Seruan
Wapres Untuk Kembali Kepada Qur’an Dan Hadits
Kamis, 21 Apr 2016 -
16:54
Sebagai
seorang muslim tentu berpegang teguh dengan ajaran agama adalah sebuah
kelaziman, terlebih seperti diyakini bahwa kaum muslimin dimanapun dan apapun
bangsanya sepakat akan kebenaran petunjuk Al Qur’an dan Al Hadits. Untuk itu
Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengajak negara-negara Islam kembali pada ajaran
yang terkandung dalam Al Quran dan Hadis.
“Kalau kita ketahui Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah
agar menjadi lebih baik. Sekarang banyak orang Islam hijrah ke Eropa untuk
mencari keselamatan. Mari kita kembali ke ajaran Islam,” katanya, di Jakarta,
Kamis.
Dia katakan itu saat memberikan sambutan penutupan Musabaqah
Hafalan Al Quran dan Hadis Pangeran Sulthan bin Abdul Aziz Assu’ud Tingkat
Asia-Pasifik, di Istana Wakil Presiden, di Jakarta seperti dikutip dari laman
antaranews, Kamis 210416.
Ia mengemukakan, dalam sejarah, terorisme dan radikalisme
berasal dari “negara-negara galau”, terutama negara-negara Islam yang dilanda
kegalauan.
“Irak dan Suriah itu gagal mengatasi urusan dalam negeri dan dihancurkan
dari luar. Afghanistan dihancurkan. Irak diinvasi oleh negara-negara Barat.
Setiap kehancuran di negara Islam, yang menang adalah negara-negara Barat.
Tentu kita harus wapada,” ujarnya.
Dalam acara yang dihadiri ningrat Kerajaan Arab Saudi, Pangeran
Khalid bin Sulthan bin Abdul Aziz Assu’ud, dan Duta Besar Arab Saudi untuk
Indonesia, Mustafa Al Mubarak, beserta para peserta musabaqah dari Asia-Pasifik
itu, Kalla mengemukakan dunia sangat takut terhadap terorisme yang disertai
tindakan bunuh diri.
“Peristiwa tewasnya 35 orang di Brussel, tentu seluruh dunia
banyak yang terguncang. Tapi bagaimana dengan jutaan orang mati di Irak, Yaman,
Afghanistan, dan Libya. Suriah dibom habis-habisan oleh banyak negara. Sudah
saatnya kita bersatu,” kata Kalla.
Kalla juga berterima kasihnya kepada negara-negara Barat yang
menerima para pengungsi dari negara-negara Islam yang sedang dilanda konflik
dan peperangan berkepanjangan.
Tentang ini, bahkan Paus Fransiskus membawa serta belasan
pengungsi dari negara-negara Timur Tengah yang bertikai, di dalam kabin pesawat
terbang resmi Tahta Suci Vatikan, di mana dia juga terbang bersama mereka.
“Kita memang berterima kasih kepada Barat yang menerima para
pengungsi. Tapi apa itu yang kita inginkan?” ujarnya, terheran-heran.
Seharusnya negara-negara Islam patut bersyukur karena menurut
Kalla negara-negara itu mendapatkan karunia yang tiada tara. Namun, karena
terus-terusan dilanda konflik, negara-negara Islam tersebut tidak bisa
mengelola kekayaan alamnya yang melimpah.
“Dua pertiga minyak dan gas di dunia ini ada di negara-negara
Islam. Di Indonesia juga ada. Kekayaan itu seharusnya memberikan rahmat kepada
sesama, bukan untuk saling menghancukan,” ujar dia.
Ia mengakui bahwa di Indonesia itu ada terorisme dan
radikalisme, namun dapat diatasi dengan toleransi yang baik.
“Di Indonesia punya banyak kesamaan, namun ada juga perbedaan.
Dalam hal wajib dan sunnah pasti sama. Namun, dalam pelaksanaan tentu ada
perbedaan sesuai daerah. Itu yang harus kita hormati karena perbedaan itu rahmat,”
tuturrnya merujuk perbedaan aliran yang berujung konflik di negara-negara
Arab.(iz)
Diberitahu Bahaya dan Sesatnya Syi’ah, JK: Itu Adalah Fitnah
Dari
Wahabi
Jusuf Kalla (JK)
telah dipilih oleh PDI Perjuangan dan rekan koalisinya untuk menjadi pendamping
Joko Widodo (Jokowi) pada pertarungan Capres-Cawapres Juli mendatang.
Jokowi
yang nasionalis dan abangan disandingkan dengan JK yang berlatar belakang
agamis. Muncul sebagai slogan bagi pasangan ini Nasionalis-Religius. Ini
sengaja dilakukan agar dapat menarik suara umat Islam.
Tak disangka, ternyata JK yang dijagokan oleh PDI P dan rekan koalisinya belum
bisa dijadikan wakil untuk umat Islam. JK bersikap tak bijak dalam menyikapi
keadaan umat Islam.JK yang
disangka sebagai sosok tokoh muslim memiliki anggapan bahwa Wahabi adalah
ajaran yang suka menyebarkan tuduhan dusta dan fitnah. Hal ini dia katakan saat
dijelaskan padanya tentang sesat dan bahayanya ajaran Syi’ah. Terlihat jelas
pembelaannya terhadap para pengikut Abdullah bin Saba’.
“Semua ini tidak benar (sesat dan bahayanya Syi’ah), ini hanya fitnah dan
tuduhan dari Wahabi,” kata JK, seperti disampaikan sumber terpercaya
gemaislam.com, Ahad (18/5/2014).
Seperti
diketahui, hubungan JK sebagai Ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia) cukup dekat
dengan para ulama Syi’ah di Iran, bahkan DMI pada tahun 2013 silam berencana
akan kerjasama dengan Dewan Masjid Iran.
“Kami membicarakan tentang kemungkinan bagaimana menjajaki kerja sama antara
Dewan Masjid Indonesia dan Dewan Masjid Iran, agar saling belajar pengelolaan
masjid yang baik,” kata Jusuf Kalla di Kantor DMI Jakarta, Selasa (28/5/2013).
Inilah
Capres dan Cawapres yang dijagokan oleh PDI P. JK yang diandalkan sebagai wakil
dari Islam ternyata menyakiti hati umat Islam. (bms/gemaislam)
Jusuf Kalla baru saja mengadakan pertemuan khusus dengan
presiden negara syiah Iran, Hassan Rouhani. Hasan Rouhani merupakan presiden yang
berpehaman syiah. Jusuf Kalla atas nama Indonesia mengadakan kerja sama dalam
beberap sektor. Salah satu pembahasan yang diagendakan adalah perihal hubungan
antar negara-negara Islam. Jusuf Kalla mengajak syiah Iran untuk mengatasi
masalah di negara-negara Islam.
"Ya
kita membahas hubungan kedua negara dan juga bagaimana kita bersama-sama
mengatasi banyak masalah-masalah di negara-negara Islam, khususnya Palestina
karena Iran punya pengaruh yang besar," ujar Wapres JK di Istanbul, Turki,
Jumat (15/4/2016).
JK juga
menyampaikan bahwa Indonesia sangat mendukung Iran untuk memperbaiki lagi
hubungannya Arab Saudi. Keduanya juga menyoroti soal penanganan radikalisme dan
terorisme secara bersama-sama, dikutip dari Detik.com
"Itu kan boleh berbeda-beda, hormati saja, jangan
dijadikan konflik perbedaan itu," kata JK.
"Di
samping itu juga bagaimana hubungan dagang antara Iran, khususnya di industri,
karena Iran setelah sanksi dilepas mereka punya kemampuan," terangnya.
Khusus
soal hubungan Indonesia-Iran, keduanya sepakat untuk melanjutkan investasi dan
perdagangan antarkedua negara.
Penghinaan Iran Terhadap Kaum
Sunni
Dalam kekuasaan Iran, tak pernah ada ceritanya, orang Sunni duduk dalam kursi
pemerintahan. Baik itu untuk menterinya atau pun sekadar calon presiden belaka.
Ini terjadi sejak Revolusi Iran yang mengintegrasikan golongan Sunni ke dalam
kaum minoritas.
Dalam konstitusi Iran, sudah disepakai, presiden Iran haruslah seorang penganut
Syiah. Syiah, tak pelak, telah membuat kaum Sunni menjadi sangat inferior.
Penghinaan kaum Syiah terhadap jamaah Sunni bisa dilihat jelas pada ritual
Syiah setiap pekannya, misalnya saja dalam acara doa bersama yang memang kerap
dilaksanakan berbarengan.
Di Iran, kaum Sunni mencapai 20% dari populasi penduduk Iran yang berjumlah 70
juta orang. Sunni Iran mengalami penekanan yang sistematik selama
bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed Mufti Zadeh dan Syeikh Ali
Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh.
Pemerintah Iran juga menghancurkan masjid-masjid kaum Sunni, dan melarang
adanya pendirian masjid Sunni lainnya sekarang ini. Bandingkan dengan Sinagog
Yahudi yang banyak bertebaran di seantero Iran. Bahkan, azdan oleh kaum Sunni
pun dilarang oleh pemerintah Iran. (Eramuslim.com/ambiguistis)
http://www.syiahindonesia.com/2016/04/jusuf-kalla-pererat-hubungan-dengan-iran-indonesia-mau-dibawa-kemana.html
http://www.syiahindonesia.com/2016/04/jusuf-kalla-pererat-hubungan-dengan-iran-indonesia-mau-dibawa-kemana.html
Jusuf
Kalla, Ar-Rajjal Sang Pembela Nabi Palsu Ahmadiyah & Syiah
Hartono Ahmad Jaiz: Cawapres Jusuf Kalla dan Ar-Rajjal
Sang Pembela Nabi Palsu
Jusuf Kalla punya peran besar dalam membela pengikut
nabi palsu Mirza Ghulam Ahmad (India, 1835-1908) yang disebut Ahmadiyah.
Ahmadiyah adalah aliran yang dinyatakan sesat bahkan
kafir oleh para ulama tingkat organisasi Islam dunia seperti Rabithah Alam
Islami (Liga Dunia Islam), dan para ulama di negeri-negeri Islam termasuk MUI
di Indonesia. Bahkan MUI sudah memfatwakan sesatnya Ahmadiyah sampai dua kali,
dan dinyatakan, pengikutnya murtad (keluar) dari Islam. Fatwa itu sampai dua
kali, pertama zaman MUI dipimpin Buya Hamka tahun 1980-an, dan fatwa kedua pada
tahun 2005.
Anehnya, Jusuf Kalla waktu jadi Wakil Presiden, dia
membela Ahmadiyah pengikut nabi palsu itu. Ini pada hakekatnya sama dengan
membela nabi palsu. Padahal, orang yang membela nabi palsu telah diancam neraka
oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan ancaman siksanya sangat dahsyat
di neraka, hingga gigi gerahamnya saja lebih besar daripada Gunung Uhud.
Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya Al-Bidayah wan-Nihayah
mengutip riwayat : Saef bin Umar meriwayatkan dari Thulaihah dari Ikrimah
dari Abu Hurairah dia berkata, “Suatu hari aku duduk di sisi Rasulullah bersama
sekelompok orang, di tengah kami hadir Ar-Rajjal bin Anfawah. Nabi bersabda,
إن فيكم لرجلا ضرسه في النار أعظم من أحد
“Sesungguhnya
di antara kalian ada seseorang yang gigi gerahamnya di neraka lebih besar dari
Gunung Uhud.”
Kemudian aku (Abu Hurairah) perhatikan bahwa seluruh
yang dulu hadir telah wafat, dan yang tinggal hanya aku dan Ar-Rajjal. Aku
sangat takut menjadi orang yang disebutkan oleh Nabi tersebut hingga akhirnya
Ar-Rajjal keluar mengikuti Musailamah (nabi palsu, red) dan membenarkan
kenabiannya. Sesungguhnya fitnah Ar-Rajjal lebih besar daripada fitnah yang
ditimbulkan oleh Musailamah.” Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Is-haq dari
gurunya, dari Abu Hurairah ra. (Lihat buku Hartono Ahmad Jaiz, Nabi-nabi
Palsu dan Para Penyesat Umat, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, mengutip Ibnu
Katsir, Al-Bidayah wan Nihayah, Maktabah Al-Ma’arif , Beirut, juz 6 halaman
323-326)
Peran yang sangat berbahaya terhadap Islam yang
dilakukan Ar-Rajjal dengan membela nabi palsu Musailamah Al-Kaddzab dan telah
diancam dengan neraka dan siksa sangat dahsyat itu kini justru ditirukan orang.
Di antaranya adalah Jusuf Kalla yang kini diusung oleh partai PDIP. Jusuf Kalla
dipasangkan sebagai cawapres (calon wakil Presiden) mendampingi Jokowi
capres.
Peran Jusuf Kalla dalam membela Ahmadiyah (pengikut
nabi palsu) itu jelas nyata pada tahun 2008 ketika Jusuf Kalla menjadi Wakil
Presiden. Sebagaimana tergambar dalam buku "Cerita Azra; Biografi
Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra", halaman 124 yang diterbitkan Pernerbit
Erlangga pada 2011 lalu.
"Pada suatu pagi, terdengar kabar bahwa tiga
pihak, Departemen Agama, Kejaksaan Agung dan Polri sepakat memaklumkan
Ahmadiyah sebagai organisasi terlarang," lanjut Andina di halaman yang
sama.
Mendengar berita itu, Mardi, langsung datang ke ruang
kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menyampaikan perkembangan ini.
Atas laporan Mardi, tulis Andina (penulis buku tersebut, red), Wapres langsung
menelpon petinggi-petinggi terkait, dan juga Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, untuk
menyatakan bahwa kesepakatan menyatakan Ahmadiyah sebagai organisasi terlarang
adalah melanggar konstitusi.
Menurut Azuymardi, jika Ahmadiyah dinyatakan sebagai organisasi ilegal, maka
para anggota atau jemaahnya boleh diperlakukan seperti anggota PKI pasca
persitiwa 30 September 1965. "Ini jelas melanggar UUD 1945 dan HAM."
Akhirnya, pemerintah benar-benar tidak secara tegas melakukan pelarangan dan
pembubaran terhadap organisasi Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) seperti
tuntutan umat Islam Indonesia saat itu.
Pada akhirnya maklumat tidak jadi diberlakukan. ("Cerita Azra; Biografi
Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra", halaman 124 yang diterbitkan Pernerbit
Erlangga pada 2011 lalu, sebagaimana dikutip si online).
Menodai Kesucian Kota Suci Makkah
Dengan gagalnya pelarangan Ahmadiyah atas jegalan yang
dilakukan Jusuf Kalla itu timbul keluhan, Indonesia negeri terbesar sedunia
jumlah umat Islamnya, ternyata justru memberi kesempatan untuk menodai kesucian
Kota Suci Makkah.
Dalam beberapa kesempatan, ketua MUI Ahmad Khalil
Ridwan berpidato prihatin, akibat tidak dilarangnya Ahmadiyah, berarti
Indonesia berperan menodai kesucian Kota Suci Makkah. Karena Ahmadiyah yang
sejatinya dilarang masuk ke Makkah, (karena kafir, sedang orang kafir dilarang
masuk kota suci Makkah), ternyata Ahmadiyah tidak jadi dilarang di Indonesia,
hingga kemungkinan dapat juga datang ke Makkah. Khalil merasa berdosa sekali,
sebagai orang Muslim bangsa Indonesia yang merupakan jumlah terbesar umat
Islamnya namun justru berperan menodai kota suci Makkah.
Pidatonya itu tanpa menyebut bahwa itu gara-gara
tingkah Jusuf Kalla yang ketika jadi Wakil Presiden mengganjal akan dilarangnya
Ahmadyah di Indonesia, atas desakan dedengkot liberal di UIN Jakarta, Azyumardi
Azra.
Kini keprihatinan Umat Islam itu ditambah lagi dengan
dicalonkannya Jusuf Kalla sebagai cawapres mendampingi capres Jokowi oleh PDIP.
Demikian penjelasan Ustadz Hartono Ahmad Jaiz kepada
voa islam melalui email.
Jusuf Kalla : Tudingan Syiah Sesat itu Adalah Fitnah
dari Wahabi
Selain menjabat Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI),
Ketua Palang Merah Indonesia Muhammad Jusuf Kalla mengisyaratkan
keberpihakannya pada syiah. Ia menyatakan akan membantu memfasilitasi warga
Syiah Sampang bisa bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
JK ditemui perwakilan warga Syiah. Mereka adalah warga
pengungsi Syiah yang melakukan aksi gowes Surabaya-Jakarta.
“Selepas shooting program jalan keluar tadi salah
seorang penganut Muslim Syiah meminta saya untuk memfasilitasi bertemu dengan
SBY,” kata Jusuf Kalla, Selasa 2 Juli 2013.
Dalam akun twitternya, mantan Wakil Presiden RI itu
menyanggupi permintaan tersebut. Ia menjanjikan akan segera mengkomunikasikan
permintaan tersebut kepada Presiden SBY. “Insya Allah segera akan
mengkomunikasikan permintaan tersebut dalam pekan ini, walau kita tahu beliau
sudah punya kesibukan yang sudah diagendakan,” kata Kalla.
Diberitahu tentang pelarangan Ahmadiyah, Jusuf Kalla
sebut sebagai melanggar konstitusi. Disebutkan sesatnya Syi’ah, malah disebut
sebagai fitnah dari Wahabi.
"Semua ini tidak benar (sesat dan bahayanya
Syi’ah), ini hanya fitnah dan tuduhan dari Wahabi," kata JK di kantor
Dewan Masjid Indonesia, Minggu lalu (18/5/2014).
Hubungan JK sebagai Ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia) cukup dekat dengan para
ulama Syi’ah di Iran dan DMI pada tahun 2013 sudah berencana akan kerjasama
dengan Dewan Masjid Pemerintah Iran.
"Semua ini tidak benar (sesat dan bahayanya
Syi’ah), ini hanya fitnah dan tuduhan dari Wahabi," kata JK, seperti
disampaikan sumber terpercaya gemaislam.com, Ahad (18/5/2014).
Seperti diketahui, hubungan JK sebagai Ketua DMI
(Dewan Masjid Indonesia) cukup dekat dengan para ulama Syi’ah di Iran, bahkan
DMI pada tahun 2013 silam berencana akan kerjasama dengan Dewan Masjid Iran.
“Kami membicarakan tentang kemungkinan bagaimana menjajaki
kerja sama antara Dewan Masjid Indonesia dan Dewan Masjid Iran, agar saling
belajar pengelolaan masjid yang baik,” kata Jusuf Kalla di Kantor DMI Jakarta,
Selasa (28/5/2013).
- See more at:
http://gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/2399-diberitahu-bahaya-dan-sesatnya-syi-ah-jk-itu-adalah-fitnah-dari-wahabi#sthash.cEYHBbSL.dpuf
Diberitahu tentang pelarangan Ahmadiyah, Jusuf Kalla
sebut sebagai melanggar konstitusi. Disebutkan sesatnya Syi’ah, malah disebut
sebagai fitnah dari Wahabi
Innalillahi wa inna ilahi rojiun. Inikah wala dan bara
JK sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia yang kebanyakan programnya membenahi
sound system masjid dan membela aliran sesat? [adivammar/voa-islam.com]
Syaikh Al
Qaradhawi: Iran adalah Kuffar, Musuh Seluruh Umat Islam
( bukan wahabi )
Syaikh Yusuf Al Qaradhawi, dalam siaran televisi Al Jazeera
Qatar, 02 Juni 2013, mendoakan agar Iran dan Hizbullah dikutuk Allah, karena merupakan
pemimpin seluruh kejahatan. Ia merujuk pada tindakan keduanya yang mendukng
Basyar Al Assad dan membunuh kaum Sunni di Suriah.
“Semoga Allah mengutuk Iran, pemimpin seluruh kejahatan. Dan semoga Allah mengutuk Hisbusy Syaithan dan kaki tangannya di Iraq,” demikian pernyataannya.
Ia mengaku selama ini telah salah pernah memberi dukungan pada Hizbullah dalam perang melawan Israel.
“Semoga Allah mengutuk Iran, pemimpin seluruh kejahatan. Dan semoga Allah mengutuk Hisbusy Syaithan dan kaki tangannya di Iraq,” demikian pernyataannya.
Ia mengaku selama ini telah salah pernah memberi dukungan pada Hizbullah dalam perang melawan Israel.
“Saya telah salah mengira selama ini tentang saudara Salafi
dan Wahabi di Saudi, mereka terlebih dahulu mengetahui mengenai Syiah dan Iran
lebih dari yang saya ketahui. Selama ini saya hanya mengatakan mereka, Iran,
sebagai kaum Kuffar padahal hakikatnya mereka adalah musuh kita, musuh seluruh
ummat Islam. Orang-orang Syiah sebenarnya telah
mengkhianati kita sejak sekian lama dan akhirnya, hari ini, semuanya telah
jelas. Mereka di Suriah dibantu Hizbullat sedang membunuhi saudara seaqidah kita.”
Ia
menyatakan bahwa Hizbullah tidak pantas menyandang nama itu, tetapi lebih tepat
disebut Hizbusy Syaithan, “Jangan panggil mereka Hizbullah (tPartai Allah),
mereka lebih layak dijuluki Hisbusy Syaithan (Partai Syaithan). Tidak pantas
menyandingkan Allah dengan musuh-musuh Allah itu.”
Ketua
Persatuan Ulama Dunia itu menyerukan seluruh umat Islam melawan Syiah di dalam
organisasi Hizbullah.
“Saya menyeru seluruh ummat Islam untuk
melawan kuffar Syiah yang ada di tubuh Hisbullat. Mereka, orang-orang Hizbullat, adalah kuffar tanpa sedikit
keraguan. Mereka sedang menjalankan operasi pembersihan
etnik di Syria dengan tujuan untuk mendirikan’Negara Syiah Barat’ di barat
Suriah. Dengan terdirinya negara baru itu, ummat Islam akan semakin
terpecah-pecah dan bertambah kecil.”
Beliau
kemudian menyerukan jihad melawan mereka demi mempertahankan Bumi Syam, “Saya
juga telah menyeru dalam khutbah shalat Jum’at agar semua umat Islam di seluruh
dunia yang memiliki kemampuan dan kekuatan untuk melawan Iran dan Hisbusy
Syaithan agar pergi sekarang ke Suriah dan berjuang mempertahankan tanah Syam.
Dan saya mengucapkan salam saya kepada saudara-saudara kita di teluk Arab atas
keputusan baru yang mereka buat beberapa menit lalu bahwa Hizbullat adalah
organisasi teroris dan jika ditemukan anggota Hizbullat di negara-negara Teluk
akan dibunuh sebagai murtad kafir.”
Beliau
juga menampik pernyataan Hizbullah yang mengaku berperang di Suriah untuk
membantu kaum Muslimin, padahal sejatinya adalah untuk membunuhi mereka, “Hari
ini, Hisbullat membuat pernyataan yang mengatakan mereka sedang mempertahankan
Suriah dan untuk membantu Sunni di Suriah melawan kuffar. Lalu apa berikutnya?
Apakah mereka ingin mempertahankan Islam dan kaum Muslimin di Arab dengan cara
membantai di Al Qusair?”
Iran,
yang merupakan pemimpin Syiah saat ini tak luput dari kecaman Syaikh Al Qaradhawi.
“Semoga
Allah mengutuk Iran, pemimpin seluruh kejahatan. Dan semoga Allah mengutuk
Hisbusy Syaithan dan kaki tangannya di Iraq. Semoga Allah memberi kemenangan
yang cepat ke atas Mujahidin di Suriah serta menyembuhkan mereka yang terluka
dan membebaskan mereka yang diculik. Dan seterusnya, negeri Syam yang tercinta
akan datang kembali kepada kita, Insya Allah,” pungkasnya.
Sumber: http://news.fimadani.com/read/http://
Ulama
Tertinggi Syiah Inginkan Perang Sunni-Syiah di Seluruh Arab
Istambul. Wakil presiden Irak, Thariq Al-Hasyimi, Senin
(16/6/2014) kemarin, memperingatkan terjadinya perang antar kelompok yang
menyeluruh di Irak dan dunia Arab. Hal itu karena pada Jumat lalu ulama
tertinggi Syiah, Ayatullah Ali
As-Sistani, mengajak seluruh penganut Syiah untuk mengangkat senjata.
Seperti dilansir Al-Quds Al-Arabi,
Al-Hasyimi yang saat ini selalu berada di Turki atau Qatar, mengatakan, Jika
dibiarkan, kondisi akan bertambah buruk. Akan terjadi perang antar kelompok
secara menyeluruh di seluruh Irak dan luar Irak. Fatwa Ayatullah Ali As-Sistani
bagaikan menyiram minyak ke dalam api. Muslim Sunni di seluruh Arab akan
melakukan reaksi. Kalau demikian, benar-benar akan terjadi perang Sunni-Syiah
di seluruh Arab. Al-Hasyimi, yang dijatuhi hukuman mati pada tahun 2012 lalu
itu, menambahkan, Kita harus mencegah hal itu. Kita harus berusaha sekuat
tenaga mencegah pertumpahan darah. Ini tanggung jawab seluruh pihak, terutama
PBB. Nuri Al-Maliki harus turun dari jabatannya, dan masyarakat dunia harus
melakukan intervensi.
Menurutnya, banyak pihak mengkritik Nuri Al-Maliki terlalu menguasai militer dan polisi. Al-Maliki menggunakannya untuk memerangi Sunni dan oposisi lainnya. Dengan mudah oposisi ditangkap dan dimasukkan ke penjara.
Menurutnya, banyak pihak mengkritik Nuri Al-Maliki terlalu menguasai militer dan polisi. Al-Maliki menggunakannya untuk memerangi Sunni dan oposisi lainnya. Dengan mudah oposisi ditangkap dan dimasukkan ke penjara.
Jika Al-Maliki tidak turun, dan
masyarakat dunia tetap diam, hal itu akan semakin menumbuhkan kelompok-kelompok
garis keras. Bukan kami yang menciptakan Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS) ataupun
Al-Qaidah. Tapi mereka yang membiarkannya lahir, dan kezhaliman menumbuhkannya
semakin cepat. (msa/dakwatuna)
KTT OKI Di Turki Tamparan Hebat Terhadap Iran Dan Hizbullata. Presiden Iran Hassan Rouhani Mengaku Sebagai Ahli Agama Dan Bersorban Besar Lari Ketakutan Sebagai Tertuduh Pelaku Kejahatan Dan Dikecam Negara-Negara OKI ! Cuma Anasir-Anasir Syiah Di Indonesia Yang Bela !
Lebih Dari 50 Negara Muslim Tuduh Iran Dukung Terorisme Di Depan
Mata Rouhani. Aneh, Indonesia Bela Hizbullata ( Sudah Di Cap Teroris Negara
Teluk Dan Liga Arab ). Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) Mengaku Sedih Dengan
Kondisi Negara-Negara Islam Di Dunia Semakin Terpecah Belah, Tapi Indonesia Pro
Iran ( syi'ah )
Revolusi Syiah Khumainiyah Iran, Wilayatul Faqih Syiah Rafidhah
Harga Mati Untuk Merevolusi (Baca: Menumbangkan) Seluruh Pemerintah
Negeri-Negeri Kaum Muslimin Di Berbagai Penjuru Dunia
Kasus Bangil, Syiah Mengadu Domba Dengan Menuduh Anti Syiah
Adalah Wahabi ! ( Lagu Lama )
Inilah Indonesia, Negeri Muslim Terbesar, Surga Bagi Penista
Islam ! Tokoh Paramadina/JIL : Ade Armando Sebut Al Quran Hadits Bukan Sumber
Hukum/Ibadah Haji Tidak Wajib, Boros Dan Munculkan Kemiskinan /Allah Kan Bukan
Orang Arab. Luthfi Assyaukanie: "Filsafat Dan Sains Menajamkan Pikiran,
Agama Datang Menumpulkannya"