by @Jonru
Saya heran sama orang yang anti Arab. Alasannya
apa?
Kalau alasannya, "Kita harus cinta dan
menjaga budaya asli Indonesia," berarti kita juga harus anti Amerika, anti
Korea, anti India, anti Australia, anti China, dan sebagainya.
Kalau alasannya, "Arab menjajah Indonesia
dengan tameng penyebarluasan agama," maka sungguh lucu! Karena justru
orang-orang Eropa yang TERBUKTI menjajah Indonesia sambil membawa agama
Kristen. Sedangkan Islam masuk ke Indonesia lewat perdagangan dan secara damai,
bukan lewat penjajahan.
Kau bilang, "Ini Indonesia, bukan Arab. Tak
perlu pakai istilah akh, antum, syukran, jazakallah, abi, umi, dst."
Padahal saat merayu pacarmu, kamu berkata,
"I Love you. I miss you." Saat patah hati, kamu
berkata, "Gue gagal move on, nih."
Hm.. itu bahasa Indonesia atau bukan, ya?
Kau terlihat sangat anti Arab dengan alasan
"Kita harus cinta pada budaya Indonesia." Padahal di saat yang sama
kamu membela ajang Miss World, yang jelas-jelas bukan budaya Indonesia.
Orang yang suka lagu nasyid berbahasa Arab kamu
cela-cela dengan alasan, "Itu bukan dari Indonesia." Padahal kamu
justru memuja-muja para boyband dari Korea, tergila-gila pada film India, dan cinta
buta terhadap film dan musik dari Amerika.
Kamu mungkin lupa:
Nama-nama hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu itu berasal dari bahasa Arab.
Istilah musyawarah dan adab juga dari bahasa Arab.
Banyak sekali istilah bahasa Arab yang kini
diserap ke dalam bahasa Indonesia, dan ternyata sering kamu pakai, dan kamu
menyukainya!
Bahkan kalau kamu belajar sejarah Bahasa
Indonesia, kamu akan KAGET DAN SHOCK, karena ternyata bahasa Arab memiliki
pengaruh yang SANGAT KUAT terhadap bahasa Indonesia.
Kamu mungkin belum tahu, bahwa struktur bahasa
Indonesia dan Arab itu PERSIS SAMA. Saking samanya, kita bisa dengan mudah
melakukan penerjemahan kata demi kata. Hal seperti ini tidak bisa dilakukan
terhadap bahasa lain.
Coba kamu terjemahkan bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia dengan sistem terjemahan perkata. Bisa? Dijamin tak bisa. Karena
pasti hasil terjemahannya akan sangat ngaco.
Tapi bahasa Arab BISA. Itula salah satu bukti
bahwa bahasa Indonesia dan Arab punya hubungan yang sangat erat.
Kalau kamu mencela Islam sebagai agama dari
Arab, bukan dari Indonesia, hei... apa kamu lupa bahwa Kristen, Hindu dan Budha
pun bukan dari Indonesia. Agama asli Indonesia adalah ANIMISME. Lupa, ya?
Jadi kenapa harus anti Arab?
Jangan-jangan kamu sebenarnya anti Islam, bukan
anti Arab.
Semangat Anti Arab
Belakangan ini ada suara-suara, dari sebagian
kalangan, bahkan dari sebagian orang besar, yang menghembuskan semangat anti
Arab.
Padahal,
selama negeri kita ini masih bernama Indonesia, dengan Pancasila dan UUD 1945,
tidak mungkin bangsa Indonesia dibuat menjadi anti Arab.
Sebab,
kalo anti Arab, Pancasila bubar, UUD 45 bubar, bahkan rakyat pun bubar
Di
dalam pancasila terdapat Arab: adil, ber-adab, ke-rakyat-an, hikmah,
per-musyawarat-an, ke-adil-an, rakyat.
Dalam
UUD 45 terdapat: berkat, rahmat, Allah, majlis, per-musyawarat-an, rakyat,
dewan, per-wakil-an dan buanyak lagi
Jadi,
anti Arab = anti Indonesia, anti NKRI bahkan.
Terlebih
lagi, setiap lima tahun sekali, ada pemilu, pemilu untuk menentukan jatah
jumlah kursi, dan perlu diketahui, kursi itu Al-Qur'an, Al-Qur'an itu Arab!!!
Kalo
dah begini, jadi, apa sebenarnya agenda di balik anti Arab itu?
*Oleh
Ustadz Musyafa Ahmad Rahim
Kaum Nahdliyin Jangan Ikuti Makar Kebencian Liberal Terhadap Arab
ArabKenapa Orang Liberal Kampanye Anti Arab?
Seorang mukmin tidak di benarkan membenci Arab karena bagaimanapun
alasannya Islam tidak mungkin di pisahkan dengan Arab. Namun akhir -akhir ini
muncul kampanye sangat aneh dari kaum liberal dengan menolak arab atau yang
mereka sebut Arabisasi.
Sebagian kaum Nahdliyyin karena di dasari anti wahabi dan tidak
paham lalu ikut mengkampanyekan anti arab. Menurut sebagian mereka Islam itu
memang lahir di Arab, Tapi Arab belum tentu Islam, Maka Arabisasi harus di
tolak. Seharusnya jika dasar pernyataan ini adalah anti wahabi, Maka justru
sangat tendesius karena pernyataan bernada sama juga bisa di nyatakan “Wahabi
memang lahir di Arab tapi tidak semua orang arab itu wahabi”, Maka pernyataan
anti wahabi adalah anti arab harus ditolak secara permanen dan ilmiah.
Banyak para ulama kita yang menulis kitab khusus untuk menjelaskan
“keutamaan arab” terutama berpijakan sesuai dengan hadits dari Rasulullah SAW,
diantaranya;
1. Al Imam Ibnu Hajar al Haitami menulis kitab yang beliau namai ” ﻣﺒﻠﻎ ﺍﻷﺭﺏ ﻓﻲ
ﻓﺨﺮ ﺍﻟﻌﺮﺏ “.
2. Al Imam Ibnu Qutaibah menulis kitab ” ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻭﺍﻟﺘﻨﺒﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﻋﻠﻮﻣﻬﺎ”,
3. Al Imam Al – Iroqi menulis kitab “ﻣﺤﺠﺔ ﺍﻟﻘﺮﺏ ﻓﻲ ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻌﺮﺏ ”
4. Al Imam Al Haitsami juga menulis kitab yang berjenis hampir sama dengan Al
Imam Al Iraqi,
5. Dari mazhab hambali ada ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣَﺮﻋﻲ ﺍﻟﺤﻨﺒﻠﻲ ﻓﻲ ﻛﺘﺎب ” ﻣﺴﺒﻮﻙ ﺍﻟﺬﻫﺐ ﻓﻲ ﻓﻀﻞ
ﺍﻟﻌﺮﺏ”,
6. Al Imam Abu Bakar Abu Zaid juga menulis kitab yang beliau beri nama “ﺧﺼﺎﺋﺺ
ﺟﺰﻳﺮﺓ ﺍﻟﻌﺮﺏ”
7. Al Imam At Tirmizi yang Syarah kitabnya adalah ﺗﺤﻔﺔ ﺍﻷﺣﻮﺫﻱ ﺷﺮﺡ ﺟﺎﻣﻊ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ
yang dikarang oleh ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻛﻔﻮﺭﻱ juga mempunyai
pembahasan tersendiri dalam ﺑﺎﺏ ﻓﻲ ﻓﻀﻞ ﺍﻟﻌﺮﺏ.
Dan masih banyak para ulama yang menjelaskan tentang keutamaan
Arab sebagai tempat lahirnya Islam. Sebaiknya kita simak beberapa hadits yang
di nukil oleh Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami;
ﺭﻭﻯ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ – ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻨﻬﻤﺎ – ﻗﺎﻝ:ﻗﺎﻝ
ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﻟﻤﺎ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﺍﺧﺘﺎﺭ ﺍﻟﻌﺮﺏ، ﺛﻢ
ﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻗﺮﻳﺸﺎ، ﺛﻢ ﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﻗﺮﻳﺶ ﺑﻨﻲ ﻫﺎﺷﻢ، ﺛﻢ ﺍﺧﺘﺎﺭﻧﻲ ﻣﻦ ﺑﻨﻲ ﻫﺎﺷﻢ، ﻓﺄﻧﺎ
ﺧﻴﺮﺓ ﻣﻦ ﺧﻴﺮﺓ
“Saat Allah menciptakan makhluknya, Dia memilih Arab, Dan dari
Arab Allah memilih Quraish, Dan dari Quraish Allah memilih Bani Hasyim, Maka
Aku (Muhammad) adalah pilihan dari hasil pemilahan.”
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺘﺪﺭﻙ ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﺠﻢ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻭﺍﻷﻭﺳﻂ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ
ﻋﻤﺮ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻭﺧﻠﻖ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻓﺎﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﺑﻨﻲ ﺁﺩﻡ،
ﻭﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺑﻨﻲ ﺁﺩﻡ ﺍﻟﻌﺮﺏ، ﻭﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻣﻀﺮ، ﻭﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ ﻣﻀﺮ ﻗﺮﻳﺸﺎ، ﻭﺍﺧﺘﺎﺭ ﻣﻦ
ﻗﺮﻳﺶ ﺑﻨﻲ ﻫﺎﺷﻢ، ﻭﺍﺧﺘﺎﺭﻧﻲ ﻣﻦ ﺑﻨﻲ ﻫﺎﺷﻢ، ﻓﺄﻧﺎ ﺧﻴﺎﺭ ﺇﻟﻰ ﺧﻴﺎﺭ، ﻓﻤﻦ ﺃﺣﺐ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻓﺒﺤﺒﻲ
ﺃﺣﺒﻬﻢ، ﻭﻣﻦ ﺃﺑﻐﺾ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻓﺒﺒﻐﻀﻲ ﺃﺑﻐﻀﻬﻢ
“Allah menciptakan makhluk dan memilih darinya Bani Adam, Allah
memilih dari Bani Adam itu Arab, dan darinya Allah memilih mudor, dan dari
mudor Allah memilih Quraish, dan darinya memilih bani hasyim, Allah memilih
nabi dari bani hasyim, Maka aku adalah pilihan dari pemilahan. Maka barangsiapa
mencintai Arab maka dengan sebab mencintaiku aku mencintai mereka, Barangsiapa
membenci Arab maka dengan membenciku aku membenci mereka.
Hadits -hadits lain sangat banyak untuk di sebutkan di antaranya;
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ ﻋﻦ ﺳﻠﻤﺎﻥ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﻟﻲ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻳﺎ ﺳﻠﻤﺎﻥ؛ ﻻ ﺗﺒﻐﻀﻨﻲ ﻓﺘﻔﺎﺭﻕ ﺩﻳﻨﻚ . ﻗﻠﺖ: ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﻴﻒ ﺃﺑﻐﻀﻚ
ﻭﺑﻚ ﻫﺪﺍﻧﺎ ﺍﻟﻠﻪ! ﻗﺎﻝ : ﺗﺒﻐﺾ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻓﺘﺒﻐﻀﻨﻲ ﻗﺎﻝ : ﻫﺬﺍ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﻏﺮﻳﺐ ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ:
ﻫﺬﺍ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻹﺳﻨﺎﺩ ﻭﻟﻢ ﻳﺨﺮﺟﺎﻩ.
Berkata nabi kepada shahabatnya Salman Al Farisi ra (orang persia
bukan arab) : Wahai Salman! Janganlah kamu membenciku yang menjadikan kamu
memisahi agamamu!, Maka Salman ra pun bertanya: Wahai Rosulullah! Bagaimana
mungkin aku membencimu bahkan melalui dirimulah saya mendapatkan hidayah? Maka
nabi menjawab: Jika kamu membenci Arab maka sama saja dengan membenciku.
Lihatlah bagaimana Rosulullah menyamakan kebencian terhadap Arab
sama dengan membenci Nabi. Maka pada hakikatnya orang -orang liberal yang hari
ini kampanya Anti Arab mereka sedang kampanye Anti Nabi. Na’uzubillah.
Beberapa hadits tentang keutamaan Arab justru di anggap hadits
lemah oleh sebagian ulama Wahabi karena kebencian mereka terhadap nasab. Wahabi
kadang terlalu berlebihan dalam hal nasab karena sikap mereka yang seakan
membenci nasab Ahlu bait keluarga nabi. Sebuah sikap yang sangat berlawanan
dengan kaum syiah yang terlalu mendewakan Ahlu Bait. Maka sikap terbaik adalah
sikap ASWAJA yang tawasuth dengan mencintai Ahlu Bait menurut haknya dan tidak
berlebihan serta menjauhkan diri dari sikap wahabi dengan kebencian mereka
terhadap nasab Ahlu Bait Nabi.
ﺣﺒﻮﺍ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻟﺜﻼﺙ: ﻷﻧﻲ ﻋﺮﺑﻲ، ﻭﺍﻟﻘﺮﺀﺍﻥ ﻋﺮﺑﻲ، ﻭﻛﻼﻡ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻋﺮﺑﻲ
(ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺘﺪﺭﻙ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻓﻲ ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ
)
“Cintailah Arab karena 3 perkara; Karena aku orang arab, dan Al
Quran berbahasa Arab serta Lisan penduduk surga berbahasa Arab.”
Akhirnya berikut hadits terakhir tentang kebencian arab adalah
sikap kaum munafik. yaitu suatu sikap yang di miliki kaum liberal zaman ini
yang menampakkan keimanan mereka dalam luarnya tapi menyembunyikan kekafiran
dalam hati mereka;
ﻭﺃﺧﺮﺝ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ
ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﺣﺐ ﻗﺮﻳﺶ ﺇﻳﻤﺎﻥ ﻭﺑﻐﻀﻬﻢ ﻛﻔﺮ، ﻭﺣﺐ
ﺍﻟﻌﺮﺏ ﺇﻳﻤﺎﻥ ﻭﺑﻐﻀﻬﻢ ﻛﻔﺮ، ﻓﻤﻦ ﺃﺣﺐ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻓﻘﺪ ﺃﺣﺒﻨﻲ، ﻭﻣﻦ ﺃﺑﻐﺾ
ﺍﻟﻌﺮﺏ ﻓﻘﺪ ﺃﺑﻐﻀﻨﻲ
“Mencintai Quraish adalah keimanan dan membenci mereka adalah
kekufuran, MENCINTAI ARAB ADALAH KEIMANAN DAN MEMBENCI ARAB ADALAH
KEMUNAFIKAN.” barangsiapa mencintai arab mereka telah mencintaiku dan siapa
membenci arab mereka telah membenciku.”
ﻋﻦ ﻋﻠﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ( ﻻ
ﻳﺒﻐﺾ ﺍﻟﻌﺮﺏ ﺇﻻ ﻣﻨﺎﻓﻖ ) ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ
Riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal “TIDAK ADA YANG MEMBENCI ARAB
KECUALI MUNAFIK”.
Kerusakan arab juga merupakan tanda dekatnya hari kiamat;
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ( ﺇﻥ ﻣﻦ ﺍﻗﺘﺮﺍﺏ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ ﻫﻼﻙ
ﺍﻟﻌﺮﺏ ) ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ
“Sesungguhnya dari tanda dekatnya hari kiamat adalah kerusakan arab”.
Semoga Allah melindungi kita dari kerusakan dan makar kerusakan
dari kaum liberal, Wahabi dan syiah. Wallahu Alam
Penulis:
Muhammad Lutfi Rochman
Khuwaidim Ma’had Al Anshory
http://www.nugarislurus.com/2015/06/kaum-nahdliyi-jangan-ikuti-makar-kebencian-liberal-terhadap-arab.html#axzz3dDMecQtk
http://www.nugarislurus.com/2015/06/kaum-nahdliyi-jangan-ikuti-makar-kebencian-liberal-terhadap-arab.html#axzz3dDMecQtk
PENYAIR IRAN MENGHINA ARAB DAN ISLAM
Sebuah video
dari penyair terkenal Iran Mostafa Badkoobei yang membaca sebuah puisi berisi
ejekan terhadap orang Arab dan Islam telah banyak beredar di internet, yang
menimbulkan kontroversi dan sekali lagi membawa ke permukaan masalah lama yang
yaitu diskriminasi terhadap non-Persia di Iran.
Puisi berjudul "Tuhan Arab" hadir dalam
menanggapi pernyataan yang dibuat oleh seorang tamu di sebuah acara di TV yang
menyatakan bahwa "Bahasa Arab adalah bahasa penghuni surga."
Agar tidak memprovokasi minoritas lima juta Arab di Iran,
juga disebut Ahwazis, Badkoobei mengatakan bahwa meskipun mereka berbahasa
Arab, mereka tahu bahwa mereka adalah warga Iran dan bukan orang Arab,
pernyataannya itu dipenuhi oleh tepuk tangan penonton yang mendengarkan puisi
yang dibacakan Badkoobei.
Dalam puisi itu, dibaca di dalam sebuah lembaga
pemerintahan budaya di kota barat Hamedan, Badkoobei berkata, "Bawa aku ke
dalam di bawah dunia, Anda Tuhan orang Arab, aku telah membuktikan bahwa aku
tidak menemukan orang Arab di sana."
Dia menambahkan, dengan tepuk tangan riuh dari penonton,
bahwa ia tidak membutuhkan surga yang dijanjikan untuk orang-orang Arab
kemudian bertanya kepada Tuhan, "Bukankah Anda sendiri mengatakan bahwa
orang Arab yang paling munafik?
Badkoobei melanjutkan dengan memuji kemuliaan Iran sebelum
munculnya Islam dan menyatakan bahwa Persia dimasuki Islam dengan kekerasan. Ia
juga memuji penyair Persia seperti Rumi, yang katanya jauh lebih dewasa dari
"cerita Arab," sebuah rujukan implisit ke cerita nabi dari Al-Quran.
Ia juga menambahkan bahwa ia lebih suka Rubaiyat Omar
Khayyam dan kata-kata Gandhi dalam "kebun-kebun Arab," berisi
referensi ke surga seperti yang digambarkan dalam Al-Quran.
Badkoobei kemudian mengakhiri puisi dengan permohonan
kepada Tuhan.
"Tolong Tuhan selamatkan negara saya dari penderitaan
orang Arab."
Hamed al-Kanani, seorang ahli Iran Negeri, mengatakan
bahwa sentimen anti-Arab telah menjadi bagian dari jiwa Iran sejak berdirinya
negara Iran modern.
"Kata 'Arab' telah menjadi antonym bagi 'Persia' atau
'Iran' dan dalam kasus Ahwazis, mereka tidak akan diterima sebagai Iran kecuali
mereka menghapus identitas Arab mereka," katanya.
Kanani menunjukkan bahwa Badkoobei disebut Ahwazis sebagai
Khuzis, yang berarti penduduk provinsi pra-dominan Arab Khuzestan, yang namanya
diubah dari Arabstan oleh Shah sebagai bagian dari rencana Persianisasi
nasional yang bertujuan untuk menghapus identitas Arab di Iran.(fq/aby)
http://www.globalmuslim.web.id/2011/03/penyair-iran-menghina-arab-dan-islam.html
http://www.globalmuslim.web.id/2011/03/penyair-iran-menghina-arab-dan-islam.html
Gagasan Islam Nusantara Itu Salah Niat & Sikap Sensitif untuk Negara Arab
Pimpinan AQL
Islamic Center ustadz Bachtiar Nasir mengatakan bahwa dengungan ‘Islam
Nusantara’ yang ada di publik saat ini tak lebih dari argumen yang salah niat.
Pasalnya, argumen yang dibangun terselip sikap sensitif atas Negara Arab.
Gagasan Islam Nusantara itu salah niat. Salah niat
karena suudhzon terhadap negeri Arab,” ucapnya saat ditanya awak wartawan di
AQL, Tebet, Jakarta Selatan, Jum’at (12/06/2015).
Ia
mengatakan, mungkin saja yang membangun gagasan ‘Islam Nusantara’ ini juga
diliputi ketakutan atau kebencian terhadap Negara Arab. Padahal, lanjutnya,
arabisasi tidaklah mesti agama Islam.
Dugaan
yang ia lontarkan bagi pembenci Negara Arab, ia sarankan agar tidak
dilanjutkan. Nabi Muhammad, yang keturunan Arab, tidaklah demikian apa yang
dipikirkan “pembenci” Arab.
“Jangan-jangan
yang tidak suka dengan Negara Arab terjangkit post-modernisme,” tambahnya.
Ia
menghimbau, untuk orang atau oknum yang berargumen mengenai di atas untuk
segera bertobat. Agar di kemudian hari tidak menjadi umat penerus Yahudi Israel
yang senantiasa membenci keturunan Arab.
“Coba
bertobat, agar jangan menjadi penerus umat Yahudi Israel,” tutupnya.