Wednesday, July 1, 2015

Resmi, Iran Akui Ratusan Tentaranya Tewas di Suriah

Ya Allah Ya Rabb, Binasakanlah Agressor Syiah ( Iran dan Antek2nya ) Laknatullah, Pembunuh Husain bin ‘Ali RA dan Keturunannya, Pembantai Anak-Anak/Perempuan Ahlus Sunnah di Suriah, Irak, Yaman dan Penindas Keji Ahlus Sunnah di Iran, Seperti “Kaum-kaum Terdahulu” Yang Telah Engkau Binasakan.

TEHERAN (gemaislam) – Kantor berita Iran, IRNA, menyebutkan bahwa sekitar 400 tentara Garda Revolusi Iran tewas dalam krisis yang terjadi di Suriah. Pernyataan ini menjadi penguat akan keterlibatan negara syiah tersebut dalam konflik 4 tahun yang terjadi di Suriah.
Dalam pernyataannya, IRNA menyebut bahwa dari jumlah tersebut, puluhan diantaranya merupakan tentara yang berasal dari Brigade Fathimiyun asal Afganistan dan Pakistan.
“Sekitar 79 tentara yang tewas berasal dari Brigade Fathimiyun. Tentara Garda Revolusi merekrut dan menjadikan mereka sebagai tentara, serta mempersenjatai mereka setelah sebelumnya mereka menjadi pengungsi di Iran,” tulis IRNA yang dikutip dari islammemo, Ahad (28/6/2015).
Dengan adanya pernyataan resmi yang dikeluarkan kantor berita Iran, maka keterlibatan negara syiah dalam krisis yang terjadi di Suriah bukanlah isapan jempol semata. Bahkan para pengamat menyebutkan bahwa jumlah tentara Garda Revolusi Iran yang tewas jauh lebih besar dibanding apa yang disebiukan oleh pemerintah Iran.
Krisis yanga terjadi di Suriah hingga kini telah berlangsung lebih dari 4 tahun. Pemerintah Suriah di bawah kendali Bashar Assad yang berhaluan syiah, mendapatkan banyak dukungan dari pemerintah Iran yang juga berakidah syiah.
Redaktur : Aziz Rachman

Iran Ingin Memperluas Imperialisme Mereka di Timur Tengah

Dalam sebuah acara di Riyadh, Arab Saudi Direktur urusan kebudayaan Arab Saudi Pangeran Faisal bin Saud menegaskan manuver Iran selama ini cukup membuat Kawasan Teluk dalam kondisi berbahaya. Iran ingin menjadikan timur tengah menjadi wilayah jajahan mereka sebagaimana mereka menguasai pengaruh di Iraq, Suriah dan Lebanon. Terutama untuk wilayah yaman mereka ingin merebut pemerintahan sah yaman dengan menyokong pemberontak hutsy.

Nafsu angkara Iran untuk mendirikan dinasti syi'ah safawi dibuktikan dengan terus meningkatkan kemampuan nuklir mereka. Hal ini sangat bertentangan dengan perdamaian dunia. Bahkan hal ini telah menyeret permusuhan sengit terhadap Iran. Ia juga menyebutkan bahwa akibat ambisi Iran seperti di Iraq dimana pemerintahan Iraq setelah Saddam Husen runtuh didominasi oleh kaum syi'ah. Pemerintah Iraq yang beragama syi'ah ini terus melakukan tindakan semena-mena dengan membunuh kaum muslimin dan menyiksa mereka. Munculnya ISIS dan kelompok garis keras lainnya adalah akibat tindakan kejam PM Maliki diIraq. Penindasan selama ini terhadapa kaum muslim sunni  melahirkan kelompok-kelompok yang menetang kebijakan PM Iraq ini.
Jikalau Iran ingin hidup berdampingan secara baik maka mereka harus menghormati kedaulatan sebuah negara. Bukan dengan mensupport para pemberontak untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.

Wajarlah hal ini mereka lakukan karena ini semua adalah titah dari Khomeini yang menyuruh agar memerangi semua negri muslim sampai mereka menjadi syi'ah...

Pertahankan Damaskus, Ribuan Milisi Iran dan Irak Tiba Di Suriah
Ribuan milisi Syiah dari Iran dan Irak telah tiba di Suriah dalam beberapa pekan terakhir, untuk membantu pasukan Basyar Asad mempertahankan Damaskus, lapor pihak keamanan Suriah, Rabu (03/06).
“Ada sekitar 7.000 milisi Iran dan Irak tiba Suriah selama beberapa minggu terakhir. Dengan tujuan utama mempertahankan ibu kota dari serangan mujahidin. Jumlah paling banyak berasal dari Baghdad,” kata orang Basyar yang tidak ingin menyebutkan namanya.
Tujuan dari kedatangan tersebut adalah untuk mencapai 10.000 milisi untuk membantu pasukan Basyar di Damaskus dan kedua merebut kembali kota Jisr al-Shughur yang merupakan kunci untuk pantai Mediterania dan Hama.
Kantor berita resmi Iran, IRNA mengutip dari pernyataan Jenderal Garda Revolusi, Qassem Soleimani yang menyatakan, “Dunia dalam beberapa hari mendatang akan terkejut dengan apa yang sedang kami persiapkan bersama para pemimpin militer Suriah.”
Iran adalah sekutu utama rezim Basyar Asad dalam menghabisi warga sipil Suriah. [tom/zaman alwsl]
“Amerika Gunakan Syiah untuk Hadapi Muslim di Timur Tenga

Aktivis Dakwah Senior, Ustadz Mashadi mengatakan Amerika Serikat menggunakan kekuatan Syiah untuk menghadapi kekuatan Muslim Ahlussunnah di Timur Tengah.
“Amerika menggunakan Syiah sebagai proxy war untuk hadapi Sunni,” katanya saat bedah buku ‘Republik Komedi Setengah Presiden’ yang digelar Jamaah Anshar Syariah di Kantor Gatra, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Selasa Sore (9/6).
Kenyataan itu, kata Mashadi, nampak dengan jelas ketika Amerika Serikat mendukung program nuklir Iran. Sehingga, menimbulkan kekecewaan negara-negara Arab di kawasan Teluk. Selain, bisa dilihat kerjasama AS dengan Syiah di Irak.
“Hingga akhirnya Saudi melakukan pertemuan dengan Israel, untuk menghadapi ancaman nuklir Iran,” tutur mantan Deklarator Partai Keadilan (PK) ini.
Menurut dia, Iran memiliki ambisi untuk menghegemoni di kawasan Timur Tengah. Dalam rangka tujuan tersebut, Iran tidak hanya melakukan gerakan dakwah, pendidikan, dan ekonomi. Akan tetapi, juga dengan kekuatan senjata.
“Bahkan, kalau kita dengar pernyataaan Ali Sistani, Iran dia sebut ingin mendirikan imperium Persia dengan berpusat di Baghdad,” ujarnya.
Dia berpendapat, Iran juga sudah menguasai bulan sabit kawasan Teluk. Dari mulai Lebanon, Suriah, Bahrain, hingga ke Yaman.
“Kalau Yaman tidak diintervensi oleh Saudi, Saudi mungkin juga sudah dicaplok karena di Saudi juga ada basis Syiah,” terangnya.
Kata mashadi, permainan politik Amerika Serikat tersebut bagian dari“Global War on Teror” yang dilancarkan di negeri-negeri Islam. Tidak sekedar menggunakan proksi Syiah, Amerika juga menghantam semua kekuatan yang ingin mendirikan negara Islam dengan stempel teroris. Sebagaimana, saat ini juga dialami oleh Ikhwanul Muslimin di Mesir.
“Bahkan, Mesir terus mendorong negara-negara Arab untuk memasukkan Ikhwan ke dalam daftar teroris,” jelas Mantan Anggota DPR RI ini.