Bismillah.
Yaman dilanda duka. Pemberontakan yang dilakukan oleh penganut
agama Syiah—Hutsi—terhadap pemerintah berdaulat resmi telah memakan banyak
korban kaum Muslimin. Para penganut agama Syiah tersebut memeroleh sokongan
dari Negeri Syiah, Iran.
Pemberontakan
atau kudeta yang dilakukan Hutsi menyebabkan Presiden Yaman, Abdrabu Mansur
Hadi, mengungsi ke Arab Saudi dan memohon kepada Raja Salman bin Abdul-Aziz—hafizhahullah—untuk membantu pemulihan kondisi di Yaman. Oleh karena itu,
Raja Salman pun bersegera mengerahkan bantuan militer untuk membantu pemerintah
Yaman melawan pemberontak Hutsi. Ternyata, hal ini pun disambut baik oleh
Negara-negara Teluk Muslim lainnya, seperti Kwait, Qatar, Bahrain, dan
lainnya—kecuali Iran karena Iran adalah negeri agama Syiah (bukan negara Islam)
maka penganut agama Syiah di Iran dan di mana pun mereka berada tidak akan
membela kaum Muslimin.
Pemerintah
Indonesia pun tidak tinggal diam merespons hal tersebut. Mereka menghasung
setiap warga negara Indonesia (WNI) di Yaman untuk kembali ke Tanah Air.
Sebagai wujud taat pada pemerintah (karena Allah Subhanahu
wa Ta’ala Mewajibkan kaum Muslimin untuk taat Pemerintah Muslim pada
hal-halma’ruf), berbondong-bondonglah para
WNI (pada umumnya sebagai pelajar) pulang ke Indonesia.
Alhamdulillah,
atas Kuasa-Nya, para pemberontak telah dapat direduksi hingga sekarang. Bahkan,
telah banyak pemberontak menyerahkan diri—sebagaimana disampaikan Syaikh Arafat bin Hassan al-Muhammadi hafizhahullah. Allahu Akbar!
Ada kabar
dusta disampaikan bahwa Negeri-negeri Islam membantu pemerintah Yaman karena
faktor bisnis (perekonomian): Yaman
adalah tempat strategis untuk bisnis sehingga jangan sampai dikuasai yang lain. Kabar ini
sungguh membuat saya merasa ngilu dan mual, bercampur geli.
Cukup sedih mendapati kabar yang diembuskan
pelbagai mediaentah apa yang menyatakan kabar miring perihal
peristiwa pemberontakan yang dilakukan para penganut agama Syiah di Yaman
tersebut. Saya tidak dapat mencerna apa yang terdapat di dalam benak para
jurnalis tersebut, dari mana mereka memeroleh data miring tersebut; mengapa
mereka memercayai perkataan para penganut agama Syiah dan para teroris Khawarij
tersebut. Sungguh memilukan.
Kabar dusta tersebut, dari dulu hingga
kini, identik diembuskan oleh para Pembenci Islam, seperti: media asing nonmuslim, para
penganut agama Syiah, para teroris Khawarij, hingga para inovator dalam
beragama, yang tidak menyukai hukum Allah dan Negeri Tauhid Arab Saudi serta
negara-negara Islam yang berafiliasi dengannya. Para pembenci Islam tersebut
tidak mengenal hakikat nyata yang sebenarnya terjadi di Yaman.
Pemberontakan tersebut dilakukan oleh
penganut agama Syiah kelompok Hutsi, bagian dari Rafidhah (baca: Syiah
bukanlah Islam karena Rabb mereka berbeda, kitab mereka berbeda, nabi
mereka bukan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka mencela para istri Rasulullah,
mereka juga membenci para Sahabat radhiyallahu ‘anhum). Tentu saja Negeri Islam lainnya berang.
Apalagi, Presiden Yaman sendiri meminta secara langsung untuk dibantu dalam
menghalau para pemberontak nonmuslim tersebut. Hal ini tentu membuat Negeri
Islam lainnya tersebut dengan senang hati membantu sesama saudara Muslim.
Sementara itu, para Pembenci
Islam itu masih mengatakan bahwa penghalauan para pemberontak tersebut atas
dasar urusan perut? Atau,
perihalperebutan tanah—sebagaimana disematkan pada kasus
Palestina-Israel (jangan pernah sangka lagi bahwa Hizbullah Iran—jelas-jelas
beragama Syiah—membantu Palestina; jangan pernah sangka lagi bahwa Hamas
membantu kaum Muslimin di Palestina—bahkan kaum Muslimin menjadi korban
gara-gara ulah mereka: Syaikh Muhammad bin Umar Bazmulhafizhahullah telah menasihati Hamas secara terbuka
perihal ini; kasus ini bukan soal perut atau tanah, melainkan soal akidah)?
Lalu, mengapa
mereka masih ingin beribadah ke Baitullah, sedangkan mereka membenci dan
mengecam Tanah Suci? Mengapa mereka tega melekatkan informasi bahwa Arab Saudi
sebagai antek Amerika Serikat yang menghancurkan negeri kaum Muslimin?
Mengapa mereka tidak sadar bahwa berdemonstrasi di jalanan dan/atau
demi menghasut massa untuk menggembosi pemerintah Muslim
merupakan kezaliman dan membuat Allah Murka? Sungguh
menyedihkan kehidupan mereka, semoga kita Dijauhkan-Nya dari sifat buruk mereka
(para pembenci Negeri Tauhid) ini!
Semoga Allah senantiasa Menganugerahi Hidayah-Nya kepada
kita—amin!
Fitnah yang digerakkan para musuh (pembenci) Allah akan senantiasa
tergaungkan hingga Hari Akhir—wallahu Ta’ala A’lam. Semoga Allah senantiasa Menguatkan kita dalam menghadapi
serbaneka fitnah yang terjadi dalam kehidupan ini dan Mengokohkan kita untuk
senantiasa berjalan di atas Jalan-Nya—amin!
Semoga Allah Menjaga Negeri Tauhid Arab
Saudi! Semoga Allah Menjaga Negeri Islam Yaman! Semoga Allah Menjaga
Negeri-negeri Islam di dunia! Semoga Allah Menjaga para Ulama Ahlus-Sunnah dan
seluruh kaum Muslimin di mana pun mereka berada! Amin, amin, amin, amin!
Sumber:
– Laman Web Para Pencari Kebenaran: tukpencarialhaq.com.
– Laman Facebook Al-Akh Achmad Firman Madhanihafizhahullah.
http://latifanshori.com/2015/04/14/yaman-diguncang-hutsi/– Laman Web Para Pencari Kebenaran: tukpencarialhaq.com.
– Laman Facebook Al-Akh Achmad Firman Madhanihafizhahullah.