Doa
Kepedulian Syaikh Maqdisi atas Serangan AS dan Sekutu di Irak dan Suriah
Amerika Serikat dan
sekutunya membombardir Suriah sejak Selasa dini hari waktu setempat dan
serangan tersebut masih berlanjut hingga kini. Dengan dalih melawan terorisme,
mereka memerangi para Mujahidin yang berjuang membebaskan hak-hak rakyat Suriah
yang diambil oleh pemerintah mereka, Bashar Asad. Dampak serangan tersebut,
beberapa Mujahidin terbunuh termasuk diantaranya warga sipil.
Sebagai bentuk respon
dan kepedulian atas serangan yang menimpa para Mujahidin di Irak dan Suriah,
Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi memberikan nasehat dan saran kepada mereka.
Selain itu Al-Maqdisi juga menghimbau kepada kaum Muslimin untuk mendoakan
mereka yang saat ini mendapat gempuran para salibis dan sekutunya. Uraian
lengkap dari Al-Maqdisi di bawah ini kami terjemahkan dari situs resmi Mimbar
Tauhid wal Jihad yang bisa Anda klik di sini.
اللهم انصر المجاهدين وأنج المسلمين المستضعفين واهزم
الصليبيين والمرتدين
“Ya Allah, berilah
pertolongan kepada para mujahidin dan selamatkanlah umat Islam yang tertindas,
serta hancurkanlah tentara salib dan orang-orang murtad”
Dengan nama Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah,
penolong bagi orang-orang beriman. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
seorang Nabi yang jujur dan dapat dipercaya.
Perang Salib melawan
Islam telah dimulai di Suriah dan Irak, dengan dibantu oleh orang-orang murtad.
Hal ini terjadi setelah kerja intelijen yang begitu lama dan kurangnya keamanan
di tengah segmen mujahidin. Mereka beralih kepada penggunaan sarana komunikasi
dari semua jenis, dan berusaha mencoba untuk menggunakannya. Sehingga kami
khawatir kepada saudara-saudara kita mujahidin dan para pemimpin mereka. Kita
berdoa kepada Allah ta’ala untuk melindungi mereka dan memberikan kesabaran
serta keteguhan terhadap apa yang terjadi. Diantara mereka ada yang kami kenal
dan ada juga yang tidak kami kenal.
Selain itu kami berpikir
untuk menilai, bagaimana membersihkan orang-orang munafik atau yang sejenis.
Menunjukkan orang yang benar-benar memihak kepada Allah, Rasul-Nya dan
orang-orang beriman. Dan membedakannya dari orang-orang yang memihak kepada
tentara salib dan para thagut, “…Sehingga semakin tersesat orang yang tersesat
setelah mendapat penjelasan dan hiduplah orang yang hidup (dengan hidayah)
setelah mendapat penjelasan..”
Disamping itu, ada
peningkatan dalam mengungkap dan mengekspos kejahatan para thagut dan juga
tentara-tentara murtad, sehingga dapat menyadarkan kaum muslimin. Ini adalah
salah satu perubahan (yang baik).
Demikian juga hal ini
berpengaruh terhadap kesiapan hati untuk kembali kepada Allah ta’ala dan
bertaubat atas ketidakadilan (yang dilakukan). Begitu juga dengan musibah yang
terjadi, bertujuan agar kita meminta perlindungan kepada Allah dan melapangkan
jiwa untuk mengingat ulang serta kembali kepada-Nya. Semoga Allah memberikan
yang terbaik bagi para mujahidin…
Tujuan kami dalam hal
ini untuk saling mengingatkan apa saja yang harus dilakukan oleh para mujahidin
dan juga umumnya bagi kaum muslimin dalam menghadapi musibah ini, yaitu:
Pertama: Wajib untuk ruju’ atau
kembali kepada Allah ta’ala dan berpegang teguh terhadap seluruh perintah-Nya,
memperbaharui taubat secara umum, serta mengikhlaskan niat kepada Allah dalam
dakwah dan jihad.
Kedua: Bertaubat secara
khusus atas berbagai tindakan zalim yang kita perbuat, berhenti untuk
melakukannya lagi, berinisiatif menunaikan hak-hak (yang terabaikan), serta
memperbaikinya.
Ketiga: Menyatakan
loyalitas kepada orang-orang beriman, tidak menertawakan sebagian dari golongan
mereka, atau senang saat mereka tertimpa musibah dan agresi dari tentara
salibis, yaitu mereka yang tidak suka melihat terbunuhnya seorang muslim
ditangan tentara salib, karena mereka telah memerangi dan memecahbelah negara
Islam. Besok mereka akan memecahbelah dan memerangi setiap faksi atau kelompok
yang ikhlas kepada Allah dan orang-orang yang menolong agama-Nya,
kelompok-kelompok yang menegakkan syariat-Nya, serta kaum muslimin yang jujur
dalam satu kapal. Tidak ada orang waras yang ingin kapalnya tenggelam, sedang
pengemudinya adalah dia sendiri.
Keempat: Menampakkan
kecintaan kepada kaum muslimin, dan benci kepada musuh, serta bersegera untuk
berinisiatif membebaskan tawanan sipil yang belum dieksekusi yang berada
diantara mujahidin Daulah, JN dan faksi-faksi mujahidin lainnya. Semoga hal itu
menjadi solusi awal untuk memecahkan perselisihan yang sulit dipecahkan,
membuat marah musuh dan membantu para mujahidin, membuat mereka keluar dari
penjara untuk menolong saudara-saudara mereka dalam bencana ini, agar tidak
selalu menjadi beban di markas dan penjara dalam kondisi seperti ini, … atau
memecah belah aliansi yang ada, apakah kita akan diam saja terhadap panggilan
ini, ataukah kita menjawabnya.
Kelima: Bersegera
membebaskan kaum muslimin yang dipenjara secara zalim, dan menolong para
pegawai dan yang lainnya, di mana tidak ada bukti bahwa mereka mata-mata atau
penyusup. Mereka datang untuk menolong kaum muslimin yang terkena bencana dan
yang lemah, keadaan mereka itu sudah cukup untuk dianggap sebagai teman, bukan
sebagai musuh, janganlah engkau menghalangi mereka, tetapi berterima kasihlah
kepada mereka.
Keenam: Mendoakan
para Mujahidin dan kaum Muslimin yang lemah untuk kesejahteraan mereka, agar
mereka mendapat pertolongan, serta kemenangan dari musuh-musuh mereka. Berdoa
kepada Allah agar membelenggu para musuh-musuh kaum muslimin dan mengalahkan
mereka. Ya Allah yang menurunkan Al-Qur’an , yang menggerakkan awan, yang
menghancurkan pasukan Ahzab, hancurkanlah Aliansi Murtaddin, tentara salib dan
kembalikan keadaan mereka kepada kehinaan. Ya Allah batasilah kuantitas mereka,
bunuhlah mereka semua dan janganlah Engkau sisakan seorangpun dari mereka.
Ketujuh: Bersiap siaga,
sungguh Allah telah mewasiatkan kepada kaum muslimin sebelum ditiupnya
sangkakala, Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bersiap
siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau
majulah bersama-sama.” Sungguh telah banyak dari Mujahidin terkena
(serangan) dikarenakan longgarnya keamanan, sampai-sampai mereka terlalu mudah
dalam masalah penggunaan komputer di seluruh jaringan dan situs jaringan, serta
telepon dan komunikasi, sehingga memudahkan musuh mengetahui berbagai posisi
dan kantor pusat mereka. Suatu tindakan harus segera dilakukan agar tidak
keliru dalam masalah ini, selain itu sesegera mungkin menjauhkan hal-hal tadi
sebagai bentuk kewaspadaan dan kehati-hatian. Hai ini kami katakan bukan
lantaran bekal kami lebih banyak dari mereka , tapi hal ini sebagai peringatan,
penegasan, dan kekhawatiran kami atas jajaran pimpinan mereka. Dan sebagai
bentuk loyalitas kami kepada para mujahidin. Semoga Allah ta’ala merahmati dan
menjaga mereka.
Ini adalah sebuah nasihat
bagi saudara-saudaraku Mujahidin yang sedang mengalami kondisi sulit. Teruslah
untuk mencintai kaum muslimin, menyatukan barisan kaum Muslimin, dan berlepas
diri dari barisan tentara salib, musyrikin dan murtadin.
Semoga Allah ta’ala
menolong hambanya yang berjihad, melunakkan hati diantara mereka, menyatukan
barisan mereka, memuliakan dien-Nya, menolong bendera tauhid, membalikkan
bendera syirik, salib, mencerai beraikan tentara musyrikin dan tentara thagut,
memberikan kepada saudara-saudara kita rasa tolong menolong, dan menjadikan apa
yang mereka miliki sebagai ghanimah bagi mujahidin. Aamiin.
Penulis
Abu Muhammad al-Maqdisi
Selasa 28 Dzulqa’dah
1434 H.
Penerjemah: Amir/Reza
Editor: Rudy
Kecam Operasi AS, Syaikh
Al-Maqdisi Disuruh Diam
Pemerintah Yordania
baru-baru ini memperingatkan ulama Jihadis Yordania, Syaikh Abu Muhammad
Al-Maqdisi. Beliau diminta diam dan tidak lagi berbicara atau mengeluarkan
pernyataan yang menyerang operasi koalisi bentukan AS tersebut.
Dilansir dari korban Timur Tengah, Ra’yul Youm, beberapa
waktu lalu, sebuah sumber dari orang dekat Syaikh Al-Maqdisi mengatakan bahwa
peringatan itu diterima khusus oleh beliau. Sumber itu tidak menjelaskan isi
peringatan tersebut.
Sebagaimana diberitakan, beberapa saat setelah koalisi AS
melancarkan serangan perdana di Suriah, Syaikh Al-Maqdisi mengeluarkan
pernyataan dalam situs jihad yang diampunya, Mimbar Tauhid wal Jihad, mengutuk
serangan koalisi AS yang juga melibat Yordania. Beliau mengungkapkan bahwa itu
merupakan perang Salib baru yang dilancarkan AS.
Beliau juga mengecam negara-negara Arab yang terlibat dalam
koalisi bentukan AS tersebut. Bahkan, beliau mengungkapkan bahwa
tentara-tentara dari negara Arab yang melibatkan diri dalam operasi itu sebagai
tentara murtad.
Syaikh Al-Maqdisi mengatakan dalam pernyataannya tersebut
bahwa operasi koalisi AS bahwa mungkin hari ini koalisi AS hanya menyerang
Daulah Islamiyah dan Jabhah Nusrah di Suriah. Besok, tegasnya,
serangan-serangan itu akan mengarah kepada kelompok-kelompok mujahidin di
Suriah yang jujur menolong Islam dan menegakkan syariat Allah.
Kendati beliau sempat mengkritik pedas Daulah Islamiyah,
namun beliau mengharapkan organisasi yang dipimpin Abu Bakar Al-Baghdady itu
kembali berdamai dan bekerja sama dengan mujahidin Suriah lainnya untuk
menghadapi serangan koalisi AS.
Seperti diketahui, Amerika Serikat setelah mendapatkan
dukungan 40 negara internasional (termasuk Yordania) untuk membentuk koalisi
melawan Daulah mulai meluncurkan serangan perdana ke Suriah pada Selasa lalu
(23/09). Dalam serangan yang juga melibatkan jet-jet negara Arab itu, AS
menargetkan markas-markas mujahidin Jabhah Nusrah dan Daulah Islamiyah.
Sumber: Ra’yul Youm
Penulis: Hunef