Jangan mengancam dan memprovokasi, jauhi kekerasan, bantahlah
secara ilmiyyah dengan dalil yang shahih dan sharih serta beradab.
Setelah Firanda, Tokoh
Salafi Ini Juga Gagal
Masuk Tegal
Masuk Tegal
NUGarisLurus.Com – Dr. Khalid
Basalamah, MA salah seorang dai tokoh Salafi diundang untuk Tabligh Akbar
di Masjid Jami’ al-Irsyad Kota Tegal. Rencananya acara akan digelar di hari
Sabtu / 23 April 2016 namun batal Hadir dalam acara tersebut dikarenakan penolakan
dan digagalkan sejumlah pihak.
Dr. Khalid Basalamah, MA lahir di Makasar, 01 Mei 1975
seorang lulusan Universitas Islam Madinah (Saudi Arabia). Dalam dakwah –
dakwahnya Khalid lebih banyak menyudutkan serta mempersalahkan faham
ahlussunnah. Inilah yang membuat para Ulama Kota Tegal dan Habaib resah
dan segera mengambil tindakan.
Kejadian bermula ketika undangan tabligh akbar di
Masjid Jami’ al-Irsyad Kota Tegal di hari Sabtu / 23 April 2016 diumumkan
sebelum sholat Jumat, 22 April 2016 Di Masjid Agung Kota Tegal. Spontan Habib
Tohir Abdullah Alkaf kontak beberapa ulama serta Habaib untuk berkumpul di
Pondok Attauhidiyyah, Giren – Kab. Tegal.
Pertemuan yang mendadak tersebut, Banyak yang
menyampaikan kegundahan kegundahan serta kekuatiran kekuatirannya. Mereka
beranggapan bahwa kehadiran Dr. Khalid Basalamah, MA di Tegal dapat memicu
kerusuhan kaum Nahdiyin dikota dan kabupaten Tegal. ( provokasi ! )
Hasil dari Pertemuan tersebut diantaranya Menolak Dr.
Khalid Basalamah, MA untuk berceramah di mesjid jami al-Irsyad karena
berpotensi menimbulkan rasa tidak aman dan akan mengganggu stabilitas nasional,
khususnya di Kota/Kab. Tegal. Memohon kepada pihak yang berwajib untuk
memberikan tindakan preventif kepada pihak penyelenggara untuk tidak
mendatangkan menghadirkan pembicara tersebut dan pembicara-pembicara
semacamnya.
Sekitar pukul 20.00 Perwakilan Ulama-Habaib, tokoh
masyarakat, santri dan beberapa majlis ta’lim mendatangi Polres Tegal Kota
untuk menyampaikan hasil Pertemuan di Pondok Attauhidiyyah, Giren – Kab. Tegal.
Menyikapi hal tersebut Polres Tegal Kota yang diwakili
oleh Wakapolres Kompol Robert Sihombing,SH.MH langsung menggelar mediasi dengan
Panitia acara. Kendati Berlangsung Alot namun akhirnya Panitia Tabligh Akbar di
Masjid Jami’ al-Irsyad Kota Tegal bersedia mengganti pembicara dengan Dai yang
lain.
Hal serupa juga sudah pernah terjadi pada Bulan
Desember 2015. Kala itu Tabligh Akbar di Masjid Jami’ al-Irsyad Kota Tegal
mengundang Firanda Andirja seorang Dai Salafi. Sehingga Berkesan sekali bahwa
Panitia tidak mengambil hikmah di kejadian yang pertama.
Seyogyanya Panitia dapat menimbang keamanan serta
kenyamanan Masyarakat sebagai pertimbangan utama. Sehingga kejadian – kejadian
serupa tidak terjadi dikemudian hari.
Wallahu Alam
[ lihat komentar dibawah ]
Mayoritas
Jangan Banci Hadapi Salafi! Bukti Arogansi dan Radikalisme NU
27 Robi'uts Tsani 1437
Pada tanggal 28 Januari 2016, situs NU Garis Lurus
memuat sebuah artikel berjudul:
[VIDEO MANTAP] Habib Thohir Al Kaff:
Mayoritas Jangan Banci Hadapi Salafi
Yang berisi cuplikan ceramah singa podium Indonesia Al
Habib Thohir Al Kaff saat mengisi ceramah di Pesantren Ilmu Al Qur’an (PIQ)
Malang di bawah asuhan KH. M. Bashori Alwi. Saat berita ini dibuat video ini
sudah disaksikan lebih dari 300 ribu akun facebook.
Habib Thohir menekankan bahwa kita
mayoritas adalah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Maka jangan menjadi banci jika
menghadapi gerombolan salafi/wahabi. ( ?! hadapi dengan ilmu )
silahkan klik :
Berikut transkripnya:
Bangkit berjuang, berkorban!
Apa saja yang dimusuhi
Rasulullah, jangan tinggal diam! ( ??????!!! )
Mereka (Salafi/Wahabi-red)
sedikit kita masih banyak, tapi kalau kita nggak bangkit bagai buihnya air, apa
artinya mayoritas!
Yang minoritas, yang sedikit berani
macem-macem, Salafi dengan gembar-gembor bid’ah syirik di radionya.
Ya Allah kita diem, banci! ( ?! )
Sering saya ceritakan kejadian yang
terjadi, tapi hasilnya sampai sekarang… Sebelah barat keluar, ziarah wali-wali
syirik.
Saya katakan, ingat! Selama ini kita
berbeda paham dan semua dengan pahamnya masing-masing, kita berhubungan baik,
tetangga… Masjid sebelah… Sekarang ada selebaran ziarah wali-wali syirik.
Ketahuilah!
Saya dan jamaah saya adalah orang-orang yang suka
ziarah wali, berarti kalian telah menghukumi kami orang-orang musyrik.
Cabut! Dan minta maaf!
Dalam waktu dua hari, bila
tidak dikerjakan… Banjir darah! ( serem ! )
Buat apa punya massa
banyak kalau tidak digunakan! ( gunakan untuk belajar lebih dalam ! )
Ingin jadi raja?
Gila cium tangan?
Ya Allah…
Senengkan dengan massa
kita, untuk menyenangkan Rasulullah!
Gerakkan mereka! ( serem ah ! )
Megang remot!
Macem-macem radionya,
inget!
Pengen selamet atau
dibakar! ( ?? )
Saudara-saudara kami kaum muslimin semoga Allah ta’ala memberi
hidayah dan taufik kepada kita semua…
Sangat disayangkan, NU yang mengaku
paling moderat dan paling toleran. Namun pada kenyataannya adalah kaum yang
radikal, intoleran, anarkis dan arogan. Kalaupun toleran, hanya kepada kaum
kafir dan para penista Islam.
Provokasi, pengerahan massa dan berbagai
tindak anarki lainnya menjadi suatu hal yang biasa di tengah-tengah mereka…
Lantas di mana slogan “rahmatan lil ‘alamin”
yang selama ini diusung NU?
Melihat video di atas dan realita sejati
ormas NU, kami teringat ucapan
Abu Qilabah rahimahullahu ta’ala yang berkata
:
“Tidaklah seseorang berbuat bid’ah
melainkan (suatu saat) ia akan menganggap halal menghunus pedang (menumpahkan
darah).”
(al-I’tisham 1/112 dan ad-Darimy 1/58 no 99)
Demikian pula Ayyub rahimahullahu yang
menamakan para mubtadi’ (Ahlul bid’ah) itu (sebagai) Khawarij dan ia menyatakan
bahwa sesungguhnya orang-orang Khawarij itu nama dan julukan mereka berbeda
namun mereka bersepakat dalam menghalalkan darah kaum Muslimin. (al-I’tisham 1/113)
Allahul
Musta’an
komentar dari
youtube
wkwk, perlu diperbanyak video seperti ini, biar
makin keliatan aslinya islam abangan tradisional...
dari dulu yang di sebut2 wahabi itulah yang
berani berangkat berperang di afghanistan, iraq, palestin dan suriyah... laa
ini ( banjir darah ) udah cukup berani blm ? kok dengan lantangnya ngomong
banjir darah hahaha
Ini ustadz apa preman. Malahan nyuruh umat nya
perang (BANJIR DARAH)..KYAI MODEL TAIK... Bukannya ngajak sabar dan banyak2
introspeksi diri malahan mau menambah keruh suasana.. Islam sudah damai.
Ngapain ngajak perang? Astaghfirullahh
jangan galak2 dung kyai
ooooo00000ooooo
ooooo00000ooooo
Habib Ahmad Bin Zain Al Kaff : Harus Berani Menasehati
Orang-Orang Wahabi Di Depan Mereka, Secara Ilmiyyah Dan Berdalil, Bukan Dengan
Mengancam/Kekerasan.
Dialog Habib AZA Dengan NU GL:
Syiah Dan Wahabi
15 Maret 2016
NUGarisLurus.Com – Redaksi NU GL berkesempatan berdialog dengan A’wan Syuriah PWNU Jatim Habib Ahmad Bin Zain Al Kaff (AZA). Sosok yang terkenal sangat tegas melawan syiah namun sebagian kalangan mempertanyakan sikap beliau terhadap aliran wahabi.
NUGarisLurus.Com – Redaksi NU GL berkesempatan berdialog dengan A’wan Syuriah PWNU Jatim Habib Ahmad Bin Zain Al Kaff (AZA). Sosok yang terkenal sangat tegas melawan syiah namun sebagian kalangan mempertanyakan sikap beliau terhadap aliran wahabi.
Redaksi berkesempatan menanyakan tentang isu bahwa beliau
membela wahabi. Namun Ketua Umum Forum Anti Aliran Sesat (FAAS) ini menyatakan
bahwa justru beliau satu satunya habib yang berani menasehati
orang orang wahabi di depan mereka, tidak seperti sebagian muballigh yang hanya
berani membantah wahabi, tapi didepan habaib dan orang orang NU, tdk didepan
orang orang Wahabi.
Habib AZA juga menyatakan bahwa sebagai seorang Nahdliyyin tidak
akan mungkin berkhianat terhadap isi kitab Risalah ‘Ahlus Sunnah Wal Jama’ah’
Hadhrotussyaikh KH. Hasyim Asy’ari .
Yg beliau sesatkan harus kita sesatkan.
“Kalau ada pengurus NU tidak setuju dengan apa yang sudah
digariskan oleh pendiri NU. Maka berarti dia telah berkhianat kepada KH.Hasyim
Asy’ari, tegasnya kepada NUGarisLurus.Com, Selasa 15 Maret 2016.
Habib AZA juga meminta kepada para Dai baik para habaib dan kiai
agar jangan hanya berani membantah wahabi di belakang orang orang wahabi, tapi
juga harus berani menasehati mereka secara langsung agar tidak saling
menyerang.
Habib AZA menegaskan bahwa beliau sudah menulis15 buku dalam 30
tahun untuk mengoreksi ajaran syiah dan wahabi. Wallahu Alam
Habib Ahmad Zein Al Kaff : Kalau wahabi kitab rujukannya sama,
rukun Iman, rukun Islamnya juga sama, sedangkan Syiah berbeda, kita hanya
berbeda dalam masalah furu’iyah (cabang) dengan Wahabi/salafi
Habib ahmad zen:
wahabi masih saudara,, syiah bukan!
4 March 2015
JAKARTA- Kaum Muslimin yang mengkritik ajaran syiah
kerapkali difitnah dengan sebutan-sebutan yang buruk, diantaranya pemecah belah
umat, agen Zionis, dan yang lebih sering dengan tudingan sebagai Wahabi [
Salafi, red]
Namun, hal itu dibantah oleh Pimpinan Yayasan Al Bayyinat Jawa
Timur, Habib Ahmad Zein Al Kaff yang bukan dari kalangan Wahabi saat menjawab
pertanyaan soal kenapa setiap ada upaya membongkar kesesatan Syiah,kalangan
Syiah sering menyerang balik dengan menyatakan bahwa Wahabi dibelakang aksi
yang menuduh Syiah sesat .
“Wahabi sama-sama Ahlussunnah, kalau mereka (Syiah) bukan. Kalau
wahabi kitab rujukannya sama, rukun Iman, rukun Islamnya juga sama, sedangkan
Syiah berbeda, kita hanya berbeda dalam masalah furu’iyah (cabang) dengan
Wahabi” tegas Habib Zein dalam konferensi pers setelah acara tabligh akbar
bertajuk “Mengokohkan Ahlus Sunnah wal Jamaah di Indonesia”, yang digelar Ahad
kemarin (16/9) di masjid Al-Furqan Dewan Dakwah Jakarta.
Anggota dewan Syuriah PWNU Jawa Timur ini, menyatakan bahwa
masyarakat tidak perlu terkejut mendengar tuduhan seperti itu, sebab hal
tersebut juga yang menimpa dirinya yang jelas-jelas warga Nahdliyin.
“Tidak usah heran, saya aja yang sudah jelas-jelas bukan Wahabi,
dituduh Wahabi juga sama mereka (Syiah)” tutupnya.
(bilal/arrahmah.com) Selasa, 18 September 2012 12:27:09
Situs nugarislurus.com telah
memuat berita berikut :
((Perlu
diketahui Firanda Andirja adalah ulama “nyleneh” yang sudah mengkafirkan para
Imam Aswaja antara lain Syaikh Abdul Qadir Al Jaelani dan Sayyid Muhammad bin
Alwi Al Maliki Al Hasani Makkah Al
Mukarromah.(http://www.nugarislurus.com/2015/12/habib-thohir-pimpin-aswaja-tegal-gagalkan-acara-wahabi-firanda-andirja.html)
Tentu tidak ada seorangpun yang selamat dari
kesalahan. Jika para ulama besar saja terjatuh dalam kesalahan maka apalagi
saya. Kritikan yang membangun selalu saya harapkan, tentu jika kritikan
tersebut benar, maka insya Allah saya akan selalu siap mengakui kesalahan dan
berusaha memperbaiki. Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita semua.
Tentu yang diharapkan dari nugarislurus agar menyampaikan berita yang lurus dan
mengkritik dengan kritikan yang benar. Adapun menuduh tanpa bukti maka
"kelurusannya" sepertinya harus diluruskan lagi. Semoga Allah
meluruskan kita semua.
Tuduhan bahwa saya mengkafirkan Syaikh Abdul Qodir al-Jaelany tentu merupakan
kedustaan besar. Saya hanya berharap nugarislurus mendatangkan bukti saya
mengkafirkan beliau rahimahullah !!
Justru sebaliknya saya telah berkata : "Abdul Qodir Jailani adalah seorang
yang alim, tetapi banyak khurofat yang disebarkan tentang Abdul Qodir Jailani,
padahal dia adalah seorang yang alim dari madzhab hambali, dan dia punya kitab
al-Gunyah, kitab yang bagus" (silahkan dengar dihttps://youtu.be/5FdpDcrvRYg?t=4290 Pada menit 1:11:35 hingga 1:12:03)
Saya sedang memuji beliau, kok bisa malah saya dituduh mengkafirkan beliau?
Bukankah dusta adalah dosa yang buruk, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda :
وإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الَفُجُوْرِ وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ
"Sesungguhnya dusta mengantarkan kepada kefajiran, dan kefajiran
mengantarkan kepada neraka" (HR Al-Bukhari no 6094 dan Muslim no 2607)
Terlebih lagi dusta tersebut
disebarkan di internet dan dibaca oleh banyak orang di dunia ini. Tidakkah kita
takut dengan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي قَالَا الَّذِي رَأَيْتَهُ
يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى
تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
"Semalam aku
melihat dua orang mendatangiku (yaitu dua malaikat yang menjelma menjadi dua
lelaki), mereka berdua berkata : "Orang yang engkau lihat dirobek sisi
mulutnya hingga pipinya adalah seorang pendusta yang berdusta dengan satu
dusta, lantas dusta tersebut disebarkan hingga mencapai penjuru ufuq, maka dia
disiksa demikian hingga hari kiamat" (HR Al-Bukhari no 6096 dari sahabat
Samuroh bin Jundub radhiallahu 'anhu)
Dalam riwayat yang
lain Nabi bersabda:
فَإِذَا رَجُلٌ
جَالِسٌ وَرَجُلٌ قَائِمٌ بِيَدِهِ كَلُّوبٌ مِنْ حَدِيدٍ ... أنَّهُ يُدْخِلُ
ذَلِكَ الْكَلُّوبَ فِي شِدْقِهِ حَتَّى يَبْلُغَ قَفَاهُ ثُمَّ يَفْعَلُ
بِشِدْقِهِ الْآخَرِ مِثْلَ ذَلِكَ وَيَلْتَئِمُ شِدْقُهُ هَذَا فَيَعُودُ
فَيَصْنَعُ مِثْلَهُ
"Tiba-tiba ada
seorang lelaki yang duduk, dan seorang lelaki yang berdiri sementara di
tangannya ada besi tajam (yang biasanya digunakan untuk memotong daging-pen) …
besi tajam tersebut di masukan ke pinggir mulut lelaki yang duduk hingga
dirobek sampai ke lehernya, setelah itu dilakukan lagi pada sisi mulut yang
satunya, lalu sisi mulutnya kembali lagi lalu dirobek lagi" (HR Al-Bukhari
no 1386)
Dalam ceramah saya,
saya sedang mengkritik orang-orang yang berlebihan terhadap Asy-Syaikh Abdul
Qodir Al-Jailani hingga mengangkat derajatnya lebih daripada yang seharusnya.
Diantaranya meyakini bahwa Asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani telah diberi
"Kun" oleh Allah, sehingga kalau beliau berkata "Kun"
(Jadi) "Fayakuun" (Maka Jadilah). Tentu ini merupakan kesyirikan.
Seakan-akan Asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani telah diberi hak oleh Allah untuk
menciptakan dan mengatur alam semesta.
....dan seterusnya ( silahkan buka web
diatas )
ooooo00000ooooo
Habib Ahmad Bin Zain Al
Kaff : Harus Berani Menasehati Orang-Orang Wahabi Di Depan Mereka, Secara
Ilmiyyah Dan Berdalil, Bukan Dengan Mengancam/Kekerasan.
Habib Ahmad Zein Al
Kaff : Kalau wahabi kitab rujukannya sama, rukun Iman, rukun Islamnya juga
sama, sedangkan Syiah berbeda, kita hanya berbeda dalam masalah furu’iyah
(cabang) dengan Wahabi/salafi
Titik Temu Wahabi-NU
“Titik Temu NU -
Wahhabi “ , Bahasan “ Isu-isu Pokok” Secara Ilmiyyah Tanpa Hujatan, Untuk
Mendamaikan Sesama Ahlus Sunnah [ Bagian I ]
Perspektif Lain dari Wahabi
http://lamurkha.blogspot.co.id/2015/02/perspektiflain-dari-wahabi-kamis-26.htmlRabithah Ulama Syam ( Syaikh Usamah Ar-Rifa’I, berpaham Asy’ari ) dan Ikatan Ulama Suriah : Adu Domba Umat Islam, di Suriah Syiah Hembuskan Isu Wahabi, Proyek Syiah Persia Kuasai Bumi Syam Pasti Gagal. Ulama Su’ Indonesia apa lebih Berilmu dari mereka ?
Kenapa Benci Wahhabi ??
Antara Tuduhan dan Fakta
Prof. Dr. Ali Mushthofa Ya’kub: Jangan Mau Jadi
Jangkrik! [ Untuk Orang NU yang Mau Diadu Domba Dengan Wahhabi ]
http://lamurkha.blogspot.co.id/2015/04/prof-dr-ali-mushthofa-yakub-jangan-mau.html
Stempel Wahabi adalah cara Syiah memadamkan cahaya Al
Quran dan Sunnahhttp://lamurkha.blogspot.co.id/2015/04/prof-dr-ali-mushthofa-yakub-jangan-mau.html
Sebutan Salafi-Wahabi,
Propaganda Syiah Benturkan Kaum Muslimin
Gelar WAHABI, Itu
Propaganda Orang Yang Memusuhi Dakwah Tauhid,. Agar Kaum Muslimin Tidak
Mendengar Ajakannya…
Waspada, Politik Adu
Domba Sesama Ahlussunnah Meningkat, Sedangkan Syiah Bersiap-Siap!
“Syiah Gunakan Isu
Anti-Wahhabi untuk Memecah Belah Umat Islam ”
"Wahabi",
Black Propaganda dan Aroma “Syiah Rafidhah”
Kambing Hitam Yang
Digemari Syiah ( Peternak )
Perhatikan ! Para
Penghina Allah Azza wa Jallah ( Al Wahhab/Wahabi) dan Penghujat Saudi,
Dihinakan dan Diberantakan !
Syi’ah Ada Dibalik Isu
Anti-Wahabi Untuk Pecah Belah Umat Islam
Su'per Cendekiawan
Muslim Sunni Abu-Abu Didikan Orientalis Terpedaya Syiah, Pendengki Salafi “
Wahabi ”
Kasus Bangil, Syiah
Mengadu Domba Dengan Menuduh Anti Syiah Adalah Wahabi ! ( Lagu Lama )
Mengapa Syiah
Menggunakan Istilah Takfiri-Wahabi?
Siapa yang menyatakan
beda antara Ahlus Sunnah dan Syiah termasuk masalah furu' dan Tidak Semua
Syi’ah Sesat, maka Dia… Syi’ah !
Ada yang Mengadu Domba
NU dan “Wahabi” Agar Umat Tak Bersatu
“Syiah Gunakan Isu Wahabi untuk Memecah Belah
Umat Islam”
Mengapa Syiah
Menggunakan Istilah Takfiri-Wahabi? Kelompok Takfiri sebenarnya Syiah, Kelompok
Radikal Jika Merujuk Definisi BNPT
Untuk Para
Provokator/Hasader/Herder Syi’ah dan Ulama2 “SU’/Namimah” yang ingin
membenturkan NU dengan Salafi “Wahhabi”, perhatikan tulisan dibawah ini !!
Keberhasilan Syiah
Memfitnah Salafi & Memecah belah Umat Islam
Bukan Hukum Rimba
11 Rojab
1437
Masih ingat video mantap Habib Thohir Al
Kaff: Mayoritas Jangan Banci Hadapi Salafi yang diunggah oleh situs NU Garis
Lurus Pada tanggal 28 Januari 2016?
Sebuah video yang berisi cuplikan ceramah “Singa
Podium Indonesia” Al Habib Thohir Al Kaff saat mengisi ceramah di Pesantren
Ilmu Al Qur’an (PIQ) Malang.
“Bangkit berjuang, berkorban!
Apa saja yang dimusuhi Rasulullah, jangan
tinggal diam!
Mereka sedikit kita masih banyak, tapi
kalau kita nggak bangkit bagai buihnya air, apa artinya mayoritas!
Yang minoritas, yang sedikit berani
macem-macem, Salafi dengan gembar-gembor bid’ah syirik di radionya.
Allah kita diem, banci!
Sering saya ceritakan kejadian yang
terjadi, tapi hasilnya sampai sekarang… Sebelah barat keluar, ziarah wali-wali
syirik.
Saya katakan, ingat! Selama ini kita
berbeda paham dan semua dengan pahamnya masing-masing, kita berhubungan baik,
tetangga… Masjid sebelah… Sekarang ada selebaran ziarah wali-wali syirik.
Ketahuilah!
Saya dan jamaah saya adalah orang-orang
yang suka ziarah wali, berarti kalian telah menghukumi kami orang-orang
musyrik.
Cabut! Dan minta maaf!
Dalam waktu dua hari, bila tidak
dikerjakan… Banjir darah!
Buat apa punya massa banyak kalau tidak
digunakan!
Ingin jadi raja?
Gila cium tangan?
Ya Allah…
Senengkan dengan massa kita, untuk
menyenangkan Rasulullah!
Gerakkan mereka!
Megang remot!
Macem-macem radionya, inget!
Pengen selamet atau dibakar!”.
Subhanallah, sebuah
peristiwa yang semestinya tidak terjadi.
Terlebih, yang membawakan adalah seorang yang
dijadikan panutan bagi umat. Selayaknya seorang panutan, seharusnya bisa
menjadi cermin untuk yang dipanuti.
Namun kenyataannya tidak demikian.
Sebuah pertanyaan tiba-tiba muncul,
sebenarnya apa yang dimaukan dari sikap toleransi NU?
Sudah sekian banyak berkumandang program
toleransi, tapi toleransi yang bagaimana?
Apakah toleransi tanpa pandang bulu atau toleransi
yang berlandaskan asas “untung jalan tidak untung berhenti”.
Yakni jika ada yang sesuai dan mendukung serta
menyenangkan maka diusung tapi jika ada yang merugikan maka berhenti dan
berusaha menghilangkan sebab ketidakberuntung tersebut.
Pilihan kedua sepertinya lebih tepat, sesuai fakta
dilapangan.
Jika ada yang mendukung dan menguntungkan maka akan
dibela mati matian.
Namun jika ada yang menggangu maka akan segera
“diselesaikan”. Berdalih “semut saja jika diinjak mengigit.”
Apakah ini yang disebut hikmah dalam
berdakwah?
Seorang yang bijak tentu akan mengatasi segala masalah
dengan bijak pula. Jika ada yang memberi masukan dan nasehat atau kritikan
misalnya, tentu dia akan menerima dan mengoreksi.
Jika memang kritikan itu benar dia akan
menjalankannya. Namun jika tidak, dia akan “membantah”nya dengan bijak serta
ilmiyah dan tidak menyikapinya dengan emosi apalagi provokasi.
Siapapun kita, seorang pejabat-kah, bos-kah, petani,
semut atau singa tetap harus bisa menjaga dan membawa diri di negeri tercinta
ini.
Yah, meskipun negeri kita negeri yang luas wilayah
hutannya bukan berarti kita menjalankan hukum rimba di dalamnya, yang kuat dia
yang berkuasa.
Bukankah demikian?
Toleransi memang perlu, tapi tetap dalam koridor
syariat ketika menerapkannya di lapangan.
Berpegang Pada Suara
Mayoritas Adalah Kaidah Kaum Jahiliyah
30 Robi'uts Tsani 1437
Perlu kita ketahui
bersama bahwa di antara kaidah terbesar kaum jahiliyah dulu adalah berpegang
dan terbuai dengan jumlah mayoritas.
Mereka menilai suatu
kebenaran dengannya serta menilai suatu kebatilan dengan langka dan sedikitnya
orang yang melakukan.
Mereka menilai suatu
kebenaran dengan jumlah mayoritas, dan menilai suatu kesalahan dengan jumlah
minoritas.
Sehingga sesuatu
yang diikuti oleh kebanyakan orang berarti benar, sedangkan yang diikuti oleh
segelintir orang berarti salah.
Inilah patokan yang
ada pada diri mereka di dalam menilai yang benar dan yang salah. Tentunya
kaidah dan patokan ini sangat jauh dari kebenaran.
Allah ta’ala
menyatakan;
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ ۚ
إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ ﴿١١٦﴾
“Dan jika kamu
menuruti mayoritas orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah
subhanahu wa ta’la).” (al-An’am: 116)
Demikian pula dalam
ayat yang lain;
وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴿١٨٧﴾
“Tetapi mayoritas
manusia tidak mengetahui.” (al-A’raf:
187)
Bahkan mayoritas
manusia berada dalam kefasiqan, Allah ta’ala menyebutkan;
وَمَا وَجَدْنَا
لِأَكْثَرِهِم مِّنْ عَهْدٍ ۖ وَإِن وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ ﴿١٠٢﴾
“Dan Kami tidak
mendapati mayoritas mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati
mayoritas mereka orang-orang yang fasik.”
(al-A’raf: 102)
Maka tolok ukur
kebenaran bukanlah banyaknya pengikut suatu mazhab atau perkataan, namun yang
menjadi pertimbangan adalah apakah benar ataukah batil.
Selama sesuatu
tersebut benar walaupun yang mengikutinya hanya sedikit atau bahkan tidak ada
yang mengikutinya, maka itulah yang harus dipegang.
Sebaliknya, sesuatu
yang batil tidaklah terdukung dan dibela karena banyaknya orang yang
mengikutinya. Jika memang kebatilan maka harus dijauhi dan ditinggalkan.
Demikianlah tolak
ukur dan barometer kebenaran.
Namun yang sangat
disayangkan banyak dari kita yang belum memahami akan hal tersebut. Kondisi ini
diperparah oleh sebagian yang lain yang sebenarnya memahami hal tersebut namun
hawa nafsu mengalahkan itu semua.
Hati, penglihatan dan
pendengaran telah berbalut kepentingan pribadi dan golongan tertentu. Apa yang
ada dalam benak mereka ketika menilai kebenaran adalah suara dan jumlah.
Semakin banyak dan besar maka itulah yang benar.
Jika pemikiran ini
mendekam dalam diri mereka sendiri maka tentunya kejelekan yang akan timbul
lebih ringan. Namun kenyataan yang ada pemikiran ini justru malah
disebarluaskan dan ditancapkan ke dalam jiwa kaum muslimin (baca; para pengikut
dan massanya). Sudah pasti dampak negatifnya lebih parah.
Apalagi jika para
pengikutnya yang “mayoritas” tersebut dijadikan tunggangan untuk menghancurkan
“kaum minoritas” yang seringnya “menyentil” berjuta kesalahan yang terjadi di
tengah-tengah kaum mayoritas.
Dan realita yang ada
sekarang memang demikian, bukankah begitu?
Semoga menjadi bahan
introspeksi untuk kita semua.
حسبنا الله ونعم
الوكيل نعم المولى و نعم النصي
Hukum
Mayoritas
Apakah kebenaran itu
diukur dengan suara mayoritas?
Pertanyaan ini
mungkin sering muncul di benak kita, terkhusus seorang muslim.
Kenyataan di
lapangan, banyak orang memandang bahwa suara atau jumlah mayoritas menjadi
penentu tunggal suatu kebenaran.
Yang akhirnya muncul
dari pemikiran ini sikap antipati dan benci dengan minoritas, terlebih jika
minoritas tersebut ternyata menjadi “batu ganjalan” kaum mayoritas.
Lalu bagaimana
keadaan sebenarnya?
Sebelum kita
membahas permasalahan tersebut, alangkah baiknya untuk kita sejenak menengok
kembali siapakah diri ini yang disebut sebagai manusia.
1. Kita ini
(manusia) makhluk yang sering berbuat kezaliman dan sangat bodoh
Allah ta’ala
berfirman:
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا
الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا ﴿٧٢﴾
“Sesungguhnya Kami
telah tawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Maka semuanya
enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan
amat bodoh.”(al-Ahzab: 72)
Dalam ayat ini Allah
ta’ala menyebutkan bahwa Allah tawarkan amanat kepada makhluk-makhluk-Nya
berupa melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yang semua itu
berkonsuekensi beroleh pahala atau justru beroleh siksa. Tidak ada yang mampu
dan mau menerima tawaran tersebut kecuali kita (manusia).
Padahal kalau mau
dibandingkan sungguh tidak mungkin kita disamakan dengan langit, bumi dan
gunung-gunung.
Di akhir ayat Allah
menyatakan bahwa kita itu makhluk yang amat zhalim dan amat bodoh. Inilah
karakter dan sifat asli kita.
2. Manusia itu banyak
(mayoritas) yang tidak beriman dan menentang rasul-Nya
Allah ta’ala
berfirman:
إِنَّهُ الْحَقُّ
مِن رَّبِّكَ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ ﴿١٧﴾
“Sesungguhnya
(al-Qur’an) itu benar-benar dari Rabbmu, tetapi mayoritas manusia tidak
beriman.” (Hud: 17)
Dalam ayat yang lain
Allah ta’ala berfirman:
فَإِن كَذَّبُوكَ
فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِّن قَبْلِكَ جَاءُوا بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ
وَالْكِتَابِ الْمُنِيرِ ﴿١٨٤﴾
“Jika mereka
mendustakan kamu (Muhammad), maka sesungguhnya para rasul sebelummu pun telah
didustakan (pula). Mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan Kitab
yang memberi penjelasan yang sempurna.”
(Ali ‘Imran: 184)
Inilah keadaan
manusia berikutnya, mayoritas tidak beriman dan menentang bahkan mendustakan
para rasul.
3. Banyak dari kita
yang membenci kebenaran dan sering berbuat kefasikan
Allah ta’ala
berfirman:
لَقَدْ جِئْنَاكُم
بِالْحَقِّ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ ﴿٧٨﴾
“Sesungguhnya Kami
benar-benar telah membawa kebenaran kepada kalian, tetapi mayoritas dari kalian
membenci kebenaran itu.” (az-Zukhruf:
78)
وَإِنَّ كَثِيرًا
مِّنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ ﴿٤٩﴾
“Dan sesungguhnya
mayoritas manusia adalah orang-orang yang fasiq.” (al-Maidah: 49)
4. Disadari atau
tidak, disengaja atau tidak, mayoritas manusia mengajak orang lain dengan hawa
nafsu mereka menuju kesesatan dan kekeliruan.
Dalam sebuah ayat-Nya
Allah ta’ala berfirman;
وَإِنَّ كَثِيرًا
لَّيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ ﴿١١٩﴾
“Sesungguhnya
mayoritas (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan
hawa nafsu mereka tanpa ilmu.”
(al-An’am: 119)
5. Mayoritas manusia
menjadi penghuni Jahannam
Allah ta’ala
berfirman:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا
لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ ۖ ﴿١٧٩﴾
“Dan sesungguhnya
Kami jadikan untuk isi Jahannam mayoritas dari jin dan manusia.” (al-A’raf: 179)
Inilah beberapa sifat
dan karakter serta keadaan mayoritas manusia.
Jika demikian
keadaannya maka suara dan jumlah mayoritas tidak mutlak menjadi penentu
kebenaran.
Kita katakan
kebenaran adalah kebenaran meskipun minoritas dan sebaliknya kita katakan
kesalahan adalah kesalahan meskipun mayoritas.
Barometer kebenaran
adalah ketika sesuatu itu mencocoki al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman
yang benar tentang keduanya, yaitu pemahaman para shahabat nabi radhiallahu
‘anhum yang Allah ta’ala telah meridhai mereka.
komentar ( dari NU garis lurus )
Subhanallah... semoga terbuka hati
pikiran umat islam di negeri ini yg masih ribet dengan urusan seperti ini.
Meski habib ata kyai tetap mesti belajar dan bersikap dewasa dan mengamalkan
apa yg telah dipelajarinya. Kenapa mesti takut dan berprasangka buruk terhadap
saudara muslim lainnya? Kalau yakin dengan kebenarannya sendiri kenapa kesti
takut mendengar wacana lainnya? Hanya sebagai perluasan pandangan kalau tidak
mau menerima. Disisi lain, harry tanu disambut bak pahlawan di pesantren dicium
tangannya oleh santriwati yang tentu saja bukan mukhrimnya. Sungguh
menyedihkan....
Assalamu'alaikuum
warohmatullahi wabarokaatuh setiap manusia pasti di beri Hati, fikiran dan
nafsu, bila mana kita hanya memakai fikiran dan nafsu, pastinya hidup kita
sia-sia. Ingat kita hidup di akhir zaman usia hanya sampai 60-70 thn kalau
seterusnya bonus, ingat di al-qur'an di jelaskan usia 60-70 thn di akhirat
hanya buat waktu "SATU SETANGGAH JAM", hal yang menurut kalian baik
lakukan lah, tak usahlah kalian menyalah atau merasa baik, ingat kita Makhluk
do'if "Lemah", yang sempurna para makhluk hanyalah Nabiyyunnaa
Mukhammad Shollahu allahi wassalaam dia-lah kekasih Allah S.W.T , kalaian tau
apa pesan Kekasih Allah S.W.T "ikat lah ONTA-mu saat hendak sholat atau
pun Beribadah", kau tahu apa maksud tokoh2 tegal begituh, itu demi
perdamaian di tegal, agar tidak terjadi pertengkaran dan kekufuran "Orang
tegal sudah percayakan kedamaan tegal di tokoh2 tegal, karena sudah mendapatkan
ketenangan, jadi secara kesimpulan tegal adalah rumah tokoh2 tegal yang sudah pantasnya
di jaga bagaikan ONta yang di ikat hendak sholat dan beribadah", Manusia
selalu haus akan ilmu bahkan sampai berakhir kehidupan manusia tidak mampu
menyelesaikan ilmu tentang al-qur'an, jalani lah apa yang kau suka, jangan
merusak tujuan baik makhluk Allah S.W.T untuk menjaga rumahnya "orang yang
di percaya memenggang kunci tegal", SETAIP MANUSIA MEMILIKI AMALAN DAN
CARA IBaDAHNYA sendiri, tetapi urusan DI TERIMA TIDAK-NYA SUATU AMALAN ATAU
IBADAH ITU urusan ALLAH S.W.T, BUKAN KITA MAKHLUK do'if "lemah",
jangan sia2kan hidup kalian semuanya Ingat "HIDUP KALAIAN KEBANYAKAN SATU
SETENGAH JAM", bila USIA SAMPAI 60-70 Thn di pandangan AKHIRAT dari
Al-qur'an, maaf bila ada salah kata, ke salahan datang pada saya dan kebenaran
datangnya dari Allah S.W.T wassalamu'alaikuum warohmatullahi wabarokaatuh
Kembalikan nu ke garis luruss..
Slogannya ga dipake ya percuma
katanya ingin bersatu, dakwah aja masih
takut kehilangan lahan, ga dewasa dewasa .
mengapa ustad ke 2 tersebut di black
list nu ..karena dia wahabi dengan mudah menyebut nu ahli syirik ..lebih baik
kalian liat di youtube gimana dengan mudah nya mengkafirkan sesama muslim
Works at Kajian Muslim
Seruyan
Katanya garis lurus ????
Lurusnya dmana ya
berita dusta....bertobatlah
Nu garis lurus....
Beliau adalah dai/ulama yang
santun, sangat menghargai perbedaan pendapat, lulusan madinah, tapi malah
dijegal dakwahnya oleh para ulama pantura jawa karena takut dan kekhawatiran
yang sangat berlebihan, sebaiknya bersilaturrahim dengan baik, berdialog dengan
beliau dalam semangat ukhuwah islamiyah, jangan dilarang, dibenci, dihina,
apakah begini cara ulama dan habib di kota Tegal??? Wallahu a'lam bishowab..
saya rasa Dr. Khalid dalam
setiap dakwahnya selalu lembut tidak pernah bersifat provokatif bahkan beliau
paling enggan mengomentari kelmopok atau individu,
coba lihat video-video dakwah beliau di youtube, begitu lembut beliu berdakwa semua orang mampu memahaminya termasuk yang awam.
sangat berlebihan kegusaran para habi, harusnya jika merasa benar tak perlu gusar karena kebenaran di jamin pasti menang oleh Allah.
coba lihat video-video dakwah beliau di youtube, begitu lembut beliu berdakwa semua orang mampu memahaminya termasuk yang awam.
sangat berlebihan kegusaran para habi, harusnya jika merasa benar tak perlu gusar karena kebenaran di jamin pasti menang oleh Allah.
NU koq makin parah aja
ya?....Kasihan Kyai Hasyim Rahimahullah.
apa bedanya dengan zaman
jahiliyah dan sekarang, abu jahal, abu lahab dan konco2nya begitu takut dengan
kedatangan rosululloh sholollohu 'alaihi wassallam lalu mereka menyebutnya
kaahin, syaair, lamajnun, asatiyrul awwalin (dukun, syihir, orang gila, dongeng
leluhur), dan sekarang orang yang menyerukan kepada tauhid mereka menyebutnya
"WAHABII" hanya karena ingin mempertahankan tradisi, adat, budaya
yang jelas2 bertentang dengan ajarah tauhid...jadi ga heran kalau mereka akan
mempertahankan budaya mereka
Yg jelas2 ahlussunnah
distop. Dengan mudahnya melontarkan kata2 wahabi. Tp klo syiah yg datang ada
sebagian habib yg mempersilahkannya.
Situs ini gak salah, coba
baca bagian atas: NU GL berupaya mengembalikan pemahaman warga nu ke ajaran KH.
Hasyim Asy'ari, bukan mengembalikan pemahaman warga ke ajaran al quran dan
assunnah. Sekarang kita tinggal berharap bahwa KH. Hasyim Asy'ari benar2 mengukuti
Al-quran dan Assunnah dan pemahamannya tidak mendapatkan distorsi ilmu dan
sejarah.....mungkinkah? Maafkan, tidak bermaksud menyinggung, hanya ingin
bertukar pikiran.
Works at PT. GONE DEWE
Klo ceramah pendeta boleh
aja,..hehe...keblinger
Apalagi non moslem yg mau
jadi presdisen.masuk masjid dan kasih ceramah.sebelum masuk sdh menjulang tikar
warna merah di sambut satri dan rebana .santri malah cium tangan
segala.ckckckckckckk gagal paham saya d3nhan sesama muslim kok perlakuan spt
itu tapi bagi non moeslim kok special
Kekanak2an
Gabung Paytren Yusuf Mansur ·
Dulu yang nyari api dulu siapa?
Dan ketika Aswaja melawan jadi dibilang
tidak toleran. Takut kehilangan masa lah apa lah.
Sama halnya ketika kaum kafir
memprovokasi umat Islam, dan ketika umat Islam melawan dibilang teroris.
Coba kalau dakwahnya ga gampang bilang
si fulan ahli bid'ah, amalan si fulan sesat.
Padalah aswaja baru ngomong wahabi aja
udah kebakaran jenggot, wah fitnah nih, dasar aswaja suka menghujat. Cape deh.
tiba2 datang ntah dari mana ga tanya2
dulu langsung hajar sana hajar sini.
Giliran disindir kalian aliran apa, langsung nyuruh
tabayun, datang aja ke kajian2 kami cari tau langsung apa itu salafi. Cape lagi
deh.
ngakunya pengikut salafusholeh, sama imam mahzab aja
pura2 ga kenal.
Wah hadits kita murni dari para sahabat, mungkin
sahabat bikin buku hadits terus dibaca sama syaikh alban*. Dishosihkan sendiri,
diterjemahkan sendiri ga mau tau tafsir ulama lain gimana dan buff jadilah
cococrunch.
pada akhirnya biasanya orang yang seperti saya cuma
didoakan agar dapat hidayah. Aamiin ya Alloh
ampuni hamba ya Alloh yang suka ngumpul makan bareng
setelah baca Quran. Ampuni juga kami yang dakwah lewat sosmed, lewat artikel2. Padahal
Rosul ga kenal internet.
Ampuni kami yang baca yasin di malam jum'at. Ampuni
juga kami yang apabila kajian mungkin memilih hari selasa bada maghrib padahal
Rosul ga nentuin kapan beliau berdakwah. Aamiin aamiin ya robbal'alamin.
Wallohua'lam
Works at Pt. Heat Exchangers Indonesia
D.R khalid basalamah orang baik, isi ceramahnyapun gk
ada yg menyimpang dr Al-qur'an dan hadist, dan belum pernah beliau mengucapkan
atau mengkafir-kafirkan orang. Nampak sekarang siapa yg suka memulai perpecahan.
Justru dia memprovokasi masa nya supaya me merangi
salafishaleh biar pun tumpah darah.. Gak pantas seperti itu. Bertindak lah yang
wajar wahai HABIB kalau anda mengaku cucu Rasulullah..se sama muslim jangan
saling perang.
Mbuh BIB,... maumu apa.... takut kehilangan
amplop,..Berkat ?
Kalau tak tau diam aj bos....
Subhanallah..
Semoga yg Menolak mendapat hidayah sehingga bisa
mengamalkan sesuai Alqur'an dan Assunnah, Aamiin
Gelar HABIB atau HABAIB itu kan berasal dari arab yg
berarti anak cucu keturunan nabi yg punya kewajiban paling tinggi dalam menjaga
sunah-sunah rasulullah berdasarkan hadits hadits shahih.
Dr Khalid Basalamah adalah orang
Indonesia yg belajar ilmu agama dan lulusan universitas dari negara arab dimana
islam pertama kali ditegakkan dan semua sumber ajaran islam berasal dari sana.
Sebagai ulama, tokoh masyarakat dan juga
sebagai seorang HABIB seharusnya lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi
perbedaan pendapat yg berasal dari ajaran nenek moyangnya dengan mengembalikan
segala sesuatunya kepada Alquran dan hadits dan mengajaknya untuk berdialog
dalam rangka menyamakan visi. Cara penolakan dan mengajak orang lain untuk
menolak adalah cara kekanak-kanakan, merasa paling hebat dan seperti takut
tersaingi. Semoga Alloh membuka mata dan hati khususnya buat mereka yg bergelar
Habib atau Habaib yang berasal dari arab dan telah menjadi warga negara
Indonesia.
DJallink ·
Sepanjang yang saya simak, ceramah2 beliau cuma
membahas tentang ayat2 al Quran dan hadits2 Nabi, bukankah ini malah akan
membawa kepada persatuan, karena rujukan ummat Islam kan al Quran dan hadits
Nabi
Yamin ·
Jangan terlalu paranoid lah, dan jangan terlalu merasa
yang paling benar. Lakukan dialog cerdas, dan biarkan masyarakat memilih mana
yang sesuai sunnah dan mana yang diada-adakan.
selagi isi ceramahnya sesuai dg alquran dan hadist
kenapa mesti ada yg di takuti,jangan suka mengkotak kotakkan agama,dan jangan
menganggap organisasi kita paling benar,nantinya juga kali mati gak di tanya
organisasi/perkumpulan kita
Lubis Az ·
Takut kedoknya ulama-ulama di tegal terbongkar dan gak
laku lagi untuk bikin acara-acara bid'ah tang notabene, biasa lah akhirnya
ujung2nya duit
Hamka Said
Klo penolakan dibilang tidak toleran. Knp setiap
ceramah selalu menghujat/mengkafirkan aswaja????? itukan sama aja tdk
menghargai perbedaan.
Sampean ada bukti hujatan Dan pengkafirannya? Jangan
asal menuduh sesama Muslim.
Rofiq Zaen ·
Works at PT.kun fayakun
Aswaja...memfitnah?? Ngaji dulu yuk..
Kita Tak Sadar 2.000.000 Umat Islam Indonesia Murtad,
kita Sibuk Gesekan sesama Muslim....
Saat ini di Indonesia tingkat kemurtadan
muslim paling besar di dunia dan Kristen di Indoneisa yang paling cepat
berkembang di Dunia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kemenag Abdul Rahman Mas’ud mengatakan pihaknya
akan mempelajari temuan Irjen Pol (Purn) Anton Tabah terkait dua juta umat
Islam yang murtad tiap tahun. Rahman mengaku, Kemenag hingga saat ini belum
memiliki data seperti itu.
“Bisa kita agendakan penelitian terkait
masalah itu, saya akan minta pusat kehidupan keagamaan untuk mengkaji dulu,”
ujar dia dalam pesan singkat kepadaRepublika.co.id, Ahad (24/4).
Sebelumnya Anggota Komisi HUkum dan HAM
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Anton Tabah mengatakan kristenisasi
terpesat di dunia ada di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga termasuk negara
Muslim dengan angka pemurtadan terbesar. Berdasarkan catatan MUI, sebanyak dua
juta orang murtad setiap tahunnya.
“Perkembangan kristen tepesat di dunia
ada di Indonesia. 140 persen selama lima tahun. dan pemurtadan besar-besaran
muslim ada di negara muslim terbesar di duni, Indonesia. Dua juta pertahun
murtad,” ujar Anton saat menghadiri soft launching Badan Koordinasi
Penanggulangan Penodaan Agama (Bakorpa) di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat
(15/4).
Anton juga menjelaskan presentase penduduk muslim saat
ini mengalami penurunan. Menurut data yang dilansir, muslim Indonesia berjumlah
73 persen dari seluruh penduduk yang ada. Tahun 1950 presentase umat muslim
sebanyak 99 persen kemudian menurun hingga setelah reformasi.
sebenarnya yang diperjuangkan NUnya apa Islamnya...?
takut kehilangan masa...hahaha...
ketakutan yang berlebihan..
Garis lurus terasa bengkok dan bercabang2, kebenaran
hanya satu dan ahlussunnah pun satu macam. Jadi kalo kita semua dalam kebenaran
dan dalam satu kesatauan tidak pantas kita dan tidak akan kita saling
menyudutkan dan mempersalahkan (tudingan miring di atas). Teman2 benar ayo
duduk bersama dan mencari kebenaran dan ahlussunnah sebenarnya jangan cuma
mengklaim dan membenarkan diri sendiri.
KATANYA TOLERAN TAPI NYATANYA ANTI PERBEDAAN ,piye
toh.
Pola pikir yg dangkal.. belum mendengarkan kajiannya
aja dah antipati... takut kalo jamaahnya berkurang...
Works at Freelance Computer Programmer
Kurang bisa menerima perbedaan !!!