Ternyata
jika kita kaji dan kita telusuri lebih dalam fakta menunjukkan bahwa ilmu agama
islam itu sebenarnya awal mula copy paste dari masa ke masa, dari zaman ke
zaman. Sampai akhirnya ilmu agama Islam sampai kepada kita.
Ketika
Muhammad menjadi seorang Rasul, maka untuk yang pertama kali Beliau mendapat
pelajaran agama Islam dari wahyu yang diturunkan oleh malaikat Jibril, dan
malaikat Jibril mendapat tugas dari Allah ﷻ.
Kemudian
para sahabat mengcopas ilmu agama steap by steap dari Rasulullah ﷺ, yang dilanjutkan para
tabi'in yang mengcopas dari para sahabat.
Dan
proses selanjutnya adalah para tabi'ut-tabi'in mengcopas ilmu agama dari
tabi'in. Dan dari tabi'ut-tabi'in inilah 4 imam madzhab mengcopas ilmu
agamanya.
Dan
dari merekalah para ulama mendapatkan ilmu agama yang terus dicopas dan dishare
dari masa kemasa sampai saat ini. Jadi yang namanya paste ya harus pas, gak
boleh ditambah atau dikurangin.
Pokoknya
ajaran islam ini wajib copas dari Nabi, jangan bikin inovasi sendiri.
Agama
Islam itu sudah sempurna, tidak boleh ditambah dan dikurangi. Kewajiban umat
Islam adalah ittiba’.
Allah
ﷻ
berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“…
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …”
(Al-Maa-idah: 3)
Allah
ﷻ
telah menjelaskan di dalam Al-Qur-an bahwasanya kita diwajibkan mengambil dan mengikuti
segala apa yang telah disabdakan dan dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ. Hal ini berdasarkan firman
Allah Azza wa Jalla:
مَّن يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
“Barangsiapa
yang mentaati Rasul (Muhammad) maka sesungguhnya ia telah mentaati Allah…”
[An-Nisaa’:
80]
Juga
firman-Nya:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا
نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا
"…
Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah …” [Al-Hasyr: 7]
Maka
segala sesuatu yang telah dijelaskan oleh Sunnah Rasulullah ﷺ, sesungguhnya al-Qur-an
telah menunjukkannya pula. Karena Sunnah termasuk juga wahyu yang diturunkan
dan diajarkan oleh Allah ﷻ kepada Rasulullah ﷺ. Sebagaimana disebutkan
dalam firman-Nya:
وَأَنزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ
وَالْحِكْمَةَ
“…
Dan (juga karena) Allah telah menurunkan al-Kitab (Al-Qur-an) dan al-Hikmah
(as-Sunnah) kepadamu …” [An-Nisaa’: 113]
Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: {ألا إنى
أوتيت الكتاب ومثله معه}
Rasulullah
ﷺ
bersabda: “Ketahuilah sesungguhnya aku telah diberi (oleh Allah) al kitab (al
Qur’an) dan semisalnya (as Sunnah) bersamanya.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan at
Thabrani dari Al Miqdam bin Ma’dikarib).
Rasulullah
ﷺ
bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا
فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa
melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut
tertolak”. (HR. Muslim no. 1718)
Rasulullah
ﷺ
setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ
اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا
وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma
ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Muhammad ﷺ. Sejelek-jelek perkara
adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang
diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan”. ( HR. Muslim
no. 867)
Jangan
Malu Mengcopas Dan Menshare Ilmunkarena Dari Ilmu Kamu Jadi Tahu