Kebohongan Erdogan Soal Jerusalem (Al Quds).
Bersama Komunis Rusia Dan Majusi Syiah Iran Mengkavling Syam, Mengisolir
Mujahidin Ahlus Sunnah Dan Mengamankan Jagal Terkeji Bashar Asaad. Bisa
Dipercaya ? Tersingkapnya Misteri Dibalik Deklarasi Trump
Bahwa Yerusalem Al-Quds Adalah Ibukota Israel. Tampaknya Presiden AS bukan yang
pertama “menyadari” bahwa Yerusalem adalah ibu kota entitas Zionis, yang
ternyata dia telah didahului oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Yang lucu adalah Qatar (tentu saja
Ikhwanul_Muslimin) & Iran menganggapnya sebagai pahlawan nasional yang
membela kepentingan Palestina. Faktanya dia adalah orang pertama yang
menjualnya! Pada tahun 2005 Perdana Menteri Israel Ariel Sharon (penjagal
bangsa Palestina di Sabra-Shatila) mengatakan kepada Erdogan:
“Selamat datang di (Yerusalem Ibukota Israel)
!!!
28 Juni 2016 Presiden Erdogan Akui Yerusalem
sebagai ibu kota Israel, Alih-alih menyebut Tel Aviv sebagai Ibukota Israel,
bahkan Yerusalem Al-Quds jelas-jelas dinyatakan oleh Turki (sebagai Ibukota
Israel) dalam dokumen perjanjian ini.
Persetujuan tentang pemulihan hubungan
diplomatik antara Israel dan Turki:
“Perjanjian ditandatangani antara Israel dan
Turki pada tanggal 28 Juni 2016, di Ankara dan Yerusalem al-Quds dalam bahasa
Turki, Ibrani dan Inggris.” Erdogan telah menjual Yerusalem kepada Yahudi
dan menjual Suriah pada Iran.
Lebih lengkap, silahkan buka sumber
dibawah ini :
Erdogan Bersahabat dengan Israel dan
Syiah
Turki, Negeri Penduduk Islam
Pertama yang mengakui Negara Zionis Israel (1950), yang saat ini Punya Hubungan
Diplomatik, Kerjasama Industri Militer dan Penerbangan, Menempatkan kuasanya di
Jerusalem serta dapat memiliki Pesawat Tempur Super Canggih F-35 dengan
persetujuan Negara Zionis Israel.
Ini Bunyi Teks Lengkap Sumpah Jabatan
Presiden Erdogan
Presiden Erdogan resmi dilantik sebagai
presiden Turki. Yang menarik dari pelantikan kali ini adalah Presiden Erdogan
menjadi presiden pertama dalam sistem pemerintahan baru Turki yang beralih dari
sistem parlementer ke sistem presidensial.
Dengan sistem presidensial ini, Presiden
Erdogan memiliki kekuasaan eksekutif penuh dengan menjadi kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan, dimana sebelumnya pada sistem parlementer,
kepala pemerintahan dipegang oleh seorang Perdana Menteri.
Presiden Erdogan mengambil sumpah jabatan
sebagai presiden Turki di bawah sistem pemerintahan yang baru di Parlemen
Turki, Senin kemarin, (9/7/2018). Berikut bunyi lengkap sumpah jabatan presiden
Erdogan, seperti dikutip dari media Turki, Hurriyet, Selasa, (10/7/2018), sebagai
berikut :
Erdoğan’ın ettiği yemin şöyle:
“Cumhurbaşkanı sıfatıyla, Devletin varlığı ve bağımsızlığını, vatanın ve
milletin bölünmez bütünlüğünü, milletin kayıtsız ve şartsız egemenliğini
koruyacağıma, Anayasaya, hukukun üstünlüğüne, demokrasiye, Atatürk ilke ve
inkılâplarına ve lâik Cumhuriyet ilkesine bağlı kalacağıma, milletin huzur ve
refahı, millî dayanışma ve adalet anlayışı içinde herkesin insan haklarından ve
temel hürriyetlerinden yararlanması ülküsünden ayrılmayacağıma, Türkiye
Cumhuriyetinin şan ve şerefini korumak, yüceltmek ve üzerime aldığım görevi
tarafsızlıkla yerine getirmek için bütün gücümle çalışacağıma Büyük Türk
Milleti ve tarih huzurunda, namusum ve şerefim üzerine and içerim.”
Terjemahan :
Predisem Erdogan bersumpah : “Dalam kapasitas
saya sebagai Presiden, saya bersumpah demi kehormatan
dan martabat saya di hadapan bangsa Turki yang besar untuk menjaga
persatuan dan kemerdekaan, kesejahteraan rakyat, menjaga integritas negara dan
bangsa, mempertahankan kedaulatan tanpa syarat. Saya
akan terus memegang prinsip konstitusi, aturan hukum, demokrasi, dan tetap
setia kepada prinsip-prinsip Ataturk dan prinsip-prinsip Republik sekuler,
memastikan hak asasi manusia dan hak dasar untuk kedamaian, kemakmuran
bangsa, solidaritas dan keadilan nasional, melestarikan dan menjaga kehormatan
Republik Turki dan bekerja dengan semua kemampuan saya dengan bertanggung jawab
untuk bangsa Turki yang besar. Aku bersumpah
untuk kehormatan dan martabat saya.”
Simak videonya berikut
ini :
Sumber : The Hurriyet, Video : TRT World | Redaktur :
Usai Dilantik, Presiden Erdogan Kunjungi
Makam Pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
memberi penghormatan kepada pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk di ibukota
Ankara.
Setelah upacara pelantikannya di parlemen,
Presiden Erdogan mengunjungi Anitkabir, Makam Mustafa Kemal Ataturk, Bapak
Pendiri Turki Modern dan menuliskan pesan-pesan dan harapannya ke depan di buku
tamu.
“Bangsa kita, menganggap saya layak sebagai presiden pertama mereka. Sebagai
presiden ke-12 dan presiden pertama dari sistem presidensial, saya sekali lagi
bersumpah untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan bangsa kita, membangun
dan mengangkat martabat negara,” tulis Erdogan, seperti dilansir
dari Anadolu Agency, Selasa, (10/7/2018).
“Kami bertekad
untuk memenuhi tujuan Republik ini, yang telah dipercayakan kepada generasi
selanjutnya oleh Yang Mulia (Mustafa Kemal Ataturk) dan rekan-rekan Anda, pada
tahun ke-100 pendiriannya,” tulis Erdogan.
Presiden Erdogan mengambil sumpah sebagai
presiden pertama Republik Turki di bawah sistem pemerintahan yang baru di
Parlemen Turki, Senin, (9/7).
Sumpah itu menandai dimulainya sistem
presidensial di Turki, peralihan dari sistem parlementer, yang disetujui dalam
referendum mengenai amandemen konstitusi pada 16 April tahun lalu. Melalui
sistem ini, Presiden Erdogan menjadi kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan, dengan menghapus jabatan Perdana Menteri. (DH/MTD)
Sumber : Anadolu Agency
Media Turki Gambarkan Erdogan Mirip
Ataturk Saat Buka Sidang Kabinet Pertama
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
membuka sidang kabinet pertama di bawah sistem pemerintahan
presidensial. Turki secara resmi mengganti sistem pemerintahannya dari
parlementer ke sistem presidensial.
Dengan sistem presidensial ini, Presiden
Erdogan memiliki kekuasaan eksekutif penuh dengan menjadi kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan, dimana sebelumnya pada sistem parlementer,
kepala pemerintahan dipegang oleh seorang Perdana Menteri.
“Kita akan bekerja tanpa henti sampai
kita membangun Turki, tempat di mana kita dapat menatap masa depan dengan penuh
percaya diri,” ungkap Presiden Erdogan membuka sidang, seperti dilansir dari
Kantor Berita Turki Anadolu Agency, Jumat, (13/7/2018).
Anadolu melampirkan foto Erdogan mirip
seperti sosok Mustafa Kemal Ataturk, Bapak pendiri Republik Turki.
Presiden Erdgan mengatakan bahwa parlemen
pertama adalah permulaan, sementara yang saat ini adalah kelanjutannya. “Hari
ini kita melihat upacara ini di gedung parlemen lama sebagai simbol kelanjutan
sejarah,” tambah Erdogan.
Rapat Kabinet kemudian dipindah ke
Kompleks Kepresidenan yang dipimpin langsung oleh Presiden Erdogan. Pada hari
Senin kemarin, Pasca dilantik sebagai presiden, Erdogan meluncurkan Kabinet
16-menteri, sebagai berikut : (silahkan lihat sumber).
Sumber : Anadolu
Agency
Raja Salman Bin Abdul Aziz Dan
Komitmennya Terhadap
Syariat Islam
Dalam sebuah risalahnya kepada Dr.
Muhammad al-Hasyimi dan Dr. Abdurrahman al-Furaih, sebagai kelanjutan
penjelasannya dalam kuliah umum di Universitas Islam Madinah tahun 2008, Raja
Salman mengatakan, “Kerajaan Arab Saudi berdiri dengan asas al-Kitab dan
as-sunnah bukan berdasar hukum-hukum kabilah atau ideologi-ideologi buatan
manusia. Kerajaan ini berdiri dengan berasaskan akidah Islam sejak lebih dari
270 tahun lalu, ketika al-Imam Muhammad bin Suud dan Syaikh Muhammad bin
Abdullah Wahab –rahimahumallahu- menyebarkan Islam dan menegakkan agama
Allah ‘Azza wa Jalla…
Pidato Pertama Raja Salman
bin
Abdul Aziz
Raja Salman bin Abdul Aziz : Konstitusi Kita
adalah Kitab Allah dan Sunah Nabi-Nya.
Raja Salman mengawali pidatonya dengan pujian
kepada Alllah dan shalawat kepada Rasul-Nya, kemudian ucapan bela sungkawa
kepada anggota kerajaan dan seluruh rakyat Arab Saudi atas meninggalnya Raja Abdullah.
Ia mengatakan:
“Segala puji bagi Allah, yang telah berfirman,
كُلُّ مَنْ
عَلَيْهَا فَانٍ وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan
tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”. (QS.
Ar-Rahman: 26-27).
Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad,
kepada keluarga dan juga sahabatnya… kemudian baru beliau sampaikan ucapan
belasungkawa atas wafatnya Raja Abdullah bin Abdul Aziz rahimahullah. Raja
Salman memuji pendahulunya tersebut atas dedikasi yang ia berikan dalam
hidupnya kepada agama, negara, rakyat, dan dunia Islam secara umum.
Beliau menyampaikan, “Kami akan melanjutkan
–dengan rahmat dan pertolongan dari Allah- meniti jalan yang benar dan tidak
akan pernah menyimpang darinya, yaitu melanjutkan konstitusi kami berdasarkan
Alquran dan sunnah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam”.
“Kami akan melanjutkan kebijakan negara ini,
negara yang telah Allah utamakan dengan memilihnya sebagai tempat risalah
(Nabi-Nya) dan kiblat (kaum muslimin), untuk meningkat persatuan dan
mempertahankan negara. Dengan bimbingan dari Allah berdasarkan syariat Islam
sebagai agama damai, kasih sayang, dan moderat”. Kata Raja Salman.
Ia melanjutkan, “Saya memohon kepada Allah agar
senantiasa membimbing saya dalam melayani rakyat, mewujudkan harapan mereka,
menjaga keamanan dan stabilitas negara kita, serta melindunginya dari
kejahatan. Sesungguhnya Allah mampu melakukan yang demikian, dan tidak ada daya
dan upaya kecuali dengan pertolongan-Nya”.
Pidato beliau dapat
disaksikan disini:
Pujian Para Ulama Terhadap Pemerintah
Arab Saudi
Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu
Asy-Syaikh rahimahullah berkata:
فحكومتنا بحمد الله شرعية دستورها كتاب الله
تعالى وسنة رسوله صلى الله عليه وعلى اله وصحبه وسلم
“Segala puji milik Allah,
pemerintah kami berjalan di atas syariat.Undang-undang yang dipakai adalah
kitab Allah ta’ala dan sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam” [Fatawa
Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim, 12/341]
Asy-Syaikh Abdul Aziiz bin
Baz rahimahullah berkata:
وهذه الدولة السعودية دولة إسلامية والحمد لله
تأمر بالمعروف وتنهى عن المنكر وتأمر بتحكيم الشرع وتحكمه بين المسلمين
“Negara Arab Saudi ini merupakan
negara Islam, segala puji milik Allah, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan
melarang dari kemungkaran, memerintahkan untuk berhukum dengan syariat,
serta menerapkan syariat tersebut diantara kaum muslimin” [Kaset Al-Ahdaf
Al-Hamalaat Al-I’lamiyyah]
Asy-Syaikh Ibnu
Baz rahimahullah juga berkata:
لا ريب أن بلادنا من أحسن البلاد الإسلامية
وأقومها بشعائر الله على ما فيها من نقص وضعف
“Tidak ada keraguan bahwa negera
kami termasuk diantara negara Islam yang baik, diantara negara yang paling
tegak menerapkan syariat Allah, meskipun di sana masih terdapat kekurangan dan
kelemahan” [Majmu’ Fatawa Ibn Baz, 4/162]
Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah berkata:
وأخيراً فإني أسأل الله سبحانه وتعالى أن يديم
النعمة على أرض الجزيرة وعلى سائر بلاد المسلمين ، وأن يحفظ دولة التوحيد برعاية
خادم الحرمين الملك فهد بن عبدالعزيز ، وأن يطيل في عمره في طاعة وسداد أمر وتوفيق
موصول
“Dan yang terakhir, aku memohon
kepada Allah subhanahu wata’ala agar melanggengkan nikmat ini di bumi
Al-Jazirah dan seluruh negeri kaum muslimin, menjaga negeri tauhid yang
dipimpin oleh pelayan dua tanah suci Raja Fahd bin Abdul Aziz, memanjangkan
umur beliau dalam ketaatan, meluruskan langkah beliau serta memberikan taufiq
pada beliau.. [Kalimat Al-Albani Al-Fa’iz bi Ja’izah Al-Malik
Al-Faishal Tahun 1419 H]
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih
Al-Utsaimin rahimahullah berkata:
أشهد الله تعالى على ما أقول وأشهدكم أيضا أنني
لا أعلم أن في الأرض اليوم من يطبق
شريعة الله ما يطبقه هذا الوطن أعني المملكة
العربية السعودية وهذا بلا شك من نعمة الله علينا
“Aku bersaksi kepada Allah ta’ala atas
apa yang aku ucapkan, aku juga bersaksi pada kalian bahwa aku tidak mengetahui
ada suatu negeri di atas muka bumi ini yang menerapkan syariat Allah seperti
yang diterapkan di negeri ini yaitu Kerajaan Arab Saudi[1]. Tidak diragukan lagi bahwa ini merupakan nikmat yang
Allah anugrahkan pada kita…” [Wujub Tha’atis Sulthan hal. 49]
Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi
Al-Wadi’i rahimahullah berkata:
فقد رأيت في جريدةٍ الأمير نايفاً – حفظه الله
تعالى – طلب منه ترشيح المرأة فقال ( أتريدون أن يبقى الرجل هو في بيته وهي تخرج؟
لا! هذا أمر لا تحاولوا فيه ) وطلب منه الانتخابات فقال ( رأيناها ليست
ناجحة في البلدان المجاورة ، فإن الذي ينجح فيها هم أهل النفوذ وأهل الأموال ) .
وصدق ثم بعد ذلك أيضاً هي واردة من قبل أعداء الإسلام
“Sungguh aku membaca surat kabar,
disebutkan di sana bahwa Al-Amiir Nayif hafizhahullah[2] diminta agar wanita juga dipilih (memegang jabatan
pemerintahan –pen) , maka beliau menjawab: ‘apakah kalian ingin laki-laki
menetap di rumahnya, sementara para wanita keluar?? Tidak !! Perkara ini tidak
mungkin terjadi’. Beliau juga pernah diminta agar diadakan pemilu, maka beliau
menjawab: ‘kami melihat Pemilu itu tidak berhasil di negara tetangga,
tokoh-tokoh yang dihasilkan hanyalah orang-orang memiliki uang dan harta’.
Beliau telah benar, pemilu juga berasal dari musuh-musuh Islam…”
الحكومة
السعودية – وفقها الله لكل خير – استقبلتها بشرط أن تكون خاضعة للإسلام وللكتاب
والسنة هكذا أيضاً إقامة الحدود وإقامة الحدود كما يقول ربنا عز وجل في كتابه
الكريم )وَلَكُمْ فِي
الْقِصَاصِ حَيَاةٌ( نعم ! القتل قليل في هذه البلاد ، وكذلك
السرقة تضع سيارتك عند المسجد أو عند باب بيتك ولا يأتيها السارق ولا شيء ، ثم بعد
ذلك في بلدان أخرى تضعها وتخرج ولا تراها ، بل ربما ينهبونها على الشخص وهو في
سيارته ، فهذا هو بسبب إقامة الحدود ، فجزاهم الله خيراً
“Pemerintah Arab Saudi –semoga
Allah memberikannya taufik dalam setiap kebaikan- menerimanya dengan
syarat tunduk kepada Islam, Al-Kitab dan As-Sunnah. Demikian pula diterapkan
hukum-hukum had, sebagaimana Rabb kita ’azza wajalla berfirman dalam kitab-Nya
yang mulia:
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ
“Dan dalam qishash terdapat
kehidupan bagi kalian”
Tindakan pembunuhan dan pencurian jarang
terjadi di negeri ini. Engkau meletakkan mobilmu di depan masjid atau di depan
pintu rumahmu, pencuri tidak berani mencurinya, tidak masalah. Bandingkan di
negeri lain, engkau meletakkan mobilmu, meninggalkannya dalam sekejap, engkau
tidak melihat mobilmu lagi. Bahkan terkadang mereka mengingatkan seseorang di
dalam mobilnya, ini terjadi dengan sebab diterapkannya hukum-hukum had, semoga
Allah membalas mereka dengan kebaikan.” [Musyahadati fil Mamlakah Al-Arabiyyah
As-Su’udiyyah]
Asy-Syaikh Hammad
Al-Anshari rahimahullah berkata:
من أواخر الدولة العباسية إلى زمن قريب والدول
الإسلامية على العقيدة الأشعرية أو عقيدة المعتزلة ، ولهذا نعتقد أن هذه الدولة
السعودية نشرت العقيدة السلفية عقيدة السلف الصالح بعد مدة من الانقطاع والبعد
عنها إلا عند ثلة من الناس
“Sejak akhir Daulah Abbasiyah
hingga beberapa waktu yang lalu, negeri-negeri Islam berada di atas aqidah
Asy’ariyyah atau aqidah Mu’tazilah. Oleh karena itu (kita patut bersyukur
–pen), karena negeri Arab Saudi ini menyebarkan aqidah salafiyyah, aqidah yang
diyakini oleh para ulama pendahulu kita yang shalih (As-Salaf Ash-Shalih)
setelah sekian lama terjadi kekosongan, serta jauh dari aqidah salafiyyah
kecuali dipegang oleh segelintir manusia” [Al-Majmuu’ fi Tarjamah
Asy-Syaikh Hammad hal. 485]
Asy-Syaikh
Hammad rahimahullah juga berkata:
إن المملكة العربية السعودية دولة سلفية
“Sungguh Kerajaan Arab Saudi adalah
negeri salafiyyah” [Al-Majmuu’ hal. 530]
Allahua’lam, semoga bermanfaat
Sumber: Ad-Durar As-Saaniyyah ,
Fatawa Ulama As-Salafiyyin As-Sawiyyah fi Bilad At-Tauhid As-Su’idiyyah
Ditulis oleh Abul-Harits di Madinah 10
Rabi’uts Tsani 1436
[1] Sungguh tepat perkataan Asy-Syaikh Al-Utsaimin
rahimahullah. Telah beberapa kali ditegakkan hukuman mati terhadap para pelaku
kriminal yang memang layak dihukum mati di sini. Beberapa waktu yang lalu telah
dieksekusi seorang terpidana pengedar narkoba di lampu merah dekat asrama
tempat kami tinggal. Sebelum dieksekusi, para hadirin yang menyaksikan
dibacakan ayat ini:
إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ
يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ
يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي
الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيم
“Sesungguhnya balasan terhadap
orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di
muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki
mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya).
Yang demikian itu (sebagai) penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat
mereka akan memperoleh siksaan yang besar“. [QS Al-Maidah: 33]
Setelah itu terpidana diberikan
nasehat agar bertaubat kepada Allah, kemudian diberikan
kesempatan mengucapkan kalimat tauhid La’ilahaillah, barulah kemudian ia
dieksekusi.
[2] Al-Amiir Nayif bin Abdul Aziz rahimahullah telah
wafat. Dahulu Al-Amiir Nayif menjabat sebagai Putra Mahkota Kerajaan yang
akan menggantikan Raja Abdullah bin Abdul Aziz, namun qaddarallahu wamasya’a
fa’ala beliau wafat, sehingga jabatan putra mahkota digantikan oleh Al-Malik
Salman bin Abdul Aziz (Raja Arab Saudi saat ini)
Posted by Abul-Harits at 11:34 PM
Raja Salman Bin Abdul Aziz Dan
Komitmennya Terhadap Syariat Islam
Raja Salman bin Abdul Aziz : Konstitusi
Kita adalah Kitab Allah dan Sunah Nabi-Nya. Pujian Para Ulama Terhadap
Pemerintah Arab Saudi
Raja Salman: Kami Tidak Akan Membiarkan
Ada Yang Mengutak-Atik Persatuan Arab Dan Islam
Raja Salman: Qur’an dan Sunnah Rasul
Benteng Utama Hindari Korupsi ( ما شاء الله)
Dakwah Tauhid Pondasi Kemuliaan Politik
Negara Islam, Kontribusi Wahabi Terhadap Kekuatan Arab Saudi
Pembelaan Atas Negeri Saudi (Sunni Salafy)
Pendukung Manhaj Salaf Dan Kembali Pada Al Haq
Raja Salman: Seorang Visioner Sejati
Dengan Kebijakan Tegas
Saudi Arabia Negeri (Islam) Percontohan
Dalam Penegakan Tauhid Dan Sunnah, Wajib Berta’awun (Bekerja Sama) Dengannya.
Inilah Aqidah Raja Saudi Arabia. Ada Pilihan Lain ?
Tidak Ada Negara Islam Berani Menghadapi
Kezhaliman Seperti Saudi Arabia. Begundal Liberal, Takfiri, Dan Shafawi Tidak
Bisa Bersatu Kecuali Untuk Membenci Negeri Haramain. Saudi Masuk Suriah,
Perlawanan Mulai Berimbang !
Saudi Arabia Memimpin Umat Islam
Memerangi Syi’ah. Wajib Atas Setiap Muslim Di Seluruh Belahan Dunia Untuk
Bekerjasama Dengan Pemerintah Arab Saudi. Syukur Dan Dukungan Terhadap
Kerajaan Islam Saudi Arabia.
Bagaimanakah POTRET NEGERI WAHABI.
Melihat Indahnya Kehidupan Masyarakat di Negeri Wahabi (Negeri yang menerapkan
syariat Islam), tulisan ini menjadi pelajaran bagi antum yang kontra terhadap
dakwah syeich muhammad bin abdil wahhab rahimahullah.