Buka mata wahai indonesiaku
(hakekat pertukaran budaya bagi iran adalah meng-iran-kan yaman
dengan senjata, pemberontakan & kudeta pengambilalihan kekuasaan)
Tidakkah kalian melihat apa yang terjadi di Yaman di
hari-hari ini?
Pemberontak Syiah Hutsi telah berlalu kisahnya dalam beberapa minggu yang lalu
menyerang Istana negara, menawan Presiden Yaman dan menguasai Ibukota
negara….
Adakah mereka gerombolan pemberontak bersenjata dengan
dukungan penuh negara Syiah Iran berhenti dengan perbuatan terkutuknya
tersebut?
Gambar 1. Pasukan
pemberontak Hutsi terbunuh dan didapati “pertukaran budaya”, ternyata dia
adalah pasukan Iran dengan memasang emblem Khumainy!!!
Pasukan pemberontak itu terus merambah dan mencaplok
menguasai satu persatu wilayah Yaman, memaksa rakyat Yaman untuk tunduk takluk
dibawah kontrol kebudayaan (baca:kekuasaan) pemberontak Syiah dukungan Iran.
Gambar 2. Percepatan
Transformasi revolusi “budaya” Iran mengKhumainykan (baca: menSyiahkan)
Yaman , tak berselang lama setelah pemberontak Syiah dukungan Iran
melancarkan Revolusi kudeta bersenjata menggulingkan pemerintah dan
menguasai ibukota Shan’a
Dulunya mereka bukanlah apa-apa dan tanpa pengaruh
kuat bagi masyarakat di Yaman. Maka pertukaran dan transformasi budayapun
terjadi bagi pemimpin Hutsi didikan Iran…
Lambat laun mereka menghimpun masa berkebudayaan Syiah Khumainiyah….menguat dan
menguat yang kemudian menjelma menjadi gerombolan revolusioner bersenjata
sebelum akhirnya bangkit memberontak pemerintah yang sah.
Gambar 3. Fase
revolusi bersenjata (baca: percepatan Pertukaran budaya), pertama kalinya dalam
sejarah Yaman Adzan agama Khumainy Rafidhah kafir resmi dikumandangkan di
televisi Yaman tak lama setelah milisi bersenjata Hutsy Kafir mengkudeta
Presiden Yaman & menguasai Ibukota dan istana negara
Setelah pemberontak Syiah Hutsi berhasil menguasai
Ibukota negara, melonjaklah frekuensi rute penerbangan Shan’a-Iran menjadi 14
kali penerbangan perminggu!!
Gambar 4. Teheran menyambut gembira kemenangan “pertukaran
budaya” melalui bonekanya (sekutu Al Imam dkk), Abdul Malik Al Hutsy Kafir
Najis Rafidhah ketika berhasil menguasai Shan’a dan istana negara Yaman
Hebat bukan percepatan pertukaran budaya yang
dilakukan?
Apakah Yaman tiba-tiba maju melesat menjadi eksportir ke Iran?
Ataukah Yaman tiba-tiba berubah menjadi tujuan “wisata” bagi warga negara
Iran?!
180 ton alat tempur diturunkan….
Realisasi nyata pertukaran budaya (revolusi bersenjata) Syiah Khumainiyah
sedang dilakukan dengan intensif sepenuh ofensif untuk menghapus “budaya” Yaman
beserta rakyatnya.
Iya, sekarang di negeri ini Indonesiaku, Syiah Corner
masih dalam tahap meraup simpati “menyuapi” pasien inteleknya di IAIN,
Universitas Muhammadiyah dan tempat-tempat yang lainnya agar nampak cantik
menipu tampilan budaya Syiah Majusi.
Fase pertukaran budaya dalam tahap penggelontoran
dana, pemutaran film dan hibah gratis buku budaya, serta penyekolahan gratis di
negeri Iran bagi kader-kader militannya di masa depan..
Maka jangan pula kita tertipu wahai Indonesiaku dengan
orang-orang yang hanya pandai bermain watak memanfaatkan momentum yang
ada.
Lihatlah negeri Yaman wahai Indonesiaku….
Iran telah sampai pada fase pertukaran budaya REVOLUSI BERSENJATA menSyiahkan
Yaman dengan kaki tangan lokal budaya mereka yakni Pemberontak Hutsy yang
tangan mereka berlumuran darah kaum muslimin Yaman..
Dan memang di dalam sejarah budayanya, Syiah Rafidhah
tangan mereka berlumuran dengan darah kaum muslimin. Adakah kita lupa dengan
banjir darah di Baghdad akibat pengkhianatan pembesar Syiah Rafidhah?
Bukankah sejarah adalah guru yang sangat berharga? (Baca: Indonesia: Mengambil Pelajaran
dari Sejarah Pengkhianatan Syiah Rafidhah Menjatuhkan Ibukota Baghdad Yang
Berujung Pembantaian Kaum Muslimin, Banjir Darah)
Adakah Indonesiaku akan terlambat menyadari bahwa
tujuan akhir dari pertukaran budaya Iran ini adalah REVOLUSI menSYIAHkan
Indonesia ? Allahul musta’an
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa melindungi
kita semua dari budaya makar dan tipu daya Rafidhah Khumainiyah, amin.