Ya Allah Ya Rabb,
Binasakanlah Agressor Syiah ( Iran dan Antek2nya ) Laknatullah, Pembunuh Husain
bin ‘Ali RA dan Keturunannya, Pembantai Anak-Anak/Perempuan Ahlus Sunnah di Suriah,
Irak, Yaman dan Penindas Keji Ahlus Sunnah di Iran, Seperti “Kaum-kaum
Terdahulu” Yang Telah Engkau Binasakan.
TEHERAN (gemaislam) – Kantor berita Iran, IRNA, menyebutkan bahwa sekitar 400 tentara
Garda Revolusi Iran tewas dalam krisis yang terjadi di Suriah. Pernyataan ini
menjadi penguat akan keterlibatan negara syiah tersebut dalam konflik 4 tahun
yang terjadi di Suriah.
Dalam
pernyataannya, IRNA menyebut bahwa dari jumlah tersebut, puluhan diantaranya
merupakan tentara yang berasal dari Brigade Fathimiyun asal Afganistan dan
Pakistan.
“Sekitar
79 tentara yang tewas berasal dari Brigade Fathimiyun. Tentara Garda Revolusi
merekrut dan menjadikan mereka sebagai tentara, serta mempersenjatai mereka
setelah sebelumnya mereka menjadi pengungsi di Iran,” tulis IRNA yang dikutip
dari islammemo, Ahad (28/6/2015).
Dengan
adanya pernyataan resmi yang dikeluarkan kantor berita Iran, maka keterlibatan
negara syiah dalam krisis yang terjadi di Suriah bukanlah isapan jempol semata.
Bahkan para pengamat menyebutkan bahwa jumlah tentara Garda Revolusi Iran yang
tewas jauh lebih besar dibanding apa yang disebiukan oleh pemerintah Iran.
Krisis
yanga terjadi di Suriah hingga kini telah berlangsung lebih dari 4 tahun.
Pemerintah Suriah di bawah kendali Bashar Assad yang berhaluan syiah,
mendapatkan banyak dukungan dari pemerintah Iran yang juga berakidah syiah.
Redaktur
: Aziz Rachman
Iran
Ingin Memperluas Imperialisme Mereka di Timur Tengah
Dalam sebuah acara di
Riyadh, Arab Saudi Direktur urusan kebudayaan Arab Saudi Pangeran Faisal bin
Saud menegaskan manuver Iran selama ini cukup membuat Kawasan Teluk dalam
kondisi berbahaya. Iran ingin menjadikan timur tengah menjadi wilayah jajahan
mereka sebagaimana mereka menguasai pengaruh di Iraq, Suriah dan Lebanon.
Terutama untuk wilayah yaman mereka ingin merebut pemerintahan sah yaman dengan
menyokong pemberontak hutsy.
Nafsu angkara Iran untuk mendirikan dinasti syi'ah
safawi dibuktikan dengan terus meningkatkan kemampuan nuklir mereka. Hal ini
sangat bertentangan dengan perdamaian dunia. Bahkan hal ini telah menyeret
permusuhan sengit terhadap Iran. Ia juga menyebutkan bahwa akibat ambisi Iran
seperti di Iraq dimana pemerintahan Iraq setelah Saddam Husen runtuh didominasi
oleh kaum syi'ah. Pemerintah Iraq yang beragama syi'ah ini terus melakukan
tindakan semena-mena dengan membunuh kaum muslimin dan menyiksa mereka.
Munculnya ISIS dan kelompok garis keras lainnya adalah akibat tindakan kejam PM
Maliki diIraq. Penindasan selama ini terhadapa kaum muslim sunni
melahirkan kelompok-kelompok yang menetang kebijakan PM Iraq ini.
Jikalau Iran ingin hidup berdampingan secara baik
maka mereka harus menghormati kedaulatan sebuah negara. Bukan dengan mensupport
para pemberontak untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.
Wajarlah hal ini mereka
lakukan karena ini semua adalah titah dari Khomeini yang menyuruh agar
memerangi semua negri muslim sampai mereka menjadi syi'ah...
Pertahankan Damaskus,
Ribuan Milisi Iran dan Irak Tiba Di Suriah
Ribuan milisi
Syiah dari Iran dan Irak telah tiba di Suriah dalam beberapa pekan terakhir,
untuk membantu pasukan Basyar Asad mempertahankan Damaskus, lapor pihak
keamanan Suriah, Rabu (03/06).
“Ada sekitar 7.000 milisi Iran dan Irak tiba Suriah selama
beberapa minggu terakhir. Dengan tujuan utama mempertahankan ibu kota dari
serangan mujahidin. Jumlah paling banyak berasal dari Baghdad,” kata orang
Basyar yang tidak ingin menyebutkan namanya.
Tujuan dari kedatangan tersebut adalah untuk mencapai 10.000
milisi untuk membantu pasukan Basyar di Damaskus dan kedua merebut kembali kota
Jisr al-Shughur yang merupakan kunci untuk pantai Mediterania dan Hama.
Kantor berita resmi Iran, IRNA mengutip dari pernyataan Jenderal
Garda Revolusi, Qassem Soleimani yang menyatakan, “Dunia dalam beberapa hari
mendatang akan terkejut dengan apa yang sedang kami persiapkan bersama para
pemimpin militer Suriah.”
Iran adalah sekutu utama rezim Basyar Asad
dalam menghabisi warga sipil Suriah. [tom/zaman alwsl]
“Amerika Gunakan Syiah untuk Hadapi Muslim di
Timur Tenga
Aktivis Dakwah Senior, Ustadz
Mashadi mengatakan Amerika Serikat menggunakan kekuatan Syiah untuk menghadapi
kekuatan Muslim Ahlussunnah di Timur Tengah.
“Amerika menggunakan Syiah
sebagai proxy war untuk hadapi Sunni,” katanya saat bedah buku
‘Republik Komedi Setengah Presiden’ yang digelar Jamaah Anshar Syariah di
Kantor Gatra, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Selasa Sore (9/6).
Kenyataan itu, kata Mashadi,
nampak dengan jelas ketika Amerika Serikat mendukung program nuklir Iran.
Sehingga, menimbulkan kekecewaan negara-negara Arab di kawasan Teluk. Selain,
bisa dilihat kerjasama AS dengan Syiah di Irak.
“Hingga akhirnya Saudi
melakukan pertemuan dengan Israel, untuk menghadapi ancaman nuklir Iran,” tutur
mantan Deklarator Partai Keadilan (PK) ini.
Menurut dia, Iran memiliki
ambisi untuk menghegemoni di kawasan Timur Tengah. Dalam rangka tujuan
tersebut, Iran tidak hanya melakukan gerakan dakwah, pendidikan, dan ekonomi.
Akan tetapi, juga dengan kekuatan senjata.
“Bahkan, kalau kita dengar
pernyataaan Ali Sistani, Iran dia sebut ingin mendirikan imperium Persia dengan
berpusat di Baghdad,” ujarnya.
Dia berpendapat, Iran juga
sudah menguasai bulan sabit kawasan Teluk. Dari mulai Lebanon, Suriah, Bahrain,
hingga ke Yaman.
“Kalau Yaman tidak
diintervensi oleh Saudi, Saudi mungkin juga sudah dicaplok karena di Saudi juga
ada basis Syiah,” terangnya.
Kata mashadi, permainan
politik Amerika Serikat tersebut bagian dari“Global War on Teror” yang
dilancarkan di negeri-negeri Islam. Tidak sekedar menggunakan proksi Syiah,
Amerika juga menghantam semua kekuatan yang ingin mendirikan negara Islam
dengan stempel teroris. Sebagaimana, saat ini juga dialami oleh Ikhwanul
Muslimin di Mesir.
“Bahkan, Mesir terus
mendorong negara-negara Arab untuk memasukkan Ikhwan ke dalam daftar teroris,”
jelas Mantan Anggota DPR RI ini.