Friday, November 20, 2015

Erdogan : Assad Lakukan Terorisme Negara. Obama: Selama Bashar Al Assad Masih Berkuasa, Suriah Tak Akan Beres

Erdogan Angry

Berbicara pada pertemuan yang membahas tentang energi di Istanbul pada hari Kamis (19/11), PresidenTurki Recep TayyipErdogan menilai rezim Syiah Suriah Bashar Assad telah melakukan terorisme di negaranya sendiri.
Pelaku utama tragedi kemanusiaan dan tindakan terorisme hari ini adalah rezim Assad, yang telah menewaskan 380.000 orang,” kata Erdogan sebagaimana dikutip World Bulletin.
Assad melakukan terorisme negara,” tambah Erdogan. Erdogan juga berkata bahwa siapa pun yang berdiri di belakang (baca : mendukung ) orang ini, mereka sama bersalahnya seperti dia.”
Red : Gus Jati

Obama: Selama Bashar Al Assad Masih Berkuasa, Suriah Tak Akan Beres

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan butuh waktu berbulan-bulan bagi Rusia, Iran, dan elite penguasa Suriah untuk menerima tak akan ada akhir perang sipil maupun penyelesaian politik di Suriah, bila Presiden Bashar al-Assad tak kunjung lengser.
Disebutkan pula oleh Obama, kendati Moskow dan Tehran mengakui ISIS sebagai “ancaman serius”, upaya Rusia di Suriah bertujuan menopang kekuasaan Assad.
“Intinya, saya tidak melihat kita bisa menghentikan perang sipil di Suriah jika Assad tetap berkuasa,” ujarnya di hadapan reporter di sela-sela pertemuan tahunan kerja sama ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Manila, Filipina, Kamis (19/11).
“Apa yang sekarang kita lakukan bersama anggota koalisi adalah menyadari bahwa butuh waktu berbulan-bulan bagi Rusia, Iran, dan sebetulnya sejumlah penguasa dalam rezim Suriah untuk turut menyadari kebenaran yang baru saja saya ucapkan,” lanjutnya.
Serangan udara Rusia di Suriah, yang dimulai sejak penghujung September lalu, selalu menyebut ISIS sebagai target utamanya. Namun kebanyakan bomnya justru dijatuhkan di wilayah kekuasaan kelompok pemberontak lain yang anti-Assad.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas tragedi pengeboman dan penembakan di Paris, Perancis pada Jumat lalu, sekaligus jatuhnya pesawat Rusia di Mesir bulan lalu yang baru dikonfirmasi Rusia akibat bom.
Presiden kulit hitam pertama di AS itu menambahkan, bila ia mampu menggiring berbagai negara untuk membahas isu Suriah, “ruang diskusi bisa tercipta.”
Ia juga mengatakan berencana menutup penjara Teluk Guantanamo di Kuba sembari tetap menjaga keamanan AS, meski mengaku bakal menghadapi perlawanan keras dari Kongres.
“Saya menjamin akan ada perlawanan kuat, sebab setelah tragedi Paris, saya pikir ada kecenderungan yang amat kuat bagi kita bukan untuk mengatasi persoalan, tetapi menciptakan slogan-slogan politik, baik tentang pengungsi maupun Guantanamo,” katanya.(ts/cnnindonesia)