Said Aqil : Mending Pemimpin Non Muslim tapi jujur
dari pada Muslim tapi zalim. ( zalim yang bagaimana ? red.lamurkha )
Apa dan
Siapa disebut Zalim (ظلم). [ IT ]
Mencomot “ wahabi ( salafi )”yang ittiba’, jujur,
tidak makan riba/risywah, tidak pernah ghibah, gemar shalat jama’ah di masjid,
menjaga maksiat mata (tidak nonton tv/diperbudak berita) lebih mudah dari pada mencomot
kelompok hizbiyyah....atau lainnya....
Bolehkan Pemimpin Non
Muslim, Warga NU Tulis Surat Terbuka Untuk Ketum PBNU
NUGarisLurus.Com –
Heboh pernyataan ketua umum PBNU KH. Said Agil Siradj tentang ‘lebih baik
pemimpin non muslim yang adil daripada pemimpin muslim yang zalim. [Lihathttp://www.nugarislurus.com/2016/04/said-aqil-siradj-enggak-enggak-saya-bukan-dukung-ahok-ya.html].
Salah seorang warga NU yang
tinggal di Pasuruan Jawa Timur, Muchammad Nawawi As Sholchah melalui akun
facebooknya menulis surat terbuka untuk ketua umum PBNU KH. Said Agil Siradj,
Rabu (20/4).
Pria yang disapa Gus Nawawi
dan pengajar Yayasan Pondok Pesantren As Sholchah Warungdowo ini mempertanyakan
sikap ketua PBNU jika harus diminta memilih antara: PEMIMPIN
WAHABI YANG ADIL DENGAN PEMIMPIN NU YANG ZALIM.
Berikut ini surat terbuka
Gus Nawawi;
Surat terbuka Kpd Yth KH.Said Agil Siradj:
Saya warga NU, saya mau tanya :
Panjenengan pilih mana Pemimpin WAHABI ( berjenggot panjang ) yang ADIL atau
pemimpin NU
yang ZALIM???
Mohon petunjuk dan fatwanya kyai.
Selain menulis surat terbuka, pria yang
mengaku mengambil kuliah di Universitas Darul Ulum Jombang ini juga menampilkan
tanda bukti KARTANU yaitu kartu resmi anggota NU semacam KTP bagi warga negara
Indonesia.
Dalam status sebelumnya pada
selasa (19/4) , Gus Nawawi juga menulis bahwa “kalau ada yang berpendapat
pemimpin WAHABI yang jujur dan adil lebih baik daripada pemimpin NU yang zalim,
maka sebagai warga NU saya tersinggung dan menolak pendapat itu, karena itu
perbandingan yang TIDAK ADIL bagi warga NU,” tegasnya.
“Kalau ada yang berpendapat
pemimpin KAFIR yang jujur dan adil lebih baik daripada pemimpin MUSLIM yang
zalim, maka sebagai muslim saya tersinggung dan menolak pendapat itu, karena
itu perbandingan yang TIDAK ADIL bagi umat muslim, “katanya melanjutkan.
Terakhir Gus Nawawi meminta
agar KH. Said Agil Siradj (SAS) bila membuat perbandingan yang seimbang jika
non muslim adil harus dengan muslim yang adil. Bila wahabi adil harus dengan NU
yang adil.
“Pak SAS tolong kalau mau
buat perbandingan yang cerdas. Yang seimbang aple to aple…, “tutupnya.