Saturday, August 29, 2015

Iran Mulai Hapus Slogan “Matilah AS”

Iran Mulai Hapus Slogan “Matilah AS” dari Tempat Ibadah
Pepatah lama mengatakan, ‘sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga’. Serapih apapun bangkai ditutupi, tetap saja bau busuknya akan menyebar kemana-mana. Begitupun kebohongan dan kecurangan, meski disembunyikan suatu saat akan terbongkar. Kebenaran akan muncul ke permukaan dengan jalan yang terkadang sama sekali tidak terduga.
Allah berfirman dalam Al Qur’an, “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” ( QS. 3:54 )
Juga, “Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya” ( QS. 6:123 )
Iran Mulai Hapus Slogan “Matilah AS” dari Tempat Ibadah

Teheran – Iran mulai menghapus slogan “Matilah Amerika” dari sejumlah masjid Syiah di negara itu. Hal itu dilakukan seiring suksesnya kesepakatan nuklir dengan AS.
Kolonel Pratt Zaden, komandan pasukan Bajis sayap Garda Revolusi di Daerah Qainat, provinsi Khorasan, Iran, mengkritik penghapusan slogan tersebut. Dia menilai, hal itu melunturkan “semangat perlawanan”.
Seperti dilansir www.youm7.com, Jumat (28/08), menukil dari kantor berita Garda Revolusi, Basij News, Zaden mengatakan bahwa fungsi masjid bukan hanya untuk beribadah. Namun juga berfungsi sebagai tempat untuk melawan arogansi internasional.
Dia menegaskan bahwa Iran terikat erat dengan slogan ini. Itulah yang diajarkan Imam Husain di Karbala, sebagaimana yang dikatakannya.
Zaden menjelaskan bahwa tempat ibadah adalah tempat yang efektif buat membangkitkan perlawanan. Jika itu dihapus, perlawanan terhadap AS semakin melemah.
Penghapusan slogan anti AS di Iran itu dilakukan setelah AS menyepakati program nuklir Iran. AS dan sekutu-sekutunya menghapus embargo yang diberlakukan terhadap negara berideologi Syiah tersebut.
Kesepakatan itu juga tidak menutup kemungkinan bagi Iran mengizinkan AS membuka kembali kantor kedutaan di Teheran. Karena hubungan keduanya semakin membaik.
“Dibukanya kembali kedutaan AS di Teheran bukanlah perkara yang mustahil,” kata Hasyimi Rafsanjani, mantan Presiden Iran yang saat ini menjabat Ketua Dewan Kebijaksanaan di Iran, beberapa waktu lalu.
“Embargo terhadap kami telah dibuka,” imbuhnya.
Sumber: youm7.com
Penulis: Hunef Ibrahim


Terjadi Perpecahan, Syiah Irak Tolak Dominasi Iran
Syiah Irak Tolak Dominasi Iran 
Gelombang unjuk rasa di Irak dengan aksi membakar gambar Ayatullah Khomeni sebagai ungkapan kemarahan atas pemerintah proksi Teheran. Aksi itu terjadi pada kamis, (27/08).
Salah satu agenda yang paling menonjol dari gelombang baru protes anti-korupsi di daerah yang didominasi Syiah di Irak adalah meningkatnya kebencian atas dominasi rezim Iran diseluruh negeri, ditunjukkan oleh pengunjuk rasa (seperti yang terlihat dalam foto ini) dengan membakar foto dari Ayatollah Khamenei.
Hal ini hampir tidak pernah muncul dalam pemberitaan media Barat, tentang aksi penolakan dominasi Iran oleh kelomok Syiah di Irak.

Tentu saja, sulit untuk mempertahankan pernyataan menggelikan bahwa aksi menolak usaha de facto Teheran untuk menguasai Irak berasal dari kelompok Sunni, “Wahhabi / Salafi ekstremisme” atau “Baathisme” karena pada kenyataannya para demonstran sendiri didominasi oleh kelompok Syiah.
Red : Maulana Mustofa


Telah banyak pakar konspirasi terjebak dalam melihat konstelasi politik di dunia Islam. Mereka terjebak karena mendahulukan analisa ketimbang nas Qur’an, Sunnah, dan petunjuk para ulama. Hasilnya, sudah dapat terlihat. Dengan gegabah mereka menuding bahwa perjuangan umat Islam menurunkan dikatorisme Syi’ah sebagai permainan cantik Zionis Israel.

Sejatinya, buku Zionis dan Syi’ah bersatu hantam Islam bukanlah sebuah fakta baru yang mengungkap kerjasama kedua musuh umat Islam (Zionis dan Syi’ah). Buku ini ditulis hanya untuk melanjutkan temuan para ulama dan mujahidin terkait upaya mereka untuk memadamkan cahaya Islam. Sebelumnya Syaikh Abu Mushab As-Suri, DR. Imad Ali Abdus Sami’, Syaikh Abdullah bin Muhammad as-Salafi, Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri, DR. Ihsan Ilahi Dhahir dll telah jauh menulis sebelum buku ini terbit tentang bersatunya Zionis dan Syi’ah dalam menghantam Islam.

Bab pertama buku ini, penulis sudah menaruh tinjauan para ulama tentang ajaran Syi’ah. Dengan tuntunan para ulama lah, maka kita akan jernih melihat siapa sesungguhnya Syi’ah. Mereka tidak lain adalah aliran yang menyempal atas nama Islam lalu menusuk dari belakang.

Dulu orang masing mengira bahwa Iran adalah negara terdepan dalam melawan Zionisme Yahudi. Namun buku ini justru memiliki fakta sebaliknya. Keduanya tampak di luar bermusuhan, tapi di bawah meja saling bersalaman.
Antara tahun 1962 sampai kejatuhan Syah Pahlevi pada tahun 1979, intelijen Israel melakukan kontak kuat dengan banyak petugas Iran yang dilatih oleh militer Israel. Rezim Khomeini menghabiskan dana hingga 500 juta US Dollar guna membeli peralatan perang dari Israel sepanjang tahun 1980 hingga 1983. Bahkan keduanya terlibat secara bersamaan dalam menyerang reaktor nuklir Irak pada tahun 1981. Tidak heran di Iran ada perpustakaan Yahudi dengan foto Khomeini di dalamnya.

Romantisme Syi’ah dan Zionis terus berlanjut hingga invasi Amerika Serikat pada tahun 2003. Brigade Sadr adalah milisi Syi’ah yang melindungi tentara George Bush dari Kuwait menuju Baghdad melewati gurun pasir An-Nashiriyah. Maka tidaklah aneh jika Ali As-Sistani (Ulama Syi’ah Irak) yang biasanya lantang menyuarakan perang atas invasi Israel tapi melarang jihad melawan hegemoni Amerika Serikat di Irak. Itulah skandal sejarah yang dilakukan oleh sumber Syi’ah tertinggi di negeri 1001 malam itu.

Buku ini ditulis sebagai benteng mempertahankan akidah umat dari virus Syi’ah sekaligus untuk menjawab keresahan umat Islam yang selama ini dituding teroris oleh kelompok Syi’ah dengan berita-berita fitnahnya bahwa mujahidin Suriah dbiayai Amerika. Padahal tridente Syi’ah (Iran, Hizbullah, dan Nushairiyah) justru secara faktual membunuhi umat Islam, suatu hal yang sama dilakukan Zionisme kepada umat Islam!

Hadirnya buku ini dapat menjadi ibrah dan refleksi akan bergeliatnya Syi’ah di Indonesia. Sungguh, persoalan Syi’ah salah satu masalah akidah terbesar di Indonesia. Ini adalah fitnah yang akan merusak kedamaian bagi umat Islam di Indonesia.

Meski sudah memenuhi sebagian kriteria sesat dari 10 kriteria sesat MUI, mengapa hingga kini fatwa sesat dari MUI juga belum muncul? Fatwa dari pusat ini dibutuhkan umat agar tidak terjadi konflik yang meluas antara umat Islam dengan Syi’ah di Indonesia.

Syi’ah jelas bukan bagian dari Islam, tidak ada ajaran Islam yang mengajarkan anarkisme akidah dengan mencaci maki shahabat dan istri nabi. Sejarah membuktikan pengkhianatan-pengkhianatan mereka kepada para khalifah umat Islam.

Mereka selalu menggembar-gemborkan ukhuwah dan toleransi di Indonesia, tanpa mau berkaca penderitaan yang dialami umat Islam di Iran yang susah sekali mendirikan masjid dan menjalankan kegiatan ibadahnya.

Iran berbatasan langsung dengan Afghanistan dan Pakistan yang tiap hari diperangi Amerika Serikat. Ribuan bocah muslim mati akibat tembakan yang dilancarkan Drone-Drone AS, tapi mana rudal, jet tempur, dan milisi-milisi Syi’ah membantu umat Islam di sana memerangi Amerika Serikat. Yang terjadi moncong senjata Iran justru diarahkan kepada umat Islam di Suriah. Mereka satu kata dengan Amerika dan Israel bahwa Jabhah Nushrah adalah teroris yang mengancam kepentingan mereka. Padahal Jabhah berjihad hanya dengan satu tujuan: menegakkan kalimatullah!

SAMBUTAN TOKOH

“Saat ini semakin terlihat dan terbukti kolaborasi Syi’ah dengan zionis memerangi Islam. Hal ini sudah lumrah, karena Syi’ah adalah ciptaan Zionis (Yahudi) untuk memecah belah dan menghancurkan Islam dari dalam. Syi’ah menjadi alat Yahudi Zionis untuk mengacaukan kemurnian ajaran Islam. Syi’ah diciptakan oleh Abdullah bin Saba’ orang Yahudi yang  pura-pura masuk Islam, dengan tujuan memecah belah umat Islam dalam rangka menghancurkan Islam dengan kedok pembelaan terhadap ahlul bait Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Umat Islam harus mewaspadai mereka dan memastikan bahwa Islam yang dilaksanakan adalah sesuai Al-Qur’an dan Sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam” (Ustadz Abu Bakar Ba’asyir).

“Selama ini opini berhembus bahwa Syi’ah dan Zionis adalah dua kelompok yang saling bertikai. Namun buku ini memberikan perspektif baru dalam melihat fakta yang sebenarnya bahwa pada satu titik mereka dapat bersama melawan umat Islam. Selain itu buku ini sangat menarik karena mengetengahkan data-data mutakhir terkait upaya Zionisme menyongsong akhir zaman. Umat Islam harus membacanya” (DR. Adhyaksa Dault, Mantan Menpora RI).

“Buku Dahsyat yang  mengurai secara rinci seluk-beluk musuh-musuh Islam. Dengan membaca buku ini semoga pembaca memperoleh informasi dari penulis tentang konstelasi musuh-musuh Islam yang menggunakan cara tersamar. Penting bagi umat Islam terutama para pemudanya untuk melek informasi mengenai kekuatan musuh Islam dan modus operandinya dalam merusak akidah sehingga bisa mengambil pelajaran untuk memperjuangkan Islam berdasarkan manhaj nabi” (Munarman SH, Direktur An-Nashr Institute, Lembaga Kajian Strategis).
“Pencetus Syi’ah adalah seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’, seperti pengakuan ulama Syi’ah An-Nubakhti dalam kitabnya Firakusy Syi’ah. Dalam ajarannya banyak yang mirip Yahudi begitu pula gerakannya mirip dengan Zionisme makanya tidak heran kalau terungkap skandal IRAN GATE kerja sama jual beli senjata Yahudi, Amerika dan Iran” (Ustadz Farid Achmad Okbah, Pengamat Syi’ah).

Artikel terkait :

[ Jika Benar, Terbukti Puncak Kebiadabannya. Sudah Ngacak-ngacak Negara Arab/Islam ] Akui Zionis-Israel Sebagai Negara, Iran Akan Bukan Kantor Kedutaan di Tel Aviv