Sekiranya dalam bahasan ini ada tulisan yang bertentangan dengan judul diatas dan mengindikasikan "menang sendiri tanpa dalil yang shahih/sarih " silahkan kirim comments ke abuhuseinalqadisiah@gmail.com. Jazakallah khairan.
" Sekiranya disediakan dua meja, masing-masing kelompok NU-Wahhabi-Syiah diminta untuk mengumpulkan kitab-kitab rujukannya, niscaya NU dan Wahhabi akan terkumpul dimeja yang sama, Syiah dimeja yang lain ! "
Permasalahan timbul dimana syiah menyamar/taqiyah, memakai jaket NU untuk menghujat Wahhabi sesuai instruksi " imamnya di Iran" dan menjauhkan NU dengan Salafi "Wahhabi".
Perlu tampilnya Intelektual NU yang berpegang teguh/ikhlas pada mazhab Syafi'i ( bukan wahm syiah/liberal ) untuk memaparkan pemahamanya terutama yang pokok-pokok terkait dengan manhaj yang dipegang/didakwahkan Salafi "Wahhabi". Diperlukan sikap yang arif dan bermartabat tanpa menghujat/ saling menjatuhkan. sebaiknya secara tertulis dan ada baiknya dibuat Blog khusus yang disetujui kedua belah pihak, dengan skala prioritas pembahasan. juga perlu dikumpulkan semua tulisan-tulisan di media elekronik/cetak yang selama ini tercecer di berbagai blog-blog pribadi yang menjadi ajang perdebatan terkait masala-masalah krusial di tataran umat. Umat Islam cukup mereview pemahaman/pembahasannya di Blog bersama yang akan dibuat. wallahu a'lam
" Sekiranya disediakan dua meja, masing-masing kelompok NU-Wahhabi-Syiah diminta untuk mengumpulkan kitab-kitab rujukannya, niscaya NU dan Wahhabi akan terkumpul dimeja yang sama, Syiah dimeja yang lain ! "
Permasalahan timbul dimana syiah menyamar/taqiyah, memakai jaket NU untuk menghujat Wahhabi sesuai instruksi " imamnya di Iran" dan menjauhkan NU dengan Salafi "Wahhabi".
Perlu tampilnya Intelektual NU yang berpegang teguh/ikhlas pada mazhab Syafi'i ( bukan wahm syiah/liberal ) untuk memaparkan pemahamanya terutama yang pokok-pokok terkait dengan manhaj yang dipegang/didakwahkan Salafi "Wahhabi". Diperlukan sikap yang arif dan bermartabat tanpa menghujat/ saling menjatuhkan. sebaiknya secara tertulis dan ada baiknya dibuat Blog khusus yang disetujui kedua belah pihak, dengan skala prioritas pembahasan. juga perlu dikumpulkan semua tulisan-tulisan di media elekronik/cetak yang selama ini tercecer di berbagai blog-blog pribadi yang menjadi ajang perdebatan terkait masala-masalah krusial di tataran umat. Umat Islam cukup mereview pemahaman/pembahasannya di Blog bersama yang akan dibuat. wallahu a'lam
Wahhabiyah dan Nahdlatul
Ulama’
Titik Temu Nu dan Wahhabiyah
Rujukan
Pertama :
Titik Temu Wahabi-NU
Tampaknya selama ini ada
kesalahan informasi tentang Wahabi dan NU. Banyak orang Wahabi yang mendengar
informasi tentang NU dari sumber-sumber lain yang bukan karya tulis ulama NU,
khususnya Imam Muhammad Hasyim Asy’ari. Sebaliknya, banyak orang NU yang memperoleh
informasi tentang Wahabi tidak dari sumber-sumber asli karya tulis ulama-ulama
yang menjadi rujukan paham Wahabi. Akibatnya, sejumlah orang Wahabi
hanya melihat sisi negatif NU dan banyak orang NU yang melihat sisi negatif
Wahabi. Penilaian seperti ini tentulah tidak objektif, apalagi ada faktor
eksternal, seperti yang tertulis dalam Protokol Zionisme No 7 bahwa kaum Zionis
akan berupaya untuk menciptakan konflik dan kekacauan di seluruh dunia dengan
mengobarkan permusuhan dan pertentangan.
selama ini dikesankan
bahwa paham Wahabi yang dianut oleh pemerintah dan mayoritas warga Arab Saudi
itu berseberangan dengan ajaran Nahdlatul Ulama yang merupakan mayoritas umat
Islam Indonesia.
Untuk menilai paham
Wahabi, kita haruslah membaca kitab-kitab yang menjadi rujukan paham Wahabi,
seperti kitab-kitab karya Imam Ibnu Taymiyyah, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah,
dan termasuk kitab-kitab karya Syekh Muhammad bin Abdul Wahab yang kepadanya
paham Wahabi itu dinisbatkan.
Sementara
untuk mengetahui paham keagamaan Nahdlatul Ulama, kita harus membaca, khususnya
kitab-kitab karya Imam Muhammad Hasyim Asy'ari yang mendirikan Jam’iyyah
Nahdlatul Ulama.
Kesamaan ajaran Wahabi dan
NU itu justru dalam hal-hal yang selama ini dikesankan sebagai sesuatu yang
bertolak belakang antara Wahabi dan NU. Orang yang tidak mengetahui ajaran
Wahabi dari sumber-sumber asli Wahabi, maka ia tentu akan terkejut.
Namun,
bagi orang yang mengetahui Wahabi dari sumber-sumber asli Wahabi, mereka justru
akan mengatakan, "Itulah persamaan antara Wahabi dan NU, mengapa kedua
kelompok ini selalu dibenturkan?"
Dalam beragama, baik
Wahabi maupun NU, menganut satu mazhab dari mazhab fikih yang empat. Wahabi
bermazhab Hanbali dan NU bermazhab salah satu dari mazhab empat: Hanafi,
Maliki, Syafi’i, dan Hanbali. Di antara titik-titik temu antara ajaran
Wahabi dan NU yang jumlahnya puluhan, bahkan ratusan itu adalah sebagai
berikut.
Memang ada perbedaan
antara Wahabi dan NU atau antara Imam Ibnu Taymiyyah dan Imam Muhammad Hasyim
Asy’ari. Namun, perbedaan itu sifatnya tidak prinsip dan hal itu sudah terjadi
sebelum lahirnya Wahabi dan NU.
Dalam
praktiknya, baik Wahabi maupun NU, tidak pernah mempermasalahkan keduanya.
Banyak anak NU yang belajar di Saudi yang notabenenya adalah Wahabi. Bahkan,
banyak jamaah haji warga NU yang shalat di belakang imam yang Wahabi, dan
ternyata hal itu tidak menjadi masalah.
Wahabi
dan NU adalah dua keluarga besar dari umat Islam di dunia yang harus saling
mendukung. Karenanya, membenturkan antara keduanya sama saja kita menjadi
relawan gratis Zionis untuk melaksanakan agenda Zionisme, seperti tertulis
dalam Protokol Zionisme di atas. Wallahu al-muwaffiq.
Saya mengatakan tidak ada pertentangan antara NU dan Wahabi. Yang ada
adalah perbedaan antara ulama-ulama sumber rujukan NU dengan ulama-ulama sumber
rujukan “Wahabi”. Perbedaan ini ada jauh sebelum NU dan “Wahabi” lahir.
Jangankan NU dan “Wahabi”, Imam Syafi’i yang hanya satu orang, bisa berbeda
pendapat ketika berada di Baghdad dan Mesir. Antara ulama-ulama mazhab Syafi’i
juga bisa berbeda pendapat. Tapi perbedaan itu tidak akan keluar dari dua
karakter, pertama, tidak menyebabkan kekafiran dan kedua, perbedaan itu sudah
ada sebelum NU dan “Wahabi” ada. Jadi tidak perlu dipermasalahkan. Kalau ada
yang mengatakan “Wahabi” itu suka mengkafirkan dan membid’ahkan , maka itu
fitnah. Saya belajar “Wahabi” 9 tahun. Di dalam kitab-kitab “Wahabi” tidak ada
yang menyatakan selain kelompok “Wahabi” itu kafir. Itu fitnah untuk mengadu domba NU dan “Wahabi”.
Dan yang memfitnah itu adalah agen zionis. Kalau ada yang mengatakan Tuhannya
bukan Allah, baru itu kafir. Jadi perbedaannya hanya dalam hal furu’iyyah, bukan hal yang prinsip.
Ketika itu, istilah yang lazim bukan “Wahabi” tapi salafi atau taimi. Banyak pandangan beliau yang sama dengan “Wahabi”.
Kitab-kitab beliau banyak merujuk pada kitab-kitab Imam Ibnu Taimiyyah.
Imam Ibnu Taimiyyah itu rujukannya “Wahabi”. Tapi kata beliau, “Banyak
salafi-salafi yang palsu.” Palsu karena tidak mengikuti ajaran Imam Ibnu
Taimiyyah. Contohnya, mereka menilai orang-orang yang bertawasul dengan nama
Nabi Muhammad itu misalnya musyrik atau kafir. Padahal Imam Ibnu Taimiyyah
membolehkan itu
Sewaktu Saya di pesantren Tebu Ireng, kitab ilmu hadits karya Kiai
Mahfudz itu dipelajari. Ulama-ulama lokal seperti Kiai Mahfud Termas asal
Pacitan dan Kiai Nawawi asal Banten, juga menulis kitab, tapi menulisnya di
Mekkah. Bisa jadi Kiai Hasyim ‘Asyari menulis kitabnya di Mekkah karena beliau
pernah tinggal di sana.
(Prof.DR.Ali Mustafa
Ya’qub )
Ini adalah buah pikiran sangat bagus dari Prof.
Dr. Ali Mustafa Ya’qub tentang realitas dakwah di Nusantara. Beliau adalah Imam
Besar Masjid ISTIQLAL Jakarta; salah satu pakar hadits di negara kita; juga
anggota Dewan Komisi Fatwa MUI. Suara beliau dan lengkingan kepeduliannya,
sangat layak diapresiasi.
Ingat pula, KH. Hasyim Asyari di zaman Jepang
prakarsai terbentuknya MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia); nanti jadi cikal
bakal Masyumi. Orientasinya jelas: MENYATUKAN BARISAN KAUM MUSLIMIN, BAIK
ANGGOTA MIAI ATAU BUKAN.
Ingat juga, KH. Abdur Rasyid Syafi’i, putra KH.
Abdullah Syafi’i, keduanya ulama Aswaja Betawi. Tapi mereka LEGOWO dengan
persatuan Ummat. KH. Abdur Rasyid sebagai sesepuh di FUI (Forum Ummat Islam).
Janganlah kaum Muslimin Nusantara terjerumus
konflik Aswaja Vs Wahabi. Pastilah Syiah yang akan mengambil kebahagiaan dari
konflik ini. Nanti, kalau Aswaja dan Wahabi, sudah sama-sama hancur; Syiah akan
ambil kekuasaan (agama) di negara kita. Apa Anda tidak melihat prahara di Suriah, Irak, Yaman, Afghan, Libanon?
Di negara-negara itu MAYORITAS ASWAJA, bukan Wahabi.
Anda ingin kehancuran negeri-negeri itu terjadi di
Nusantara?
Sebuah rahasia penting. Jarang diungkap. Padahal perlu
diketahui. Terus terang saya sebal sekali
dengan kawan-kawan ASWAJA yang gemar memvonis Wahabi sesat, serupa Syiah.
Padahal ya, sekeras-kerasnya Wahabi (Salafi)
mengkritik ASWAJA, paling seputar bid’ah atau amal-amal yang didakwa mengandung
kesyirikan. Tidak pernah Wahabi memandang ASWAJA sebagai aliran sesat, seperti
Syiah. Pandangan Wahabi kepada ASWAJA, tak beda
dengan pandangan Muhammadiyah, Persis, Al Irsyad kepada NU. Kurang lebih
begitu. Banyak kalangan ASWAJA mendasarkan
sikapnya pada ajaran KH. Hasyim Asyari saat beliau mengingkari Wahabi. Kritik seperti itu sebenarnya berangkat dari
TANGGUNGJAWAB Kyai Hasyim untuk melindungi & mengembangkan Jum’iyah NU-nya.
Ibaratnya self protector-lah. Tapi secara
keumuman sebagai bagian dari Ummat, Kyai Hasyim mau sinergi dengan
elemen-elemen Wahabi. Anda tidak percaya?
Anda sebut saya fitnah? Tidak. Ini benar-benar nyata. Ada buktinya.
Buktinya, saat terbentuk Partai Masyumi, yang
menjadi Ketua Dewan Syuro-nya adalah Kyai Hasyim. Padahal Masyumi dikenal sebagai gudangnya Wahabi. Tapi
setelah merdeka. Stelah Kyai Hasyim wafat, pihak NU memilih menyisih dari
saudara-saudaranya, kalangan Wahabi. Kalau
melihat kawan-kawan ASWAJA begitu nafsu menyerang Wahabi, kadang saya membatin:
“Anda seolah merasa lebih alim dari Kyai Hasyim.”
Warisan Agung KH. Hasyim Asyari
Warisan Agung KH. Hasyim Asyari
Beliau wafat pada 7 September 1947. Dalam usia sekitar 72 tahun. Dimakamkan di Jombang.Beliau wafat kurang dari 2 tahun sejak berdiri MASYUMI pada 7 November 1945. Kalau wafat beliau mundur 2 bulan, berarti pas 2 tahun usia Masyumi. Beliau adalah KETUA DEWAN SYURO Masyumi. Dewan Syuro gitu lho… Pasti jabatan hebat kan. Coba lihat betapa kuatnya posisi Ketua Dewan Syuro PKS, PPP, atau PBB.
Beliau wafat dalam keadaan wadah politik Ummat Islam MASIH SATU. KH. Hasyim Asyari wafat
meninggalkan Jum’iyah besar. NU tentunya. Beliau
dijuluki
Hadratus Syaikh, karena mengarang kitab-kitab ilmiyah dan fatwa-fatwa, dalam bahasa Arab
Fusha yang baik & kokoh.
Beliau juga MEWARISKAN teladan hebat bagi Ummat,
antara lain:
[1]. Sikap lapang dada kepada yang berbeda pendapat.
[1]. Sikap lapang dada kepada yang berbeda pendapat.
[2]. Membina persaudaraan dan persatuan Ummat.
[3]. Menghormati hasil musyawarah dengan sesama elemen Ummat.
[4]. Peduli kepentingan politik Ummat.
[5]. Sikap Zuhud dunya, terutama terhadap jabatan birokrasi.
[3]. Menghormati hasil musyawarah dengan sesama elemen Ummat.
[4]. Peduli kepentingan politik Ummat.
[5]. Sikap Zuhud dunya, terutama terhadap jabatan birokrasi.
TERNYATA, kualitas ilmu, adab, pengalaman hidup sangat berarti
dalam membentuk sikap HIKMAH. Dalam perbedaan pandang, Sang Hadratus Syaikh telah
menempatkan perkara UKHUWAH UMMAT pada porsi yang elegan.
https://abisyakir.wordpress.com/
https://abisyakir.wordpress.com/
Dibawah ini kami tampilkan
beberapa artikel terkait pembahasan diatas. Tulisan ini akan berkelanjutan
dengan pembahasan dalam tataran yang pokok-pokok saja, yang jadi hawa
umpatan-umpatan dan dimanfaatkan syiah untuk mengadu-domba, Insya Allah.
Artikel terkait sebagai berikut :
Titik Temu
Wahabi-NU
Resensi Buku
Terbaru Prof.DR.Ali Mustafa Ya’qub اتفاق في الأصول
الوهابية
ونهضة
العلماء
Prof Dr KH Ali
Mustofa Ya’qub : Target Syiah di Tahun 2030, NU Bakal Hancur
Paling
Telat Tahun 2020, Syiah Tidak akan Tunggu Jadi Mayoritas untuk Lakukan Revolusi
di Indonesia
Perspektif Lain
dari Wahabi
“NU dan
Wahabi“ Bersatu Jaga Persatuan Ahlus Sunnah
Membongkar
Kebohongan & Penyesatan Buku ”Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi”
Studi
Kritis Atas Buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” [ 2 ]
“Wahabi”, Black propaganda dan aroma “Syiah
Rafidhah”
Jangan
Mudah Menuduh Orang Sebagai Wahabi
Inilah
Wahabi Sesungguhnya…
Pendapat
ulama rujukan NU sama dg wahabi
Apa Itu
Wahabi? Ada Apa Dengan “Wahhabi”?
Sebagian
Pokok-Pokok 'Aqidah Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah - Komparasi Antara Klaim dan
Realitas
Pujian
Dalam Hujatan Bagi Wahhabi !!
Dakwah
Wahabiyah, Mudah Mengkafirkan? Menganggap Paling Benar Sendiri? Betulkah?
Wikipedia
Saja Jujur dalam Menyampaikan Sejarah Wahhabi
Mau
Tahu Sanad Ulama Salafy (Wahabi) ?
Kenapa
Benci Wahhabi ?? Antara Tuduhan dan Fakta
Siapa
Pencetus Pertama Istilah Wahhabi?
Kontribusi
“Wahabi” di Jagat Nusantara
NU,
Wahabi , Muhammadiyah, Irsyad, Persis, SI, Washliyyah Adalah Bersaudara
Wahabi
adalah Golongan Musyabbihah dan Mujassimah ?
Prof.
Dr. Ali Mushthofa Ya’kub: Jangan Mau Jadi Jangkrik! [ Untuk Orang NU yang Mau
Diadu Domba Dengan Wahhabi ]
"Kamu
Anti Arab atau Anti Islam?" [ Sebagian Besar Media Lokal, Menyembunyikan
Anti Islam, Tapi Menampilkan Anti Arab !! ]
[ bikin
terperangah ! ] Islam Kita Bukan "Islam Saudi Arabia"; Tanah Air
Mesti Didahulukan daripada Islam; Amalkan Pancasila Wujud Tegakkan Syariat ??!
Hanya
Satu Jalan Menuju Allah Azza Wa Jalla
Siapakah
Ahl As-Sunnah
Makna
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
Siapakah
Ahlussunnah Wal Jama’ah?
Prof.
Dr. Kamaluddin Nurdin Marjuni : Siapakah Ahlu Sunnah Wal Jama'ah?
Silsilah
Ulama Ahlus Sunnah
As-Sunnah
dan Akal
Ciri-ciri
Aqidah dan Karakteristik Pengikut Ahlussunnah Wal Jama’ah
Aqidah
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Ahlussunnah Wal Jama’ah [Bukti Otentik Dari
Surat Beliau Kepada Penduduk Al-Qashim]
Imam
Syafi’i : Sang Pembela Sunnah dan Hadits Nabi dan Biografi Singkat Imam Ahmad
bin Hanbal
Abul-Hasan
Al-Asy’ariy Bertaubat ke ‘Aqidah Asy’ariyyah atau Salafiyyah ?
Aqidah
Dua Mujaddid dalam Islam : Imam Syafi'i dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Hakikat
Yang Terlupakan Dari Imam Asy-Syafi'i Dan Kesamaan Aqidah Imam Empat
Sebagian
‘Aqidah Para Imam Ahli Hadits
Al-Imam
Abul-Hasan Al-Asy’ariy, Asyaa’irah (Asy’ariyyah), dan Bahasan Pemalsuan Kitab
Al-Ibaanah ‘an Ushuulid-Diyaanah
Bermadzhab
Syafi’i, Berakidah Asy’ari
Ajaran
Madzhab Syafi’i Yang Ditinggalkan Sebagian Pengikutnya : Mengingkari Aqidah
Syi’ah
Mengapa
Mereka Menyerang Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab?
Imam
An-Nawawi, Sang Penulis Kitab Hadits Arbain
Syiah
dan Nahdlatul Ulama (NU)
NU -
Syi'ah
KH.
Hasyim Asyari dan Fenomena ‘NU Garis Lurus’ [1]
KH.
Hasyim Asyari dan Fenomena ‘NU Garis Lurus’ [2]
K.H.
Hasyim Asy’ari Tentang Syiah
KH.
Idrus Ramli: Debat dengan Syi'ah Tak Perlu Pakai Ilmu, Cukup Pakai Dengkul
Walisongo
Bukan Syiah Tapi Ahlussunnah
"Keteladanan
Antara Wali Songo Vs Wali Dollar" [untuk ulama "su/penghujat wali
jenggot !" ]
Untuk "Ulama
?" Penghina " Wali Jenggot" Baca
Artikel ini : Perbedaan antara wali-wali Allah dan wali-wali syaithon
Bentuk-Bentuk
Perendahan Sunnah Nabi shallallahu 'alihi wa sallam - Golongan Al Qur’aniun (
Inkar Sunnah )
NU
Garis Lurus : Rasulullah Saw Memerintahkan Membunuh Rofidhoh
Mengapa
Syiah Menggunakan Istilah Takfiri-Wahabi?
kaum
wahhabi adalah syi’ah sejati
Jawaban
Syubhat Syiah : Shalawat hanya untuk Nabi dan keluarganya saja, tidak berlaku
untuk para sahabat Nabi. Allah memerintahkan untuk bershalawat kepada Nabi dan
keluarganya, bukan shalawat yang terputus model Wahhabi.
Taubatkah
Ibnu Taimiyah kedalam Aqidah Asy’ariyah?
Membongkar
Kebohongan Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [Studi Kritis Buku ‘…Itiqad
Ahlu Sunnah Wal-Jamaah” Oleh KH Sirajuddin Abbas]
Haruskah
Membenci Ibnu Taimiyyah?? (Padahal Ibnu Hajar Al-Asqolaani dan para ulama
syafi'iyah terkmuka lainnya telah memuji Ibnu Taimiyyah dengan pujian setinggi
langit [ Edited Version ]
Pembelaan
Al-Hafizh Ibnu Hajar terhadap Ibnu Taimiyyah dari Tuduhan Keji Abu Salafy
Tuduhan
dan Kedustaan Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Pujian
Para Ulama Terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Ibnu
Taimiyah Dikafirkan, Ibnu Hajar meradang
Penyelewengan
Buku ‘Salafiyah Wahabiyah’, ‘Fitnah Terhadap Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyah’
'Aqidah
Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah dalam Sifat Allah ta'ala
Kumpulan
Artikel Seputar Keberadaan Allah Di Atas Langit
Tahukah
Anda Di Mana Allah?
Tanya
Jawab Bersama Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: Dimana Allah ?
Dimanakah
Allah ? – Ini Jawaban Al-Imaam Maalik bin Anas rahimahullah
Ulama
al-Syafi‘iyyah Menegaskan Allah di Atas ‘Arsy
15
Alasan Kokohnya Aqidah Salaf Shalih
Pembagian
Tauhid Menurut Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah
Tauhid
Itu Mengesakan Alloh yang Satu, Kok Dibagi Tiga? [Dalil-dalil & Alasan
Pembagian Tauhid, Asal-Usul Pembagian Tauhid, Akibat Tidak Mau Membagi Tauhid
Menjadi 3]
Allah
Berfirman dengan Suara yang Dapat Didengar
'Aqidah
Ahlus-Sunnah : Kaum Mukminin Kelak Akan Melihat Allah di Hari Kiamat/Akhirat
(Ru'yatullah)
Allah
Berfirman dengan Suara dan Huruf
Mengapa
Harus Manhaj Salaf
54 Hal
Yang Bukan Termasuk Manhaj Salaf
Diantara
Adab dalam Menerima Kebenaran dan Membantah Kebatilan
Mendahulukan
Akidah Sebelum Ukhuwah
Jalan
Keluar dari Perselisihan yang Terjadi Diantara Ahlus-Sunnah (Nasehat Asy-Syaikh
Muqbil)
Apakah
Seorang Muslim Harus Mengikuti Madzhab Tertentu ?
Salaf
dan Perdebatan
Larangan
Berdebat dalam Masalah Agama
Hindari
Berdebat dengan Orang Jahil
[ OOT ]
Mengapa Kamu Mengatakan Apa yang Tidak Kamu Lakukan ?
[ OOT ]
Kaidah dan Landasan Para Juru Dakwah
Ushuulus-Sunnah
lil-Imaam Ahmad bin Hanbal (1) dan (2)
Ushuulus-Sunnah
lil-Imaam Ahmad bin Hanbal (9) – Hubungan antara As-Sunnah dan Al-Qur’an
Ushuulus-Sunnah
lil-Imaam Ahmad bin Hanbal (10) – Para Pengingkar As-Sunnah
[ IT ]
Ushuulus-Sunnah lil-Imaam Ahmad bin Hanbal (12) – Beriman kepada Taqdir
[ IT ]
Jagalah Allah !
Pujian
Ulama Dunia terhadap Syaikh Al-Albaniy
Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albany dan 9 Tuduhan Dusta Yang Dialamatkan Padanya
(Bag. II)
Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albany dan 9 Tuduhan Dusta Yang Dialamatkan Padanya
(Bag. I)
Membongkar
Koleksi Dusta Idahram (8) : Siapa Sebenarnya Yang Takfiri, Wahhabi atau Idahram
???!!!
Membongkar
Koleksi Dusta Idahram (9) : Wahhabi Suka Mengkafirkan Kaum Muslimin ???!!!
(
Bantahan ) Mengungkap Tipu Muslihat Abu Salafy CS ( bag 1 ) : Ternyata Tuhan
Tidak Di Langit !
(
Bantahan ) Sekali lagi : Tipu muslihat Abu Salafy CS (bag 2)
Bantahan
Ustadz Firanda : Habib Husain Al-Atas (Pengasuh Radio RASIL), antara Syi'ah,
Sunnah, atau Liberal ?!
Tanggapan
Habib Husein bin Hamid Alatas ( Radio Rasil ) Terhadap Tulisan Ustadz Abu Abdil
Muhsin Firanda Andirja