Hashemi:
keputusan irak dibuat di qom iran bukan di baghdad!
Diterbitkan: Senin, 1 Februari, 2016
Tareq al-Hashemi mantan Wakil Presiden Irak
menekankan bahwa pemerintah Irak kebangsaannya mereka adalah orang Irak namun
loyalitas mereka tidak untuk Irak melainkan untuk Iran, sebagaimana pembuat
keputusan negara Irak adalah seorang Iran. Keputusan-keputusan penting didesain
di Qom, bukan di Baghdad. Siapa yang menyalahi ini maka dia harus
mempertaruhkan segalanya.
Hashemi mengatakan dalam sebuah wawancara untuk situs
“Suriah.Net” bahwa awal minggu ini milisi-milisi bersenjata menculik 10 petugas
polisi, yang merupakan bagian dari angkatan bersenjata, dan ini adalah bukti
yang meyakinkan bahwa milisi-milisi itulah yang memegang kendali dan mengelola
file keamanan. Yang terjadi beberapa hari lalu juga ketika Perdana Menteri
Haider al-Abadi mencoba untuk mengunjungi Muqdadiyah dan sebelumnya adalah
Menteri Dalam Negeri, keduanya tidak bisa masuk. Jadi situasi masyarakat
diputuskan setelah ada persetujuan dari milisi-milisi yang berpengaruh di sana.
Atas dasar ini ketika milisi-milisi ini yang memegang kendali keamanan maka
kami memprediksi bahwa para penjahat atau teroris yang melakukan pembantaian di
Muqdadiyah dan pembantaian lainnya yang terjadi di Diyala, mereka bebas
berkeliaran sampai saat ini . yang dimaksud dengan Milisi disini adalah
Pengawal Revolusi Iran, yaitu pasukan al-Quds, yang singkatnya adalah negara
Iran.
Dia Berpendapat bahwa keberadaan Sunni Arab di DPR sangat lemah, dan massa yang
mengendalikan yang memiliki mayoritas adalah para simpatisan milisi-milisi ini
atau terkait dengan milisi-milisi ini. misalnya blok “negara tanpa
undang-undang” yang dipimpin Perdana Menteri Nuri al-Maliki, merekalah yang
berpengaruh di Parlemen karena perwakilannya di DPR, oleh karena itu tidak bisa
diharapkan dari Dewan ini untuk mengatasi situasi dengan tingkat yang
dibutuhkan oleh keamanan di Irak. Bahkan Dewan telah menjadi penutup/topeng
atau bahkan sarana untuk menutupi kejahatan yang terjadi.
Dia mengatakan bahwa kasus Suriah terkait dengan isu keamanan Israel, di mana
banyak dari fakta-fakta dan diskusi rahasia bocor. Israel tidak menemukan
jaminan keamanan lebih dari rezim Assad yang melindungi keamanan Israel sebagai
prioritas utama. Tapi sikap ini bagi negara-negara Barat adalah aib bersejarah
setelah kemanusiaan mengkonfirmasi bahwa Barat sejatinya tidak peduli dengan
masalah prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang membuat rakyat Suriah berontak.
Http://www.gensyiah.com/hashemi-keputusan-irak-dibuat-di-qom-iran-bukan-di-baghdad.html
Http://www.gensyiah.com/hashemi-keputusan-irak-dibuat-di-qom-iran-bukan-di-baghdad.html
IRAK DI TANGAN IRAN
Agus hasan bashori.
Sudah
kita tulis makalah
kini kita tambah datanya.
Awadh Abdan berkata: yang mengendalikan urusan di kementrian dalam
negeri Irak adalah seorang syiah namanya al-Liwa` (jenderal) Razzaq al-Zubaidi,
dia sudah menjadi tawanan Iran sebab dia menikah dengan wanita iran dan
mempunyai 2 anak diberi nama Khumaini dan Khamenei.” Demikian ditulis akun
muslim2day januari 30.
Sementara al-Marja’ syi’I al-A’la Sayyid al-Sharkhi
al-Hasani mengatakan kepada harian al-Arabiy al-Jadid 28 januari 2016. Bahwa
apa yang disebut dengan kerumunan rakyat Irak adalah bagian dari lembaga
militer dan dibawah kendali pemerintah Irak, dan panglima besarnya, yang
terbentuk berdasarkan perintah dan fatwa al-Sistani. Maka tidak mungkin
memisahkan antara kerumunan rakyat (al-Hasyad al-Sya’bi) dengan pemerintah dan
marja’ Sistani.
http://www.gensyiah.com/irak-di-tangan-iran.html
Alwi
shihab ar-Rafidhi Rupanya Ikutin Induk Semangnya...Bagi Iran, Saudi adalah
Musuh dan Yahudi adalah Sahabat !
Bagaimana
Menghadapi Tumor Ganas Syiah? Syiah dan Yahudi, Bersama Menaklukkan Dunia Islam
Wow!
Imam Bukhari Menyamakan Syiah dengan Yahudi