Mengapa Putin Akan Gagal di Suriah?
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica
Mogherini, mengatakan agresi Rusia di Suriah akan senasib ketika meluncurkan
perang di Afghanistan di masa silam.Yaitu, mengalami kekalahan dan terusir. [ Insya Allah ]
Pada tahun
1988, pasukan Rusia (kala itu masih Soviet) terjebak dalam perang di
Afghanistan. Mogherini mengatakan risiko seperti itu bisa dialami Rusia di
Suriah jika tidak melakukan transisi politik atau pergantian rezim di Suriah.
”Saya
percaya bahwa Rusia menyadari bahwa jika mereka tidak bekerja sama dengan keras
untuk awal dari sebuah proses politik, mereka berisiko terjebak dalam semacam
skenario perang Afghanistan di Suriah, dan mereka mengambil risiko yang
dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Arab, dan warga Muslim Rusia, seperti
mengambil bagian dalam memecah Sunni-Syiah,” kata Mogherini kepada Guardian
(29/10).
Dia melanjut
kehadiran para militan Rusia di antara para “jihadis” di Suriah akan menjadi
perhatian keamanan yang serius jika mereka kembali ke Rusia. ”Saya pikir Rusia
melihat dengan sangat jelas, bahwa mereka bersama-sama dengan penumpukan
militernya. Minat mereka adalah untuk secara aktif mendorong awal proses
politik,” imbuh Mogherini.
Referensi
perang Soviet-Afganistan itu disampaikan Mogherini pada Rabu malam dalam sebuah
forum untuk mendukung kerja multilateral baru guna mengakhiri konflik di Suriah
yang sudah berjalan empat tahun.
Pembicaraan
damai Suriah sudah dijdwalkan akan digelar dengan melibatkan para menteri luar
negeri dari Eropa Barat dan Amerika Serikat bersama para pejabat dari Rusia,
Arab Saudi dan negara-negara yang berbatasan dengan Suriah, termasuk Iran yang
untuk pertama kalinya akan dilibatkan dalam perundingan tersebut.
Red :
Maulana Mustofa
Walau di Bantu Rusia Koalisi Syiah Alami
Kekalahan Telak Oleh Mujahidin
Kondisi Terbaru Suriah 2015: Laporan menegaskan bahwa tentara Asad telah gagal mencapai
kemajuan dalam melawan pejuang oposisi, meskipun serangan udara Rusia memasuki
hari yang ke 26, sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia, Senin
(26/10/2015).
Dilaporkan bahwa pasukan Asad terlibat dalam enam lini pertempuran melawan
pejuang oposisi yang telah berhasil mengorganisir barisan mereka dan mengatasi
serangan darat yang luas meskipun didukung oleh serangan udara Rusia yang hari
ini telah mencapai hingga sekitar seribu serangan.
Menurut kantor berita “Interfax“, dikutip dari Departemen Pertahanan di Moskow,
mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia telah melakukan 934 serangan mendadak dan
menghancurkan 819 sasaran kelompok pejuang oposisi di Suriah sejak awal
kampanye pada 30 September.
Laporan itu menunjukkan bahwa meskipun mendapat perlindungan udara dan
fasilitas pesawat militer Rusia, rezim Asad tidak mampu mencapai prestasi
lapangan, bahkan situasinya berbalik berpihak kepada batalyon kelompok oposisi
yang berhasil menimpakan kerugian yang besar kepada pasukan Asad dan milisi
pendukungya. Kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya, selama empat tahun
terakhir.
Di lini Hama utara rezim Asad mendorong pasukannya untuk menyerbu kota-kota
yang dikuasai oleh kelompok pejuang oposisi untuk mencapai kota Khan Sheikhun
di pedesaan selatan Idlib, yang terletak di Aleppo International Highway
Damaskus, namun, para pejuang oposisi mampu menggagalkan serangan itu dan
menggagalkan rencana rezim.
Pasukan Asad kehilangan sekitar empat puluh kendaraan lapis baja dan tank, dan
kehilangan lebih dari 400 tentara di sana setelah satu minggu pertempuran.
Sementara itu, faksi-faksi pejuang oposisi melancarkan serangan balik terhadap
lokasi pasukan Asad yang kemudian menjadi posisi pertahanan di sebelah utara
Hama dan menguasai desa Marakapah dan AlLahaya sebelah timur dan barat Hama,
dan telah menjadi ancaman bagi pasukan rezim yang bermarkas di kota Morek.
Kejadian ini tidak jauh berbeda dengan kondisi di pedesaan Homs utara, saat
pasukan Asad dan milisi sekutu mereka gagal untuk maju satu kilometer di
kawasan itu untuk mencapai tujuannya dengan cara menghubungkan daerah yang
berpengaruh di Homs yang berada di bawah kontrol sebelah selatan kota Hama, dan
upaya yang gagal dari pasukan rezim untuk masuk ke daerah-daerah yang dikuasai
oleh kelompok pejuang oposisi menyebabkan pasukan rezim Asad mengalami kerugian
besar.
Puluhan pasukan rezim Asad tewas dan terluka, serta kehilangan sejumlah besar
kendaraan lapis baja dan kendaraan militer dalam waktu kurang dari dua minggu,
seperti ditegaskan oleh direktur “Homs Media Center”, Osama Abu Zeid.
Sumber: http://www.arrahmah.com/news/2015/10/27/26-hari-kampanye-serangan-udara-rusia-dan-kekalahan-pahit-yang-diderita-pasukan-rezim-asad.html