Sumpah Setia Prajurit Kerajaan Arab Saudi
Bandingkan Pidato Pelantikan Presiden
Erdogan Dan Raja Salman. Bersumpah Dimakam Yang Mulia (Mustafa Kemal Ataturk,
Tokoh Anti Islam Dan Arab). Tahun 2005 (Juga Di Tahun 2016) Erdogan Bertemu
Perdana Menteri Israel Ariel Sharon (Penjagal Bangsa Palestina Di
Sabra-Shatila) Di Jerusalem. Di Akherat Anda Bersama Pilihan Yang Anda Cintai.
Sikap Seorang Muslim Terhadap Negara
Saudi Dengan Tanah Haramnya. Video Sumpah Setia Prajurit Kerajaan Arab Saudi.
Bismillahirrahmanirrahim
Beberapa bulan terakhir, berbagai macam
kebijakan Kerajaan Arab Saudi menjadi perhatian publik. Berbagai terobosan
muncul tak lama setelah Pangeran Muhammad bin Salman yang merupakan putra
mahkota Kerajaan Saudi mendengungkan berbagai kebijakan progesif di kerajaan
tersebut.
Pangeran Muhammad sejak dilantik sebagai
putra mahkota menjadi figur penting di balik sang ayah, Raja Salman bin Abdul
Aziz Al Saud. Setahun terakhir, pengaruhnya sangat besar. Didapuk sebagai
Menteri Pertahanan sekaligus menjabat posisi penting Dewan Ekonomi Saudi,
Pangeran Muhammad juga memiliki akses yang luas terhadap kebijakan ekonomi,
politik dan keamanan.
Namun sayangnya, berbagai informasi palsu
dan tidak dapat dipertanggungjawabkan telah berkembang akhir-akhir ini di media
mainstream maupun media sosial terkait dengan perkembangan terkini di Arab
Saudi, seperti :Saudi Vision 2030, Kunjungan Putra Mahkota MBS ke Luar Negeri,
Agenda Politik Putra Salman dan berbagai issue miring lainnya.
Nah, bagaimana seharusnya sikap kita
sebagai seorang Muslim menyikapi berita-berita miring terhadap Arab Saudi? dan
memang sebagai suatu negara, Arab Saudi pun tak luput dari berbagai
kekurangan-kekurangan.
Lantas apakah dengan adanya kekurangan
tersebut, membuat kita terbawa arus ikut-ikutan menjelek-jelekkan negeri Tauhid
ini dan melupakan kebaikan yang banyak yang telah diberikan oleh negeri Tauhid
ini, tidak hanya kebaikan untuk Indonesia, tetapi seluruh negeri Muslim di
seluruh dunia.
Sikap seperti ini patut d syukuri
Alhamdulillah sebagai bukti kecintaan kita kepada negeri tauhid dan satu
satunya negara yang menjadikan syareat Islam sebagai peraturan negara. Kita
memang tidak ridho jika Arab Saudi berubah ke arah yang buruk seperti negara
Timur Tengah yang lain yang menerapkan sistem demokrasi dan membuka pintu
kebebasan sebebas-bebasnya, hanya saja perlu diiingat bahwa :
1.Arab Saudi secara umum bukanlah standar
kebenaran. Sebagai seorang Muslim, standar kebenaran bagi kita adalah : Al
Qur’an dan Sunnah Rasulullah dengan pemahaman salafush shalih dan ulama yang
mengikuti mereka dengan baik dan benar.
2.Dengan segala kekurangannya, Arab Saudi
adalah satu satunya negara yang menjadikan Syari’at Islam sebagai undang-undang
dan peraturan hukum.
3.Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa
iman akan kembali ke 2 kota suci Disebutkan dalam hadits shahîh, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْإِيمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِينَةِ
كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا
“Sesungguhnya iman akan kembali ke Madinah seperti seekor ular yang kembali ke
lubang sarangnya” [HR al-Bukhâri
dan Muslim]
4.Kota Riyadh adalah ibukota Arab Saudi,
tentu sebagai ibukota kerajaan, Riyadh telah menjadi salah satu kota
metropolis, yang memiliki kantor-kantor kedubes negara sahabatnya dan menjadi
kota pusat pemerintahan. Di kota Riyadh, merupakan salah satu kota yang sangat
maju di Arab Saudi. Dan tentunya sebagai kota metropolis, kota Riyadh tidak
terlepas dari kebaikan dan kekurangan. Jika berbicara kebaikan, maka di kota
ini sangat banyak majelis-majelis ilmu para Masyaikh Arab Saudi, dan di kota ini
juga terletak Jami’ah Al Imam Universitas Islam Ibnu Su’ud Arab Saudi, yang
cabangnya ada satu di Indonesia, yakni : LIPIA Jakarta.
5.Sering timbul pertanyaan kenapa Arab
Saudi tidak ikut berperang di Suriah, membebaskan Palestina, menyerang myanmar
dan membebaskan suku Rohingya. Perlu diketahui bersama bahwa setiap negara
terikat dengan perjanjian PBB dimana satu dengan yang lain tidak boleh langsung
asal serang, dan apabila hal ini dilanggar maka akan menjadi pembenaran untuk
musuh Islam menyerang 2 kota suci yang secara otomatis akan perang dunia. Namun
Arab Saudi ikut membantu para mujahidin dan korban perang dengan bentuk lain
berupa pengiriman pasukan perdamaian, lobi-lobi internasional dan pemberian
bantuan baik pangan dan obat obatan.
5.Arab Saudi tidak memiliki hubungan
diplomatik dengan Israel berbeda dengan negara Timur tengah yang lain dan
hubungan Saudi Arabia dengan Amerika Serikat adalah dalam urusan pertahanan
dimana Saudi membutuhkan persenjataan untuk mempertahankan 2 tanah suci dimana
baru baru ini sering di luncurkan rudal dari Syi’ah yang berada di Yaman.
7.Mari kita wujudkan rasa cinta dan
cemburu kita kepada Tanah Suci dengan benar sebagaimana yang dicontohkan oleh
Rasulullah dan para diantaranya dengan senantiasa mendoakan kebaikan untuk para
pemimpinnya dan berprasangka baik.
Terakhir semoga Allah memberikan kita
kemudahan untuk mengunjunginya dan tidaklah di katakan seorang muslim apabila
tidak memiliki rasa cinta dan rindu kepadanya serta menahan lisan dan hati kita
kepada prasangka buruk. Wallohu a’lam
Oleh : Abu Hasan Ono
Tentara tentara Kerajaan Arab Saudi