Jika kita mengamati peta
daerah-daerah yang menjadi target pemboman Rusia di Suriah, dari Homs, Hama,
hingga pegunungan di sekitar Lattakia, tampak jelas bahwa Rusia sejak hari
pertama menargetkan warga sipil dari kalangan Sunni di sekitar wilayah Sahel
(pesisir) Lattakia yang mayoritas warga “alawi”.
Jadi, warga Sunni di Suriah
saat ini sedang menghadapi proses “pengusiran secara terprogram dan sistematis,
hal itu bertujuan untuk mengosongkan daerah tersebut secara khusus dari
populasi Sunni, untuk mempersiapkan terbentuknya Negara Bashar al-Assad
al-Alawi.
Setelah hampir lima tahun
Assad mencoba menaklukkan rakyatnya dengan besi dan api, dan setelah ia
kehilangan sekitar 80 persen dari wilayah Suriah, tidaklah mengherankan jika ia
berusaha untuk menciptakan sebuah negara, “alawi” di pesisir Suriah dibawah
kuasanya meskipun itu dalam bentuk”Protokol” simbolik di bawah perlindungan –
kontrol – Rusia-Iran.
Pesawat tempur Rusia
melakukan serangan pertama yang sangat kuat di Suriah beberapa hari lalu
terhadap beberapa kota sehingga menyebabkan puluhan warga sipil meninggal dunia
dan karena itu pula untuk pertama kalinya sholat Jumat ditiadakan di semua
kota.
Sementara itu, mantan ketua
parlemen Komite Urusan Luar Negeri Yordania Mohammed al-buzur mengomentari
Tentang skema perubahan demografi yang dilakukan oleh Rusia saat ini, ia
mengatakan bahwa “konsentrasi pasukan Rusia menduduki wilayah Sahel bertujuan
untuk menggantikan komponen Sunni, untuk membuka jalan bagi penciptaan kanton
sektarian.” (Hr/islamtoday)