Ya Allah Ya Rabb,
Binasakanlah Agressor Syiah ( Iran dan Antek2nya ) Laknatullah,
Pembunuh Husain bin ‘Ali RA dan Keturunannya, Pembantai Anak-Anak/Perempuan
Ahlus Sunnah di Suriah, Irak, Yaman dan Penindas Keji Ahlus Sunnah di Iran,
Seperti “Kaum-kaum Terdahulu” Yang Telah Engkau Binasakan.
Di Suriah, bukan
pembangkangan/makar/pembrontakan, tapi penindasan keji rezim minoritas kafir
syiah terhadap mayoritas Ahlus sunnah. Kenapa kita memilih untuk memihak Rezim
Pembunuh ? Mungkin ada segelincir Syiah keblinger yang syahwat keji syiahnya
masih melekat, dan sebelumnya sering "bekoar-koar" mengadu domba
NU-Wahhabi.
Breaking News, Sempurna ! Indonesia Pro-Bashar
Asaad Dan Syiah ! Wakil RI Di PBB ABSTAIN Saat Voting Pelanggaran HAM Suriah
Breaking News ! Terkuak Alasan Aneh Dubes
Indonesia Di Suriah, Kenapa Negeri Ahlus Sunnah Terbesar Harus Dukung Begundal
Bashar Assad (Syiah Alawit) ! Jangan Sampai Adzab Allah Menerpa Negeri Kita
Akibat Ulah Segelincir Antek-Antek Syiah.
Kecaman Terhadap
Serangan Amerika Kepada Rezim Ganas Kufar Syi’ah Rafidah Bashar Assad
Laknatullah (Pembantai Lebih Dari Lima Ratus Ribu Ahlus Sunnah Syam, Keturunan
Para Sahabat Nabi), Mengindikasikan Adanya Anasir-Anasir (Pro) Syi’ah Di Tubuh
MUI (Juga Ormas Islam Besar). Sikap Kita Terhadap Kedua Kubu Musuh Umat Islam,
Yang Saling Membinasakan, Akan Menyelamatkan Ahlus Sunnah Syam (In Sha Allah),
Bagian Dari Al-Wala’ Wal Bara’
http://lamurkha.blogspot.co.id/2018/04/kecaman-terhadap-serangan-amerika.html
http://lamurkha.blogspot.co.id/2018/04/kecaman-terhadap-serangan-amerika.html
Duta Besar RI Damaskus, Djoko Harjanto menerima kunjungan balasan dari Pimpinan Mujamma’ (Yayasan) Syeikh Ahmad Kaftaru yang terdiri dari Syeikh Dr. Muhammad Syarif Sawwaf (Ketua), Syeikh Muhammad Adnan Afiyoni (Wakil Ketua), Syeikh Dr. Abdul Salam Rajih (Wakil Ketua) di ruang kerja Dubes KBRI Damaskus. Mereka semua adalah bagian dari rezm syiah Bashar Al-Assad di Suriah [ Rezim Minoritas Kafir Syiah Pembantai Anak-anak dan Perempuan Ahlus Sunnah, seperti Mayoritas Muslim di Indonesia, Kok Dibela ?? Pasti dalangnya Syiah lokal yang keblinger yang Busuk !! ]
Pimpinan Kaftaru menyampaikan salam dan
apresiasi setinggi-tingginya atas perhatian, dukungan, dan bantuan Indonesia
yang sangat besar kepada rakyat Suriah. Sikap politik Indonesia yang moderat
pada konflik di Suriah menunjukan kebesaran Indonesia sebagai pemimpin Gerakan
Non-Blok.
Dengan tetap dibukanya Perwakilan Indonesia di Damaskus, kehadiran para
diplomat dan para pelajar menunjukan sikap dan dukungan politik Indonesia
kepada rakyat dan pemerintah Suriah di bawah Assad.
Dubes Djoko menanggapi bahwa Indonesia juga telah berkomitmen akan
menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Suriah dalam waktu yang tidak lama lagi.
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Kaftaru berterima kasih atas rencana
bantuan Indonesia kepada Suriah sekaligus menekankan bahwa sikap dan dukungan
politik jauh lebih penting dibanding bantuan kemanusiaan.
“Indonesia tidak pernah absen untuk memberikan dukungan politik kepada
Suriah,” tegas Dubes Djoko.
“Teman sejati tidak akan meninggalkan temannya yang tengah kesulitan,”
tambahnya.
Selain itu, Dubes Djoko juga menyampaikan bahwa seluruh staf KBRI, para
pelajar, dan WNI kini telah menjadi bagian dari Suriah.
Maka dari itu, dalam rangka menyambut Ramadan, pagi hari, Selasa
(16/06), sebelum menerima kunjungan Pimpinan Kaftaru; seluruh staf, para
pelajar, dan WNI menyelenggarakan Sholat Tasbih untuk mendoakan Suriah agar
segera terlepas dari krisis.
Pertemuan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Syeikh Adnan Afiyoni
yang juga merupakan Mufti Damascus Countryside Province memohon keberkahan,
taufik, dan keselamatan Dubes Djoko dan misi diplomatik RI di Suriah dalam
upaya meningkatkan hubungan RI-Suriah. [ Ada Pihak Didalam Negeri yang Ingin Menjauhkan Muslim Ahlus Sunnah Indonesia dari Saudara-saudaranya di Negara-negara Arab, dan berusaha Mensyiahkan Sunni Indonesia. Perlu Waspada ! ]
Jika Tidak Dibackup Syiah Iran, Rezim Assad Sudah Tumbang
Sejak awal rakyat Suriah menggelar revolusi ini secara
spontanitas lantaran penindasan yang mereka alami selama hampir setengah abad.
Dalam enam bulan pertama revolusi, rakyat Suriah melakukannya dengan damai,
tapi rezim Basyar al Assad menghadapi mereka dengan kekerasan dan kekuatan
militer.
“Rezim Suriah menghadapi massa dengan
tangan besi dan kekuatan militer. Akhirnya mau tak mau, yang tadinya rakyat
protes dengan damai, maka dalam rangka bertahan dan membela diri, terpaksa kami
juga harus mengangkat senjata,” ungkap Ketua Ikatan Ulama Syam Syaikh DR Osama
Abdulkarim Ar-Rifai saat ditemui delegasi kemanusiaan Forum Indonesia Peduli
Syam (FIPS) di kantornya di Istanbul, Ahad (31/5).
Syaikh Osama menekankan bahwa motif dan
dasar perjuangan pemuda dan kaum Muslimin Suriah adalah atas dasar Islam. Dan
revolusi ini sudah berlangsung lebih dari 4 tahun. Sekarang memasuki tahun
ke-5.
Menurut Syaikh Osama, sebenarnya rezim
Basyar Assad itu sudah lemah. Jika tidak dibackup oleh Syiah Iran, maka rezim
Assad ini sudah tumbang. “Tetapi karena dibackup Iran secara militer dengan
tentara garda dan milisi dukungannya, ‘Hizbullah’, maka rezim Asad masih
bertahan,” tutur Ketua Majelis Islam Suriah ini.
sebenarnya rezim Basyar Assad itu sudah lemah. Jika tidak dibackup
oleh Syiah Iran, maka rezim Assad ini sudah tumbang
Karenanya, Syaikh Osama menyesalkan,
adanya pembiaran Barat, termasuk Amerika, terhadap manuver Iran ini. “Padahal
rezim Suriah sudah tidak memiliki kekuatan lagi, tetapi karena dibantu Iran,
maka rezim Assad masih bertahan,” ujarnya.
“Karena itu bisa dibilang, Suriah saat
ini adalah jajahan Iran,” tandasnya. (mus/salamonline)
https://duniaislamnews.wordpress.com/2015/06/02/jika-tidak-dibackup-syiah-iran-rezim-assad-sudah-tumbang/
https://duniaislamnews.wordpress.com/2015/06/02/jika-tidak-dibackup-syiah-iran-rezim-assad-sudah-tumbang/
Rezim Assad di Ujung Tanduk,
Akankah Moskow Tunduk?
1 Juni 2015
Jatuhnya kota kuno Tadmur (Palmyra) ke tangan
ISIS dapat menjadi titik balik pengubah permainan dalam perang yang telah
berlangsung selama empat tahun di Suriah. Hal itu memunculkan pertanyaan baru
yang tak mudah bagi Moskow: bagaimana posisi Rusia di wilayah tersebut jika
rezim pemimpin Suriah Bashar al-Assad runtuh?
Presiden Assad punya segunung masalah yang menghadang. Perang
telah menelan korban dalam jumlah yang sangat menyedihkan: satu dari tiga
laki-laki Suriah di usia wajib militer terbunuh, sementara kekacauan arus
pendapatan membuat kas negara hampir kosong-melompong. Assad juga melihat basis
kekuatannya menyusut: jumlah Alawi (Syiah) saat ini tinggal dua juta orang,
atau hanya sekitar sepuluh sampai 12 persen dari jumlah keseluruhan populasi
Suriah.
Prediksi para pakar bahwa rezim Assad
akan tumbang dalam beberapa bulan ke depan sepertinya mulai masuk akal. Apakah
itu akan membuat Rusia sakit kepala? Atau, sebaliknya, justru kepergian Assad
akan membuat Rusia lega dan membuka kesempatan untuk memulihkan hubungan yang
runyam dengan para pemain internasional lain di wilayah tersebut?
Grigory Kosach, profesor Studi Oriental
di Russian State University for Humanities, dan kritikus setia kebijakan luar
negeri Kremlin, menyatakan pada Troika Report, "Tentu hal tersebut akan membuat Moskow sakit
kepala, tapi itu harus dilihat dalam konteks kebijakan Rusia, yang secara de
facto berkontribusi terhadap kemunculan para ekstremis di wilayah tersebut,
khususnya ISIS. Di saat yang sama, Moskow menuduh sejumlah negara Arab,
terutama Arab Saudi dan Qatar, yang telah menciptakan ISIS. Kepergian Assad
mungkin tak akan membuat Moskow tergerak memperbaiki kesalahannya dan
memulihkan hubungan dengan mereka. Bahkan jika Moskow mengakui perlunya
melakukan hal tersebut, itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama."
Namun, pendapat tersebut disanggah oleh
Yevgeny Satanovsky, Presiden Institute of Middle East Studies yang berbasis di
Moskow. Ia menyampaikan pada Troika Report, "Suriah bisa saja runtuh,
namun kemudian yang menjadi pertanyaannya adalah apakah Suriah akan terpecah
menjadi empat atau lima bagian dan beberapa bagian di antaranya dikontrol oleh
kelompok Islam radikal? Artinya, akan muncul pemimpin lain, bukan Assad namun
seorang jenderal atau politisi Suriah, yang mengontrol bagian Suriah yang tetap
di bawah kontrol Assad. Kemudian akan ada bagian Suriah lainnya, di mana Alawi
(Syiah), Druze, dan umat Kristen bisa hidup tanpa diintai oleh ancaman
genosida."
Lantas, apakah kehadiran pemimpin baru yang menguasai Damaskus bisa langsung mencairkan hubungan Rusia yang membeku, misalnya, dengan negara-negara Teluk Persia? Menanggapi hal ini, Satanovsky mengatakan,"Kita bukan bagian dari wilayah tersebut. Kita adalah pihak luar dan selamanya akan tetap demikian. Rusia menjual senjata dan amunisi bagi mereka yang menginginkannya. Rusia akan bersedia berdialog dengan siapa saja yang mau melakukan dialog dari wilayah tersebut. Upaya melobi Turki, Arab Saudi, dan Qatar, memerangi ISIS, Al-Qaeda, Ikhwanul Muslimin, atau pasukan radikal lain ada dalam agenda Uni Eropa dan Amerika Serikat, tapi tidak ada dalam agenda Rusia. Kami tak butuh tragedi 9/11 di Rusia. Jika Amerika ingin melakukannya, biarkan mereka melakukannya."
Menurut Satanovsky, Rusia akan selalu
menjadi "pihak luar" di wilayah tersebut, sehingga Moskow memiliki
ruang terbatas untuk bermanuver namun sekaligus menjadi "pihak luar"
terbaik yang berkontribusi dalam wilayah tersebut.
Sulit menyangkal bahwa Moskow memang
memiliki pengaruh di wilayah Timur Tengah secara lebih luas. Moskow masih bisa
memanfaatkan warisan kerja sama masa lalu dengan negara-negara Timur Tengah dan
memberi iming-iming perdagangan yang menguntungkan, ekspor hidrokarbon dan
peralatan militer canggih, serta transfer teknologi seperti energi nuklir.
Sementara Suriah tak akan menjadi tujuan utama yang dipilih oleh Rusia untuk
berinvestasi dan ekspor komoditas.
Maka dari itu, akan lebih bijak bagi
Moskow untuk menunggu Timur Tengah menjadi lebih stabil dan keluar dari pusaran
konflik sebelum mengambil langkah selanjutnya.
Artikel ini tidak merefleksikan opini resmi RBTH.
http://indonesia.rbth.com/politics/2015/06/01/rezim_assad_di_ujung_tanduk
http://indonesia.rbth.com/politics/2015/06/01/rezim_assad_di_ujung_tanduk
MUI Suriah: Iran Suplai Senjata ke Rezim Bashar untuk
Perangi Rakyat
Istanbul -
Krisis kemanusiaan yang terjadi di Suriah akibat penindasan rezim Presiden
Bashar al-Asaad terhadap rakyatnya yang menginginkan revolusi, berlarut-larut.
Menyebabkan 300 ribu lebih warga sipil terbunuh, dan sekitar 4 juta lain
mengungsi ke negara terdekat.
Ketua Ikatan Ulama Suriah dan Ketua Majelis Islam Suriah (Indonesia: MUI -red) Osama Abdulkarim Alrifaei mengatakan, perlawanan rakyat Suriah terutama kelompok bersenjata, sudah maksimal. Namun rezim masih kuat karena mendapat dukungan dari negara sekutunya, Iran.
"Kita tahu revolusi sudah memasuki tahun yang kelima, kalau bukan karena dukungan dan back-up Iran secara logistik dan militer, sebetulnya rezim Bashar sejak lama bisa dikalahkan," kata ulama Suriah, Osama Abdulkarim Alrifaei saat berbincang bersama Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS), yang dihadiri detikcom di Istanbul, Turki, Minggu (31/5/2015).
Osama mengatakan, sejak awal, gerakan perlawanan dari rakyat yang menginginkan rezim Bashar tumbang berlangsung spontan karena melihat penindasan semena-mena rezim kepada rakyat. Momentum itu terjadi mulai Maret 2011 lalu yang diwarnai aksi turun ke jalan secara bergelombang, ribuan warga Suriah.
"Kami tidak pernah angkat senjata, hanya ungkapan yang menginginkan perdamaian. Tapi selama 6 bulan terakhir ini, kami dihadapi rezim dengan tangan besi karena itu kebiasaan rezim sejak puluah tahun silam, membungkam rakyat dengan kekuatan militer," papar Osama dalam bahasa Arab.
Menurut Osama, dunia internasional, termasuk Indonesia banyak yang tidak paham tentang peran Iran sebenarnya. Iran lebih banyak dicitrakan sebagai negara muslim yang memerintah dengan hukum Islam, tapi fakta di lapangan sebaliknya.
"Kami sayangkan MUI Indonesia ada satu atau dua yang membela ideologi Iran, seolah masih dalam batasan yang bisa ditoleransi. Apakah benar muslim Indonesia tidak tahu menahu kejahatan Iran yang mendukung Bashar?" tanya ulama yang kini menetap sementara di Turki.
Lebih dari sekedar membantu rezim Presiden Bashar, Osama mengatakan, Iran punya agenda besar yang disebutnya ingin menguasai Suriah. Dunia internasional melakukan pembiaran atas manuver Iran menyokong rezim Bashar melawan rakyat Suriah.
"Kami menilai Suriah adalah jajahan Iran secara de facto, karena rezim Bashar sudah tidak memiliki kekuatan. Semua kekuatan militer itu dari Iran, baik perwiranya, militer garda republik. Ada juga bantuan Hizbullah, milisi Irak yang afiliasinya kepada pemerintah Irak," ungkapnya.
Meski dalam pertempuran beberapa bulan terakhir pasukan revolusi atau oposisi berhasil merebut kembali provinsi di Suriah seperti Idlib, dan kota lain mengakibatkan Iran kewalahan karena milisi mereka terbunuh. Namun Iran terus mendukung Bashar.
"Iran secara politik berambisi menjadikan Suriah masuk wilayahnya, menjadikan rezim sebagai kaki tangannya untuk mewujudkan ambisinya di Timur Tengah," ucap Osama.
http://news.detik.com/berita/2930165/mui-suriah-iran-suplai-senjata-ke-rezim-bashar-untuk-perangi-rakyat
Ketua Ikatan Ulama Suriah dan Ketua Majelis Islam Suriah (Indonesia: MUI -red) Osama Abdulkarim Alrifaei mengatakan, perlawanan rakyat Suriah terutama kelompok bersenjata, sudah maksimal. Namun rezim masih kuat karena mendapat dukungan dari negara sekutunya, Iran.
"Kita tahu revolusi sudah memasuki tahun yang kelima, kalau bukan karena dukungan dan back-up Iran secara logistik dan militer, sebetulnya rezim Bashar sejak lama bisa dikalahkan," kata ulama Suriah, Osama Abdulkarim Alrifaei saat berbincang bersama Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS), yang dihadiri detikcom di Istanbul, Turki, Minggu (31/5/2015).
Osama mengatakan, sejak awal, gerakan perlawanan dari rakyat yang menginginkan rezim Bashar tumbang berlangsung spontan karena melihat penindasan semena-mena rezim kepada rakyat. Momentum itu terjadi mulai Maret 2011 lalu yang diwarnai aksi turun ke jalan secara bergelombang, ribuan warga Suriah.
"Kami tidak pernah angkat senjata, hanya ungkapan yang menginginkan perdamaian. Tapi selama 6 bulan terakhir ini, kami dihadapi rezim dengan tangan besi karena itu kebiasaan rezim sejak puluah tahun silam, membungkam rakyat dengan kekuatan militer," papar Osama dalam bahasa Arab.
Menurut Osama, dunia internasional, termasuk Indonesia banyak yang tidak paham tentang peran Iran sebenarnya. Iran lebih banyak dicitrakan sebagai negara muslim yang memerintah dengan hukum Islam, tapi fakta di lapangan sebaliknya.
"Kami sayangkan MUI Indonesia ada satu atau dua yang membela ideologi Iran, seolah masih dalam batasan yang bisa ditoleransi. Apakah benar muslim Indonesia tidak tahu menahu kejahatan Iran yang mendukung Bashar?" tanya ulama yang kini menetap sementara di Turki.
Lebih dari sekedar membantu rezim Presiden Bashar, Osama mengatakan, Iran punya agenda besar yang disebutnya ingin menguasai Suriah. Dunia internasional melakukan pembiaran atas manuver Iran menyokong rezim Bashar melawan rakyat Suriah.
"Kami menilai Suriah adalah jajahan Iran secara de facto, karena rezim Bashar sudah tidak memiliki kekuatan. Semua kekuatan militer itu dari Iran, baik perwiranya, militer garda republik. Ada juga bantuan Hizbullah, milisi Irak yang afiliasinya kepada pemerintah Irak," ungkapnya.
Meski dalam pertempuran beberapa bulan terakhir pasukan revolusi atau oposisi berhasil merebut kembali provinsi di Suriah seperti Idlib, dan kota lain mengakibatkan Iran kewalahan karena milisi mereka terbunuh. Namun Iran terus mendukung Bashar.
"Iran secara politik berambisi menjadikan Suriah masuk wilayahnya, menjadikan rezim sebagai kaki tangannya untuk mewujudkan ambisinya di Timur Tengah," ucap Osama.
http://news.detik.com/berita/2930165/mui-suriah-iran-suplai-senjata-ke-rezim-bashar-untuk-perangi-rakyat
SENIN, 13 SYA`BAN 1436H / JUNE 1, 2015
Organisasi HAM Turki Heran,
Indonesia Persoalkan ISIS Tapi Tak Bantu Rakyat Suriah
Insan Hak ve Harriyetleri
ve Insani Yardim Vakfi (IHH) atau organisasi HAM, kebebasan dan Bantuan
Kemanusiaan yang berada di Turki memaparkan kondisi krisis kemanusiaan di
Suriah sejak terjadi konflik pada Maret 2011 yang menewaskan ratusan ribu warga
sipil dan jutaan lainnya mengungsi.
IHH yang
merupakan organisasi kemanusiaan terbesar di Turki dan memiliki puluhan ribu
relawan mengaku heran dengan pemerintah Indonesia yang lebih mempersoalkan isu
ISIS atau Daulah Islam/Islamic State (IS) dibandingkan isu kemanusiaan akibat
penindasan rezim Syi’ah Nushairiyyah di bawah Presiden Bashar Assad.
Hal ini
diungkapkan oleh Kepala Hubungan Internasional dan Diplomasi IHH, Izzet Sahin
saat berdiskusi bersama Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) di kantornya,
Istanbul, Turki, pada Jum’at (29/5/2015) yang juga dihadiri wartawan detik.com.
“ISIS adalah
isu yang sangat kompleks. Siapa ISIS? Siapa orang-orang itu? Bagaimana kelompok
ini bisa muncul? Siapa yang mendukung mereka? Bagaimana mereka mendapat
kekuatan besar dalam waktu singkat? Sangat banyak pertanyaan tentang ISIS,”
katanya.
Namun, isu
ISIS/IS tidak lebih besar daripada krisis kemanusiaan yang dilakukan rezim
Syi’ah Assad untuk membantai rakyat Suriah yang menginginkan rezim tersebut
tumbang.
“Rezim (Bashar
Assad) mengebom setiap hari, sampai saat ini. Setiap dua menit rakyat Suriah
diguncang bom. Kami menghabiskan beberapa pekan di Damaskus untuk negosiasi dan
memediasi antara rezim dengan oposisi, dan kami melihat mereka mengebom
rata-rata tiap dua menit,” ungkap Izzet.
Krisis
kemanusiaan itu mengakibatkan sebanyak lebih dari 300.000 warga sipil Suriah
meninggal akibat kekerasan yang dilakukan rezim. Lalu 100 ribu lainnya hilang
dan sekitar 6 juta jiwa kehilangan tempat tinggal.
“Ada 2 juta
pengungsi Suriah di Turki hari ini. Lebih dari 1,5 juta di Lebanon, begitu pula
di Yordania, 500 ribu di Irak. Empat tahun sudah berlalu, tidak ada yang tahu
seberapa lama krisis ini,” tuturnya.
IHH memberikan
bantuan secara besar-besaran sejak tahun 2011 di Suriah dengan mendirikan rumah
sementara dari kontainer di beberapa kota, kamp pengungsia, sekolah dan dapur
darurat, serta lainnya.
Sekadar diketahui,
IHH saat ini juga tengah berada di Aceh untuk memberikan bantuan bagi pengungsi
warga Muslim Rohingya yang ditindas oleh para biksu dan pemerintah Buddha
Myanmar.
“Indonesia
adalah negara Muslim terbesar. Tidak ada alasan (bagi Indonesia) untuk tidak
membantu rakyat Suriah karena ada ISIS,” tegasnya seraya mengajak pemerintah
dan NGO Indonesia untuk melihat keadaan Suriah yang sesungguhnya. [GA/dtk]
http://panjimas.com/news/2015/06/01/organisasi-ham-turki-heran-indonesia-persoalkan-isis-tapi-tak-bantu-rakyat-suriah/
PENASEHAT MILITER RUSIA DAN IRAN TINGGALKAN SURIAH,
REZIM ASSAD DIAMBANG KEHANCURAN
Rusia dikabarkan menarik penasehat militer, mengevakuasi
personel non-essensial, dan menyatakan tidak ada alternatif bagi rezim Suriah
saat ini. Presiden Bashar Assad diramalkan segera ambruk.
Surat kabar Asharq Al-Awsat, mengutip
pejabat senior negara-negara Teluk dan Barat, memberitakan Moskow mulai
memalingkan muka dari dari Damaskus.
Koran berbahasa Arab terbitan London
itu juga memberitakan Hizbullah dan pakar-pakar militer Iran mulai meninggalkan
arena perang Damaskus. Bashar Assad kini relatif sendirian, dan hanya
dikelilingi prajurit setia dari minoritas keagamaan Syiah Alawi.
Bashar Assad
kini relatif sendirian, dan hanya dikelilingi prajurit setia dari minoritas
keagamaan Syiah Alawi.
Analis politik Timur Tengah mengatakan
perubahan sikap Rusia berkatian dengan tercapainya perundingan antara Moskwa
dengan negara-negara Teluk. Rusia mendekati negara-negara Teluk untuk mencari
dana, sehubungan kian berat penderitaan Moskow akibat sanksi ekonomi Uni Eropa
dan AS.
AS dan Uni Eropa menuduh Rusia terlibat
dalam konflik Ukraina, dan menjatuhkan sanksi ekonomi. Sanksi membuat
perekonomian Rusia terus merosot, dan mata uang rubel jatuh.
Alasan lain, tidak ada kemajuan yang
diperlihatkan pasukan Bashar Assad selama empat tahun perang. Separuh lebih
wilayah Suriah kini di bawah para mujahidin Daulah Islamiyah, Al-Qaeda dan
beberapa kelompok pejuang islam lainnya.
Sumber di pihak oposisi Suriah
mengatakan Rusia telah mengevakuasi 100 pejabat senior dan keluarganya melalui
Bandara Latakia. Perwira Hizbullah dan Iran juga berada di bandara untuk
terbang ke Lebanon dan Teheran.
Situs ynetnews memberitakan sebelumnya,
Kamis (21/5), Ilyushin Il-76 membawa 66 warga Suriah — bersama sejumlah warga
negara lain — ke Moskwa. Namun, Rusia sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan
resmi bahwa mereka telah menarik perwira militernya.
Sumber di kalangan oposisi mengatakan
Rusia telah lama merencanakan akan menarik diri dari Suriah. Tiga bulan lalu,
misalnya, Moskow mengurangi staf Kedubes di Damaskus.
Moskow secara sepihak membatalkan
pembelian pesawat Sukhoi dan Rudal anti-pesawat terbang S-300. Padahal, kontrak
pembelian telah ditanda-tangani sejak tahun pertama perang saudara.
Di Lebanon, surat kabar Al Nahar —
mengutip sumber-sumber diplomatik di Jenewa — Ahad (31/5) memberitakan
Rusia dan AS diam-diam berbicara serius soal masa depan Suriah. Keduanya sedang
mencari formula yang tepat untuk Suriah, dengan memperhitungkan kepentingan
pihak regional dan internasional; khususnya Turki, Iran, dan negara-negara
Teluk.
Surat kabar Al Hayat, mengutip sumber
diplomat senior di negara-negara Teluk, memberitakan kali pertama Rusia
bersedia berunding dengan AS soal Suriah. Sedangkan kantor berita Anatolia
memberitakan setelah empat tahun berperang, rezim Bashar Assad kini hanya
mengontrol delapan persen ladang minyak dan gas. Sedang sisanya telah
diberdayakan oleh para pejuang.
Secara ekonomi, Bashar Assad telah
benar-benar hancur. Putra Hafez Assad itu kini hanya bergantung pada prajurit yang
terlanjur menyebut dirinya tuhan’, yaitu mereka yang berasal dari komunitas
keagamaan Alawites. (aa/nh/hy/yn/inilah/lasdipo)
https://duniaislamnews.wordpress.com/2015/06/01/penasehat-militer-rusia-dan-iran-tinggalkan-suriah-rezim-assad-diambang-kehancuran/
https://duniaislamnews.wordpress.com/2015/06/01/penasehat-militer-rusia-dan-iran-tinggalkan-suriah-rezim-assad-diambang-kehancuran/
IRAN : KAMI SENGAJA MASUK KE YAMAN DAN SURIAH UNTUK
MELEBARKAN AJARAN SYIAH
Salah satu pimpinan Garda Revolusi Iran, Mayjen
Muhammad Ali Ja’fari menyebut bahwa negaranya memang sengaja masuk ke Suriah
dan Yaman. Salah satu tujuan masuknya mereka adalah untuk memperkuat dan
melebarkan pemahaman syi’ah ke dua negara tersebut.
“Iran telah menyiapkan 100
ribu pasukan bersenjata untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Suriah dan
Revolusi Islam Iran, guna memerangi para pemberontak dan melebarkan sayap
perjuangan,” kata Ja’fari dalam sebuah acara yang disiarkan televisi Iran, Press
TV.
Ja’fari menegaskan bahwa Barat
begitu ketakutan dengan paham Syiah dan penyebarannya. Iran, menurutnya akan
menjadi kekuatan yang lebih menakkutkan lagi jika berhasil menggabungkan
negara-negara teluk seperti Suriah, Irak, Yaman dan Libanon.
“Kaum muslimin akan bergabung
dengan Iran, Suriah, Irak, Yaman dan Libanon,” tegasnya lagi.
Adapun Yaman, Ja’fari
menegaskan bahwa intervensi negaranya bukanlah intervensi yang dilakukan secara
langsung. Namun, Iran masuk ke Yaman melalui pergerakan kelompok pemberontak
Hutsiyin, demikian seperti dikutip dari alarabiya, Jumat (8/5/2015)
Pengakuan Ja’fari ini seolah
menegaskan bahwa kasus-kasus yang kini terjadi di negara-negara Timur Tengah
tak lepas dari campur tangan Iran. Bahwa semua negara yang disusupi oleh Iran
mengalami kekacauan luar biasa, dan mengorbankan puluhan ribu warga negara yang
dimaksud. (GI)
LATAKIA, KAMPUNG HALAMAN BASHAR ASSAD DI UJUNG
TANDUK
Gabungan pejuang Suriah dan
tentara Suriah terlibat pertempuran sengit di barat laut provinsi Latakia
Suriah pada hari Kamis (30/4). Pertempuran tersebut menjalar mendekatai kampung
halaman Bashar al Assad, tentara dan pejuang Suriah mengatakan seperti
dilansir zaman al-wasl.
Serangan mujahidin tersebut dibalas dengan serangan
jet tempur Assad. Sebuah sumber militer mengatakan kepada kantor berita SANA
bahwa jet tempur rezim Assad membom tempat persembunyian
mujahidin di pedesaan Latakia utara.
Latakia adalah pelabuhan utama di Suriah dan wilayah
penting yang harus dikuasai pejuang bila ingin menggulingkan Bashar Assad.
Dua sumber mujahidin mengatakan pertempuran
terjadi di dekat pegunungan Jabal al-Akrad, dekat dengan beberapa puncak
tertinggi di Suriah yang menghadap ke desa Syiah dan dekat dengan
Qardaha, kota kelahiran dari keluarga Assad.
“Jika puncak sudah kami kuasai maka akan membuat
desa Syiah di jarak tembak kami,” kata salah seorang komandan lapangan Ahrar al
Sham.
Pejuang Suriah telah membebaskan Idlib dan sekarang
merembet ke wilayah yang semakin mendekati Latakia. (lasdipo)
PEJABAT ISRAEL: KEMAMPUAN SYI’AH HIZBULLAT DAN
IRAN DALAM LINDUNGI BASHAR ASSAD TURUN DRASTIS
Kemampuan milisi Syi’ah Hizubullat Libanon dan Garda Revolusi
Syi’ah Iran yang selama ini menjadi tulang punggung rezim Nushayriah Bashar
Al-Assad dalam menghadapi mujahidin di Suriah telah turun secara dramatis,
seorang pejabat Zionis Israel mengatakan.
“Intelijen Militer Israel menegaskan
bahwa kemampuan Hizbullah (baca;Hizbullat) Libanon dan Pengawal Revolusi Iran
untuk melindungi rezim Suriah telah secara dramatis menurun, kata juru bicara
Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Alon Ben-David, mengatakan hari Ahad
(10/5/2015).
Ben-David mengatakan hal tersebut dalam
sebuah sambutan yang di dipublikasikan oleh surat kabar Israel Maariv, dalam
edisi hari Ahad.
Juru bicara Angkatan Pertahanan Israel
(IDF) memberi contoh kegagalan keduanya dalam membuat kemajuan di Suriah
selatan dimana mereka menghadapi perlawanan sengit dari mujahidin dan
kehilangan banyak dari wilayah-wilayah yang mereka duduki.
Rezim Assad juga telah kehilangan
provinsi Idlib dan ibukotanya dengan nama yang sama jatuh ke tangan mujahidin
Suriah awal bulan lalu. Pemerintah Suriah hanya menguasai beberapa wilayah
kecil dari provinsi yang terletak di barat laut negara itu.
Kemajuan mujahidin juga nampak di
beberapa bagian provinsi lain seperti di Hama, Aleppo dan wilayah pesisir
Latakia. Rezim Assad sendiri hanya menguasai beberapa lingkungan di ibukota
Damaskus dimana sisanya berada di tangan oposisi. (st/ara/vi)
https://duniaislamnews.wordpress.com/2015/05/12/pejabat-israel-kemampuan-syiah-hizbullat-dan-iran-dalam-lindungi-bashar-assad-turun-drastis/
https://duniaislamnews.wordpress.com/2015/05/12/pejabat-israel-kemampuan-syiah-hizbullat-dan-iran-dalam-lindungi-bashar-assad-turun-drastis/
Apakah Liputan Islam ( media syi'ah ) Mau Bilang Ulama
Sunni Hoax & Takfiri? [pernyataan jelas
tentang Ahmad Hassoun dan al-Buthy dari ulama besar dan muffassirul ‘ashr,
Al-‘Allamah Al-‘Alim Al-Bahr Al-Mufassir Abuya Syaikh Muhammad Ali Ash-Shobuni
Al Halabi hafizhahullah, yang dengan jelas mengatakan bahwa Ahmad Hassoun
adalah munafiq mudzabdzab penjilat rezim mujrim Bashar]
Aleppo Dan Wajah Kemanusiaan Kita (Terhadap Muslim
Arab). Sikap Pemerintah Dan Ulama Mainstream Kita Yang Membisu, Persis Sama
Dengan Sikapnya Saat As-Sisi Membantai Puluhan Ribu Muslim Arab Mesir. Hanya
Saudi Dan Negara-negara Teluk Yang Berani Sebut Pemboman Aleppo Kejahatan Keji
Kemanusiaan. Matinya Nurani !
Aleppo Dibombardir, Persatuan Ulama Muslim Dunia,
Asosiasi Ulama Muslim Lebanon,Ulama-Ulama Saudi ( Arab ) Serukan Galang Bantuan
Dan Kewajiban Bela Muslim Suriah. Allah Matikan Hati Ulama Mainstream
Indonesia, Karena Kekotoran Aqil Dan Mulutnya.
Amnesty Internasional : Milisi Syiah Lebih Kejam
Dibanding ISIS. Kekejaman Syiah Di Irak Dan Suriah Semakin Menjadi-Jadi.
Kejahatan Amerika Serikat Dan Iran Di Timur Tengah.
“Assad Harus Lengser, Hidup Atau Mati”, Kata Oposisi
Aleppo Dan Titik Balik Amerika Serikat. Syam, Negeri
Tempat Manusia-Manusia Pilihan
Abu Rusydan: Tak Ada Kekuatan Makhluk Apa Pun Mampu
Halangi Orang Pergi Ke Syam
Bukti Yang Mementahkan Pengingkaran & Pembelaan
Tokoh Liberal Islam Nusantara Kh. Mustofa Bisri Terhadap Fatwa Mufti Rezim
Barbar Alawi Assad Dukungan Syiah Iran-Komunis Rusia Untuk Membantai Penduduk
Aleppo
Bashar Assad Dan Kaum Syiah Alawiyyin
Benar-Benar Berhati Iblis Di Barbar Putin : Dalam 5
Bulan Kami Uji Coba 30.000 Bom Di Suriah !
Bukti Syi’ah = Yahudi ( Bahkan Lebih Keji ) ! Bantu
Rusia di Suriah, Menlu Israel Juga Serukan Kerjasama dengan Iran dan Hizbullah
Darah Saudara
Kalian Terus Mengalir, Masihkah Kalian Acuhkan Suriah ( masih punya hati ) ?
Anak- Anak Suriah Ikut Bertempur Melawan Assad
Damaskus: Kota Para Ulama Ahlus Sunnah. Rebut Damaskus
Dari Tangan Syi’ah !
Dunia darurat Syiah, Legiun Asing Iran
beroperasi di seluruh dunia
Daftar Artikel
Lamurkha Terkait Kejahatan Rusia, Iran Dan Amerika Terhadap Muslim Suriah
Erdogan
Menyebut Assad Lebih Teroris Dibandingkan ISIS
Fatwa Mengerikan Ulama As-Su’ ( Per Biadab Wa Al
Kadzab ) Alawit Pro-Assad Ahmad Badr Al-Hassoun : Musnahkan Warga Aleppo.
Syi’ah Sekte ‘Alawiyyun Atau Disebut Juga Nushairiyyah Lebih Kafir Dari Yahudi
Dan Nasrani !
Fakta, Kejahatan Syiah Assad Laknatullah Lebih Sadis (
Keji ) Dari Nazi, Pengulangan Sejarah Kekejaman Syi’ah Sejak Abad Pertama
Hijriah. Kesaksian Seorang Diplomat Yang Membelot Dari Rezim Assad.
Pengkhianatan Menteri Syiah, Ali Bin Yaqtin Pada Masa Harun Al-Rasyid.
Fakta Mengejutkan ! Pengkhiatan Syiah di balik
runtuhnya kekhilafahan Islam ( Utsmaniyah )
Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian
I )
Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian
2 )
Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian
3 )
Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian
4 )
Jihad Suriah Perang Akhir Zaman Melawan Syiah ( Bagian
5 )
Kota Hama, Februari 1982 : Pembantaian Puluhan Ribu
Aswaja Suriah oleh Teroris Barbar Syi’ah Laknatullah Hafidz al-Assad ( Sejenis
Anaknya, Bashar al-Assad)
Kekejaman Syiah di Suriah; Anak-Anak Hidup Hanya untuk
Menunggu Giliran Dibunuh. Tiga Tahun Dikepung, Wanita & Anak-Anak di Kota
Darya Minta Bantuan, Dubes Kita Malah Menghujat !
KTT OKI Di Turki Tamparan Hebat Terhadap Iran Dan
Hizbullata. Presiden Iran Hassan Rouhani Mengaku Sebagai Ahli Agama Dan
Bersorban Besar Lari Ketakutan Sebagai Tertuduh Pelaku Kejahatan Dan Dikecam
Negara-Negara OKI ! Cuma Anasir-Anasir Syiah Di Indonesia Yang Bela !
Kepanikan Iran dan Kroco-kroconya menghadapi Tindakan
Keras Islam dan Arab !
Kekejaman Isis Dan Kekejaman Syi’ah, Mana Lebih Kejam
?
Kesaksian Atas Horor Kekejaman Tentara Rezim Assad
Yang Dibantu Hizbullah & Iran
Keutamaan Bumi Syam Dalam Al Quran Dan As Sunnah.
Perang Suriah, Pintu Awal Pembebasan Bumi Syam. Ulama Suriah: Ini Adalah
Revolusi Islam.
Kepada Ustadz KH Muh Idrus Ramli ( Dan Haters Lainnya
) Dari Pada Syahwat Kebenciannya Terhadap Wahhabi Menggangu Ketaqwaan Anda,
Lebih Baik Kumpulkan Semua Tulisan Anda Silahkan Bandingkan Dan Simpulkan
Dengan Ratusan Artikel Dilamurkha Terkait Masalah Pokok ( Ushul ) Yang Sering
Dinisbatkan Negatif Terhadap Wahhabi.
Kaum Alawit Dalam Dunia Islam. Alawiyyin Suriah,
Sebuah Sekte Rahasia Yang Berkuasa
Keutamaan Perjuangan Di Syam
Kemenangan Islam Bermula Dari Syam, Irak Dan Yaman
Ketakutan Syiah Terhadap Kebangkitan Ahlussunnah di
Suriah
Kemenangan di Suriah, Dajjal dan Turunnya Nabi Isa
Lebih Dari 50 Negara Muslim Tuduh Iran Dukung
Terorisme Di Depan Mata Rouhani. Aneh, Indonesia Bela Hizbullata ( Sudah Di Cap
Teroris Negara Teluk Dan Liga Arab ). Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) Mengaku
Sedih Dengan Kondisi Negara-Negara Islam Di Dunia Semakin Terpecah Belah, Tapi
Indonesia Pro Iran ( syi'ah )
Liga Arab Kukuhkan Syiah Hizbullah Lebanon Organisasi
Teroris ! ( Alhamdulillah )
Lembaga HAM: 60 Ribu Orang Tewas Di Penjara Rezim
Barbar Bashar Syiah Suriah
Mengapa Kita Harus Membantu Muslim Suriah ? Meragukan
Kekafiran Dan Bela Bashar Al-Assad Merusak Iman ( Bisa Batalkan Aqidah Islam )
Mayoritas Muslimin Indonesia Sangat Antusias Dan
Mendukung Perjuangan Rakyat Suriah Melawan Pemerintah Zalim Syiah Bashar Assad,
Kecuali Pemerintah ( Akibat Anasir Syiah ) Dan Ulama Koplak, Padahal Korbannya
Mayoritas ASWAJA
Menyibak Tabir Syiah Kontemporer
Mengapa Sahabat Nabi SAW Banyak Hijrah Dan Mati Syahid
Di Bumi Syam. Mujahidin Yang Bertempur Di Suriah Saat Ini Adalah Para Keturunan
Sahabat Nabi.
Malaysia (Ahlus Sunnah Syafi’i) Masuk, Karena Tegas
Terhadap Kesesatan Syiah, Menghormati Bangsa ( Islam ) Arab. Di Indonesia
Tokoh-Tokoh Syiah Dekat Dengan Kekuasaan (Berjasa Besar Di Pilpres 2014) Dan
Banyak Anasir Anti ( Islam ) Arab Di Organisasi Islam ( Ulama ) Terbesar,
Berasyik Masyuk Dengan Teroris Syi’ah ( Iran ) ! Teroris Syi’ah Iran Tidak Ikut
Karena Biang Keladi Terorisme Di Negara-Negara Arab ( Negara Islam ), Indonesia
Ternyata Sudah Punya Kerjasama Terorisme Dengan Negara Syiah Iran.
Media Jahanam Syiah Pendukung Rezim Biadab Basyar
Assad Gemar Pelintir Berita. Dubes Indonesia Di Suriah Pendukung Berat Rezim
Yang Sama, Sesat Fikir !
Membantu Kaum Muslimin Suriah adalah Jihad fie
Sabilillah. Perang di Suriah Adalah Perang Terhadap Islam dan Kaum Muslimin.
Umat Islam Harus Peduli Syam/Suriah, Sebagai Bukti keimanan.
Negara Teluk Tetapkan Hizbullah Lebanon Kelompok Teroris
http://www.kiblat.net/2016/03/03/negara-teluk-tetapkan-hizbullah-lebanon-kelompok-teroris/Pemerintah Indonesia Dukung Penuh Rezim
Syiah Assad di Suriah ?? [ 90 % Penduduk Suriah Ahlus Sunnah, Pasti Tumbangkan
Rezim Minoritas Kafir Syiah laknatullah Bashar al-Assad ]
PBB Tuding Pemerintah Suriah Bunuh Ribuan Tahanan
Perang Paling Brutal Abad 21, Penyebab Perang Sipil
Suriah
Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif Kondisional,
Malu-Malu Beraliansi Dengan Majusyiah Iran ( Rusia ) Dan Anti Arab ( Saudi )!
Terlihat Dikendalikan Unsur Rafidhi. Barbar Syiah Bashar Assad Tumbang, Akan
Terjadi Perubahan Fundamental. OKI 2016 Harus Buka Kekejaman Majusyiah Iran
Terhadap Ahlus Sunnah. Putera Mahkota Saudi: Dunia Islam Tengah Menghadapi
Ancaman Bahaya Teroris Syiah. Tuduhan Keji Duta Besar Indonesia Di Suriah
Terhadap Muslim Madaya Sangat Jelas Keberpihakannya Pada Rezim Syiah Bashar
Assad Laknatullah 'Alaihi
Perang Ini Telah Allah Takdirkan, Pusat Negara Islam
Ada di Bumi Syam
Perhimpunan Ulama Syam Serukan Wajibnya Jihad Bagi
Kaum Muslimin Di Negeri Syam
Pengkhiatan Syiah di balik runtuhnya kekhilafahan
Islam
Pengkhiatan Syiah di balik runtuhnya kekhilafahan
Islam
Rabithah Ulama Syam ( Syaikh Usamah Ar-Rifa’I,
berpaham Asy’ari ) dan Ikatan Ulama Suriah : Adu Domba Umat Islam, di Suriah
Syiah Hembuskan Isu Wahabi, Proyek Syiah Persia Kuasai Bumi Syam Pasti Gagal.
Ulama Su’ Indonesia apa lebih Berilmu dari mereka ?
Rezim Assad Jatuh, Israel Akan Serang Mujahidin Suriah
Rezim Jokowi Dukung Penuh Rezim
Syiah Assad di Suriah
Rezim Assad Biangnya Kejahatan Di Suriah
Semakin Jelas Hakekat Perang Di Suriah Antara Sunni
Dengan Alawi!
Syaikh Kiraiyyin Rajih : “Mufti Suriah Ahmad Badredin
Hassoun,Orang Yang Sangat Jahat. Dalam Sekali Waktu Dia (Hassoun) Yahudi, Juga
Kristen, Juga Syiah, Juga Alawiyah, Juga Mutazilah, Juga Jahmiyah…. Dia Ini
Tidak Punya “Warna Asli”, Dia Berganti Kulit Sesuai Keadaan. Paling Sesat Di
Kalangan Mahluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” !
Syaikh Al Arifi: Mujahidin yang Bertempur di Suriah
saat ini Adalah Para Keturunan Sahabat Nabi
Syarif Baraja: Antek Bashar Assad di Indonesia dan
Kaum Liberal Selalu Satu Barisan, Mengapa?
Situs Syi'ah Malu-malu ( Abu-abu )
"Melintir" Seruan Ukhuwah Syekh DR. Aidh bin Abdullah Al-Qarni,
Padahal Beliau Menyadari "Kebejadan Syi'ah" !
[ Seruan Syekh Aidh al-Qarni ini muncul setelah Syaikh
Ahmad Bedreddine Hassoun (Suriah), mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa
sudah menjadi kewajiban bagi umat muslim untuk mendukung Presiden Bashar
al-Assad.]
Syiah Di Balik Pembantaian Yang Terjadi Di Suriah?
Seperti Induk Semangnya Rezim Barbar Syiah Bashar Dan
Komunis Rusia, Pendukungnya Syiah Indonesia Benar-Benar Al-Kadzab, Memanipulasi
Kebenaran Pengeboman RS Di Aleppo Dan Kamp Pengungsi Di Idlib.
Semua Negara Islam ( PBB ) Mengecam Kebarbaran
Majusyiah Iran, Indonesia Tidak ? Bagaimana Bisa Mendamaikan Kedua Negara,
Kalau Indonesia terkesan Memihak (Sudah Punya Kesepakatan Kerjasama Militer Dan
Intelijen ) Dengan Majusyiah Iran.
Syiah Rofidhoh Lebih Kejam Dari Yahudi dan Nasrani
Sekjen Hizbulatta Puji Negara Indonesia, Tersibak
Indonesia Mendukung Hizbulatta Dan Penjagal Bashar Memerangi Muslim Suriah ?
Sekjen PBB Kutuk Campur
Tangan Syiah Hizbullah di Suriah
Siapa Yang Akan Menangkan Perang Di Suriah Sesuai
Sabda Rasulullah ?
Syam Adalah Standar Kebaikan Umat Islam, Amanah Di
Pundak Kalian. Kalian Lebih Layak Untuk Bersatu Dari Pada Musuh Kalian!
Tegaknya Khilafah Di Syam, Kunci Pembebasan Baitul Maqdis
“Syam Jadi Magnet Besar Kumpulnya Orang-orang Kafir
Untuk Mengalirkan Darah Kaum Muslimin”
Sampai Kapan Rezim Assad Akan Bertahan di Suriah?
Senator Amerika: Tumbangnya Asad Berarti Penjajahan
Islam Dan Kaum Muslimin Atas Eropa. Bukti Nyata, Mengapa Amerika Dan Eropa
Membela Matia-Matian Basyar Asad?!!
Syiah Musuh Yahudi?
Jawab 10 Pertanyaan Ini Dulu, Bro! Kontradiksi Syiah, Berasal dari Yahudi Tapi
Berkoar Lawan Yahudi
Tokoh Syiah Suriah Tolak Assad Memerintah Lagi
Terkuak Kebiadaban Syiah ( Iran ), Hassan Rouhani:
Kalau Tidak Karena Syiah Iran, Maka Damaskus (Syiah 12 %) Dan Baghdad (60%
Muslim : 40 % Syiah) Akan Jatuh Ketangan Kelompok Sunni (Muslim). Raja Saudi
Kirim Bantuan Kemanusiaan Ke Muslim Al-Anbar Irak Dicurigai Media Syiah Iran.
Untuk Begundalnya Di Indonesia, Mufti Rezim Assad,
Ahmad Badruddin Hassoun Akui Dirinya Bagian Dari Syiah, Simak Pernyataan
Nyeleneh Lainnya !
Uni Eropa: Sudah Saatnya Dunia Internasional Gelar
Invasi Militer Di Suriah. “Saya Tidak Melihat Kemungkinan Syiah Alawi Yang
Mewakili 12% Dari Penduduk Suriah Dan Membantai Setengah Juta Warganya Akan
Kembali Menjadi Pemimpin Di Negara Tersebut. Itu Adalah Hal Yang Gila,”
(Video) Nasehat
Untuk Muslimin Yang Masih Memiliki Hati. Apa Yang Telah Kita Lakukan Untuk
Suriah? Anak-anak Kita Disembelih. Rakyat Suriah Dibantai, Pemerintah Indonesia
Tak Boleh Netral
Video: Bukti Ahmad Hassoun ( Dajjal Wa Al-Kadzab )
Fatwakan Penghancuran Aleppo
Wapres ( JK) Serukan Kembali Kepada Qur’an Dan Hadits.
Diberitahu Bahaya Dan Sesatnya Syi’ah, JK: Itu Adalah Fitnah Dari Wahabi ( ?!
), Membela Nabi Palsu Ahmadiyah & Syiah, Pererat Hubungan Dengan Iran Dan
Bela Bashar Assad, Padahal KTT OKI Di Turki,Liga Arab, Parlemen Arab,Negara
Teluk Menyatakan Iran ( Juga Hizbullata) Biang Kerok Terorisme ! Bingung, Mau
Dibawa Kemana Umat Islam Indonesia ?
Yang Bilang
Rafidhah Adalah Muslimin, Saudara Kita, Tidak Mengharuskan Pengkafiran Terhadap
Mereka Adalah Orang Jaahil Murakkab!! Rafidhah Dan Syi’ah Lebih Berbahaya Dari
Yahudi Dan Nashara
21 Duta Besar Dari Negara Muslim ( Termasuk Malaysia )
, Arab Dan Negara Lainnya, Tanpa Indonesia, Nyatakan Dukungan Untuk Saudi.
Sepertinya Indonesia Memihak (Terkooptasi ) Majusyiah Iran Dan Saudi Tau
Politik Luar Negeri Indonesia Dipengaruhi Tokoh-Tokoh Syiah Di Lingkaran
Kekuasaan. Bagaimana Kita Dipercaya Saudi Untuk Mendamaikan ?