Monday, October 5, 2015

Tamparan Sayyidina Ali Keatas Kaum Syiah.

Minggu, Oktober 04, 2015
Kasihan deh!! kaum syiah kena Tampar sampai babak belur 

Konsep kemaksuman Imamah menggurita di dalam otak orang-orang Syiah akan tetapi Imam Ali menampar mereka secara telak. 
sebelum lebih jauh kita bahas, terlebih dahulu mari kita kenali apa itu Imamah dalam perspektif Syiah. 
Imamah adalah bagian dari salah satu rukun Iman bagi Syiah. Imamah, menurut Syī’ah, menempati urutan pertama dari deretan Rukun Iman yang lima. Keimanan secara keseluruhan dianggap tidak sah, bila tidak dibarengi dengan keimanan terhadap Imamah
kedudukan Imamah menurut sebagian Syiah adalah seperti Kedudukan Nabi tidak mungkin diduduki kecuali oleh orang yang sepadan dengan dirinya. Imamah merupakan masalah terbesar setelah kenabian, karena merupakan kewajiban Allah terbesar. Untuk itu tidak mungkin kewajiban-kewajiban bisa tegak, serta tidak mungkin perbuatan diterima kecuali dengan adanya Imamah yang maksum. 
Dalam artian yang lebih Vulgar, seseorang tidak diakui sebagai orang beriman Jika ia tidak meyakini dan memeprcayai konsep imamah ala Syiah. artinya dia telah menjadi Kafir. 
Saya atau anda, adalah orang Kafir menurut syiah, sebab saya dan anda tidak mengimani keimamahan serta tidak mengimani kemaksuman para Imam Syiah. 
Konsekwensi kekafiran adalah najis atau rijis sebagaimana yang telah disebutkan di dalam Al-qur'an. 
Oleh karenanya tidak Heran jika orang-orang-orang Syiah memberikan stempel Kafir terhadap tiga Khalifah Islam sebelum imam Ali RA, yaitu [ Sayyidina abu bakar, Sayyidina Umar, dan Sayyidina Utsman]. dengan alasan Tiga sahabat Utama Rasulullah ini bukan hanya tidak mengimani kemaksuman dan keimamahan sayyidina Ali bahkan telah merampas kepemimpinan dari tangan nya. 
Jadi jangan Heran jika anda diberi anugerah oleh Allah untuk mengunjungi dan berziarah ke makam Rasulullah shallallahu alaihi di kota madinah, tak akan pernah anda Jumpai orang-orang syiah berziarah di tempat Muwajahah di hadapan makam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, melainkan orang-orang Syiah hanya berkumpul dan membentuk lingkaran
di sekitar pemakaman Baqi' Al gharqat, alasan nya karena Rasulullah di makamkan bersebelahan bersama dengan dua orang Kafir, yang kekekalan nya adalah di neraka, Yaitu [Sayyidina Abu bakar, dan Sayyidina Umar Radhiyallahu anhuma]. 
Imamah Harus di miliki Oleh Imam Ali RA. segala Urusan Ummat harus berada dibawah kekuasaan Imam Ali bin abi thalib. orang lain tidak berhak dan tidak boleh menjadi pemimpin selagi imam Ali masih Hidup. 
Itulah doktrin yang selalu diajarakan syiah kepada anak keturunan nya dari generasi ke genarasi sampai kepada saat ini. 
Namun apa daya ternyata secara Faktanya, Imam Ali justeru tidak mau menjadi pemimpin pada masa kekhalifaan abu bakar, Umar dan Ustman, bahkan beliau telah berbaiat [mengakui kepemimpinan tiga khalifah sbelumnya] satu persatu secara beruntut
hal ini membuat para pengusung ajaran Syiah merasa terpukul dan kecewa. sehingga mereka harus mencari alasan baru, dan mencari dalih baru untuk mengelak dari kebuntuan dalil. maka diciptakanyalah konsep Taqiyah. 
Dengan alasan taqiyah, maka Imam Ali membaiat tiga khalifah sebelumnya. Taqiyah dijadikan sebagai tameng pelindung dalil, jurus tingkat tinggi syiah saat tidak menemukan kejelasan dalil, seperti jurus kunyuk melempar buah dengan jurus langkah seribu.
padahal taqiyah hanya akal-akalan bulus dari orang-orang syiah sama persis seperti saudaranya si yahudi yang selalu mencari-cari dalih saat kebenaran mereka tolak. 
IMAM ALI MENAMPAR SYIAH: 
1. TAMPARAN PERTAMA : Ternyata Imam Ali RA menampar orang-orang Syiah Secara Telak, dengan pengakuan dan pernyataan beliau Bahwa beliau tidak ingin menjadi pemimpin. Menjadi wazir jauh lebih baik baginya ketimbang menjadi seorang Amir (pemimpin). sebagaimana yang beliau ucapkan dalam khutbah-khutbah nya sebagai berikut, dan ini terekam dan ada di dalam kitab-kitab induk besar syiah seperti dalam Kitab Nahjul balaghoh. 
دَعُونِی وَ الْتَمِسُوا غَیْرِی فَإِنَّا مُسْتَقْبِلُونَ أَمْراً لَهُ وُجُوهٌ وَ أَلْوَانٌ لَا تَقُومُ لَهُ الْقُلُوبُ وَ لَا تَثْبُتُ عَلَیْهِ الْعُقُولُ وَ إِنَّ الْآفَاقَ قَدْ أَغَامَتْ وَ الْمَحَجَّةَ قَدْ تَنَکَّرَتْ. وَ اعْلَمُوا أَنِّی إِنْ أَجَبْتُکُمْ رَکِبْتُ بِکُمْ مَا أَعْلَمُ وَ لَمْ أُصْغِ إِلَى قَوْلِ الْقَائِلِ وَ عَتْبِ الْعَاتِبِ وَ إِنْ تَرَکْتُمُونِی فَأَنَا کَأَحَدِکُمْ وَ لَعَلِّی أَسْمَعُکُمْ وَ أَطْوَعُکُمْ لِمَنْ وَلَّیْتُمُوهُ أَمْرَکُمْ وَ أَنَا لَکُمْ وَزِیراً خَیْرٌ لَکُمْ مِنِّی أَمِیرا»
Tinggalkan aku dan carilah orang lain. Kita sedang menghadapi suatu hal yang memiliki banyak ragam, yang tak dapat ditahan oleh hati dan tak dapat diterima oleh akal. Awan sedang menggelantung di langit, dan wajah-wajah tak dapat dibedakan. Ketahuilah bahwa apabila aku menyambut seruan mu, maka aku akan memimpin kalian sesuai dengan apa yang aku ketahui, dan aku tidak akan memperdulikan apa pun yang mungkin dikatakan atau dicercakan oleh orang. Apabila kalian membiarkan aku maka aku sama seperti kalian . Mungkin saya akan mendengarkan dan menaati siapa pun yang kalian jadikan pemimpin . lebih baik aku menjadi Wazir bagi kalian ketimbang menjadi seorang kepala pemimpin. 
Ref : Muhammad bin Husain Syarif al-Radhi, Nahj al-Balâghah, Riset oleh Subhi Saleh, Khutbah 92, hal. 136, Qum, Hijrah, Cetakan Pertama, 1414 H.
2. TAMPARAN KEDUA : Syiah meyakini bahwa Imam Ali RA adalah sebagai imam maksum. ternyata kemudian kita Jumpai disebutkan di dalam kitab-kitab syiah dan juga sesuai dengan pengakuan Ulama Syiah Bahwa Imam Ali menikahkan Puterinya yang bernama Ummu Kultsum [saudara perempuan sayyidina Hasan dan Husein] dinikahkan bersama orang yang telah dianggapnya Kafir, Yaitu Sayyidina Umar ibnu Khottab RA. 
dengan peristiwa yang telah diakui oleh ahli sejarah, baik dari pihak ahli sejarah syiah, maupun dari pihak ahli sejarah ahlu sunnah, mewajibkan syiah untuk memilih salah satu dari dua opsi yang tak mungkin terelakkan. 
a. Imam Ali RA tidak maksum, Karena telah melakukan pelanggaran yang sangat Fatal, yaitu menikahkan puterinya dengan seorang Kafir. 
b. Sayyidina Umar ibnu khattob adalah seorang muslim yang mu'min, taat dan baik, terbukti Imam Ali rela menjadikan beliau sebagai menantunya. 
dua opsi pilihan di atas tak mungkin diellakkan oleh orang syiah, silahkan Pilih opsi mana yang paling digemari Oleh Orang syiah?
3. TAMPARAN KETIGA : Syiah meyakini bahwa Sayyidina Abu bakar, dan Sayyidina Umar RA adalah dua orang yang telah Kafir. kemudian kita jumpai atas pengakuan Ulama Syiah sendiri bahkan disebutkan di dalam kitab-kitab induk mereka, bahwa ternyata Imam Ali berbaiat satu persatu kepada Sayyidina Abu bakar dan kemudian kepada Sayyidina Umar ibnu Khottab RA. dan telah ridha atas kepemimpinan dua khalifah tersebut, serta tak pernah keluar di bawah dari kepemimpinan dua khalifah di atas. padahal beliau adlah seorang imam yang Maksum. 
maka dengan adanya peristiwa yang telah diakui oleh kedua pihak sunni dan syiah. mewajibkan Orang-orang syiah memilih dua opsi lagi yang tak mungkin mereka elakkan
a. Imam Ali bukan imam Maksum, sebab ia telah ridha dan berbaiat serta berwilayah kepada dua orang kafir, yaitu [khalifah abu bakar dan khalifah Umar ibnu khattab RA] seorang imam tidak boleh berwilayah kepada orang kafir yang dianggap dzalim. 
b. pembaiatan imam ali kepada dua khalifah di atas dianggap benar dan tepat, sebab keduanya adalah dua khalifah yang beriman, Jujur, adil, dengan demikian maka orang-orang syiah telah menyelisih dan membangkang atas apa yang pernah dilakukan oleh imam Ali RA. pembangkang tidak layak mengaku sebagai pengikut, jika tetap mengaku-ngaku sebagai pengikut maka itu namanya Pengkhianat ! 
Selamat memilih wahai syiah !! Semoga Pilihan anda tepat !!
Foto NU Garis Lurus.