Rafidhah
dan Syi’ah Lebih Berbahaya Dari Yahudi dan Nashara
Oleh Al Imam Al
Muhaddits Asy Syaikh Muqbil bin Hadiy Al Wadi’iy rohimahulloh
Soal:
Bagaimanakah
kebenaran ucapan seseorang: “Sesungguhnya Rofidhoh dan Syi’ah itu lebih jahat
terhadap Islam daripada Yahudi dan Nashoro”? Apakah ucapan itu berarti
mengafirkan mereka? Apa sajakah batasan takfir? Dan kapankah seseorang
dikafirkan dengan kafir akbar yang dengan hal itu ia dikeluarkan dari agama?
Jawab:
:الحمد لله وصلى الله وسلم على
نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن والاه. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له
و أشهد أن محمدا عبده ورسوله. أما بعد
Ucapan ini adalah
benar. Bahwa Rofidhoh dan Syi’ah lebih berbahaya terhadap Islam daripada Yahudi
dan Nashoro, dengan makna sebagaimana kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan
yang dinukilkan dari beliau oleh muridnya adzDzahaby dan Ibnu Katsir dalam
kitab al Bidayah wan Nihayah, bahwa Rofidhoh memiliki sikap-sikap bersama
Yahudi dan Nashoro untuk melawan muslimin, dan ini tidaklah bermakna bahwa
mereka mengkafirkan Syi’ah (secara mutlak/merata, pen)
Dan diantara contoh
atas hal ini adalah bahwasanya Ibnu al ‘Alqomiy si pengkhianat dulu adalah
menteri dari Khalifah al Musta’shim. Dan dia menghias-hiasi kepadanya agar
mengurangi jumlah pasukannya, lalu Khalifah pun melakukan hal itu.
Setelah itu, bangsa
Tatar mendekati Ibnul ‘Al qamiy dan Nashiruddiin at Thouwsy yang digelari
dengan Nashiruddin (penolong agama) namun pada hakekatnya dia adalah penolong
kesyirikan dan atheisme sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim
rahimahullah dalam kitab Ighatsatul Lahfaan.
Setelah itu, tatkala
Tatar mendekat (dan ketika itu dalam hati mereka ada rasa kagum yang sangat
hebat jika berhasil membunuh khalifah dan memasuki Baghdad), berkatalah Ibnul Al qamy si pengkhianat
kepada mereka:
“Tetaplah berada di
dekat sini dan kami akan mengeluarkan khalifah pada kalian”.
Lalu pergilah ia
menghadap Khalifah dan mengatakan:
“Mereka tidak ingin
memerangi negara anda, dan tidak pula ingin membunuh anda. Mereka ingin
menikahkan anda dengan putri Pimpinan Tatar”.
Kemudian keluarlah
beliau. Dan tatkala beliau keluar pada mereka, mereka menahan dan memenjarakan
beliau di antara baghal (peranakan kuda dan keledai). Dan setelah itu mereka
membunuhnya, rahimahullaah Ta’ala, dengan sebab pengkhianatan Ibnul ‘Al qamiy.
Setelah melaksanakan
pengkhianatan ini pada mereka, apa yang dilakukan bangsa Tatar?! Mereka
mencampakkannya dan tidak menoleh kepadanya, hingga ada seorang wanita berkata
padanya: “Mana yang lebih baik bagimu, tatkala kamu menjadi menteri untuk
Daulah Abbasiyah ataukah yang sekarang (dalam keadaan dia terlantar, berjalan
di jalan-jalan)?”. Lalu ada yang mengatakan bahwa dia mati dalam keadaan
menderita.
Dan demikian pula di
zaman kita ini. Kita saksikan Syiah bermesraan dengan para atheis/komunis. Maka
Ali Salim al Baidh dan dia adalah seorang sosialis-komunis, dia sendiri tidak
merasa aman kecuali jika dia berada di Sho’dah, di antara para Rofidhoh, di Baqim
atau di tempat lainnya. Dan para Rafidhoh pun menyambutnya:
“Selamat datang, Abu
Hasyim, selamat datang Abu Hasyim!”, padahal dia seorang sosialis-komunis.
Jadi, mereka memiliki
sikap-sikap tertentu bersama Yahudi dan Nashoro untuk memerangi kaum muslimin,
wallaahul Musta’an. Inilah maknanya.
Dan adapun tentang
takfir, maka dikafirkan di antara mereka orang yang mengatakan:
“Sesungguhnya al
Quran kita ini kurang (tidak lengkap)”, atau mengatakan:
“Sesungguhnya Jibril
mengkhianati risalah”, dan orang yang menyimpangkan Kitabullah. Atas dasar
bahwasanya Syi’ah pada seluruh golongannya menolak sunnah Rosulullah
shallallaahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam, dan mereka bersandar pada
kitab-kitab karangan mereka sendiri, padahal kitab-kitab mereka itu mirip
dengan kitab-kitabnya Yahudi dan Nashoro, tanpa disertai sanad-sanad dan tidak
bersandar pada sanad-sanad tersebut. Jadi, mereka bersandar pada kitab-kitab
mereka dan tidak bersandar pada apa yang ada dalam Shahih al Bukhory, Shahih
Muslim, dan kitab-kitab hadits yang induk yang enam. Wallaahul Musta’an.
Dan apakah
batasan-batasan takfir? Dan kapan seseorang dikafirkan dengan kafir akbar yang
dengannya dia dikeluarkan dari agama? Siapa yang menolak sesuatu (dari al Quran
dan sunnah) maka diputuskan dengan takfir itu, atau sujud pada berhala, atau
hal-hal yang lainnya. Yang seperti ini teranggap sebagai kafir.
▪Dan sangat
disayangkan, bahwasanya hukuman had untuk orang yang murtad tidak dilaksanakan
pada kebanyakan negara Islam, Wallaahul Musta’an. Padahal Mu’adz bin Jabal
pernah menghadap kepada Abu Musa. Lalu dia melihat ada seorang yang terikat,
lalu Mua’adz bertanya: “Ada apa ini wahai Abu Musa?”. Abu Musa menjawab: “Orang
ini murtad setelah masuk Islam.” Mu’adz berkata: “Aku tidak akan turun hingga anda
membunuhnya”. Abu Musa menjawab: “Tidaklah kami mengikatnya kecuali agar kami
bisa membunuhnya”. Lalu Abu Musa membunuhnya pada saat itu juga. Wallaahul
Musta’an, walhamdulillah.
Namun pada kebanyakan
negara Islam, mereka menghilangkan hukum had untuk orang yang murtad, dan
tersisa disini (di negara Saudi) yang masih memberlakukannya, tidak mengapa di
negara ini. Jazahumullaahu khoiron. Mereka melaksanakan hukum-hukum had karena
hal ini. Semoga Allah menganugrahkan keamanan pada mereka dan memberkahi mereka
dalam pekerjaan-pekerjaan dan usaha-usaha mereka. Wallaahul Musta’an.
Dari kaset: Al
Ajwibah Al ‘Ilmiyyah ‘alal As`ilatil Wushobiyyah
••••••••••••••••••••
Untuk fawaid lainnya
bisa kunjungi website kami:
أصحاب السنة
❂Ashhabus Sunnah❂
الروافض والشيعة أضر
على الإسلام من اليهود والنصارى
للإمام المحدث الشيخ مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله
•••••••••••••••••
――――――――――――
السؤال:
ما صحة قول من قائل
: إن الروافض والشيعة أشد على الإسلام من اليهود والنصارى ، هل يعني ذلك تكفيرهم ،
وما هي ضوابط التكفير ، ومتى يكفر الإنسان كفراً أكبر يخرج به من الملة ؟
الإجابة:
الحمد لله وصلى الله
وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن والاه ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده
لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله أما بعد :
فهذا القول صحيح ؛
أن الروافض والشيعة أضر على الإسلام من اليهود والنصارى ، بمعنى كما قال شيخ
الإسلام ابن تيمية ونقله عنه تلميذه الذهبي وابن كثير في < البداية والنهاية
> : أن لهم مواقف مع اليهود والنصارى ضد المسلمين ، وليس معناه أنهم يكفرونهم .
ومن الأمثلة على هذا
: أن ابن العلقمي الخائن كان وزير للمستعصم وزين له أن يقلل جيشه ففعل ،
وبعد هذا قرب التتار
ابن العلقمي ونصير الدين الطوسي الذي يلقب بنصير الدين لكنه نصير الشرك والإلحاد
كما قال ابن القيم رحمه الله تعالى في < إغاثة اللهفان >،
بعد هذا لما قرب
التتار وكانت في قلوبهم هيبة أيما هيبة من قتل الخليفة ومن دخول بغداد قال ابن
العلقمي الخائن لهم : ابقوا ههنا قريبين ونحن سنخرج الخليفة إليكم،
فذهب إلى الخليفة
وقال : هم ما يريدون غزو بلادك ولا يريدون قتلك، يريدون أن يزوجوك بابنة رئيس
التتار.
فخرج وعند أن خرج
إليهم مسكوه وسجنوه بين البغال ، وبعد ذلك قتلوه رحمه الله تعالى بسبب خيانة ابن
العلقمي
.
بعد أن نفذ لهم هذه
الخيانة ماذا عمل التتار ؟! نبذوه ولم يلتفتوا إليه ، حتى أن امرأة قالت له : أيما
أحسن عند أن كنت وزيراً في الدولة العباسية أم الآن وهو ماشي في الشوارع ضايع ،
فيقال إنه مات كمداً .
وهكذا في زماننا هذا
شاهدنا الشيعة يتعاطفون مع الشيوعيين فعلي سالم البيض وهو إشتراكي شيوعي لا يأمن
على نفسه إلا إذا كان في صعدة بين الروافض في باقم أو في غيره ويقولون : مرحباً
بأبي هاشم !! مرحباً بأبي هاشم وهو شيوعي إشتراكي .
فلهم مواقف مع
اليهود والنصارى ضد المسلمين والله المستعان هذا معناه .
وأما التكفير يكفر
منهم من قال : إن قرآننا ناقص ، أو قال : إن جبريل خان الرسالة ، ومن حرف كتاب
الله ، على أن الشيعة على جميع أصنافهم يردون سنة رسول الله – صلى الله عليه وعلى
آله وسلم – ، ويعتمدون على كتبهم ، وكتبهم أشبه بكتب اليهود والنصارى خالية من
الأسانيد لا يعتمد عليها ، فهم يعتمدون على كتبهم ، ولا يعتمدون على ما في <
صحيح البخاري > ، و < صحيح مسلم > وبقية الأمهات الست والله المستعان .
وما هي ضوابط
التكفير، ومتى يكفر الإنسان كفراً أكبر يخرج به من الملة؟ من رد شيئاً مقطوعاً به،
أو سجد لصنم أو غير ذلك هذا يعتبر كافراً،
ومن المؤسف جداً أن
حد الردة توقف في كثير من البلاد الإسلامية والله المستعان ، مع أنه قد قدم معاذ
بن جبل إلى أبي موسى فوجد رجلاً مربوطاً فقال معاذ : ما هذا يا أبا موسى ؟ ، قال :
هذا رجل ارتد بعد إسلامه ، قال معاذ : لا أنزل حتى تقتله ، قال : ما ربطناه إلا
لنقتله ، فقتل في ذلك الوقت والله المستعان والحمد الله .
لكن في كثير من
البلدان الإسلامية يعطلون حد الردة وبقي ههنا [ السعودية ] لا بأس بهذا البلد
جزاهم الله خيراً يقيمون الحدود من أجل هذا منّ الله عليهم بالأمن ، وبارك الله
لهم في أعمالهم وسعيهم والله المستعان .
من شريط: الأجوبة
العلمية على الأسئلة الوصابية
الفتوى الصوتية :
•••••••••••••••
Yang Bilang Bahwa Rafidhah Adalah Muslimin, Saudara Kita, Yang Tidak Mengharuskan Pengkafiran Terhadap Mereka Adalah Orang
Jaahil Murakkab!!
FATWA SYAIKH IBNU BAAZ RAHIMAHULLAH TENTANG HUKUM PENGKAFIRAN ROFIDHOH
Transkrip fatwa
✹ ✹ ✹
PERTANYAAN :
Di sana ada beberapa orang, berkata kepada kami salah seorang tokoh bahwa dia telah mengumpulkan para penasehat dan pembina dan mengatakan kepada mereka:
“Barangsiapa diantara kalian berpendapat kafirnya Rafidhah maka kami pasti membantah, menegur, dan jauhi dia. MEREKA (RAFIDHAH) ADALAH MUSLIMIN, SAUDARA KITA. MEREKA MENYELISIHI KITA DALAM SEBAGIAN PERKARA YANG TIDAK MENGHARUSKAN PENGKAFIRAN MEREKA.”
Kami menghendaki penjelasan tentang hal itu?
JAWABAN :
هــذا الذي يقــول هذا الكلام جــاهل، مركب ،… الــرافضة شأنهــم خطير خطير، فهم عبـــاد اوثان ، يعبدون أولياء، يعبدون أهــل البيت و يدعونهم من دون الله، و يسبون الصحابــة
Orang yang mengatakan ucapan ini adalah seorang JAAHIL MURAKKAB (kebodohannya berlipatganda –seorang bodoh dan tidak tahu bahwa ia tidak tahu–). Mereka kaum Rafidhah urusannya sangat-sangat membahayakan..
>Mereka adalah para penyembah berhala.
>Mereka mengibadahi para wali.
>Mereka melakukan peribadatan kepada ahlul bait dan berdo’a kepada mereka bersama Allah.
>Dan mereka mencaci maki para shahabat Nabi.
MAKA mereka memiliki keyakinan-keyakinan dan agama selain agama kaum muslimin.
Mereka juga memusuhi sunnah dan memandang bahwa sunnah termasuk musuh bebuyutan bagi mereka.
Mereka disebut RAFIDHAH (PENOLAK) karena mereka (رفضوا) yaitu dahulu menolak mengikuti Zaid bin Ali (keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib) tatkala waktu itu Zaid meridhai kekhilafahan Abu Bakr Ash-Shiddiq dan Umar radhiallahu ‘anhuma.
الــرافضة الآن هم قوم عندهم عقائد باطلة، أخبثهــا و أشرهـــا و اعظمهــا خطرا أنهــم يعبدون أهــل البيت من دون الله ، و يستغيثون بهم، و ينذرون لهم و يذبحون لهم
Mereka kelompok Rafidhah sekarang adalah kaum yang memiliki akidah yang batil/menyimpang. (Akidah) yang terburuk, terjelek, dan terbesar bahayanya, yakni mereka menyembah ahlul bait bersama Allah, beristighasah, bernadzar, dan menyembelih untuk mereka..
Mereka berdo’a kepada ahlul-bait meminta pemenuhan segala hajat dan penyembuhan penyakit.
..يا عــلي، يا حسن، يا فاطمـــة يا يا
(Mereka menyeru) wahai Ali, wahai Hasan, wahai Fathimah, wahai…wahai…
Sebagaimana berdo’anya para penyembah berhala kepada berhala mereka bersama Allah. Hal ini ma’ruf (terkenal) dari keyakinan-keyakinan mereka, berdo’a kepada ahlul-bait.
Sebagaimana mereka juga meyakini bahwa imam Rafidhah adalah orang-orang yang maksum (terbebas dari segala dosa, pent) dan bahwasanya mereka mengetahui ilmu ghaib.
Mereka memiliki keyakinan-keyakinan lainnya selain itu, diantaranya mencaci maki para sahabat Nabi ﷺ , dan berburuk sangka kepada para shahabat. padahal para shahabat adalah pengemban sunnah, Al-Qur’an, dan syari’at.
MAKA barangsiapa berburuk sangka kepada para shahabat Nabi ﷺ maka dia telah kafir. Kita memohon kepada Allah keselamatan.
Dan apakah (semua) syi’ah juga demikian?
Kaum Syi’ah itu berkelompok-kelompok. Terkhusus Rafidhah dan Bathiniyyah mereka adalah kelompok syi’ah YANG PALING JELEK DAN PALING BERBAHAYA. Demikian juga Nushairiyyah. Mereka pun terbagi-bagi lagi.
Syi’ah memiliki kelompok yang banyak, akan tetapi diantara yang paling buruk dari mereka adalah Rafidhah dan Nushairiyyah serta Bathiniyyah.
—Dinukil dengan adanya perubahan–.
ــــــــــــــــــــــــ
فتوى للشيخ ابن بــاز في حكـــم تكـــــفير الــــرافضة
:تفريغ الفتوى
الســؤال :
هناك الرجال، قال لنا أحد الكبار جمع الوعاظ و المرشدين و قال : لهم من قال منكم بتكفير الرافضة حاكمناه و عاتبناه و أبعدناه، هم مسلمون إخواننا، خالفونا في بعض الأشياء التي لا توجب تكفيرهم.
نريد بيان ذلك
الــجواب :
هذا الذي يقول هذا الكلام جاهل، مركب ،… الرافضة شأنهم خطير خطير، فهم عباد اوثان ، يعبدون أولياء، يعبدون أهل البيت و يدعونهم من دون الله، و يسبون الصحابة . فلهم عقائد و دين غير دين المسلمين . و هم يعادون السنة و يرون أن السنة من اعدا الأعداء لهم. هم رافضة لأنهم رفضوا زيد بن علي سابقا، بن الحسين لما ترضى عن الصديق و عن عمر رضي اله عنهما.
الرافضة الآن هم قوم عندهم عقائد باطلة، أخبثها و أشرها و اعظمها خطرا أنهم يعبدون أهل البيت من دون الله ، و يستغيثون بهم، و ينذرون لهم و يذبحون لهم، و يسألونهم قضاء الحاجات و شفاء المرضى، يا علي، يا حسن، يا فاطمة يا يا
كما يدعوا عباد الأصنام أصناما لهم من دون الله، هذا معروف من عقائدهم، دعوة أهل البيت، كما يعتقدون في أئمتهم أنهم معصومون و أنهم يعلمون الغيب. و لهم اعتقادات اخرى غير ذلك، منها سب أصحاب النبي ﷺ ، و سوء الظن فيهم و هم حملة السنة و القرآن و حملة الشريعة، فمن أساء الظن بهم فقد كفر ، نسأل الله العافية
و الشيعـــة، كذلــــك؟
الشيعة هم فئات، الرافضة بالأخص و الباطنية هم أشد الشيعة شرا، و أخطرهم و النصيرية كذلك، فهم أقسام، الشيعة أقسامb كثيرة، لكن من اخبثهم الرافضة و النصيرية و الباطنية.
منقــول بتصـــرف
✲✹✲
Sumber:
Alih Bahasa:
Al Ustadz Muhammad Sholehuddin Abu ‘Abduh (Karawang) -hafidzahullah- [FBF-2]
__________________
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net
FATWA asy-Syaikh al-Muhaddits
al-Mujahid Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah bagi Penduduk Yaman
untuk
BERJIHAD MELAWAN MUSUH-MUSUH ISLAM :
HUTSIYYIN (RAFIDHAH)
14 Muharram 1436 H / 7
November 2014 M
Penanya :
“Syaikhuna
hafizhakumullah, apa yang Anda nasehatkan kepada penduduk ‘Aden dan lainnya
dalam MENGHADAPI
Hutsiyyin?“
Asy-Syaikh
Rabi’ hafizhahullah menjawab:
“Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah Rabbil’alamin. Wash shalatu was Salamu
‘ala Nabiyyina Asyrafil Mursalin, wa Sayyidil Mursalin. ‘Alaihi afdhal
ash-Shalatu wa at-Taslim.
Amma Ba’d
Aku wasiatkan kepada seluruh penduduk Yaman di seluruh
penjuru Yaman selain para Hutsiyyin,
»»» Agar mereka menjadi dua atau tiga fron, yang diposisikan di dua atau tiga
daerah, untuk MENGHADAPI para HUTSIYYIN RAFIDHAH BATHINIYYAH, yang mereka itu :
di antara musuh Islam yang paling jahat,
musuh para shahabat yang paling jahat,
musuh Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang paling jahat.
Tidaklah kelompok jelek tersebut (Hutsiyyin) memerangi
Ahlus Sunnah kecuali bertolak dari permusuhan yang sangat keras terhadap Islam
dan umat Islam yang dulu maupun kemudian.
Maka aku memandang, WAJIB atas PENDUDUK YAMAN
SEMUANYA, baik di Ibb, Ta’iz, ‘Aden, Baidha’, dan lainnya, bahkan yang di
Shan’a agar MEMBENTUK FRONT-FRONT PERTEMPURAN yang kuat untuk
Mengalahkan kelompok (Hutsyyin) tersebut, dan
Menumpas mereka dan menumpas Fitnahnya.
Hendaknya Ahlus Sunnah JANGAN MEREMEHKAN masalah ini.
Sesungguhnya ini termasuk JIHAD TERBESAR.
Demi Allah, kalau penduduk Yaman menyerah kepada
Hutsiyyin, maka :
ISLAM AKAN HILANG SAMA SEKALI.
dan Yaman akan menjadi seperti IRAN bahkan LEBIH JELEK LAGI, (yaitu)
Musuh bagi para shahabat
Perang terhadap al-Qur’an
Perang terhadap para isteri Rasul yang mulia – ‘alaihi ash-Shalatu wa as-Salam
–
Wajib atas Penduduk Yaman untuk BANGKIT dengan serius
dan tekad yang kuat, serta mencurahkan segala kemampuan mereka untuk
MENYELESAIKAN FITNAH ini, dan demi Meninggikan Bendera Islam yang haq.
Aku memohon kepada Allah agar memberikan taufiq kepada
mereka (Penduduk Yaman), menyatukan kalimat mereka di atas al-Haq, menyatukan
barisan mereka, serta semoga Allah memenangkan dan meninggikan kalimat (harkat
& martabat) mereka.
Sungguh Rabb kita Maha Mendengar (mengabulkan) Do’a
Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘ala Aalihi
wa shahbihi wa Sallim.
Ditranskrip oleh ‘Umar ‘Asyur
14 Muharram 1436 H