Pada Ahad, (15/11) lalu, Syam Organizer menggelar Tabligh
Akbar Serentak di 28 Kota. Tak ketinggalan dengan kota-kota urban lainnya, umat
Islam Kota Poso menggelar acara di Lapangan Sintuwu Maroso Poso.
Sekitar 800 jamaah peserta tabligh akbar membanjiri
lapangan tersebut. Maklum saja, sebab Ustadz Thoriqudin Abu Rusydan -tokoh
dan pemerhati dunia Islam asal Kota Kudus Jawa Tengah- beserta Ustadz Hartono
Yasin, tokoh dan aktifis Hidayatulah Sulawesi Tengah- yang didaulat jadi
pembicara.
Ustadz Thoriqudin menyampaikan bahwa para hadirin patut
bersyukur kepada Allah karena yang hadir di tempat ini tidak untuk membicarakan
masalah dunia, namun untuk membicarakan negeri Syam, negeri yang diberkahi
Allah SWT.
“Majelis yang penuh barokah ini tidak untuk membicarakan
tentang dunia kita, tidak untuk membicarakan apa menu makanan kita nanti siang
atau nanti malam, tidak untuk membicarakan apa pakaian baru yang akan kita
kenakan di tahun baru yang akan datang. Tapi kita membicarakan tentang Syam,
bumi yang diberkahi oleh Allah Subhanahu wa taa’ala atas doa Nabi Muhammad
shalallahu alaihi wa salam,” ujarnya.
Ustadz Thoriqudin juga menegaskan bahwa keutamaan negeri
Syam adalah nubuwah Nabi Muhammad. Maka dari itu, sejarah yang sudah tercatat
dalam Al-Quran ini tidak ada yang dapat merubah keutamaannya.
Sebagai ilustrasi, ia mencontohkan bahwa orang
berduyun-duyun mengunjungi Mekkah untuk beribadah haji. Walaupun, banyak bahaya
dan musibah masih saja banyak orang yang merindukan ke sana dan tidak dapat
dihentikan oleh siapapun.
“Mekkah, atas doa Nabi Ibrahim alaihisalam, orang berduyun-duyun merindukan untuk
bisa datang ke baitullah Ka’bah walaupun setiap tahun kejatuhan crane, setiap tahun terinjak-injak, walaupun setiap
tahun mereka ditimpa oleh bencana. Karena Allah Subhanahu wa ta’alamengabulkan doa Nabi Ibrahim alaihisalam,” jelasnya.
Ia menambahkan, hari ini akan mulai saatnya setiap
manusia di samping menumpahkan kerinduannya datang ke Masjidil Haram juga akan
menumpahkan keriduannya kepada negeri Syam. Menurutnya, tidak ada satu
kekuatan mahluk pun yang mampu menghalangi manusia untuk berbondong-bondong ke
Syam dengan tujuan sama-sama beribadah kepada Allah SWT.
“Kalau ke Masjidil Haram untuk beribadah haji,
sementara kalau ke Syam untuk membela dan melindungi kehormatan Islam dan
kaum muslimin. Ini merupakan satu nubuwah yang tidak bisa dihalangi oleh satu
kekuatan mahluk apapun,” pungkas dia.
Reporter: Ahmad Sutedjo
Editor: Fajar Shadiq