Beberapa
pihak mengklaim bahwa pelaku serangan yang terjadi pada Jumat (13/11/2015)
merupakan pria berkewarganegaraan Suriah. Hal itu dilihat dari sebuah paspor
yang ditemukan tak jauh dari sesosok mayat dekat tempat kejadian.
Setelah
diadakan penyelidikan yang lebih mendalam, ternyata klaim tersebut terbukti
salah. Pasalnya, sembilan tersangka pelaku teror Paris yang diungkap aparat
keamanan intelejen Prancis, membuktikan semua pelaku tidak ada yang
berwarganegara Suriah.
Lima
pelaku teror Paris tinggal di Belgia dan warga negara Prancis, tiga pelaku
warga negara Belgia satu di antaranya lahir di Maroko. Seorang lagi, tidak
memiliki identitas asli, diketahui mencuri paspor atas nama ‘Ahmad al Mohammad’
dari Idlib, Suriah, demikian seperti dikutip dari ROL, Kamis (19/11/2015).
Rumor
yang mengatakan pelaku teror Paris dilakukan oleh imigran Suriah muncul ketika
sebuah paspor imigran Suriah bernama Ahmed al Mohammad berusia 25 tahun
ditemukan di lokasi kejadian Stade de France. Paspor tersebut pun terbukti
disalahgunakan oleh pencurinya.
Dari
sinilah klaim kesalahan dokumen berkembang menjadi rumor yng menakut-nakuti
masyarakat Barat akan bahaya imigran Suriah. Hingga beberapa hari terakhir,
negara Eropa tegas menutup kuota imigran, atas tuduhan mata-mata ISIS.
Menteri
Kehakiman Jerman : Penemuan Paspor Pelaku Serangan di Paris Adalah Penyesatan
Informasi
Menteri
Kehakiman Jerman, Heiko Maas menyebut bahwa keterkaitan antara pspor warga
Suriah yang ditemukan di samping pelaku serangan Paris adalah sebuah informasi
yang penuh dengan “kesesatan”.
“Kita
harus benar-benar berhati-hati dalam masalah ini sebelum semuanya jelas,” kata
Maas yang dikutip dari syrianpc, Rabu (18/11/2015).
Maas juga
melanjutkan bahwa korelasi antara teroris dengan warga Suriah tidak bisa
disebut sebagai informasi yang valid.
“Tidak
ada hubungan kuat antara teroris dengan para pengungsi, kecuali satu
kemungkinan yaitu para pengungsi melarikan diri dari Suriah karena ada
orang-orang yang melakukan serangan di Paris,” tambahnya lagi.
Seperti
diketahui, pihak berwenang Prancis mengklaim telah menemukan paspor yang
terletak di samping mayat yang diduga sebagai pelaku serangan. Paspor tersebut
terdaftar atas nama Ahmad Al Muhammad, 25 tahun. Pihak berwenang menduga bahwa
Ahmad merupakan warga Suriah yang datang ke Prancis melalui Yunani.
Rep :
Anang Supriyadi
Red : Aziz Rachman
Fokusislam.Com