Menteri Luar
Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, mengumumkan kesepakatan antara Paris dan
Riyadh untuk membangun dua reaktor nuklir di wilayah Kerajaan Arab Saudi dalam
waktu beberapa tahun kedepan, dalam konferensi bersama dengan Menlu Laurent
Fabius di ibukota Paris pada Rabu sore waktu setempat.
Sementara itu pada gilirannya, Menlu Adel al-Jubeir menyatakan
bahwa pembangunan 2 reaktor nuklir adalah satu dari 10 perjanjian yang akan
ditandatangani kedua negara dalam kunjungan bilateral Saudi yang dipimpin
Putera Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.”
Menlu Adel al-Jubeir menambahkan, “Arab Saudi tertarik untuk
mendapatkan teknologi terbaik di dunia dalam bidang ini. Kami akan
menandatangani 10 perjanjian yang telah dibahas dalam waktu singkat, dan
berharap dapat berkerjasama lebih lanjut di bidang politik dan krisis keamanan
di wilayah kawasan.”
Perlu diketahui bahwa Arab Saudi kini sedang menggalang kekuatan
koalisi Sunni Arab dan memperkuat pertahanan mereka untuk menghadapi hegemoni
Syiah Iran yang terus menyebarkan kekacauan di kawasan Timur Tengah. (Rassd/Ram)
Artikel terkait :
Alwi shihab ar-Rafidhi Rupanya Ikutin Induk
Semangnya...Bagi Iran, Saudi adalah Musuh dan Yahudi adalah Sahabat !
Mengapa Haramain Menjadi Target Syiah?
Tanah
Haramain (Makkah-Madinah) sangat istimewa dan strategis. Nilai spiritual kedua
tempat suci ini menembus hati setiap muslim sejati.
Makkah
adalah Qiblat kaum muslimin seluruh dunia. Setiap tahun jutaan kaum muslimin
berbondong-bondong datang ke Makkah demi melaksanakan ibadah haji atau Umrah.
Dan Madinah adalah kota Nabi, sekaligus tempat dimakamkannya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.
Selain itu, nilai politis kedua tanah suci ini sangat tinggi. Siapa saja diberi taufik untuk memakmurkan al-Haramain, maka mereka bisa mempengaruhi opini dan ideologi muslim dunia.
Al-Maqdisi, dalam kitabnya al-Ghaibah, h. 282 menulis: ” Sesungguhnya al-Qa’im (Imam Mahdi Syi’ah) akan menghancurkan Ka’bah dan Masjid Nabawi, dan mengembalikannya ke asalnya”.
Al-Majlisi, dalam Bihar al-Anwar, 52/386 menulis: “Tahukah kalian, apa perbuatan yang pertama kali dilakukan oleh al-Mahdi?” Yang pertama kali dia lakukan adalah mengeluarkan jasad kedua orang ini ( Abu Bakar dan Umar), kemudian membakar keduanya dan menerbangkan debunya di udara. Lalu menghancurkan Masjid (Nabawi)”.
Inilah sebabnya, mengapa Iran dan Syi’ahnya sangat bernafsu merebut Makkah dan Madinah dari Alu Saud.
Selain itu, nilai politis kedua tanah suci ini sangat tinggi. Siapa saja diberi taufik untuk memakmurkan al-Haramain, maka mereka bisa mempengaruhi opini dan ideologi muslim dunia.
Al-Maqdisi, dalam kitabnya al-Ghaibah, h. 282 menulis: ” Sesungguhnya al-Qa’im (Imam Mahdi Syi’ah) akan menghancurkan Ka’bah dan Masjid Nabawi, dan mengembalikannya ke asalnya”.
Al-Majlisi, dalam Bihar al-Anwar, 52/386 menulis: “Tahukah kalian, apa perbuatan yang pertama kali dilakukan oleh al-Mahdi?” Yang pertama kali dia lakukan adalah mengeluarkan jasad kedua orang ini ( Abu Bakar dan Umar), kemudian membakar keduanya dan menerbangkan debunya di udara. Lalu menghancurkan Masjid (Nabawi)”.
Inilah sebabnya, mengapa Iran dan Syi’ahnya sangat bernafsu merebut Makkah dan Madinah dari Alu Saud.
SEJARAH
HITAM SYI’AH DI TANAH AL-HARAMAIN
Sejarah
hitam Syi’ah tida berhenti pada wilayah Syam dan Irak. Tetapi, melampaui batas
dan sampai ke Hijaz, Makkah dan Madinah.
KEJAHATAN
SYI’AH QOROMITHAH
Dynasti
Syi’ah Qaramithah tersebar di Ahsa’ (Sekarang provinsi Timur Saudi), Yaman,
Bahrain, dan sebagian wilayah Syam, di masa 278-466 H.
Pada
tahun 293 H, Syi’ah Qaramithah menyerang Kufah, membakar seluruh kabilah Arab
Bani Abd al-Qais, dan menjalankan aksi pembantaian yang cukup mengerikan.
Pada
tahun 312 H, di bawah pimpinan Abu Thahir al-Qarmathi ,mereka menyerang kafilah
yang baru menunaikan Ibadah haji dari Makkah. Mereka membunuhi kaum lelaki dan
menawan wanitanya. Merampas harta mereka yang lebih dari 1 juta dinar. (Ibn
Katsir al-Syafi’i, AL-Bidayah wa al-Nihayah, juz XI, h. 149).
Tahun
317 H, Abu Thahir al-Qarmathi sampai ke Makkah pada hari Tarwiyah (8
Dzulhijjah). Dia dan tentaranya membunuhi hujjaj dan mu’tamirin di sekitar
Ka’bah, baik mereka yang sedang thawaf, maupun mereka yang bergelantungan di
kelambu Ka’bah.
Merampas
harta mereka. Dan bukan cuma itu, mereka juga mencabut Hajar al-Aswad dari
Ka’bah, dan membawanya ke Kerajaan mereka, dan tetap berada di sana sampai 335
H ( selama + 18 tahun) (Ibn Katsir al-Syafi’i, AL-Bidayah wa al-Nihayah, juz
XI, h. 160).
KEJAHATAN
SYI’AH DI HARAMAIN ABAD 20
Tahun 1406 H:
Jama’ah
haji Iran turun di Jeddah. Setelah melalui pemeriksaan, ternyata kebanyakan
jama’ah yang berjumlah 500 orang, menyembunyikan bahan peledak C4 di bagian
bawah tas. Kemudian bahan peledak tersebut dikumpulkan dan mencapai berat 150
Kg.
Kekuatan ledak bahan C4 sangat tinggi, dan bahan ini hanya dimilki oleh militer
Kekuatan ledak bahan C4 sangat tinggi, dan bahan ini hanya dimilki oleh militer
Tahun 1407 H.
Hizbullah-Saudi,
bekerja sama dengan Garda Revolusi Iran, dan didukung oleh Jama’ah haji Syiah
dari Saudi, mengadakan demonstrasi besar-besaran di Makkah al-Mukarramah, pada
musim haji 1407 H. Hasilnya, 402 orang wafat, 85 di antaranya adalah petugas
keamanan. Karena kerusuhan ini, puluhan bangunan hancur, ratusan wanita,
anak-anak, dan orang tua terinjak-injak , dan ratusan ribu jama’ah haji
terhambat melaksanakan manasik.
Tahun 1409 H.
Anggota
Hizbullah-Saudi bekerjasama dengan Syi’ah Kuwait melakukan aksi peledakan bom
di Kota Makkah. Bahan peledak mereka peroleh dari pejabat (Syi’ah) Kedubes
Kuwait di Saudi. Para pelaku diangkat sebagai pahlawan oleh kaum Syi’ah
Adapun di Madinah al-Munawwarah, telah berulang kali
Syi’ah kedapatan melaknat Abu Bakar dan Umar saat ziarah makam Nabi. Yang
paling ekstrem mungkin, saat mereka mengorek dan mengambil tanah kuburan Ummul
Banin di Baqi’, tahun 2009 lalu.
Ancaman Syi’ah ingin menguasai dua Kota Suci bukanlah isapan jempol semata. Mereka sudah memulainya 20 tahun yang lalu. Tentu saat ini, persiapan mereka sudah lebih matang. Apalagi, Syi’ah sudah berhasil mengepung Saudi dari berbagai penjuru, Tentaranya sudah tersebar di Irak, Kuwait, Bahrain, Yaman, Qathif (Saudi), dan Madinah. Jika serangan besar-besaran Syi’ah terhadap Saudi sudah terjadi, terlepas berhasil atau tidaknya, maka saudara dapat bayangkan besarnya kerusakan dan banyaknya korban yang akan jatuh.
Resmi, Arab Saudi
Umumkan Akan Miliki Senjata Nuklir
Duta Besar
Arab Saudi untuk Inggris, Mohammed bin Nawaf, menyatakan bahwa negaranya akan
secara terbuka mengumumkan pembelian senjata nuklir, jika negosiasi
negara-negara besar 5+1 gagal dalam menghentikan program nuklir Iran.
Sikap negaranya ini dikemukan Dubes Mohammed bin Nawaf dalam
wawancaranya dengan surat kabar The Telegraph British pada hari Rabu (10/06)
kemarin.
Dubes Mohammed melanjutkan, “Arab Saudi tidak akan ragu untuk
memiliki senjata nuklir jika negosiasi negara 5+1 gagal untuk mencegah program
senjata nuklir Iran.”
Menurutnya, sikap negara 5+1 terhadap nuklir Iran akan
menentukan apakah dunia internasional berhasil mencegah penyebaran senjata
pemusnah tersebut di kawasan, meskipun bukti-bukti secara jelas telah
menunjukan bahwa Iran secara resmi telah memiliki senjata nuklir.
Dubes Mohammed menekankan bahwa Arab Saudi akan selalu mendukung
Washington untuk menyelesaikan program nuklir Iran melalui jalur diplomatik dan
politik, dan berharap Washington dapat memberikan jaminan yang cukup bagi
Riyadh bahwa Teheran tidak lagi dapat memiliki senjata nuklir di masa depan.
http://www.eramuslim.com/berita/resmi-arab-saudi-umumkan-akan-miliki-senjata-nuklir.htm#.VXlJffmqqko