Dışişleri Bakanı Mevlüt Çavuşoğlu, çeşitli
temaslarda bulunmak üzere geldiği Birleşik Arap Emirlikler (BAE) başkenti Abu
Dabi'de mevkidaşı Şeyh Abdullah Bin Zayed El Nahyan ile bir araya geldi. (
Abdülhamid Hoşbaş - Anadolu Ajansı )
April 27, 2016
Menteri
Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa dunia Arab, Afrika dan
Palestina membutuhkan Mesir menjadi pusat yang kuat di wilayah tersebut.
Tetapi saat ini kondisi negara Mesir dalam keadaan sangat rapuh di bawah
pemerintahan rezim Abdel-Fattah el-Sisi ini.
“Hari ini Mesir tidak memiliki kekuatan dan tidak
mampu memberi manfaat kepada siapa pun. Mesir begitu rapuh
dan bisa runtuh karena tidak adanya dukungan regional dari negara lain.
Kami tidak ingin ini. Orang-orang Mesir adalah saudara kami. Kita tahu
pentingnya Mesir, tapi gambaran saat ini tidak menunjukkan hal ini, “kata
Cavusoglu di Abu Dhabi, Senin.
Kunjungan
Cavusoglu ke Uni Emirat Arab (UEA) adalah kunjungan resmi tingkat tinggi
Turki sejak hubungan bilateral antara kedua negara mendingin pada tahun 2013
setelah UEA menunjukkan dukungan untuk kudeta militer yang menggulingkan
presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, Muhammad Mursi.
Memberikan
pernyataan kepada wartawan yang menemaninya ke Abu Dhabi, Cavusoglu
mengatakan bahwa Ankara pada prinsipnya mendukung Ikhwanul Muslimin di Mesir
dan menggarisbawahi bahwa Ankara akan mendukung pihak yang terpilih secara
demokratis di Mesir. “Pemerintahan politik mungkin berbeda dari satu negara ke
negara lain, tapi kami tidak pernah punya niat untuk mengekspor sistem
pemerintahan kami. Namun, sebagai negara yang telah menderita akibat kudeta
militer, Barat dan junta militer … [kami] mendukung pemerintah yang terpilih
secara demokratis. Kami akan mendukung semua pihak yang terpilih di Mesir,
tidak hanya Ikhwanul Muslimin, “katanya.
Tentang
adanya persepsi yang salah bahwa pihak yang berkuasa yaitu Partai Keadilan
dan Pembangunan (AK Party) memberikan dukungan kepada Ikhwanul Muslimin
karena berbagi nilai-nilai ideologis yang sama, Cavusoglu mengatakan bahwa
hubungan Turki dengan Tunisia adalah bukti bahwa persepsi ini salah. “Di
Tunisia, Ikhwanul Muslimin berkuasa setelah Arab Spring dan kami memiliki
hubungan yang baik dengan mereka. Setelah itu, mereka kalah dalam pemilu dan
pihak lain yang duduk di pemerintahan Tunisia tetapi kami masih memiliki
hubungan baik dengan Tunisia. Kami akan memiliki hubungan baik dengan semua
pihak yang dipilih oleh rakyat Tunisia, “katanya.
Cavusoglu
juga mengatakan bahwa meskipun mengkritik pemerintahan rezim Sissi di masa
lalu, Ankara tidak pernah melawan Mesir di platform internasional dan tidak
memaksakan sanksi ekonomi yang negatif yang akan mempengaruhi kehidupan rakyat
Mesir. “Ini adalah tanda-tanda bahwa kita menghargai Mesir dan rakyat Mesir,” tambahnya.
Menjawab
pertanyaan tentang kemungkinan normalisasi hubungan Turki-Mesir, ia berkata:
“Hubungan kami tidak akan berlanjut dengan cara yang sama selamanya,
begitu juga dengan mereka.” Dia menekankan bahwa Turki tidak akan mundur
untuk mengembalikan hubungan dengan memberikan persyaratan: “Bahkan, kami telah
menyatakan kehendak kami untuk sebuah resolusi, kami tidak hanya menutup
pintu.”
“Ada
langkah-langkah yang perlu diambil. Ini bukan intervensi dalam urusan dalam
negeri [Mesir]. Ada masalah. Kami berbagi pendapat kami untuk
mendukung mereka sebagai orang-orang Mesir dan juga sebagai saudara
kami,” katanya.
Di Abu
Dhabi, Cavusoglu bertemu dengan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed
al-Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan dan
Dubai Emir Sheikh Maktoum bin Rashid al-Maktoum. “Kunjungan saya adalah tonggak
sejarah antara Turki dan UEA,” kata Cavusoglu setelah bertemu dengan para
pejabat, menambahkan bahwa mereka sepakat untuk meningkatkan hubungan di semua
bidang.
Daily Sabah
Fir'aun Mesir Al-Sisi Akan Tenggelam Di Dasar Laut
Merah ( Ya Rabb, Percepatkanlah )
"Siapa Kau, As-Sisi?"
Pesawat Mesir Kemungkinan Besar Ditembak Jatuh Jet
Israel. Kini, Rakyat Mesir Merindu Ikhwanul Muslimin
Syekh Al Azhar Ahmad Thayyeb Dan Perang Al-Sisi
Melawan Islam, Munculnya Firaun Baru Di Mesir ??
Inilah Doa Qunut Syaikh Jibril Yang Membuat Rezim
As-Sisi Murka dan Mencekalnya