Wednesday, May 4, 2016

Allah Masukan Rasa Takut Dalam Hati Mereka : Pemimpin Hizbullat Mengirim Anak Mereka Ke Luar Negeri Untuk Menghindari Pertempuran Di Suriah


Pemimpin Hizbullat mengirim anak mereka ke luar negeri untuk menghindari 
pertempuran di Suriah

Komandan senior Hizbullat menyelundupkan anak-anak mereka ke Eropa untuk mencegah organisasi teror Lebanon merekrut mereka untuk berperang di Suriah melawan faksi oposisi, situs berita Mesir Arabi 21 melaporkan Senin.
Menurut laporan itu, fenomena kaum muda Syiah yang melarikan diri ke Eropa dari Lebanon muncul tahun lalu, setelah Hizbullat melihat organisasi mereka menderita pukulan berat di Suriah. Mengetahui bahwa Hizbullat akan memaksa anak-anak mereka untuk berpartisipasi dalam perang, terutama di wilayah Aleppo, Daraa, Homs dan Damaskus, mereka membantu anak-anaknya untuk melarikan diri secara massal ke Eropa.
Menentang intervensi Hizbullat di Suriah dan khawatir akan keselamatan anak-anak mereka dalam kondisi kekalahan besar organisasi yang telah menderita di medan perang Aleppo, menyebabka banyak pemimpin Hizbullat mengirim anak-anak mereka untuk mencari perlindungan di Eropa dan Amerika Selatan, Syria Live Network melaporkan.
Fakta bahwa Sekretaris Jenderal Hizbullat Hassan Nasrallat dengan tegas menolak untuk menarik diri dari Suriah, karena dianggap sebagai sebuah “masalah eksistensial” bagi organisasi menyebabkan meningkatnya keinginan mereka untuk mencegah anak-anak mereka mengambil bagian dalam kekejaman di Suriah, Middle East melaporkan.
Mohammad Abbas, seorang Syiah Lebanon yang saat ini berada di Belgia, mengatakan pada Arabi 21: “Saya telah tinggal bersama keluarga saya di provinsi Beqqa. Setelah Hizbullat mulai mengumpulkan semua pemuda di desa-desa Syiah untuk melatih mereka untuk dikirim berperang di Suriah, keluarga saya mengirim saya dengan teman-teman lainnya untuk mencari perlindungan di Eropa. ”
“Keluarga kami memberikan kami bantuan keuangan untuk membantu kami mencapai Eropa. Kami terbang dari Beirut ke Belarus, tempat kami tinggal kami beberapa hari, dan setelah itu kami menuju ke Charles De Gaulle Airport di Paris,” kata Abbas.
Orient News


Allah menyatakan dalam beberapa ayat bahwa Dia memasukkan perasaan takut ke dalam hati orang-orang kafir:

“Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir.” (Q.s. al-Anfal: 12).

“Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tidak menyangka bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksa­an) Allah; maka Allah mendatangkan kepa­da mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencam­pakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.” (Q.s. al-Hasyr: 2).

Apa yang diceritakan dalam ayat-ayat ter­sebut merupakan mukjizat dari Allah. Dengan cara memasukkan perasaan takut ke dalam hati mereka, Allah menghilangkan kekuatan orang-orang yang menentang orang-orang beriman dan yang menolak Allah dan agama-Nya. Sangatlah penting agar orang-orang beriman merenungkan ayat-ayat ini dan meng­­ambil pelajaran bagi diri mereka. Hal ini karena — sebagaimana disebutkan pada bab-bab terdahulu — hati kita berada di tangan Allah, dan Allah memasukkan apa saja ke dalam hati, kepada siapa saja yang dikehen­daki-Nya. Tugas orang-orang beriman bukan­lah berusaha untuk menciptakan pengaruh kepada orang lain, tetapi hanya supaya ikhlas. Misalnya, seorang beriman memiliki tang­gung jawab untuk mengingatkan seseorang berdasarkan ayat-ayat Allah. Namun, orang itu hanya akan memperoleh hidayah dari nasi­hat yang diberikan — betapapun penjelas­annya itu sangat terang — Allah membim­bing orang itu ke jalan yang benar. Dengan penjelasan tersebut, seorang beriman tidak berdaya menghadapi bahaya. Demikian pula, ia tidak mempunyai kekuatan untuk menjadi­kan musuh ketakutan. Tetapi Allah melin­dungi dan menolong orang-orang beriman yang ikhlas dan dalam melakukan usahanya hanya untuk mencari ridha Allah. Misalnya, sebagaimana dikatakan dalam ayat di atas, Dia memasukkan perasaan takut ke dalam hati musuh, dan menjadikan mereka terjerumus dalam kesulitan mereka sendiri. Dengan cara inilah Allah memberikan jalan keluar kepada orang-orang yang beriman.
Allah memasukkan berbagai ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir seperti takut mati, takut masa depan, takut terluka, takut akan bencana, atau takut kehilangan harta. Demikian pula, mereka takut mati karena tidak mempercayai akhirat dan sangat men­cintai dunia. Meyakini bahwa ia akan lenyap dan kehilangan semua kekayaannya, ketakut­an terhadap mati semakin besar. Pada akhir­nya, rasa takut ini berkembang menjadi sakit.
Allah menceritakan kepada kita bahwa rasa takut tersebut dimasukkan ke dalam hati orang-orang kafir karena mereka menyekutu­kan Allah. Kesudahan orang-orang seperti ini diceritakan dalam al-Qur’an sebagai berikut:

“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka menyekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan kete­rangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.” (Q.s. Ali Imran: 151).
(Harun Yahya)