Monday, October 5, 2015

Intervensi Rusia Menandakan Rezim Assad di Ambang Keruntuhan

Intervensi Rusia Menandakan Rezim Assad di Ambang Keruntuhan
Intervensi Rusia di Suriah menunjukkan bahwa rezim Assad mendekati keruntuhan, menurut analisis @ALseaase. Itu juga menandakan bahwa dukungan militer dan moral, yang diberikan oleh Iran dan Hizbullah tidak lagi cukup.
Dukungan Iran di Suriah diperkirakan telah terkuras, sehingga mempercepat permintaan intervensi Rusia. Kemungkinan lain, Iran ingin memfokuskan kekuatannya untuk wilayah lain (Yaman) dan meminta Rusia sebagai sekutu untuk mengamankan Suriah!
Bagaimana pun kesiapan koalisi Arab untuk memulai pertempuran Shan’a akan membuat Iran berbuat lebih banyak guna mendukung lengan militernya di Yaman. Manuver Iran ini pasti akan mempengaruhi kekuatannya di Suriah. Karena itulah, Rusia masuk.
Iran ingin Rusia mengisi kekosongan yang mungkin terjadi di Suriah akibat kesibukannya mendukung milisi Syiah di Yaman pada hari-hari mendatang.

Namun, perlu diingat bahwa Amerika juga lebih dahulu campur tangan di Suriah. Maka ada beberapa analisis dalam hal ini:

1.Ada kesepakatan tersembunyi antara Amerika, Rusia dan kekuatan rezim lokal di ambang campur tangan Rusia ini.
2.Amerika melihat intervensi Rusia merupakan keuntungan baginya untuk mengurangi bebannya dalam memerangi terorisme, seperti klaimnya.
3.Kembalinya kekuatan politik dan militer Rusia membuat Amerika memudahkan jalan bagi Rusia untuk menggunakan persenjataannya di Suriah, dengan maksud untuk mengikisnya.
4.Rusia khawatir bila Amerika dan sekutu-sekutunya berbagi kue di Suriah dan Irak, jauh dari keuntungan Rusia, seperti yang terjadi di Libya. Maka Rusia segera campur tangan untuk mendapatkan bagian.
5.Ada kesepakatan politik yang dibuat antara dua blok untuk membagi-bagi wilayah dan distribusi kue antara pihak-pihak. Konsekuensinya Rusia harus “membayar mahar” dalam wujudsharing senjata dan dana.
6.Kemungkinan lain yang lebih berbahaya, Iran akan membuka perang terbuka dengan negara-negara Teluk untuk mencegah keruntuhan Shan’a. Iran akan memulai keamanan posisinya dengan keberadaan Rusia di Suriah.
7.Terakhir, Amerika, Rusia, dan China berkonspirasi terhadap negara-negara Teluk dan campur tangan untuk membagi-bagi wilayah sesuai kesepakatan mereka.
Semua kemungkinan tersebut bisa saja terbukti. Perjalanan waktu ke depan akan mengungkap analisis manakah yang benar. Akan tetapi, kapankah percikan perkembangan berbahaya di kawasan Teluk itu dimulai?
Kita mendengar kabar bahwa Khamenei bersumpah akan merespon dengan tindakan “kejam dan kekerasan” jika Arab Saudi tidak segera menyerahkan mayat para jamaah haji Iran yang jumlahnya menurut klaimnya mencapai 239 orang. 
Namun berdasarkan statistik korban dari Iran kurang dari jumlah ini! Maka, apakah ada jamaah dari Iran dalam tahanan di Arab Saudi, lalu Khamenei ingin membingungkan penyelidikan dan memaksa Arab Saudi untuk mengembalikan mereka?! Jangan lupa juga ada analisis yang menyebutkan bahwa di belakang tragedi Musim Haji tahun ini ada visi Iran.
Keuntungan Bagi Taliban
Dalam situasi tersebut, Taliban dapat memanfaatkan peluang untuk memperluas pengaruhnya ke daerah terbesar di Afghanistan, setelah Barat dan Timur sibuk berbagi kue di Timur Tengah.
Kemajuan terbaru yang diraih Taliban dan proses eskalasi militer di Kunduz merupakan “pukulan penuh pelajaran”. Taliban dapat melipatgandakan keuntungan dari penaklukan ini jika fokus Amerika dan Rusia di Suriah semakin nyata.
Di sisi lain, intervensi Rusia dan Amerika di Suriah itu akan membuat mujahidin mempersiapkan pertempuran panjang di wilayah ini. Mereka bisa jadi akan melupakan konflik dan permasalahan internal untuk menghemat senjata, dan fokus pada tujuan strategis saat ini.
Reporter: Salem

Sumber: https://justpaste.it/o3hu