terjadi di Gaziantep memperburuk masalah. Oleh
karena itu, kami diwajibkan untuk masuk ke Suriah dan berkolaborasi dengan
oposisi moderat. Kami juga mengadakan komunikasi dengan pasukan
koalisi serta berbagai layanan keamanan.
Khashoggi: Apakah
situasi pasca-kudeta terkendali ? Dan apakah Anda sekarang memiliki visi
lengkap dari upaya kudeta, terutama mengenai keterlibatan kekuatan eksternal?
Erdogan: Mereka yang
merekayasa kudeta sudah kami kenal dengan baik. Tidak diragukan lagi,
itu adalah organisasi teror Gulenist. Bahkan, tidak berbeda dari organisasi
lain seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan
Partai Uni Demokrat (PYD).
Organisasi Gulenist bahkan
lebih berbahaya karena mereka berencana untuk menguasai negara dan
lembaga-lembaga utama. Mungkin mereka terburu-buru untuk memilih tanggal 15
Juli sehingga membantu menggagalkan usaha mereka. Mereka mencoba untuk
mengambil alih angkatan bersenjata, peradilan, pasukan polisi, tapi kami sudah
siap untuk ini. Saya telah menjabat sebagai perdana menteri negara itu selama
12 tahun dan sebagai presiden selama dua tahun, belum lagi pengalaman saya
sebelumnya di posisi negara lainnya. Jadi, kami kenal dengan anggota kelompok
Gulen dan ideologi mereka. Pada awalnya, kami tidak mengharapkan mereka menjadi
pengkhianat. Tapi kemudian, kami mengetahui rencana mereka yang sebenarnya,
terutama setelah kudeta peradilan pada 17 Desember dan 25 Desember 2013.
Kemudian kami mulai mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap mereka
seperti memasukkan mereka dalam daftar organisasi teroris.
Kami juga menghubungi semua
negara untuk memperingatkan mereka tentang organisasi ini setelah
pemimpinnya, atau yang disebut imam, dirinya mengumumkan bahwa organisasinya
beroperasi di 170 negara. Dalam konteks ini, kami mendesak saudara Arab kami agar
tidak tertipu oleh penyamaran organisasi ini yang bergerak di
bidang pendidikan dan perdagangan. Saat ini, kami
melarang pengikutnya memasuki pos publik untuk menjamin keamanan
pemerintah dan masyarakat karena unsur-unsur mereka seperti sel-sel kanker yang
bisa menyebar di seluruh tubuh dari negara.
Khashoggi: Akhirnya,
apakah ada pendapat bahwa kota Mosul di Irak dapat dibebaskan tanpa
keterlibatan Turki dan Arab Saudi?
Erdogan: Saya ingin
memperjelas di sini bahwa Turki, Arab Saudi, Qatar dan koalisi Barat tidak akan
membiarkan dominasi sektarian. Jika tujuannya adalah untuk membebaskan Mosul
dari Daesh, kita harus bekerja sama untuk mencapainya. Tapi pertanyaannya
adalah: Siapa yang akan tetap di kota setelah itu? Tentu saja, Arab Sunni,
Turkmen Sunni dan Kurdi Sunni. Al-Hashd al-Shaabi (milisi Syiah) seharusnya
tidak diperbolehkan untuk masuk Mosul. Turki dan Arab Saudi secara khusus harus
bekerja sama untuk mencegah mereka masuk. Pemerintah federal di Baghdad tidak
marah dengan Turki saat kami mendirikan kamp Basheeqa dan ketika petugas kami
melatih Peshmerga. Kami akan terus memberikan pelatihan kepada pasukan
Peshmerga dan tidak akan mengecewakan saudara-saudara kami yang meminta bantuan
kami. Kami tidak akan membiarkan Mosul jatuh di tangan kelompok teror lain
setelah Daesh. Saya percaya bahwa Iran akan berhati-hati mengenai Mosul karena
Mosul adalah untuk orang-orang dari Mosul dan Tal Afar adalah untuk orang-orang
dari Tal Afar. Oleh karena itu, tidak ada orang lain yang diizinkan untuk
masuk ke daerah-daerah tersebut.
Khashoggi: Terima kasih,
Tuan Presiden.
Erdogan: Terima kasih
dan kirimkan salam untuk pemirsa Anda atas nama saya dan atas nama
orang-orang Turki.
Arab News – Diterjemahkan
oleh MEU