Az-Zakzaky setelah di amankan
oleh Militer Nigeria karena upaya pemberontakan
Pemerintah
Nigeria dan Kelompok Islam Ahlus Sunnah Perangi Teroris Syiah
Sekte Syiah yang ada di Nigeria
sudah berani mengambil keputusan untuk menyerang pemerintah. Terbukti pada
beberapa hari yang lalu presiden dan staf angkatan daratnya diserang oleh
mereka.
Hal ini tentu membuat membuat
pemerintah mengambil keputusan untuk memerangi dan memberantas kelompok Syiah
yang masih minoritas di negara tersebut. Ini merupakan bukti nyata bahwa Syiah
adalah kelompok kriminal dan teroris. Di mana ada Syiah, di negara tersebut
tidak akan aman.
Sebuah kelompok Islam Ahlus
Sunnah yang mengerti betapa bahayanya Syiah mengambil keputusan untuk memusuhi
dan membasmi Syiah yang ada di tanah mereka. Lansir bbc.com
Kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dan kelompok Islam Ahlus Sunnah yang ada di negeri tersebut adalah
sebuah kebijakan yang tepat. Jika tidak ditangani secara cepat, mereka bisa
saja menguasai pemerintahan dan mengambil alih negeri tersebut. Karena pada
dasarnya kelompok Syiah ini tujuannya adalah mengambil alih kekuasaan di suatu
negara dan merusak masyarakatnya. (Arham/headlineislam.com)
Pasukan
Nigeria Tangkap Pemimpin Sekte Syiah, dan Tewaskan 2 Anggotanya
Hari Ahad (13/12/2015)
dilaporkan bahwa Pasukan Nigeria telah menangkap
pemimpin sebuah sekte minoritas Syiah dan
membunuh Wakil Pemimpin Sekte Syiah itu beserta Kepala juru
bicaranya dalam penggerebekan di rumah pemimpin sekte itu dan
beberapa bangunan lainnya, dilansir olehReuters.
Kelompok Sekte
Syiah itu mengatakan, penggerebekan itu terjadi
sehari setelah pasukan Nigeria menembak
mati 7 orang lainnya dalam bentrokan di utara
kota Zaria.
Serentetan
kekerasan dimulai pada hari
Sabtu (12/12/2015) ketika
anggota-angota sekte Syiah itu
mencoba untuk memblokir konvoi
yang membawa Kepala Staf Angkatan
Darat Letnan Kolonel Tukur
Buratai yang menuju sebuah
upacara pengambilan sumpah
untuk para calon tentara
di kota Zaria, demikian kata
para saksi.
Konfrontasi
terjadi ketika anggota sekte Syiah,
yang dikenal sebagai ‘Islamic Movement’
sedang mengadakan kegiatan tahunan
mereka ritual “mengubah bendera” (changing
of flags) untuk menghantarkan awal
bulan Maulud, bulan kelahiran
Nabi Muhammad SAW di kantor
pusat sekte mereka di Zaria.
Pada hari Ahad (13/12/2015),
Komisaris Polisi, Shehu Umar
mengatakan bahwa pemimpin ‘Islamic
Movement’ Ibrahim Zakzaky telah ditangkap
oleh pihak militer dalam
penggerebekan pagi hari di rumahnya,
akan tetapi Shehu Umar
menolak untuk memberikan
rinciannya.
Dalam penggerebekan
itu, wakil Zakzaky,
Muhammad Turi, yang biasanya berkegiatan
berbasis di kota kedua Nigeria, Kano,
dilaporkan tewas beserta juru bicara sekte
itu, Ibrahim Usman, di rumah
Zakzaky, demikian kata anggota
sekte Syiah itu.
Sebelumnya
Ibrahim Usman memiliki berhubungan dengan reporter
Reuters melalui telepon mengatakan bahwa
dia sedang dalam perjalanan
ke rumah Zakzaky.
Pada
hari Sabtu (12/12/2015), juru bicara sekte
Syiah itu Ibrahim Usman mengatakan
sedikitnya 7 orang tewas dalam
bentrokan selama pemblokiran konvoi tentara itu
tetapi pihak militer telah
mengangkut pergi jasad korban yang tewas. Sementara
itu juga dalam sebuah pernyataan sekte
Syiah itu, pada hari Ahad (13/12/2015)
mengatakan bahwa “10 anggota
lain” telah tewas dan
menyebut nama 7 orang, termasuk
Turi.
Dilaporkan pula
saat berada di tempat kejadian reporter Reuters tidak
dapat secara independen memverifikasi
jumlah korban dan pihak tentara
Nigeria menolak untuk berkomentar.
Warga kota Zaria
mengatakan bahwa mereka
mendengar ledakan keras pada
hari Ahad pagi. Diketahui ledakan berada di daerah
sekitar rumah Zakzaky yang saat ini
telah ditutup dan
pihak wartawan tidak
dapat mendekati lokasi
kejadian.
“Kami
mendengar ledakan keras dan
asap tebal kelura dari
rumah kami,” kata Saminu Jalil, seorang
warga yang tinggal di dekat
lokas.
Seorang juru
bicara militer, Kolonel Sani
Usman, mengatakan anggota-anggota
sekte Syiah mencoba
untuk membunuh Buratai
pada hari Sabtu (12/12/2015)
dan mengatakan bahwa tentara terpaksa
menembak untuk membela diri
ketika anggota sekte Syiah itu
menolak untuk bergerak keluar
dari jalanan konvoi Letkol Buratai dan
bentrokan kekerasan terjadi.
“Sekte Syiah,
diketahui berjumlah ratusan orang
dan membawa senjata-senjata berbahaya, Mereka
membarikade jalan dengan api
unggun, batu besar dan ban-ban.
Mereka menolak semua permohonan
untuk membubarkan diri dan
kemudian mulai menembak dan
melempari konvoi tentara
dengan benda-benda berbahaya.”
Sementara
Pemimpin Sekte Syiah itu
Ibrahim Zakzaky membantah tuduhan tersebut
sebelum penangkapannya.
“Kami
belajar bahwa (Buratai) adalah
sedang dalam sebuah kunjungan baru saja
meluluskan para rekrutan baru
militer dan yang itu
bertepatan dengan peringatan hari kami ‘changing of
flags’, yang kita lakukan setiap
tahun. Kami tidak berniat
melakukan sesuatu seperti yang
diklaim oleh para prajurit itu,” kata
Ibrahim Zakzaky setelah kejadian.
Sebagaimana
diketahui bahwa sebagian
besar warga Nigeria yang berjumlah
sekitar puluhan juta adalah
Muslim Sunni, termasuk
kelompok militan jihad Boko Haram
yang telah menewaskan ribuan
orang dalam pemboman dan
penembakan terutama di bagian timur laut
Nigeria yang merupakan wilayah produsen
energi terbesar di Afrika sejak
tahun 2009.
Akan
Tetapi ada juga beberapa
ribu warga Nigeria yang Syiah,
sebagian besar pengikut Ibrahim Zakzaky,
yang gerakannya terinspirasi
dari Revolusi Islam Syiah
Iran tahun 1979.
Sebelumnya
diketahui, bahwa para pengikut sekte Syiah
Zakzaky ini umumnya dipandang
sebagai pengikut yang damai
tetapi perkelahian antara sekte
sama dan pihak tentara terjadi
tahun lalu selama prosesi
atau ritual Syiah. Zakzaky
mengatakan bahwa 30
pengikut Syiah dan 3 anak-anak
telah tewas.
Pada akhir November
lalu, seorang pembom bunuh
diri telah menewaskan
sedikitnya 21 anggota kelompok
Syiah selama ritual tahunan
di kota kedua Nigeria Kano
ke Zaria untuk
memberi penghormatan
kepada Zakzaky. Sejauh ini
dilaporkan, tidak ada pihak
yang mengaku bertanggung jawab
atas serangan bom bunuh diri itu. (pm)
Meski
Minoritas; Sekte Syiah Di Nigeria Berani Lawan Pemerintah
Pengikut syiah di Nigeria
(Afrika Barat) melakukan perlawanan terhadap negara. Mereka melakukan
penghadangan terhadap rombongan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari dan
menargetkan pembunuhan atas Kepala Staf Angkatan Darat Nigeria, Letnan Jenderal
Tukur Buratai.
Rombongan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari
diserang anggota sekte Syiah di Zaria, negara bagian Kaduna. Sekira 10 orang
dilaporkan tewas dalam penyerangan yang terjadi pada Sabtu, 12 Desember 2015,
malam waktu setempat.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa bentrokan
terjadi setelah argumen panas antara anggota sekte Syiah dan tentara Nigeria.
Hal itu terkait kunjungan Presiden Muhammadu Buhari sebagai tamu sekaligus
penerima penghargaan kehormatan dari Universitas Negeri Kaduna (KASU).
Kaum syiah menutup
jalan yang akan dilalui rombongan Presiden Nigeria menuju pertemuan tersebut.
Jalan utama yang ditutup antara lain, dari Sabon Gari ke Samaru.
"Ratusan
anggota sekte (Syiah) membawa senjata berbahaya. Mereka membarikade jalan
dengan api unggun, batu berat dan ban. Mereka menolak dibubarkan dan kemudian
mulai menembak dan melempari rombongan dengan benda-benda berbahaya,” kata juru
bicara Angkatan Darat, Kolonel Sani Kukasheka Usman, sebagaimana dikutip dari Sun
News Online, Minggu (13/12/2015).
Dalam penyerangan yang diduga dilakukan ratusan militan syiah pimpinan
El-Zakzaky ini, Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Tukur Buratai,
lolos dalam penyerangan yang diduga sebagai salah satu upaya kaum syiah untuk
membunuh perwira tinggi militer Nigeria tersebut.
Seorang saksi mata mengaku melihat ada dua orang yang menolak untuk membubarkan
diri saat rombangan melintas. Sehingga para pengawal presiden pun melepaskan
tembakan peringatan untuk membubarkan anggota Syiah tersebut.
"Saya melihat dua tentara memohon anggota Syiah untuk membubarkan diri dan
membuka jalan, tetapi mereka menolak dan kemudian tentara melepaskan
tembakan," kata seorang saksi mata, Yusuf Abubakar.
Juru
bicara Angkatan Darat, Kolonel Usman menegaskan bahwa penyerangan atas
rombongan presiden dan upaya pembunuhan atas Kepala Staf AD ini merupakan
perilaku yang tidak dapat ditoleransi.
Setelah bentrok dengan
militer Nigeria, markas-markas syiah (Husainiyyah) dirobohkan pemerintah
Nigeria. Rumah pemimpin sekte Syiah, Sheik Ibrahim El-Zakzaky dikepung tentara
Nigeria. Namun Zakzaky tidak berada di rumah, dikabarkan telah meninggalkan
rumahnya segera setelah kejadian tersebut ke suatu daerah yang dirahasiakan.
Dilansir dari Washington Post, Minggu (13/12/2015), istri pemimpin Syiah, Zeenah Ibrahim, mengatakan
bahwa tentara Nigeria telah menewaskan sedikitnya 12 orang dalam pengepungan di
rumahnya. (okezone)
Iran Murka
Pemerintah Iran kecam pemerintah Nigeria yang
bentrok dengan kelompok syiah dan menuntut lindungi kaum syiah.
Iran memanggil duta besar dan kuasa penuh
Nigeria di Teheran untuk menyampaikan protes keras menyusul bentrok mematikan
antara kaum Syiah di sebelah utara negeri itu dengan militer.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan,
kekerasan yang melibatkan pasukan militer dengan pengikut Gerakan Islam Syiah
Nigeria (IMN) "Tidak bisa diterima", tulis kantor berita resmi Iran,
IRNA, Selasa, 15 Desember 2015, seperti dikutip Tempo.
Waspadai Syiah
"Nigeria menjadi bukti kesekian, membiarkan
syiah berkembang di suatu negara, menjadi ancaman bagi aqidah dan keutuhan
negara tersebut," ujar ustadz Abdullah Haidir, Selasa (15/12).
Hal ini juga pernah disampaikan Ketua Ulama
Al-Quran Suriah, Syeikh Muhammad Kurayyim Rajih Hafizahullah.
Syeikh
Muhammad Kurayyim Rajih: “Kami di Syria dahulu seperti kamu hidup damai
sehingga kami lupa karena sudah membiarkan Syiah berkembang secara perlahan.
Akhirnya sekarang Syiah memerintah kami, membunuh anak-anak kecil kami dengan
kapak dan memperkosa wanita Ahli Sunnah Wal Jama’ah. Jangan lupa dan jangan
sesekali biarkan Syiah berkuasa di sana. Jika kamu tidak ingin terjadi seperti
apa yang menimpa kami. Jangan kamu lakukan seperti yang kami lakukan karena
membiarkan mereka (Syiah) berkembang. Mereka adalah agenda Amerika dan Yahudi.
Penggagas mereka adalah Abdullah bin Saba’ (orang Yahudi yang berpura-pura
masuk Islam). Saya akan selalu mendo’akan kalian semua yang ada di Indonesia,
Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand Islam Melayu bagian selatan agar tidak
berlaku seperti kami di Syria. Aamiin.” (py)
Di Nigeria; Tokoh Syiah Dicari &
Dihukum, Di Indonesia; Tokoh Syiah Dihormati dan Diberi Kedudukan
17
Desember 2015
Jurnalmuslim.com - Baru-baru ini, konflik Sunni-Syiah di Nigeria sedang mencuat
lantaran sikap tegas dari pemerintah setempat terhadap para pengikut dan ulama
Syiah di Negeri tersebut. (Baca: Berbekal
Senjata, Syiah Menyerang Pemerintah Nigeria Secara Brutal)
Sebab
dari konflik tersebut bermula ketika syiah menutup jalan yang akan dilalui
rombongan Presiden Nigeria menuju pertemuan tersebut. Jalan utama yang ditutup
antara lain, dari Sabon Gari ke Samaru.
Pemerintah
setempat pun langsung bertindak tegas dengan melakukan perlawanan dan
membongkar rumah pemimpin pemberontakan tersebut, Ibrahim Al-Zakzaky.
Dalam sebuah gambar yang dishare oleh beberapa media, tampak
ulama Syiah, Al-Zakzaky ini menyerah sambil darah mulai mengalir dari tubuh
dedengkot Agama sesat Syiah di Nigeria ini.
Demikianlah
diantara sikap tegas pemerintah Nigeria terhadap penganut ajaran Syiah. Lain
halnya di Indonesia. Indonesia sampai sekarang masih menjadi sarang madu bagi
para penganut ajaran Syiah.
Syiah di
tanah air tumbuh subur, berkembang biak dan semakin besar jumlahnya. Bahkan,
diantara mereka ada yang sudah menempati kedudukan strategis di pemerintahan,
Jalaludin Rahmat misalnya, anggota dari fraksi PDI Perjuangan.
Tampaknya
sampai sekarang pemerintah Indonesia masih rabun jauh akan bahayanya Syiah di
tanah air, dengan tidak mau melihat kondisi Negara tentangga yang porak poranda
karena eksistensi Syiah. (nisyi/jurnalmuslim.com)
http://www.jurnalmuslim.com/2015/12/di-nigeria-tokoh-syiah-dicari-dihukum-di-indonesia-tokoh-syiah-dihormati-dan-diberi-kedudukan.html
http://www.jurnalmuslim.com/2015/12/di-nigeria-tokoh-syiah-dicari-dihukum-di-indonesia-tokoh-syiah-dihormati-dan-diberi-kedudukan.html
Militan Sunni Nigeria Nyatakan Ajaran
Syiah Menyimpang, Layak untuk Dihabisi
17 Desember 2015
Jurnalmuslim.com - Konflik Sunni dan Syiah
terus memanas pasca penggrebekan rumah Ulama Syiah Al-Zakzaky. (Baca: Berbekal
Senjata, Syiah Menyerang Pemerintah Nigeria Secara Brutal).
Peristiwa tersebut bermula dari ratusan
anggota sekte (Syiah) yang dipimpin Ulama Syiah bernama El-Zakzaky, membawa
senjata berbahaya. Mereka membarikade jalan dengan api unggun, batu berat dan
ban. Mereka menolak dibubarkan dan kemudian mulai menembak dan melempari
rombongan dengan benda-benda berbahaya. Atas dasar pemberontakan tersebut,
pemerintah setempat mengambil sikap tegas dengan melawan aksi brutal kelompok
Syiah dan menggeledah rumah El-Zakzaky yang dikabarkan telah meninggalkan
rumahnya segera setelah kejadian tersebut ke suatu daerah yang dirahasiakan.
Kelompok militan Sunni di Nigeria, Boko Haram
menyatakan, ajaran Syiah melenceng dari Islam dan mereka harus dibunuh, lansir
bbc.com, Rabu, 16/12/2015.
Penganut Syiah di Nigeria termasuk minoritas,
tetapi jumlah mereka terus meningkat. Mereka mendirikan sekolah dan rumah sakit
di kawasan utara negara itu. Selama ini mereka sering terlibat bentrokan dengan
aparat keamanan Nigeria. (nisyi/jurnalmuslim.com)
http://www.jurnalmuslim.com/2015/12/militan-sunni-nigeria-nyatakan-ajaran-syiah-menyimpang-layak-untuk-dihabisi.html
http://www.jurnalmuslim.com/2015/12/militan-sunni-nigeria-nyatakan-ajaran-syiah-menyimpang-layak-untuk-dihabisi.html